Home / Romansa / Perfect Partner / 1. Kelinci Penurut Telah Menjadi Kelinci Liar

Share

1. Kelinci Penurut Telah Menjadi Kelinci Liar

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2023-04-27 10:06:20

Sebuah tamparan keras diterima oleh Maevea ketika dia kembali ke kediamannya. Orangtuanya telah menerima keluhan dari Liam tentang yang terjadi di perjamuan hari ini.

Maevea sudah siap menghadapi orangtuanya, dan dia tahu bahwa dia akan disambut dengan tamparan dari sang ayah.

"Berani sekali kau mempermalukan Liam di depan banyak orang, Eve!" Artur Collins, ayah Maevea menatap Maevea dengan tajam. Pria itu benar-benar marah saat ini. Dia telah berkali-kali mengatakan pada Maevea untuk tidak pernah membuat Liam marah.

Maevea menyentuh pipinya yang terasa seperti terbakar. Dia tidak akan mengatakan apapun untuk membela diri karena dia tahu semakin dia membela diri maka ayahnya akan semakin marah.

"Cepat pergi ke kediaman Gilloti dan meminta maaf pada Liam!" seru Artur dengan nada kasar.

Maevea menarik napas dalam lalu kemudian menghembuskannya. Dia sangat ingin menanyakan pada ayahnya apakah perusahaan jauh lebih penting darinya, tapi dia tidak berani menanyakan itu karena dia bisa menebak jawabannya. Perusahaan adalah yang terpenting bagi ayahnya, itulah kenapa ayahnya bisa mengorbankan dirinya untuk kelangsungan kerajaan bisnis ayahnya.

"Aku akan pergi meminta maaf, tapi tidak malam ini. Besok akan ada makan malam bersama dengan keluarga Gilloti, jadi aku akan meminta maaf pada Liam di makan malam itu." Maevea berkata dengan tenang, tidak memperlihatkan rasa sakit yang dia derita saat ini.

"Sebaiknya kau tidak membuat masalah lagi nanti!" Artur memperingati Maevea.

"Aku mengerti, Ayah."

"Pergi ke kamarmu sekarang juga dan renungkan kesalahanmu!"

"Ya, Ayah." Maevea kemudian melangkah pergi, meninggalkan ayahnya dan juga ibunya yang hanya diam saja melihatnya dimarahi.

Maevea benar-benar sudah terbiasa dengan sikap orangtuanya, dan dia hampir mati rasa karenanya. Sejak kecil dia selalu diatur oleh orangtuanya, harus menjadi wanita kalangan atas yang elegan dan sempurna.

Dia tidak pernah diajarkan untuk berbisnis, sebaliknya dia diarahkan untuk mempelajari tentang piano, biola, berkuda dan hal-hal lain yang dikuasai oleh wanita dari kalangan atas.

Maevea tidak pernah memberontak sama sekali, dia mengikuti semua kata-kata orangtuanya karena tidak ingin membuat marah orangtuanya.

Salah satu hal baik yang disyukuri oleh Maevea tentang orangtuanya adalah mereka tidak pernah melarang Maevea untuk menjadi seorang pelukis. Ketika Maevea mengambil jurusan seni di universitas terbaik di ibu kota, orangtuanya mendukungnya. Hal itu dikarenakan bukan karena orangtuanya melihat bakat melukisnya, tapi orangtuanya memiliki pandangan bahwa menjadi seorang seniman tidak akan menghasilkan apa pun.

Wanita ditakdirkan untuk menjadi ibu rumah tangga, dan itu ditanamkan dalam keluarga Collins secara turun temurun. Dengan profesi Maevea sebagai pelukis yang dianggap tidak menjanjikan maka itu akan mempermudah Maevea untuk menjadi ibu rumah tangga biasa.

Maevea masuk ke dalam kamarnya yang didominasi dengan warna putih. Di dinding terdapat beberapa lukisan yang dilukis sendiri oleh Maevea.

Lelah. Maevea melepaskan semua pakaiannya, pergi ke kamar mandi lalu membiarkan air membasahi tubuhnya. Dia ingin berteriak atas ketidakadilan yang dia rasakan saat ini, tapi dia menahannya, bahkan dia tidak mengeluarkan air mata sama sekali.

