Nathalia mematung dengan napas tertahan didada, pupil matanya melebar, pengakuan Alfred kian mengguncangnya dan membuat seluruh tubuhnya sakit.Tidak mungkin putranya mencintai wanita yang bermasalah. Mengapa diantara sekian banyak perempuan hebat yang Alfred kenal didunia ini harus Floryn yang berhasil membuatnya jatuh cinta?Seorang perempuan yang memiliki kehidupan rumit, keluarga yang bermasalah dan ini akan menjadi sasaran empuk semua orang untuk menjadikannya skandal besar.Hati Nathalia sesak, tersadar jika ternyata selama ini, selama Floryn menjadi perawat Nara, dia diam-diam memiliki hubungan khusus dengan putranya. “Alfred! Jangan berbicara macam-macam!” teriak Nathalia marah.“Aku hanya berbicara satu macam, aku mencintai Floryn. Apa itu tidak cukup jelas untuk Ibu?” tanya Alfred tidak terpengaruh oleh kemarahan ibunya yang tidak terima.“Ya Tuhan, kepalaku,” erang Nathalia memijat belakang kepalanya merasakan urat-uratnya mulai menegang karena emosional yang tidak bisa d
Emier mengusap keningnya sedikit panas, kepalanya pening karena tengah banyak pikiran. Emier sama sekali tidak mengerti mengapa kasus lima tahun lalu harus kembali melakukan penyelidikan ulang. Apa ini ada hubungannya dengan kedatangan Floryn tadi pagi? Lantas apa yang mendasari untuk melakukan penyelidikan ulang ketika pengadilan sudah ketok palu menyatakan Floryn tersangka tunggal dan menghukumnya lima tahun dipenjara.Emier sudah cukup sangat lelah dengan masalahnya sendiri yang tengah dihadapi, perceraiannya dengan Issabel dan penangkapan yang akan segera dilakukan. Penangkapan Issabel akan menjadi skandal yang sangat memalukan jika itu terjadi Emier belum menceraikannya.Emier tidak ingin menambah masalah, apalagi harus kembali mengorek luka lama yang sampai detik ini sulit untuk dia smebuhkan. Anehnya, jika ini tidak begitu penting mengapa seorang peminpin satuan reserse dan criminal sendiri yang datang kepadanya hingga membawa dua orang ajudannya?“Tampaknya laporan itu sanga
“Dimana Flo?” tanya Alfred.“Beliau ada di kamarnya,” jawab Natty tesenyum menyambut kedatangan Alfred yang langsung menanyakan keberadaan Floryn, “Tuan Muda.”Langkah Alfred terhenti, melihat Natty yang telah memanggilnya. “Ada apa Natty?”“Tadi Flo mimisan dan sepertinya keram. Sebaiknya Anda membujuknya untuk segera memeriksa keadaannya,” cerita Natty dengan ragu-ragu.Wajah Alfred menggelap, dengan terburu-buru dia berlari pergi ke kamar.Dari waktu ke waktu, kekhawatiran Alfred semakin membesar, Alfred sangat takut, kekhawatiran itu akan menjadi sebuah ledakan yang tidak dapat dihindarkan seperti sebuah bom waktu.Hari ini Alfred tidak segera datang menemui Floryn karena dia ingin memberi waktu dan ruang untuk Floryn menenangkan diri setelah kejadian tidak menyenangkan yang harus dia hadapi di rumahnya.Kini, sudah tidak ada waktu lagi untuk Alfred berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi pada penyakit Floryn. Apapun caranya Alfred harus berhasil membawa Floryn pergi ke rumah sak
“Duduklah Alfred,” pinta Edith memanggil.Dengan berat Alfred duduk, menghadap Edith yang terhalan meja. Tangan Alfred terkepal kuat dibawah meja, melihat kecemasan Edith yang kini melihat setiap hasil dari CT scan kepala, beberapa hasil rontgen hingga hasil sinar X yang mendeteksi keadaan mata Floryn yang telah dikirimkan oleh dokter-dokter spesialis.Sejujurnya pada saat pertama kali bertemu dengan Floryn, Edith tidak memikirkan apapun karena ketenangannya. Edith terkejut begitu sadar jika ini bukanlah sebuah permasalah yang sederhana. Pasiennya tidak hanya sakit, dia juga korban kekerasan.“Katakan saja,” pinta Alfred dengan napas memberat menguatkan diri untuk mendengarkan apapun yang akan diucapkan oleh teman baik ayahnya itu.“Ini sangat buruk Alfred,” bisik Edith memberitahukan.“Aku akan mendengarkannya.”“Sel saraf otaknya yang rusak tidak langsung menyerang sumsum tulang belakangnya yang mempengaruhi motoriknya, tapi sel sarafnya lebih dulu menyerang sebagian mata, teling
