Happy Reading Semuanya!
Geo tidak tahu sudah berapa lama ia berbincang dengan mantan kekasihnya sampai melupakan Eva. Perasaan bersalah menyelimuti perasaannya saat ini.
Tatapan mata Geo tidak lepas dari perempuan yang masih duduk di kursi roda menunggu di depan pintu masuk supermarket, setelah pertemuannya dengan Bella dan membayar bahan belanjaan akhirnya ia bisa kembali ke pelukan istrinya.
Wajah cemberut dari Eva terlihat sangat jelas disana, sangat jelas sekali.
“Lama banget sih! Seneng ya jadi penggoda di supermarket! Sok ganteng banget sih jadi orang!” marah Eva sembari bersedekap menatap marah dirinya.
Geo tertawa pelan dan mengusap kepala perempuan yang kini mendorong kasar tangannya.
“
Happy Reading Semuanya!“Aku mau mandi, Eva.”Kepala Eva mengangguk, perempuan muda itu tahu jika suaminya akan mandi. Memang apa masalahnya saat ini.“Eva, kamu tahu apa yang mas katakan tadi? Mas akan mandi.” Ucapan Geo barusan membuat kepala Eva kembali mengangguk mengiyakan perkataan dari suaminya barusan.Kenapa Geo sama sekali tidak mengerti maksud perkataan nya?Saat ini yang ingin ia lakukan adalah berdekatan dengan lelaki di depannya yang hanya memasang wajah bingung.“Aku mau mandi, sayang. Kamu benar-benar paham sama perkataan aku, kan? Atau… kamu mau ikut masuk?”tanya Geo“Iya, saya mau masuk.”
Happy Reading Semuanya! Bella masih tidak mempercayai apa yang sedang terjadi dengan kehidupannya dan pertemuannya bersama orang yang menjadi kekasihnya dulu. Kepulangannya ia saat ini hanya untuk menjalin kembali asmara dengan Geo. Tapi kenapa menjadi seperti sekarang ini? Hubungannya mendadak rusak begitu saja. Apakah Geo memang sudah tidak cinta lagi sampai melupakan semua janji manisnya untuknya? Geo paling tahu dirinya. Kenapa Geo tidak cinta lagi padanya? Bella harus menemukan jawaban atas semuanya. Langkahnya berjalan memasuki kafe dimana ia sudah membuat janji dengan Leo yang kini sedang sibuk bersama gelas berisi kopi sembari sesekali jarinya bergerak memainkan ponsel di tangannya. Tidak ada yang berubah dari kebiasaan orang dikenalnya itu. “Sorry sudah buat lo tunggu. Gue heran deh sama Lo! Kenapa lo enggak berubah dari dulu? Sekarang gimana kabar Lo? Apa masih jomblo sampai sekarang? Kalau iya… sebaiknya lo kurangin kerjaan kalau mau dapat istri. Enggak mau kan jad
Happy Reading Semuanya! Lagi-lagi Eva begitu sibuk dengan tugas kuliah meskipun perlahan perutnya semakin membesar, kandungannya sudah memasuki usia 8 Minggu. Tangan Geo memberikan segelas susu khusus ibu hamil dan membiarkan istrinya sibuk dengan iPad di tangannya membaca materi sebelum presentasi nanti di kelasnya. Geo tidak ingin ikut campur soal tugas Eva kecuali perempuan itu memintanya. “Minum dulu, hari ini kamu mau berangkat sama Mas atau naik ojol?” tanya Geo lembut. “Saya lagi hemat Pak, nebeng bapak juga boleh. Nanti saya turun di tempat biasa saja, saya enggak mau adu mulut sama penggemar Bapak.” Geo hanya mengangguk sembari mengamati istrinya yang meminum susu buatannya, sekarang ia begitu khawatir karena Eva tidak pernah mau memakan banyak masakan buatannya dengan alasan mual. Tetapi jika ia membeli masakan dari luar, Eva bisa memakannya dengan lahap. Lelaki itu ingin memaklumi semua dan mencoba paham bagaimana keadaan Eva sebenarnya. “Ayo pak berangkat! Nanti mace