Selama dua tahun ini dia telah dipermalukan oleh Liam. Dia mendapatkan penghinaan dari orang-orang di sekitarnya, tapi malam ini dia yang disuruh oleh ayahnya untuk meminta maaf pada Liam. Bukankah Liam memang pantas mendapatkan sebuah tamparan dan sebuah tendangan?

Dia bahkan masih terlalu baik pada Liam, seharusnya dia menghajar pria itu sampai sekarat karena telah membuatnya menjadi bahan tertawaan orang lain.

Maevea tahu bahwa Liam sedang membalas dendam padanya, karena di masa lalu ketika mereka berada di sekolah yang sama, dia pernah menolak Liam yang menyatakan cinta padanya.

Saat itu Maevea tidak memikirkan tentang berhubungan dengan lawan jenis karena dia lebih tertarik pada pendidikan. Selain itu Maevea telah menanamkan dalam dirinya bahwa dia tidak akan memiliki hubungan romantis dengan lawan jenis karena dalam kehidupan orang-orang kelas atas cinta tidak pernah menjadi prioritas, mereka lebih mementingkan untung dan rugi.

Maevea tidak ingin ditentang oleh orangtuanya, dia juga tidak ingin berada dalam situasi yang rumit oleh sebab itu dia menolak semua pria yang mendekatinya, tidak hanya Liam. Dan tidak lama setelah itu dia mengetahui bahwa ternyata Liam dan teman-temannya menjadikannya taruhan. Maevea merasa bahwa dia benar-benar telah mengambil keputusan yang tepat, meski sebenarnya dia sedikit menyesali keputusannya menolak Liam karena Liam adalah pria paling populer di sekolahnya.

Namun, Liam sangat sakit hati. Pria itu mulai membencinya dan menganggapnya sebagai musuh ketika mereka berhadapan. Pria seperti Liam jelas akan memusuhinya karena penolakannya telah membuat Liam kalah dalam taruhan. Selain itu Maevea yakin bahwa tidak pernah ada yang menolak pria itu sebelumnya.

Maevea tidak pernah memikirkan tentang Liam yang membencinya, tapi dia tidak mengira sama sekali bahwa pada akhirnya dia masih harus berurusan dengan Liam dalam sebuah perjodohan.

Maevea sudah menebak bahwa hubungannya dengan Liam tidak akan berjalan dengan lancar, dia menunggu Liam untuk menolak perjodohan, tapi sayangnya Liam menerima perjodohan itu. Dan Maevea tahu bahwa itu bukan sesuatu yang baik.

Seperti dugaan Maevea, Liam menerima perjodohan itu hanya untuk menghina dan menginjak-injaknya, membalas dendam dengan terus mempermalukannya. Liam mencoba membuktikan pada semua orang bahwa pada akhirnya Maevea Collins yang berlutut di kakinya.

Di tempat lain saat ini Liam sedang duduk di sofa dalam kamarnya wajah pria itu masih tampak marah karena apa yang telah dilakukan oleh Maevea terhadapnya. Sebelumnya pria itu telah melakukan pemeriksaan, dia tidak ingin mengalami impoten. Dia adalah calon penerus keluarga Gilloti, akan sangat mengerikan jika dia tidak bisa memiliki keturunan.

Ponsel Liam berdering, dia melihatnya dengan malas lalu kemudian menjawab panggilan itu.

"Jika Maevea tidak datang ke sini untuk meminta maaf, jangan berharap keluarga Gilloti akan membantu keluarga Collins lagi!" Liam mengeluarkan ancaman yang serius. Dia tahu bahwa itu adalah satu-satunya senjata agar Artur mengikuti kata-katanya.

"Eve akan datang untuk meminta maaf padamu, Liam. Dia akan melakukannya di depan semua keluargamu besok malam."

Liam tidak ingin mendengar kata-kata Artur lagi jadi dia segera memutuskan panggilan itu.

"Maevea, aku pasti akan membuatmu membayar mahal apa yang sudah kau lakukan padaku!" Liam meremas ponselnya dengan kuat. Ini adalah kedua kalinya dia dipermalukan oleh Maevea di depan umum, pertama penolakan wanita itu ketika mereka masih remaja, dan hari ini.

Besok malam Liam akan membuat Maevea meminta maaf padanya sambil berlutut, dia tidak akan pernah membiarkan Maevea pergi dengan mudah. Dia bisa melakukan hal itu karena dia tahu bahwa Maevea pasti akan mengikuti semua kata-katanya karena tekanan dari orangtuanya.

