Share

02

Author: Naya Siswanto
last update Last Updated: 2022-09-09 01:23:20

Shanum terkulai lemas kala mengetahui ibunya telah tiada. Operasi tidak jadi dilaksanakan karena sang ibu sudah pergi sebelum operasi berlangsung.

Tangisan Shanum pecah mengingat hal kotor yang baru saja dia lakukan. Apa guna uang itu jika orang yang dia perjuangkan sudah tiada.

"Sabar sayang, semua sudah takdir dari Tuhan." Khansa berusaha menenangkan Shanum yang sedari tadi menangis histeris.

Rasa sakit di bagian intinya tidak dia rasakan, dia tidak peduli banyak mata yang melihat ke arahnya.

"Ibuku, Khansa. Kenapa ibu pergi? Aku sudah mendapatkan uang untuk operasi ibu. Aku sudah punya uang banyak untuk pengobatan ibu. Kenapa ibu pergi, Khansa? Apa ibu tahu jika uang ini uang haram? Sehingga ibu tidak mau mengunakannya." Shanum meraung sejadi-jadinya.

"Sudahlah! Semua sudah terjadi. Jangan sesali! Kamu sudah menunjukkan baktimu, sudah kau tunjukkan perjuanganmu, dan sekarang jika Tuhan memilih untuk memanggil ibumu, itu sudah jalannya." Khansa terus menenangkan Shanum.

Hingga malam, Shanum masih bersedih. Dia berdiam diri di kamar, berdiri di samping jendela yang terbuka. Kepalanya mendongak, mata indahnya menatap bulan yang tertutup awan mendung.

"Inikah jalan hidup yang harus aku jalani, Tuhan? Hidup dalam kotornya tubuhku. Aku ingin mati saja, hiks." Shanum kembali menangis, kini terdengar lebih pilu dan menyayat.

"Mati? Kamu pikir dengan mati semua akan selesai? Tidak Shanum! Hidup lah lebih lama untuk membersihkan tubuh dan menghapus dosa-dosamu. Minta ampunan pada Tuhan!" Khansa sungguh sahabat yang baik, dia menasehati Shanum agar tidak putus asa.

"Aku takut,Sa. Aku takut jika aku hamil. Apa kata orang-orang nanti jika mereka tahu aku hamil di luar nikah? Aku malu Sa!" pungkas Shanum.

"Ikut denganku! Di sana tidak ada yang mengenalimu. Lagi pula di ibukota, tidak ada yang peduli apa masalahmu." Ajak Khansa.

"Ngapain kamu ke kota?" tanya Shanum.

"Aku dipindahkan ke ibukota. Pekerjaanku bagus kata bos. Kebetulan bos besar sedang berada di kota ini dan dari sepuluh kandidat, aku salah satu pegawai yang terpilih." Jawab Khansa.

"Aku tidak mau merepotkanmu! Biarlah aku berjuang sendiri. Aku rasa pria itu tidak akan marah jika aku memakai uangnya," tutur Shanum.

Shanum menutup jendela dan tirainya, lalu naik ke atas kasur. Untuk malam ini dia tinggal bersama Khansa.

Membeli kembali rumah peninggalan orang tuanya sudah tidak mungkin, karena pemiliknya yang baru sudah merobohkan rumah tersebut.

Keesokan harinya di bandara,

"Hubungi aku jika kamu butuh sesuatu! Aku dengan senang hati membantumu," ujar Khansa, dia sudah berada di bandara. Hari ini dia akan terbang ke kota, ke tempat kerjanya yang baru.

"Baiklah! Hati-hati di sana," pesan Shanum.

"Jangan lupa memberitahuku di mana tempat tinggalmu nanti!" seru Khansa dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.

Kini tinggalah Shanum, sendiri dengan rasa sepinya. Meskipun sekarang dia berada di tempat yang ramai.

"Sebaiknya aku juga pergi. Aku tidak mungkin tinggal di sini."

Shanum pun memesan tiket, pergi ke kota yang sama dengan Khansa. Namun, nantinya dia akan memilih di tempat yang berbeda.

Di sisi lain,

"Semua pegawai pilihan sudah berangkat! Kapan kita akan kembali?" tanya Arfan.

"Aku masih lelah! Besok saja kita pulang" jawab Kemal dengan lesu.

Arfan mengerutkan keningnya, "Kamu kenapa? Kok lesu gitu? Tidak seperti biasanya." Selidik Arfan.

"Pertarunganku dengan gadis itu cukup menguras tenaga. Sekian banyak gadis yang aku tiduri, baru ini aku merasakan yang perawan. Benar-benar membuatku gila," ungkap Kemal.

Hahaha ... Arfan tertawa terbahak-bahak mendengar ungkapan temannya. "Tidak rugi kan membelinya dengan harga satu miliar!" goda Arfan.

"Aku memberinya dua miliar serta melunasi seluruh tagihan rumah sakit," kata Kemal.