Happy Reading Semuanya! “Jangan nyusahin saya! Barang bapak itu banyak dan berat!” Suaminya hanya tersenyum dan membiarkan tubuhnya yang lelah kini bersandar pada sofa ruangan pribadinya, ia lelah setelah menghadapi kenyataan pahit dan tidak banyak orang yang ingin ia temui. Bahkan jika bisa, ia ingin pergi jauh saja. “Kamu baik-baik saja?” tanya Geo “Apa saya terlihat baik-baik saja?” kesal Eva. Tangan Geo perlahan mendekat dan mengusap kepala Eva lembut, tatapan lelaki itu sama sekali tidak berubah. Sangat teduh dan sangat berbanding terbalik ketika berada di kelas atau bahkan di luar ruangan. Geo yang hangat hanya akan terjadi di dalam ruangan. “Saya mau sendirian, Bapak bisa kasih waktu untuk saya sendirian, kan?” tanya Eva “Mas enggak bisa jamin,” “Sekali saja Pak, saya sedang stress karena lagi-lagi saya kecolongan. Saya mohon biarkan saya sendirian.” pinta Eva Lelaki itu terdiam dan menghela napas pelan, ia juga harus menghargai privasi dari istrinya. “Okay! Kal
Happy reading semuanya! Geo merasa puas sekarang ini karena melihat senyum di wajah Eva. Tatapan matanya mengarah pada sang istri yang kini tampak memejamkan matanya, ia ingin sekali membangunkan Eva tetapi ia tidak tega. “Eva, bangun sebentar dan pindah ke kamar tidur. Jangan tidur di mobil, nanti badan kamu sakit.” Tidak ada jawaban dan pergerakan apapun dari istrinya. Lelaki dengan wajah tampan itu mendekat, memperhatikan orang yang sedang tertidur nyenyak di sebelahnya dalam. Eva yang cantik membuat dadannya berdebar dan berbeda ketika ia berhadapan dengan mantan kekasihnya dulu, memang sepertinya perempuan itu ditakdirkan untuknya. Tangannya mengusap lembut perut Eva, ia merasa senang karena kehadiran janin tersebut. Geo juga tidak tahu kenapa perasaannya sangat besar pada Eva. Masih banyak perempuan cantik di sekitarnya, bahkan jauh lebih humoris, kaya, pintar, cantik, dan sebagainya. Tetapi kenapa hatinya benar-benar terpaku pada Eva. “Eva,” “Bapak kenapa pegang perut sa
Happy Reading Semuanya! Bukan Geo namanya jika tidak bisa menyelesaikan kasus apapun, kecuali satu. Kisah cintanya dengan Eva. Bibirnya tersenyum manis memandang istrinya tengah duduk di kursi taman dengan beberapa orang di depannya, ia ingin sekali bertemu dengan Eva saat ini tetapi tidak mungkin juga mengganggu sosialisasi istrinya. “Bapak enggak ada jam mengajar?” Kepala Geo menggeleng tanpa ada niatan menatap lelaki yang sudah di kenalnya itu. “Saya heran, kenapa di kelas anak bimbingan saya seperti ini? Masalah juga terus bermunculan. Mulai dari bad burning kemudian plagiat, lalu setelah ini apalagi? Dan kenapa selalu melibatkan Bapak juga? Bagaimana kita tukeran saja, Pak Geo jadi dosen PA kelas saya?” Geo hanya tersenyum tipis, “Benar, juga. Kenapa saya terus terlibat masalah di kelas Bapak? Citra saya benar-benar hilang. Tapi enggak masalah, dengan begitu saya lebih tenang karena masalah bisa terselesaikan dengan baik tanpa melibatkan orang yang sakit hati.” Geo hanya foku