Di tempat lain saat ini seorang pria sedang memberikan informasi pada pria lainnya.

"Tuan Liam ditampar dan ditendang di selangkangannya oleh Nona Maevea di acara perjamuan beberapa saat lalu, Tuan Rael."

Pria yang bernama Rael itu mengernyitkan alisnya. Dia tidak menyangka jika Maevea yang tampak penurut bisa mengambil tindakan seperti itu.

"Dia memang pantas mendapatkannya." Rael mengomentari singkat. Dia tidak begitu memedulikan hubungan Liam dan Maevea, tapi dia mengetahui bahwa Liam telah mempermalukan Maevea hampir di setiap kesempatan. Dan selama dua tahun ini dia tidak pernah mendapatkan informasi bahwa Maevea si kelinci penurut melakukan perlawanan terhadap Liam.

Mungkin hari ini kelinci penurut itu telah menjadi kelinci liar dan menunjukan cakar tajamnya. Dia pikir seharusnya Liam tidak hanya menerima tamparan dan tendangan satu kali saja, harusnya Maevea melakukannya berkali-kali.

Liam Gilloti adalah keponakannya, tapi mereka tidak memiliki hubungan yang cukup baik karena perebutan kekuasaan dalam keluarga Gilloti.

Rael adalah putra sah dalam keluarga Gilloti sementara Lara, ibu Liam merupakan anak tidak sah ayahnya. Ayah Rael tidak mengkhianati istrinya ketika mereka menikah. Ayah Rael memiliki mantan kekasih di masa lalu, dan tanpa pria itu sadari ternyata mereka memiliki anak bersama.

Wanita itu mengantar Lara pada ayahnya karena dia tidak bisa membesarkan Lara lagi, selain itu dia juga sedang berjuang melawan penyakit, pada akhirnya wanita itu meninggal dan Lara dirawat oleh ayahnya serta ibu tirinya.

Lara dan Rael terlibat dalam perebutan kekuasaan, tapi sudah menjadi aturan dalam keluarga Gilloti bahwa hanya penerus dari istri sah yang akan mendapatkan hak sebagai penerus.

Dan hal inilah yang membuat Lara tidak pernah menyukai Rael. Mereka memiliki ayah yang sama, tapi Rael mendapatkan semua hak istimewa sementara dia tidak.

Di depan ayah dan ibunya, Lara tidak akan bersuara atau merasa keberatan, tapi wanita itu telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan dari tangan Liam.

Namun, sampai sejauh ini Lara belum pernah mencoba membunuh Liam karena dia tahu jika dia tertangkap oleh ayahnya maka dia akan kehilangan segalanya.

Seperti Lara, Liam juga membenci Rael karena pamannya itu terlalu berkuasa di dalam keluarga Gilloti. Liam berpikir seharusnya ibunyalah yang menjadi penerus dengan begitu kekuasaan akan jatuh ke tangannya.

Liam juga membenci aura Rael yang terlalu mendominasi, dia juga memiliki darah Gilloti, tapi dia tidak tampak seperti pamannya yang tampak seperti bangsawan sejati.

Setiap kali Liam berada di dekat pamannya, dia akan diingatkan bahwa dia memiliki darah rakyat jelata di dalam tubuhnya yang dia dapatkan dari neneknya.

Sampai kapan pun dia tidak akan pernah bisa menjadi seperti pamannya yang memiliki darah murni dari kalangan atas.

Sedangkan Rael, dia tidak begitu memedulikan keponakannya yang tidak memiliki kemampuan sebagus dirinya.

tbc

Comments (5)
goodnovel comment avatar
paw paw
apa si lara ini perawan maria ?! kok anaknya menyandang nama gilloti nama bpknya lara
goodnovel comment avatar
Yanti
yg mau dibunuh lara, liam atau rael ? liam anaknya lara kan ?
goodnovel comment avatar
Mbarepe Mane
duh Thor...nama pemainnya jngn yg susah2 dong...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perfect Partner   2. Maukah Anda Menikah Denganku?