"What? Sudah gila kamu! Itu sangat berlebihan, Kemal!" sungut Arfan.

"Itu lebih dari pantas, karena aku menggarapnya sampai pagi." Tutur Kemal.

"Ini lebih gila! Kamu tidak lupa pakai pengaman 'kan?" tanya Arfan dan Kemal pun menggeleng.

"Aku tidak memakainya. Untuk apa pengaman? Dia tidak mungkin hamil! Baru juga jebol gawangnya, gak mungkinlah dia langsung hamil."Cicit Kemal penuh percaya diri.

"Gini ni kalo pinternya cuma urusan bisnis, dan kerjaannya depan laptop doang. Jadi tu otak nyusut, lama-lama kurang seons loe!" Dengus Arfan dengan kesal.

"Kamu main nggak pake pengaman, trus kamu hajar dia berulang kali. Ada kemungkinan salah satu benih yang kamu tembakkan itu berhasil hidup Kemal. Oh Tuhan, kenapa aku bisa punya teman yang pinternya kelewatan. Saking lewatnya pinternya jadi ilang berubah jadi pelon." Arfan menepuk keningnya, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Kemal.

"Kalau begitu, cari gadis itu sekarang!" perintah Kemal.

"Bagian enaknya aja, elo yang dapat. Bagian susahnya aja gua." Sungut Arfan lalu ke luar dari ruang kerja Kemal.

Arfan mengerahkan anak buahnya untuk mencari informasi tentang Shanum. Mereka memulai pencarian dari rumah sakit.

Beberapa menit berlalu, ponsel milik Kemal berdering. Arfan yang menelponnya.

"Hallo!"

"Ibu gadis itu meninggal di malam kalian bertempur, setelah kutelusuri dia tidak punya tempat tinggal. Rumahnya sudah dijual beberapa hari yang lalu, dan sekarang kami tidak tahu keberadaannya." Lapor Arfan dari seberang telpon.

"Aku tidak mau tahu! Cari sampai dapat!" perintah Kemal, lalu memutuskan panggilan di ponselnya.

"Sial! Mencari satu gadis saja tidak becus!" umpat Kemal.

Kemal beranjak dari duduknya lalu ke luar dari ruang kerja.

Dia pergi untuk mencari informasi tentang Shanum.

"Percuma punya anak buah banyak kayak tawon, tapi mencari satu gadis saja tidak bisa!" Kemal terus mengumpat di sepanjang jalan.

Kemal mengemudikan mobilnya menuju ke rumah sakit, hal yang pertama dia lakukan adalah menemui dokter yang selama ini menangani ibunya Shanum.

Setelah mendengar penuturan dari dokter dan mendapat alamat tempat tinggal Khansa, Kemal pun langsung pergi.

Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju ke kediaman Khansa.

Sesampainya di rumah Khansa, Kemal memarkirkan mobilnya di sembarang tempat. Dia turun dari mobilnya lalu berjalan menuju rumah yang terlihat sepi.

"Permisi!"

Kemal mengetuk pintu rumah itu berulang kali.

"Maaf pak, anda mencari siapa?" tanya Pria paruh baya yang ke luar dari rumah Khansa.

"Saya mencari gadis yang ada di sini," jawab Kemal.

"Siapa yang tuan maksud? Apa itu Khansa putri saya?" tanya pria itu.

"Bukan, tapi temannya." Jawab Kemal.

"Shanum? Dia sudah pergi sejak pagi bersama Khansa," tutur Ayah Khansa.

"Ke mana?" tanya Kemal.

"Kalo Khansa pergi bekerja, dia pindah tugas ke Sinar corp. Kalo Shanum, saya tidak tahu." papar Ayah Khansa.

"Sinar? Bukankah itu perusahaan milikku? Gumam Kemal.

Setelah memperoleh sedikit informasi, Kemal pun pamit untuk pulang.

Niat awal hendak berlama-lama di kota ini pun batal, tanpa pemberitahuan awal, Kemal mendadak mengajak Arfan untuk kembali ke kotanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Perawan 1M Pencuri Hati   03

    Sesampainya di kantor, Kemal langsung menuju ruang HRD. Dia meminta data milik Khansa, terutama nomor ponselnya.Setelah mendapat nomor ponsel Khansa, Kemal berniat untuk langsung menghubungi gadis itu. Namun, dia mengurungkan niatnya."Kalo aku telpon gadis itu, nanti dia bisa tahu dong kalau aku yang sudah membeli keperawanan gadis itu. Ah tidak boleh! Aku tidak boleh menghubunginya! Tapi, bagaimana dengan gadis itu? Bagaimana kalo dia benar-benar hamil?" Kemal terlihat berpikir dengan keras.Dari jauh Arfan merasa aneh melihat tingkah Kemal. "Kenapa dia? Masih pusing memikirkan benihnya yang dibawa gadis itu?" Monolognya.Arfan berjalan menghampiri sahabatnya yang sedang mondar-mandir di depan ruang HRD."Lagi ngapain loe? Ngitung jumlah ubin lantai?" Tanya Arfan."Bukan," jawab Kemal tanpa menoleh sedikit pun pada Arfan."Ngepel lantai biar kinclong?" Tanya Arfan lagi."Bukan," lagi-lagi itu jawaban yang dilontarkan oleh Kemal."Jadi, kamu lagi ngapain? Mondar-mandir nggak jelas!"