Happy Reading Semuanya! “Eva, sampai kapan kamu akan marah sama saya. Yang saya lakukan baik hari ini kemarin atau hari selanjutnya yaitu semua untuk membuat kamu merasa nyaman dan enggak terlibat sama masalah apapun,” Sudah hampir tiga hari sejak Eva ikut campur dengan masalah dari temannya dan ia bawa ke dalam ruangannya istrinya tidak kunjung ingin bicara dengannya atau bahkan perempuan yang menjadi istrinya itu keluar hanya untuk makan dan selebihnya mengurung di dalam kamar. Geo benar-benar kehabisan ide dan tidak tahu harus berkata apalagi pada istrinya itu. “Telfon mama sama ayah dulu, Hari ini saya mau makan sama mereka dan bukan sama bapak.” Lelaki dengan wajah tampan tampak menghela nafas kasar, istrinya tidak kunjung mengerti. “Mas sudah mencoba untuk menghubungi mereka, tapi sepertinya mereka sedang ada urusan. Makanya mereka enggak jawab telfon saya, ayo dong kamu keluar! Kita makan.” Nada Geo sudah sangat lembut, ia bisa saja tantrum menghadapi istrinya yang sepert
Happy Reading Semuanya!Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 dan Eva sama sekali tidak bisa memejamkan matanya, entah menyadari kejahatannya pada Geo atau memang pada dasarnya ia orang jahat yang tidak punya hati. Didalam kamar pun Eva tampak sibuk kesana kemari menunggu Geo pulang meskipun ia tidak akan keluar untuk menyambut kepulangan suaminya.Mendengar Geo masuk dan kembali ke rumah saja sudah cukup, kan?Tapi saat ini sudah jam sangat larut, belum ada tanda-tanda kehadiran dari suaminya. Tidak mungkin tempatnya berkuliah akan buka sampai tengah malam. Dan sangat tidak mungkin jika Geo rela tidur di kampus seperti bayangannya. “Hubungi…”“Enggak…”“Hubungi…”Eva menggaruk kepalanya setelah membuat perhitungan antara menghubunginya atau tidak, ia gengsi saat ini dan takut jika Geo akan menilainya buruk bahkan plin-plan. Perempuan cantik itu tampak berdeham dan memandang ponselnya, persetan dengan jam sudah hampir tengah malam. Tangannya membuka pintu kamarnya dan memperhatikan seg
Happy Reading Semuanya!“Mas! Ayo kita rujuk!”Kalimat apa yang barusan dikatakan oleh Eva saat ini. Telinganya tidak salah dengar, kan? “Apa mas mau rujuk sama aku lagi? Kita mulai semuanya dari awal dan penuh dengan kata cinta. Seperti awal waktu itu, aku sudah jatuh cinta sama Mas dan sekarang bertambah semakin cinta karena kehadiran dari Nino. Mas mau, kan?” tanya Eva sekali lagi.Geo sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun, bagaimana bisa Eva mengatakan semudah itu. Perempuan yang pernah ia nikahi benar-benar sukar untuk ia pahami. Tatapan matanya mengarah pada perempuan yang ada di depannya dalam.“Mas…” panggil Eva.Kepala Geo menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Kepalanya mendadak pening mendengar perkataan dari Eva barusan.“Kamu kamu dengan mudahnya mengatakan seperti itu? Apa kamu menganggap enteng apa yang mas rasa sebelumnya?” tanya Geo pelan.Eva terdiam memandang lelaki yang dicintainya tersebut. Ia tidak tahu Geo akan seperti ini.