    Makan malam dengan keluarga Gilloti akan segera dilaksanakan. Saat ini Maevea dengan orangtuanya serta kakaknya sudah ada di kediaman keluarga Gilloti.Di ruangan itu terdapat keluarga besar Gilloti yang terdiri dari Cedric Gilloti - kakek Liam, Lize Dawnell - nenek Liam, Lara Gillloti - ibu Liam, Jhon Chester - ayah Liam, Rael Gilloti - paman Liam dan terakhir Liam Gilloti.Suasana di ruangan itu sunyi ketika keluarga Collins masuk ke dalam sana. Tatapan tajam diarahkan pada Maevea oleh Lara dan Liam sementara Jhon, ayah Liam hanya menampakan wajah bijaksana.Artur dan Serena serta Lucas menyapa tetua di keluarga Gilloti, kemudian beralih pada orangtua Liam dan terakhir Rael Gilloti.Serena, ibu Maevea menyentuh tangan Maevea, mengisyaratkan pada Maevea agar putrinya itu segera menyapa keluarga besar Gilloti.Maevea melakukannya, menyingkirkan perasaan tidak menyenangkan di dalam dirinya. Dia jelas tidak bahagia datang ke kediaman ini. Dia dipaksa meminta maaf atas sesuatu yang seben

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   3. Meninggalkan Jejak

    "Tuan Rael, saya meminta maaf karena kelancangan saya." Maevea tertekan dengan intimidasi Rael. Saat ini keduanya berada dalam sebuah ruangan yang ditebak Maevea sebagai ruang kerja Rael.Rael duduk di sofa, pria itu tertawa pelan, menatap Maevea dengan tenang. "Apakah Nona Maevea menyesal sekarang?""Tidak, saya tidak menyesali tindakan saya." Maevea menjawab pelan."Bagus kalau begitu, karena aku tidak mengizinkanmu menyesalinya."Maevea tidak mengerti apa maksud kata-kata Rael, dia sulit berpikir dalam keadaan seperti ini. Tidak salah jika pria di depannya disegani oleh orang-orang berkuasa lainnya, auranya benar-benar mengerikan."Jadi, Nona Maevea kapan kita akan menikah?""Hah?" Maevea bersuara linglung."Bukankah Nona Maevea tadi melamarku. Lalu, kapan Nona Maevea ingin kita menikah?""Tuan Rael, apakah Anda serius menerima lamaran dari saya?" Maevea berpikir bahwa Rael mungkin hanya berkata asal. Dia tahu konflik antara Rael dan Lara serta Liam, dia pikir Rael hanya ingin memb

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   4. Berikan Aku Kecupan

    "Eve, kau benar-benar sangat tidak terduga." Azuela menatap Maevea takjub. Baru saja dia mendengar cerita dari Maevea bahwa dia telah memutuskan pertunangan dengan Liam Gilloti dan akan menikah dengan Rael Gilloti, paman Liam.Azuela sudah sangat geram dengan sikap Liam yang merendahkan Maevea, berkali-kali dia telah meminta Maevea untuk memutuskan pertunangan dengan Liam, tapi Maevea selalu menolak dengan mengatakan bahwa ayahnya pasti tidak akan menyetujuinya.Azuela tahu bahwa sahabatnya sangat menuruti kata-kata orangtuanya, jadi tampaknya melihat Maevea memutuskan hubungan dengan Liam akan menjadi sesuatu yang sangat mustahil.Namun, hari ini akhirnya dia mendapatkan kabar baik itu. Sahabatnya telah mengambil keputusan yang sangat tepat. Pria bajingan seperti Liam tidak pantas untuk seorang Maevea. Hanya karena Liam memiliki segalanya bukan berarti pria itu bisa bertingkah semena-mena.Selama Maevea menjadi tunangan Liam, Maevea tidak pernah mempermalukan Liam sama sekali, tapi s

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   5. Kau Adalah Milikku, Aku Adalah Milikmu