“Rachel!” panggil Oscar dari dalam kamar apartementnya.Rachel yang tengah memasak segera mematikan kompornya dan melepakan celemek. “Ada apa?” tanya Rachel.“Lihat ini!” tunjuk Oscar menunjukan forum grup perusahaan yang kini penuh dengan photo dan video tidak senonoh Rachel yang dulu sering dia kirimkan kepada Kurt setiap kali menggodanya.“Lihat baik-baik!” perintah Oscar menaikan nada suaranya begitu menunjukan photo porno Rachel bersama Kurt.Pupil mata Rachel terbelalak, sekujur kulitnya menggigil, wanita itu menutup mulutnya dengan bekapan kuat.“Satu perusahaan sudah mengetahuinya!” teriak Oscar marah “kau bilang hanya hubungan biasa, kau pikir ini disebut biasa Rachel? Kau pelacur yang telah merusak rumah tangga atasanmu sendiri!”“Oscar..” bisik Rachel tidak mampu melanjutkan ucapannya.“Cukup Rachel, sebaiknya kau pergi dari apartementku malam ini juga. Aku tidak ingin terlibat masalah apapun denganmu.”“Dengarkan penjelasan aku dulu!” teriak Rachel panik.“Aku bilang kelua
Teriakan menggema Emier terdengar nyaring, atmosfer disekitar beruabah begitu dingin dan gelap. Bola mata Rachel bergerak pasif, melihat ke penjuru arah menyadari jika kini, di rumah tidak ada siapapun, hanya ada mereka berdua yang terjebak dalam suasana menegangkan.Ada sebuah senjata di atas meja. Apa yang kini harus Rachel lakukan? Dia sama sekali tidak menyangka jika Emier akan mengetahui kebenaran ini.Rachel harus menenangkan Emier, jika tidak, mungkin dia bisa berakhir seperti Nolan.Rachel beringsrut mundur dengan panik, wajahnya mulai pucat ketakutan begitu Emier melangkah mendekatinya. “Itu bohong! Itu fitnah!” bela Rachel. “aku tidak mungkin membunuh adikku sendiri, aku sangat mencintai Abra, tidak mungkin aku membunuhnya! Semua orang sudah tahu jika Flo yang telah membunuhnya, bukan aku!” bela Rachel menangis.“Diam kau! Jalang terkutuk! Kau harus dihukum mati atas dosa-dosamu, kau harus berada di neraka!” teriak Emier memaki dengan wajah merah padam dan urat-urat dilehern
Floryn berjalan kesana-kemari dengan cemas, dia tengah menunggu kedatangan Roan yang telah diberitahu Alfred mengenai alamat rumahnya sekarang. Floryn belum siap memberitahu Roan mengenai lelaki yang telah menyokongnya selama ini, situasi saat ini belum tepat, tetapi Alfred sudah terlanjur memberitahukan alamat keberadaannya.Entah akan seperti apa nanti reaksi Roan jika dia tahu, lelaki yang selama ini telah memberikan bantuan kepada Floryn dan menjadikannya simpanan adalah Alfred Morgan.Floryn menengadah melihat ke lantai dua, melihat Alfred yang masih berdiri di sisi jendela tengah berdiri memperhatikannya. Pria itu menolak untuk pergi dan tetap dengan keputusannya untuk menunjukan diri kepada Roan.Pikiran Floryn berkecamuk, tangannya terkepal mengusap keringat dingin karena gelisah, berpikir keras harus memberi penjelasana seperti apa jika nanti Roan marah dan kecewa padanya.Roan adalah salah satu orang yang sangat penting dalam hidupnya, Floryn tidak ingin menyakiti hatinya
Hangat genggaman dan bisikan lembut Roan menenangkan Floryn dari kekalutan hatinya yang dilanda takut. Floryn tahu, jauh di dalam lubuk hati Roan dia pasti menyimpan kekecewaan. Namun semuanya hal yang telah terjadi sampai di titik ini, Floryn tidak mungkin menyesali keputusannya yang memilih untuk menjadi simpanan Alfred Morgan.Floryn butuh banyak kekuatan, dia haru bertahan atau mati terbunuh ditangan anak buah Issabel dan Rahcel.Sebenarnya, pada saat pertama kali memutuskan untuk menjadi simpanan Alfred, secara murni Floryn hanya membutuhkan perlindungan dan kekuatannya untuk menghadapi masalah yang tengah dia hadapi.Tapi seiring dengan berjalannya waktu, Floryn tidak menampik ada letupan kebahagiaan yang tumbuh didalam hatinya. Floryn tidak dapat menolak pesona Alfred Morgan dan segala perhatiannya yang memberi warna baru kedalam hidupnya yang sudah lama tersesat dalam kegelapan.Floryn telah terbuai oleh perasan mendebarkan yang sulit untuk dia jelaskan dengan kata.Jika memu