Happy Reading Semuanya!Bagaimanapun orang lain yang disetujui dan diakui akan lebih menang daripada yang selalu berusaha terlihat serta membuat bahagia. Davin tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun melihat pasangan di depannya yang terdiam kaku, ia tidak bisa melakukan apapun atau memberikan pepatah satu kata pun. Malam menjadi semakin dingin dan kaku. Davin juga memiliki banyak muka, bagaimana jika orang tua Eva tahu sikap dirinya bagaimana sesungguhnya. Keluarga yang akan kacau bukan.Tapi sepertinya Davin sudah cukup sampai disini menggocek informasi dan membuat masalah untuk keluarga kecil di depannya. ia sudah mendapatkan apa yang ia mau. Fakta yang terkunci semuanya sudah mulai terbuka akibat dirinya, tapi bukankah ada pepatah yang mengatakan kalau sepandai-pandainya kita menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga. Ia akan mencari informasi selanjutnya nanti.“Kalau begitu saya pamit dulu,” ucap DavinDarwin hanya bisa mengangguk, ia tidak tahu harus bagaimana menghadap
Happy Reading Semuanya!“Monggo, silakan masuk mas dan mbaknya. Maaf begini keadaan rumahnya, kecil.”Eva mencengkram erat kemeja sang suami yang ada di hadapannya, ia memang tidak masalah jika Geo bawa kemana saja. Bahkan ke tempat terpencil sekalipun, tapi bukankah saat ini sangat aneh.Keluarga mereka menginap di rumah orang yang memiliki villa ini dan rumah pemilik ini lumayan kecil, bahkan sepertinya hanya bisa dihuni oleh 3 orang saja. Sangat berbanding terbalik dengan villa yang mereka tempati. Aneh bukan? Apakah orang yang melakukan bisnis akan seperti ini.“Maaf ya mbak rumahnya kecil, maklum namanya juga rumah desa. Jadi seadanya disini, mari minum teh hangat. Kasihan orang hamil dibawa-bawa keluar, ayo diminum.” Eva menerima gelas yang disodorkan oleh perempuan yang datang menghampiri mereka berdua dengan senyuman manis.Geo tersenyum dan memandangi istrinya yang perlahan meminum minuman yang ada di hadapanya itu, ia lega setidaknya Eva mau meminum minuman tersebut.“Maaf
Happy Reading Semuanya!KOSONG?Tangannya meraba sebelah kasurnya. Sumpah demi apapun Geo masih sangat ingat jika Eva masih berada di sisinya semalaman bahkan sehabis memakan mie sembari menyaksikan kunang-kunang yang bertebrangan.Tubuhnya dengan cepat bangkit dan berjalan menuju keluar ruangan. Udara pagi menyambutnya dingin, memang sangat terasa sekali suasana pedesaan disini. Bahkan Geo bisa merasakan asap keluar dari mulutnya saking terasa dinginnya.“Mas!” teriak Eva sembari melambaikan tangannya sembari menenteng bungkusan yang entah darimana istrinya itu dapatkan.“Kamu dari mana?” tanya Geo Lelaki itu memeluk tubuh perempuan yang ada dihadapannya itu, ia begitu khawatir jika Eva akan pergi seorang diri. Perempuan yang dipeluk hanya memamerkan senyum manisnya, jujur saja Eva sangat tidak tega membangunkan suaminya yang masih terlelap. Pasalnya wajah Geo terlihat sangat lelah disana dan itu membuatnya tidak ingin membangunkannya. “Tadi pagi aku sudah membangunkan mas, tapi ma
Happy Reading Semuanya!Bagi Geo sekarang, dimarahi oleh mertuanya adalah hal biasa bahkan terbilang sangat normal. Sepertinya lelaki tersebut sangat paham durasi kemarahan dari mertuanya, cobaan yang berat selalu melanda dirinya. Kalau dipikir lagi, Geo menyadari jika semua yang ia lakukan selalu salah, sudah cukup kemarin dirinya di marahi dan dihujat habis-habisan karena membawa Eva ke tempat yang mereka tidak ketahui selama di villa. Hatinya mendadak sudah kebal, beruntung saat itu tidak ada istrinya. Jika Eva melihat, maka urusannya akan semakin panjang. “Sayang ayo bangun,” ucap Geo sembari mengusap kepala sang istri di depannya tersebut.“Lima menit lagi mas, pasti sekarang baru jam 6, kan? Aku masih ngantuk banget. Semalam Dede ngajakin aku bergadang,” suara serak Eva terdengar sangat jelas. “Kenapa kamu enggak bangunin mas?” tanya Geo penasaran.“Karena mas besok harus kerja, aku kan bisa bolos.”Geo mengangguk-anggukkan kepalanya, ia tahu tipikal seperti apa istrinya. Lela