    Ruangan Rael terletak di lantai tiga puluh gedung bergaya modern itu. Dan sekarang Maevea sudah berada di lantai tiga puluh.Dustin membuka pintu ruang kerja Rael untuk Maevea. "Nona Maevea, silahkan masuk. Tuan Rael ada di dalam.""Baik, terima kasih." Maevea kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan di depannya. Saat dia sudah masuk, dia disapa oleh keheningan. Wanita itu kemudian mendekat ke arah Rael yang saat ini bergerak ke arahnya."Selamat datang di ruanganku, Eve." Rael berdiri dari satu langkah di depan Maevea."Ya, terima kasih."Rael tersenyum geli. Tangannya kemudian menggenggam tangan Maevea. "Ayo kita pergi sekarang.""Baik."Maevea menatap tangannya sejenak. Dia belum pernah digenggam seperti ini oleh seorang pria sebelumnya. Dengan Liam, pria itu hanya berdiri di sebelahnya seolah alergi terhadapnya."Sesuaikan langkahmu, jangan sampai terjatuh." Rael bersuara lembut."Ya." Maevea kemudian fokus pada langkahnya agar tidak tersandung dan jatuh.Keduanya kembali masuk k

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   6. Aku berjanji padamu

    Setelah bertemu dengan perancang busana terkenal, Maevea diantar kembali oleh Rael ke galeri milik wanita itu. Tadi Maevea tidak hanya mencoba sebuah gaun pengantin, tapi juga set perhiasan yang disesuaikan dengan gaunnya."Apakah kau mau mampir ke galeriku?" tanya Maevea. Dia telah pergi ke perusahaan Rael, jadi akan imbang jika dia membawa Rael ke galerinya."Tentu saja." Rael ingin melihat tempat yang sering didatangi oleh Maevea sehari-hari.Keduanya melangkah masuk ke galeri Maevea yang saat ini hanya dijaga oleh dua pegawai Maevea saja.Rael memperhatikan galeri yang tidak terlalu luas itu. Bangunan itu terdiri dari dua lantai. Lantai satu digunakan untuk ruang pameran dan lantai dua digunakan sebagai ruang istirahat dan ruang melukis Maevea.Maevea membawa Rael ke ruang kerjanya. Tempat itu dipenuhi oleh segala hal yang berhubungan dengan lukisan."Ini adalah ruang kerjaku." Maevea berdiri sembari menatap Rael yang hanya berjarak satu langkah darinya."Tempat ini dipenuhi oleh

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   7. Kelompok Budak Cinta Istri

    Rael tidak kembali ke kediamannya setelah dia meninggalkan kediaman Maevea, pria itu pergi ke klub malam karena ketiga sahabatnya mengajaknya untuk bertemu di sana. Ia yakin ketiga sahabatnya pasti telah menerima kabar tentang kebersamaannya dengan Maevea, mereka mungkin ingin menanyakan tentang kebenaran berita itu.Ia masuk ke dalam ruangan yang telah dipesan oleh sahabatnya, tapi ternyata di dalam sana tidak hanya ada ketiga sahabatnya. Di sana ada Elleta Louisa, satu-satunya wanita yang bisa masuk dalam lingkaran pertemanannya. Hanya saja Rael tidak begitu dekat dengan Elleta, itu semua karena dia tidak begitu menyukai lawan jenisnya."Lama tidak bertemu, Rael." Elleta menyapa Rael. Wanita ini merupakan seorang model terkenal jadi dia memiliki jadwal yang padat. Terakhir kali dia bertemu dengan Rael adalah dua minggu lalu ketika mereka berkumpul di acara yang diadakan oleh Raytan."Lama tidak bertemu, Leta." Rael memperlakukan Elleta tidak sedingin dia terhadap wanita lain. Bagaim

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   8. Tidak Pantas Bersamanya

    "Nona, seorang pria bernama Leonis McKenz ingin bertemu dengan Anda." Emily, salah satu pegawai di galeri milik Maevea memberitahu Maevea yang saat ini sedang melukis.Maevea mengerutkan keningnya. Dia tidak mengena seorang pria bernama Leonis McKenz sebelumnya."Pria itu mengatakan bahwa dia adalah sahabat Tuan Rael Gilloti." Emily menambahkan."Aku akan menemuinya sebentar lagi." Maevea tidak tahu kenapa sahabat dari calon suaminya ingin menemuinya, tapi dia tidak akan menolak kunjungan pria itu."Baik, Nona." Emily keluar dari ruang kerja Maevea, kembali ke lantai satu untuk menyampaikan pada Leonis.Maevea mencuci tangannya, setelah itu dia segera pergi untuk menemui Leonis. Sekarang setelah melihat pria yang mengenakan setelan berwarna merah tua tidak jauh di depannya, Maevea tahu siapa Leonis McKenz, pria itu adalah seorang aktor ternama A - list yang wajahnya sudah tidak asing lagi di televisi, bioskop dan majalah.Maeva kurang bergaul, dia juga tidak terlalu suka menonton, tap

