Share

Part 61

Pagi-pagi sekali selepas sholat subuh, aku membereskan tempat tidur. Mas Anjar belum pulang, dia selalu sholat berjamaah di mushola terdekat bersama bapak.

Karena keasyikan beberes, sampai tak kudengar langkah kaki mendekat. Seseorang memelukku dari belakang, cukup erat, lalu dia membenamkan wajahnya di pundakku. Aku tersenyum, kebiasaan Mas Anjar selalu begini kalau ada sesuatu.

"Ada apa, Mas?" tanyaku sambil tersenyum. Dia masih diam, hanya embusan nafasnya saja yang terdengar, membuatku tergelitik.

Aku berbalik dan memandang wajahnya. Seperti ada kegelisahan disana.

"Ada apa, Mas?" tanyaku lagi tapi Mas Anjar justru merekatkan pelukannya membuatku hampir sesak nafas. Tapi aku merasa nyaman dibuatnya.

"Sebentar saja, Dek. Mas pengin meluk kamu. Mas masih kangeeeen," ucapnya sambil mengusap rambutku.

Aku membiarkannya. Kubenamkan wajahku ke dadanya. Perasaan hangat menjalar di tubuhku. Aku sangat nyaman dibuatnya. Dia memang selalu begitu, memperlakukanku dengan lembut dan romantis.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status