Share

21. Saling Curhat

Langit seperti terbakar, berwarna jingga yang begitu kontras dengan warna hijau gelap pepohonan pinus di bawahnya yang luas membentang layaknya lautan.

Aku meletakan kedua tanganku di atas pagar pembatas balkon yang terbuat dari baja. Menatapi pemandangan sore yang begitu memanjakan mata dengan penuh ketakjuban. Semilir angin membuai pipiku yang memerah oleh udara dingin pegunungan.

Langkah kaki mendekat, aku terhenyak saat sepasang lengan merengkuhku dari belakang bersama dagu yang menancap di pundak. Aku mencoba untuk tak memberontak pelukan Adrian, karena tubuhnya terasa hangat. Pelukannya selalu membuat nyaman.

"Suka? " Bisiknya sembari mengendusi rambutku yang terurai. Untung saja aku sudah keramas tadi pagi, jadi aku percaya baunya masih lumayan wangi. Setelah itu aku memberinya sebuah anggukan.

"Rumah ini punya keluarga kamu? " Tanyaku berbasa basi.

"Iya, dulunya punya kakek. Tapi udah diwarisin buat aku dua tahun lalu waktu beliau meninggal. " Penjelasan itu membuatk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status