Happy Reading Semuanya!Bagi Geo sekarang, dimarahi oleh mertuanya adalah hal biasa bahkan terbilang sangat normal. Sepertinya lelaki tersebut sangat paham durasi kemarahan dari mertuanya, cobaan yang berat selalu melanda dirinya. Kalau dipikir lagi, Geo menyadari jika semua yang ia lakukan selalu salah, sudah cukup kemarin dirinya di marahi dan dihujat habis-habisan karena membawa Eva ke tempat yang mereka tidak ketahui selama di villa. Hatinya mendadak sudah kebal, beruntung saat itu tidak ada istrinya. Jika Eva melihat, maka urusannya akan semakin panjang. “Sayang ayo bangun,” ucap Geo sembari mengusap kepala sang istri di depannya tersebut.“Lima menit lagi mas, pasti sekarang baru jam 6, kan? Aku masih ngantuk banget. Semalam Dede ngajakin aku bergadang,” suara serak Eva terdengar sangat jelas. “Kenapa kamu enggak bangunin mas?” tanya Geo penasaran.“Karena mas besok harus kerja, aku kan bisa bolos.”Geo mengangguk-anggukkan kepalanya, ia tahu tipikal seperti apa istrinya. Lela
Happy Reading Semuanya!“Kenapa kamu sebahagia itu? Kamu menang lotre? Apa ada kabar baik hari ini atau bagaimana?” Davin hanya bisa memasang wajah bingung ketika melihat perempuan cantik di depannya datang dengan wajah sumringah, lelaki tersebut bisa membuat banyak asumsi gila jika berkaitan dengan Bella. Ah—perempuan itu memang kenyataannya sudah gila. Davin tidak kaget.Bibir Bella tampak tersenyum manis, “Lebih dari sebuah lotre…” Davin semakin tidak mengerti.Bella yang melihat lelaki di depannya terdiam kebingungan kini semakin melebarkan senyumnya, hatinya merasa senang sekarang ini. “Enggak usah bingung begitu, hari aku hanya bahagia saja merusak kebahagiaan orang,” sahut Bella sembari mengingat bagaimana ia menghancurkan orang lain. Yang pertama istri dari orang yang dicintainya dan yang kedua adalah menggoda anak majikan tempat ibunya bekerja. Begitulah kehidupan Bella, siapa suruh mereka kepincut dengannya yang mempesona. Pelet kehidupan dan kecantikannya tidak bisa ditol
Happy Reading semuanya!Bibir Eva tampak sumringah. Ia merasa bodoh. Bagaimana bisa ia baru sadar kalau perempuan cantik tersebut menikahi malaikat berkedok dosen berwajah datar dan dingin. Semakin mengenal Geo membuatnya semakin kepincut, bagaimana bisa Eva jatuh cinta seterlambat ini pada suami tampannya.Iris matanya memperhatikan sang suami tampak sibuk membantu seorang ibu paruh baya untuk membawa barang menuju dekat danau, ia tidak tahu kenapa suaminya begitu atraktif seperti sekarang.Eva juga tidak menyangka jika ia langsung menyetujui kemanapun Geo pergi tanpa tahu akan dibawa kemana, hari liburnya menjadi produktif karena suaminya. Tangannya mengusap perutnya lembut.“Baby, kamu punya ayah sangat luar biasa. Waktu liburnya benar-benar dipakai untuk kegiatan relawan,” gumam Eva sembari mengekor pada sang suami yang sibuk membawa box di depannya.Geo berpaling pada Eva yang kini hanya mengedikkan bahunya tidak mengerti. Lelaki tersebut tersenyum memandang Eva dan mengulurkan t
Happy Reading Semuanya!Kehidupan Geo dengan Eva berangsur semakin membaik setelah mengalami pasang surut kehidupan mereka. Tetapi kehidupan mereka sedikit berubah karena kesibukan Geo dan Eva yang menyusun tugas akhirnya, suami tampannya terpilih untuk menjadi dosen pembimbing kegiatan perlombaan terbaru yang sudah tidak bisa Eva ikuti. Tentu saja ia tidak bisa karena kehamilannya sekarang. Ia tidak mau Geo semakin dimarahi oleh ayahnya karena membuat dirinya kelelahan. Kini yang ia lakukan sekarang hanyalah duduk santai di pinggir ranjang bersama mereka sembari menikmati drama korea pagi hari menemani Geo yang masih terlelap di dekatnya.“Mas sudah bangun?” tanya Eva“Euhm… ya, morning baby.”Tangannya mengusap perutnya sembari memperhatikan sang suami yang terlihat berjalan sempoyongan tepat di hadapannya yang ingin mendekatinya,lelaki itu tertahan dan berhenti di dekat meja rias mereka dimana ia menaruh handuk suaminya. Eva sangat tahu keadaan Geo sedang tidak fit saat ini karena
