Share

16. Pembicaraan Yang Membuat Tak Nyaman

"Kemarin aku lihat kamu pelukan sama Adrian didapur... "

Aroma bubur ayam yang nikmat menggelitik hidung. Sajian nasi lembek penuh cita rasa dengan banyak suwiran daging ayam dan kacang itu sudah melambai di depan mata. Aku pun sudah meneguk liur sejak tadi karena lapar. Tapi tentu saja ucapan mas Jeremy tadi membuat acara menyendok sarapanku menjadi tertunda.

Sorot mata itu begitu serius, meminta dengan tegas agar aku cepat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kemarin sore.

Tapi bagaimana caranya aku menjelaskannya? Tidak mungkin aku berterus terang tentang aku yang menangis karena merindukan kekasih selingkuhanku dan kemudian dipeluk oleh bocah SMA yang kebetulan ada di sana.

Aku juga tak mungkin menjelaskan kejadian di tempat makan, di mana Adrian berlaku tak sopan padaku. Itu memalukan sekali. Aku bahkan ingin menghapusnya dari otakku.

"Kamu enggak ada hubungan sama anak itu kan, Fi? " tanya mas Jeremy kemudian. Aku pun melotot.

"Ya, enggak lah, Mas. Bisa dimarahin k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status