Share

13. Pertengkaran Anak Muda

Aku marah.

Kesal.

Emosiku hampir meledak sampai ubun-ubun!

Adrian menjerit saat aku dengan ganasnya menarik telinganya kencang. Biar saja ia kesakitan, aku tidak peduli. Yang penting rasa kesalku bisa sedikit tersalurkan dengan melakukan kekerasan pada bocah bongsor itu. Jikapun nanti ia mengadu pada kakaknya aku cukup memiliki alasan untuk mendebatnya. Meskipun aku tau, Adrian bukan tipe anak yang suka mengadu.

Ya, siapa yang tak akan marah coba jika bocah ingusan sepertinya melakukan hal yang tak sopan kepadaku. Tanpa permisi pula! Seharusnya sebagai orang yang lebih muda, Adrian lebih menghormatiku layaknya kakaknya sendiri. Bukannya malah menempelkan mulutnya di pipiku dengan sembarangan. Apalagi bibirnya itu belepotan minyak dan sambal!! Kalau nanti aku jerawatan bagaimana? Oh, sungguh aku kesal sekali mengingatnya.

Jika sudah sampai kosan nanti aku harus cuci muka tujuh kali sampai bersih. Dan jika nanti tumbuh jerawat! pokoknya, aku tak mau tau, anak itu harus bertang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status