    Last Updated : 2023-04-27
  • Perfect Partner   9. Peringatan Pertama Dan Terakhir

    "Apa yang terjadi pada galerimu?" Rael bertanya pada Maevea ketika dia selesai memeluk calon istrinya itu."Beberapa orang datang dan menghancurkan galeri," balas Maevea."Apakah kau memiliki masalah dengan orang lain baru-baru ini?""Leonis McKenz." Maevea yakin bahwa Rael akan menemukan hal ini, jadi tidak ada gunanya untuk menyembunyikannya dari pria itu.Kening Rael berkerut. "Ceritakan padaku.""Pria itu datang ke galeriku, meminta aku menjauh darimu. Dia juga menyebut bahwa Eletta Louisa adalah wanita yang pantas untukmu. Dia mengancam jika aku tidak menjauhimu maka dia akan membuat hidupku sengsara." Maevea tidak melebih-lebihkan. Dia tidak tahu apakah Rael akan memihaknya atau Leonis."Aku dan Eletta hanya berteman." Rael merasa perlu mengatakan ini pada Maevea agar wanita itu tidak salah paham. "Orangku akan menyelidiki apakah Leonis yang memerintahkan orang-orang itu atau bukan.""Bagaimana jika dia?""Aku tidak akan memaklumi sikapnya yang keterlaluan." Rael memang telah be

    Last Updated : 2023-04-27

Latest chapter

  • Perfect Partner   Extra Part - 3. Aciella Gilloti

    Suara tangis bayi memecah keheningan ruangan itu. Rasa sakit yang dirasakan oleh Maevea karena kontraksi kini telah terbayarkan. Dia begitu emosional sampai akhirnya dia mengeluarkan air mata. Dia dan putrinya telah berjuang bersama-sama, dan perjuangan mereka berhasil.Semakin dekat dengan waktu melahirkan Maevea merasa sedikit takut. Dia bukan takut melahirkan, tapi takut jika dia tidak cukup kuat untuk melahirkan putrinya.“Sayang, kau telah melakukannya dengan sangat baik.” Rael mengecup puncak kepala Maevea dengan lembut. Setelah melihat perjuangan istrinya melahirkan, dengan semua rasa sakit, keringat dan darah. Rael semakin berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak akan pernah menyakiti atau mengecewakan istrinya.Rael menghapus air mata istrinya yang jatuh. “Terima kasih karena telah berjuang untuk putri kita. Terima kasih karena telah melahirkan putri yang cantik untukku. Istriku, aku sangat mencintaimu.”Hati Maevea sangat tersentuh karena kata-kata suaminya. “Aku juga sanga

  • Perfect Partner   Extra Part - 2. Cinta Pertama Putrinya

    “Nona, bolehkah saya mendapatkan nomor ponsel Anda?” Seorang pria muda berdiri di sebelah Maevea. Pria itu memiliki penampilan yang baik.Adele yang duduk di seberang Maevea sudah siap siaga, wanita itu akan mematahkan leher pria di dekatnya jika berani menyakiti nyonyanya.Maevea meletakan segelas kopi yang baru sedikit ia minum. Wanita itu menggerakan coat yang ia kenakan. Dia kemudian menunjuk ke perutnya.Tanpa mengatakan apa-apa, pria yang tadi meminta nomor ponsel segera menyingkir.Adele tersenyum kecil melihat itu. Nyonyanya tidak mengatakan apapun, tapi dia berhasil mengusir pria yang mendekat ke arahnya. Ini bukan pertama kalinya ada pria yang meminta nomor ponsel nyonyanya, tapi seperti hari ini nyonyanya selalu menolak mereka semua.Maevea kembali menyesap kopinya, dia menikmati setiap teguknya. Setelah selesai wanita itu segera meninggalkan cafe di pinggiran kota yang nyaman dan tenang.Maevea sering mengunjungi cafe ini ketika dia masih lajang, dibandingkan dengan restor