Happy Reading Semuanya!“Kenapa kamu sebahagia itu? Kamu menang lotre? Apa ada kabar baik hari ini atau bagaimana?” Davin hanya bisa memasang wajah bingung ketika melihat perempuan cantik di depannya datang dengan wajah sumringah, lelaki tersebut bisa membuat banyak asumsi gila jika berkaitan dengan Bella. Ah—perempuan itu memang kenyataannya sudah gila. Davin tidak kaget.Bibir Bella tampak tersenyum manis, “Lebih dari sebuah lotre…” Davin semakin tidak mengerti.Bella yang melihat lelaki di depannya terdiam kebingungan kini semakin melebarkan senyumnya, hatinya merasa senang sekarang ini. “Enggak usah bingung begitu, hari aku hanya bahagia saja merusak kebahagiaan orang,” sahut Bella sembari mengingat bagaimana ia menghancurkan orang lain. Yang pertama istri dari orang yang dicintainya dan yang kedua adalah menggoda anak majikan tempat ibunya bekerja. Begitulah kehidupan Bella, siapa suruh mereka kepincut dengannya yang mempesona. Pelet kehidupan dan kecantikannya tidak bisa ditol
Happy Reading semuanya!Bibir Eva tampak sumringah. Ia merasa bodoh. Bagaimana bisa ia baru sadar kalau perempuan cantik tersebut menikahi malaikat berkedok dosen berwajah datar dan dingin. Semakin mengenal Geo membuatnya semakin kepincut, bagaimana bisa Eva jatuh cinta seterlambat ini pada suami tampannya.Iris matanya memperhatikan sang suami tampak sibuk membantu seorang ibu paruh baya untuk membawa barang menuju dekat danau, ia tidak tahu kenapa suaminya begitu atraktif seperti sekarang.Eva juga tidak menyangka jika ia langsung menyetujui kemanapun Geo pergi tanpa tahu akan dibawa kemana, hari liburnya menjadi produktif karena suaminya. Tangannya mengusap perutnya lembut.“Baby, kamu punya ayah sangat luar biasa. Waktu liburnya benar-benar dipakai untuk kegiatan relawan,” gumam Eva sembari mengekor pada sang suami yang sibuk membawa box di depannya.Geo berpaling pada Eva yang kini hanya mengedikkan bahunya tidak mengerti. Lelaki tersebut tersenyum memandang Eva dan mengulurkan t
Happy Reading Semuanya!Kehidupan Geo dengan Eva berangsur semakin membaik setelah mengalami pasang surut kehidupan mereka. Tetapi kehidupan mereka sedikit berubah karena kesibukan Geo dan Eva yang menyusun tugas akhirnya, suami tampannya terpilih untuk menjadi dosen pembimbing kegiatan perlombaan terbaru yang sudah tidak bisa Eva ikuti. Tentu saja ia tidak bisa karena kehamilannya sekarang. Ia tidak mau Geo semakin dimarahi oleh ayahnya karena membuat dirinya kelelahan. Kini yang ia lakukan sekarang hanyalah duduk santai di pinggir ranjang bersama mereka sembari menikmati drama korea pagi hari menemani Geo yang masih terlelap di dekatnya.“Mas sudah bangun?” tanya Eva“Euhm… ya, morning baby.”Tangannya mengusap perutnya sembari memperhatikan sang suami yang terlihat berjalan sempoyongan tepat di hadapannya yang ingin mendekatinya,lelaki itu tertahan dan berhenti di dekat meja rias mereka dimana ia menaruh handuk suaminya. Eva sangat tahu keadaan Geo sedang tidak fit saat ini karena
Happy Reading Semuanya!Tin!!Keempat yang sedang duduk berbincang tampak mengalihkan pandangannya pada lelaki yang baru saja mematikan mesin mobil dan keluar menggunakan kacamata hitam sembari mengunyah permen karet. Sungguh kekanakan sekali.Geo kembali mengarahkan pandangannya pada sang istri yang ada di sebelahnya kembali memakan makanan yang mereka bawa.“Selamat sore, om dan tante!”“Ooooo—calon menantuku!” seru Darwin senang Kedua lelaki tersebut tampak berpelukan, sangat berbanding terbalik dengan penyambutannya beberapa jam lalu. Ah—mertuanya sangat senang sekali membandingkannya.“Om, aku bawa desert yang katanya bagus untuk ibu hamil.”Eva menoleh sekilas dan kembali pada makanan di depannya. Bagi Eva, makanan yang dibeli suaminya jauh lebih enak dibandingkan yang dibawa oleh lelaki yang kini terlihat menaruh makanan di hadapannya.“Wah! Bagus sekali.”“Ayo Eva dimakan, kamu tahu makanan ini aku harus mengantri 3 jam untuk mendapatkannya karena laris sekali dan bagus untuk