Happy Reading Semuanya!Geo sudah tidak heran lagi dengan kehadiran Eva di dalam rumah mereka, lelaki itu tahu apa yang dilakukan oleh istrinya melalui CCTV kamar Nino. Geo tidak mengerti dengan istrinya, Eva merasa seolah dirinya tidak mengizinkan untuk dia bertemu dengan Nino. Sumpah demi apapun Geo sama sekali tidak melarang perempuan yang dicintainya menemui anaknya, apalagi sampai sembunyi-sembunyi.Langkahnya berjalan menghampiri perempuan paruh baya yang tengah membersihkan rumahnya, sudah hampir satu bulan ini Geo mempekerjakannya. Jujur saja lelaki tersebut, begitu kewalahan menghadapi rumah ini dengan pekerjaan menumpuk serta bayi nya. “Bibi, kemungkinan besar saya ada jadwal mengajar sampai jam 12 nanti, setelah itu saya ada urusan sebentar di kantor sampai jam 1 siang nanti dan paling lambat sampai jam 3 sore. Saya titip Nino,” jelas Geo membuat perempuan paruh baya tersebut tampak mengangguk.“Baik tuan,”Geo menganggangguk dan berjalan mengambil tas kantor miliknya, seb
Happy Reading Semuanya!Rasanya sangat menyakitkan, Bella tidak punya tujuan apapun selain bertemu dengan ibunya yang mungkin bisa memberikan kesempatan untuknya. Bella sangat menyedihkan sekali, dirinya di buang oleh banyak orang termasuk keluarga dari ayah kandungnya sendiri dan ibunya sudah melupakannya karena kelakuannya.Bella tidak punya tempat untuk pulang dan mengadu, ia tidak bisa mempercayai siapapun bahkan Davin yang sudah menghamilinya. Baru kali ini ia melangkah kakinya dengan perut besar kehadapan sang ibu yang sedang menyiram tanaman. Langkah pelannya terlihat berhenti dan bersimpuh pada ibunya, ia tidak mampu menatap ibunya. “Ma…”“Kenapa kamu bersimpuh seperti itu? Kamu kenapa datang dan memanggilku seperti itu. Apa kamu lupa tentang apa yang kamu ucapkan kemarin?” tanya sang ibu tidak memperdulikan kehadiran Bella saat ini.Suara tangisan perlahan terdengar memenuhi telinga. Tangisan Bella sangat menyedihkan.“Jangan menangis di tempat ini, enggak akan ada orang ya
Happy Reading Semuanya!“Mas, ini ASI hari ini.”Sejak Geo mengizinkannya untuk melihat Nino, ini hal yang setiap hari Eva lakukan bahkan di jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Eva sudah berada di depan rumah Geo dengan tampilan terbaik sembari membawa cooler box berisi asi yang sudah di pumping sejak beberapa jam lalu.Geo sendiri yang melihat kehadiran Eva di depan rumahnya terlihat tidak bisa mengatakan apapun, perasaannya campur aduk antara senang, bahagia dan egois karena perkataan Eva yang lampau dalam artian tidak ingin melihat lagi. Lelaki itu senang melihat Eva dalam keadaan terbaiknya tapi perasaan sedih saat Eva mengatakan tidak menginginkannya masih terbesit dalam hatinya.“Mas kenapa melamun? Aku pegal,”Lelaki tersebut mengangguk dan menerima barang dari tangan Eva yang kini tersenyum manis memandangnya.“Kamu enggak perlu mengirimkannya setiap hari, saya masih menyimpan yang sebelumnya Kalau Nino butuh pasti saya akan langsung menghubungi kamu,” sahut Geo membuat Eva ta
Happy Reading Semuanya!“Katakan saja terus terang, Geo sama sekali enggak benci kamu. Dia hanya ingin melindungi Nino jika marah, ayo! Kita lihat Nino sekarang.”Eva hanya mengangguk mendengar perkataan dari sang ibu, dadanya berdebar dan berdegup sangat cepat. Dirinya seperti menjilat ludahnya sendiri, bayangan dimana ia melontarkan kalimat kasar masih terngiang dalam ingatannya. Tapi sekarang demi bertemu anaknya ia harus melakukan ini, rasa rindunya membuncah dalam dadanya.Mobil hitam milik ayahnya membelah jalanan dan seolah sudah mengetahui setiap denah yang mereka lewati, Eva sendiri terasa asing dengan jalanan ini. Apalagi saat mereka memasuki kawasan rumah elite, apakah anaknya hidup dengan layak di daerah tempat tinggal yang seperti ini. Geo benar-benar tidak akan membuat kehidupan anaknya melarat.Dugaan Eva selalu salah.“Nino dan Geo tinggal di kawasan ini, kamu tahu sendiri kan mertua kamu sangat kaya dan konglomerat. Geo memberikan kehidupan yang sangat layak untuk Nin