Happy Reading Semuanya!Tin!!Keempat yang sedang duduk berbincang tampak mengalihkan pandangannya pada lelaki yang baru saja mematikan mesin mobil dan keluar menggunakan kacamata hitam sembari mengunyah permen karet. Sungguh kekanakan sekali.Geo kembali mengarahkan pandangannya pada sang istri yang ada di sebelahnya kembali memakan makanan yang mereka bawa.“Selamat sore, om dan tante!”“Ooooo—calon menantuku!” seru Darwin senang Kedua lelaki tersebut tampak berpelukan, sangat berbanding terbalik dengan penyambutannya beberapa jam lalu. Ah—mertuanya sangat senang sekali membandingkannya.“Om, aku bawa desert yang katanya bagus untuk ibu hamil.”Eva menoleh sekilas dan kembali pada makanan di depannya. Bagi Eva, makanan yang dibeli suaminya jauh lebih enak dibandingkan yang dibawa oleh lelaki yang kini terlihat menaruh makanan di hadapannya.“Wah! Bagus sekali.”“Ayo Eva dimakan, kamu tahu makanan ini aku harus mengantri 3 jam untuk mendapatkannya karena laris sekali dan bagus untuk
Happy Reading Semuanya! “Apa kamu pikir bisa melewati hari dengan mudah kalau berada disini? Sampai kapanpun kamu akan menjadi pantauan saya dan enggak akan pernah lepas begitu saja.”Geo tertunduk, ia kalah dan tidak bisa melawannya sama sekali. Percuma mengadakan perang dengan Darwin jika ia selalu kalah. Ah—ia memang harus banyak mengalah. Bagaimanapun lelaki di depannya adalah ayah dari istrinya dan mertuanya sendiri. Jujur saja rasanya seperti hukuman yang sangat berat, bahkan Geo merasa jika jam berlalu dengan lambat. Ia pikir, cukup sehari mereka berada di rumah ini tapi ternyata tidak. Mereka seperti di penjara.“Heh! Malah ngelamun! Jawab kalau saya bilang!”Geo mengangguk cepat, “Iya,” sahut Geo pendek. Dadanya terasa sesak dan ia membutuhkan istrinya sekarang ini.“Dengar! Jangan kamu berpikir saya cuma diam dan saya enggak tahu apapun. Saya tahu apa yang kamu lakukan dan apa yang terjadi,” ungkap Darwin.Seperti berada di puncak kesakitan, Geo hanya bisa memandang lelaki
Happy Reading Semuanya!Iris matanya memperhatikan lelaki yang menjadi suaminya itu, sangat membuat perasaannya dongkol di pagi buta melihat pemandangannya saat ini. Sang suami alias makhluk tampan bernama Geo dengan kesibukannya memakai kemeja berwarna navy dengan celana bahan hitam. Pakaian setelan formal yang biasa suaminya kenakan ketika berurusan dengan kampus.Perempuan cantik yang tengah duduk di sofa kamar hanya menggaruk kepalanya pelan dan merasa gemas sendiri, ia tidak habis pikir dengan lelaki yang menikahinya beberapa bulan lalu. Ini adalah weekend yang sudah ditunggu dan sekarang dirinya di tinggal pergi.Apakah selama seminggu kemarin suaminya tidak bosan melakukan sesuatu seperti bekerja?Argh—menyebalkan sekali. Kemarin sudah banyak sekali masa mereka berduaan terlewat begitu saja dan sekarang weekend ia harus menghabiskan waktunya sendiri. Ah—yang benar saja. “Mas mau kemana? Rapih banget. Mau ke panti lagi?” tanya EvaGeo menggeleng pelan, “Ke Kampus sayang,” sahut
Happy Reading Semuannya! Ibu hamil itu juga tidak mengerti kenapa ia melakukan ini hanya karena melihat status dari sosial media orang lain yang caper pada suaminya, Eva benar-benar datang ke tempat dimana suaminya berada dan menunggu sampai kedua orang tersebut selesai.Tidak. Sebenarnya suaminya juga pergi dengan dua dosen lainnya, tetapi mereka memisahkan diri. Eva mengenal para dosen di fakultasnya. Mereka sepertinya kompak janjian melakukan bimbingan mahasiswa disini, ah—andai Eva tidak memiliki previlage suaminya mungkin ia juga akan menghabiskan waktu diluar menjadi manusia ambis menyelesaikan skripsinya. Tangannya mengepal dan memukul meja di depannya pelan, ia tengah melampiaskan perasaan kesalnya melihat perempuan tersebut tampak menempel pada suaminya.“Apa-apaan sih tuh cewek! Suami gue enggak budek kali! Ngapain deket-deket! Genit banget kaya enggak ada laki-laki lain aja,” gerutu Eva sembari menatap geram perempuan tersebut yang masih berusaha untuk lebih dekat dengan