  • Perfect Partner   Extra Part - 1. Semakin Hari Semakin Lezat

    Kehamilan Maevea saat ini sudah memasuki minggu ke dua puluh empat. Wanita itu kini sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan Azuela yang sudah resmi menjadi kakak iparnya sejak satu bulan lalu.“Zue, lihat bukankah gaun ini sangat lucu.” Maevea menatap gemas ke gaun berwarna merah muda yang ada di depannya. Saat ini Maevea dan Azuela berada di toko pakaian anak.Maevea sebenarnya tidak ingin membeli pakaian anak, tapi ketika dia melewati toko itu kakinya melangkah masuk ke sana karena pakaian-pakaian yang menarik perhatiannya.“Ya, itu benar-benar menggemaskan, Eve.” Azuela menatap gaun itu dengan berbinar. Dia juga menyukainya.“Yang ini juga lucu, Zue. Ini juga. Astaga, aku menyukai semuanya.” Maevea sangat bersemangat. Dia ingin membeli semuanya sekarang.“Putrimu akan berganti pakaian setiap menit jika kau membeli semua gaun di toko ini, Eve.” Azuela menatap Maevea geli.“Tidak, aku harus tenang. Aku tidak boleh membeli pakaian yang nanti tidak terpakai oleh putriku.” Ma

  • Perfect Partner   71. Mencintainya Seumur Hidup (Tamat)

    Satu minggu berlalu, Rael yang seharusnya kembali hari ini tidak bisa kembali karena cuaca buruk di sana. Mungkin Rael masih harus berada di sana untuk beberapa hari lagi.Selama satu minggu ini Maevea sulit tidur, bahkan setelah dia melakukan panggilan video dengan Rael dia masih tidak bisa memejamkan matanya.Maevea selalu berharap Rael cepat kembali, tapi hari ini Rael memberitahunya bahwa pria itu tidak bisa kembali. Maevea tidak mengeluh ketika Rael memberitahunya, tapi ketika panggilan selesai dia mulai menangis seperti anak kecil.Maevea tidak mengerti apa yang salah dengannya. Dia sepertinya begitu ketergantungan dengan Rael.Setelah menangis untuk beberapa saat, Maevea meninggalkan sofa. Dia pergi ke meja rias dan melihat wajahnya yang sembab.Mata Maevea yang awalnya fokus pada cermin, kini tertuju tanggalan yang ada di atas meja rias. Detik selanjutnya wanita itu membuka laci dan mengambil sesuatu dari sana lalu bergegar ke kamar mandi.Beberapa saat kemudian dia keluar dar

  • Perfect Partner   70. Suamiku Benar-Benar Pencemburu

    Hari ini Maevea menghadiri sebuah seminar sebagai praktisi seni yang menjadi nara sumber di seminar tersebut. Sejak dia menyelenggarakan pameran tunggalnya, dia telah menerima banyak permintaan dari beberapa kampus untuk mengisi seminar sebagai nara sumber.Ketika wanita itu menjelaskan beberapa hal dan menceritakan tentang karya-karyanya semua mahasiswi dan mahasiswa yang ada di sana memperhatikannya dengan seksama.Maevea terkenal bukan hanya karena berbakat, tapi juga cantik. Para mahasiswi lebih muda dari Maevea, kebanyakan dari mereka masih berumur di bawah dua puluh tahun, tapi di mata mereka wajah dan bentuk tubuh Maevea terlihat seumuran dengan mereka. Belum lagi kulit Maevea yang tampak seperti salju. Benar-benar membuat kagum sekaligus iri.Sementara para mahasiswa mereka tidak bisa mengalihkan pandangan dari Maevea karena terpikat pada sosok itu.Namun, mereka semua cukup sadar diri. Mereka semua tidak akan pernah mampu bersaing dengan Rael Gilloti.Waktu seminar berakhir.

  • Perfect Partner   69. Ingin Memakanku, hm?

    “Ibu dan anak dari keluarga Chester ini benar-benar mengerikan.” Raytan mencela perilaku Olyne dan Irene. Dua wanita itu telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita yang dikenal karena kelembutan dan kemurahan hatinya.“Wanita itu pasti ingin membalas dendam karena kehancuran putrinya dan keluarganya. Dia tidak berpikir dengan benar, seharusnya yang dia salahkan adalah putirnya sendiri bukan orang lain.” Morgan juga tidak habis pikir dengan isi kepala Irene.Dua sahabat Rael itu sangat geram dengan Irene yang mencoba untuk membunuh Maevea padahal Maevea tidak melakuan apapun. Seharusnya Maevealah yang memiliki pemikiran untuk membunuh Olyne karena wanita itu telah menjebak Maevea dua kali dan semua jebakannya sangat mengerikan.Rael terus mendengarkan kekesalan kedua sahabatnya yang tidak pernah terlibat dengan wanita mengerikan seperti Irene dan Olyne.Pintu ruangan terbuka. Rael melihat ke sana karena dia pikir yang datang adalah Maevea, tapi ternyata bukan Maeve