Happy Reading Semuanya!Tidak ada yang bisa Eva lakukan saat ini selain bekerja dan menghabiskan waktu dengan melamun memikirkan bagaimana kedua orang yang sudah jauh dari dirinya, rumahnya sepi dan hanya ada dirinya seorang diri. Eva tahu kemana perginya kedua orang tuanya belakangan ini dan perempuan cantik tersebut hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun ketika ibunya bercerita tentang anak kecil yang katanya semakin gembul saat ini. Eva menerima segala resiko yang ia ambil sendiri. Sekarang yang bisa ia lakukan ketika tidak bekerja adalah berjalan di sekitar rumahnya seolah tidak terjadi apapun dalam hidupnya, mencoba untuk melupakan segalanya. Eva sudah tidak peduli orang ingin membicarakan apa pada dirinya, bahkan berita tentang ia melahirkan dan hamil di luar nikah sudah tersebar. Mungkin saja. Eva menerima semua itu dan memilih untuk menutup telinga, lagian tidak banyak yang menggunjing juga karena ayahnya memiliki jabatan yang tinggi di lingkungan komplek tempatnya
Happy Reading Semuanya!“Ayah sudah mencoba untuk merendah tapi dia mempermainkan kita! Kenapa kakek dan neneknya bisa tapi ibunya enggak bisa!”Indah yang mendengar kemarahan dari Darwin hanya menggeleng, memang terlihat sama terburu-buru sekali suaminya. Jika ia menjadi Geo juga pasti akan melakukan hal yang sama untuk berpikir, apalagi kesalahan yang mereka lakukan cukup besar. Dan jika bukan Geo yang rendah hati mana mungkin mereka bisa berada di titik yang sekarang ini, bertemu dan memegang cucu kesayangan mereka.“Enggak semudah itu mas! Setelah semuanya, Geo juga punya hati dan butuh waktu. Kita juga enggak bisa melakukan apa-apa karena Eva sendiri menolak buat melindungi hak nya dia sendiri, kalau aku jadi Geo dan kamu jadi Eva mungkin aku nggak akan pernah mengizinkan kamu untuk bertemu dengan Nino. Geo selangkah seperti ini saja adalah sebuah kemajuan yang sangat besar dan memberikan kita kesempatan kedua yang sangat besar, kita sebagai orang tua harusnya memaklumi.” jelas I
Happy Reading Semuanya!Pantang menyerah, Itulah yang dilakukan oleh orang tua Eva belakangan ini. Mencoba datang untuk menghubunginya dan meminta maaf padanya, berharap mereka bisa bertemu dengan anaknya. Tetapi ia sama sekali tidak melihat Eva, Geo tidak tahu kenapa begitu berharap setelah semuanya.Setelah dipikir ia tidak bisa bersikap egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Anaknya berhak tahu siapa nenek dan kakeknya bahkan ibu yang sudah melahirkannya. Geo tidak mau egois hanya untuk dirinya sendiri meskipun ayah serta ibunya sudah memberikan kata was-was sebelumnya.Bibirnya tersenyum kaku memandang kedua orang yang baru saja masuk ke dalam rumahnya, bahkan Geo izin dari pekerjaannya hanya untuk memberikan momen dimana kedua kakek nenek dari anaknya bertemu. “Apa sekarang sudah saatnya? Apa kami boleh bertemu Nino? Genino…” “Iya… mari ikut saya.” ajak Geo membuat kedua orang tersebut mengikuti lelaki berbadan tegap di depannya.Rumah mewah tersebut sudah sangat membuktik
Happy Reading Semuanya!Mengunci diri adalah pilihan yang bisa Eva ambil. Ia tidak menyangka jika orang tuanya melakukan hal yang tidak pernah di duganya seperti mendatangi rumah Geo. Ia juga sebenarnya bisa saja, hanya—Eva tidak memiliki kepercayaan diri untuk menemui seseorang yang sudah ia sakiti hatinya.Perempuan cantik itu selalu berharap akan bertemu dengan Geo secara tidak sengaja, ia ingin bertegur sapa dengan orang yang masih mengisi hatinya itu. Ego nya terlalu besar. Iris matanya memperhatikan sebuah foto dimana ia tengah mengandung dengan Geo dibelakangnya tampak tersenyum lepas, Eva merindukan masa kehamilan itu. Geo memang sepertinya sangat tidak ingin di temui olehnya.Siapa sangka dirinya bisa dengan cepat mendapatkan pekerjaan yang berdekatan dengan perusahaan Geo agar bisa melihatnya setiap hari meskipun hasilnya terkadang nihil, Eva mempercepat semuanya agar bisa melihat seseorang yang ia harapkan. “Bayi kecil, sekarang kamu sudah seukuran apa? Dulu kamu sebiji k