  • Perfect Partner   68. Mengisi Tenaga

    Dokter segera melanjutkan penanganan pada Rael, sementara itu di luar situasi sudah tidak sama lagi karena ada Lara di sana.Cedric menatap Lara dengan kecewa. “Lara, Ayah tidak pernah berharap bahwa kau akan menjadi kejam seperti ini.”“Ayah, aku juga putrimu, aku juga berhak menjadi pewaris. Jangan salahkan aku karena menjadi kejam karena ketidakadilan itu.” Lara membalas tanpa rasa bersalah sedikit pun.“Bagimu kekuasaan adalah yang terpenting, bukan?” Lize bersuara dingin. Kali ini dia benar-benar kehilangan simpatinya terhadap Lara. “Kau tidak menghargai hubungan persaudaraanmu dengan Rael sama sekali.”“Bukan hanya aku yang seperti itu, Bu, tapi Rael juga. Apakah dia pernah menganggapku sebagai saudaranya? Baginya aku hanyalah orang luar.”Lize mendengkus sinis, hatinya sakit. “Kau memang tidak tahu ini, Lara. Namun, Lara kau salah. Rael tidak menganggapmu sebagai orang luar. Ketika kau mengalami pendarahan saat melahirkan Liam, Rael adalah orang yang telah mendonorkan darahnya

  • Perfect Partner   67. Aku Akan Baik-Baik Saja

    Hari ini pameran tunggal Maevea dilakukan. Wanita itu dan timnya telah mempersiapkan hari ini dengan sangat baik.Semua karya lukisan Maevea telah dipajang. Para pengunjung juga telah berdatangan. Pegawai Maevea datang ke beberapa pengunjung untuk menjelaskan tentang lukisan atasannya.Harga dari masing-masing lukisan Maevea cukup mahal mengingat karya-karya yang dihasilkan oleh tangan Maevea sangat indah dan bernilai seni tinggi.Dalam beberapa menit lukisan Maevea telah terjual lebih dari sepuluh lukisan. Dan rencananya Maevea akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan lukisannya untuk badan amal.Seluruh anggota keluarga Collins dan Gilloti juga hadir di pameran yang diselenggarakan di ruangan seni yang cukup besar. Namun, Lara dan Jhon pergi lebih dahulu, mereka hanya datang untuk memberi ucapan selamat pada Maevea. Dua orang itu tentu saja tidak akan tahan melihat kebahagiaan Maevea setelah kehancuran keluarga Chester dan juga perusahaan keluarga tersebut.Sementara Liam

  • Perfect Partner   66. Aku Adalah Bosnya

    “Aku akan pulang terlambat hari ini.” Rael menatap istrinya yang saat ini sedang fokus memasangkan dasi untuknya.Maevea mengangkat wajahnya membalas tatapan sang suami. “Tengah malam?”“Pukul sebelas malam aku akan berada di rumah.”“Baiklah kalau begitu.” Maevea mengelus dasi Rael yang sudah rapi. “Selesai.”Rael memeluk pinggang istrinya dengan kedua tangannya. Hanya dengan tarikan singkat tubuh Maevea sudah menabrak tubuhnya.Tanpa kata Rael mencium bibir Maevea. Melumatnya dengan lembut seperti bibir Maevea adalah permen kapas yang sangat halus dan manis.Kedua tangan Maevea dikalungkan ke leher Rael. Dia membalas ciuman Rael dengan senang hati.Ciuman selesai. Rael membelai bibir basah Maevea. “Aku sangat menyukai rasa manis di sini.”“Kau bisa merasakan manisnya kapanpun kau mau, Suamiku.”Rael tertawa kecil. “Istriku benar-benar pandai bicara.”Maevea ikut tertawa, lalu setelah itu dia melihat ke jam di tangannya dan kembali pada Rael. “Ayo berangkat, kau mungkin akan terlamba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status