    Last Updated : 2022-09-09
  • Perawan 1M Pencuri Hati   04

    Dua bulan pun berlalu, Hoek! Sedari pagi Kemal bolak-balik ke kamar mandi yang ada di dapur. Perutnya seperti diaduk, semua makanan yang dia makan keluar lagi.Mual dan muntah yang dia rasakan membuat tubuhnya lemes."Kamu kenapa, Kemal? Sedari tadi mama perhatikan kamu muntah dan muntah saja," cicit Liza, mamanya Kemal."Nggak tau ni Ma, Kemal mual saat mencium aroma-aroma yang ada di sekitar Kemal." Jawab Kemal sambil memejamkan matanya, dia duduk bersandar di sofa."Kok lucu! Kayak ibu-ibu yang sedang hamil saja," celetuk Liza.Degh! Jantung Kemal tiba-tiba berdetak lebih keras. "Ibu hamil Ma?" Tanyanya."Iya. Dulu temen mama hamil, tapi suaminya yang mengalami muntah dan ngidam." Jawab Liza.Liza memperhatikan wajah Kemal yang tiba-tiba berubah, "Emangnya kenapa? Kamu nggak sedang menyembunyikan sesuatu dari mama kan?" Selidik Liza."Enggak! Kemal nggak menyembunyikan apapun. Cuma lucu aja dengernya, kok bisa istri yang hamil tapi suami yang mual, muntah, dan ngidam." Jawab Kema

    Last Updated : 2022-09-11
  • Perawan 1M Pencuri Hati   05

    Tepat jam pulang kerja, Khansa naik ke lantai ruang kerja milik Arfan. Dia berlari agar cepat sampai ke ruang kerja orang nomor dua di kantor itu."Selamat sore, pak!" Ucap Khansa dengan nafas tersengal-sengal.Arfan yang sedang membicarakan pekerjaan dengan Kemal pun terkejut melihat Khansa yang tiba-tiba saja muncul."Khansa? Kenapa lari-lari?" Tanya Arfan.Khansa langsung masuk tanpa menghiraukan Kemal, dia menganggap Kemal tidak ada."Ada hal penting yang akan saya sampaikan," jawab Khansa, nafasnya masih belum teratur.Arfan berdiri lalu berjalan menuju lemari pendingin yang ada di ruangannya. Dia mengambil sebotol air mineral lalu memberikannya pada Khansa."Duduklah!" Titah Arfan dan Khansa mematuhinya."Katakan!" Titah Arfan lagi."Apa bapak bisa melacak keberadaan seseorang melalui nomor ponselnya?" Tanya Khansa."Kamu datang kemari mengacaukan pembicaraan kami hanya karena mau minta tolong melacak nomor ponsel seseorang?" Wajah Kemal terlihat tidak bersahabat. Wajahnya yang

    Last Updated : 2022-09-11
  • Perawan 1M Pencuri Hati   06

    Sudah dua minggu Kemal merasakan mual, muntah, dan menginginkan sesuatu yang tidak masuk akal.Selama dua minggu juga dia tidak diperbolehkan datang ke kantor. Liza khawatir jika Kemal akan membuat kesepakatan salah seperti tempo hari.Dokter sudah memeriksa kesehatan Kemal dan hasilnya dia baik-baik saja. Dokter hanya bisa memberinya obat pereda mual serta vitamin agar dia tidak terlalu lemah.Sudah hampir tiga bulan pencarian, namun orang suruhan Kemal belum menemukan keberadaan Shanum. Kemal tidak putus asa, dia terus melakukan pencarian. Dia percaya jika Shanum secepatnya akan dia temukan.Drtt, ponsel Kemal berdering. Salah satu orang suruhannya melakukan panggilan video padanya."Hallo!" Sapa Kemal."Saya sekarang sedang ada di stasiun kereta api, Pak. Mengantarkan adik saya yang mau pulang kampung. Saya izin untuk libur kerja," tutur orang itu.Kemal tidak fokus pada orang suruhannya yang sedang bicara dengannya, dia lebih fokus pada gadis yang sedang berdiri di belakang suruh

    Last Updated : 2022-09-14
  • Perawan 1M Pencuri Hati   07

    Shanum mengusap dadanya, nafasnya saling memburu. Dia sangat terkejut melihat kehadiran Kemal."Aku lapar!" Cetus Shanum.Kemal meraih tangan Shanum lalu mengajaknya ke sofa. Di meja sudah ada bungkusan berisi makanan, ada sebuah paper bag berisi pakaian untuk Shanum.Selain itu di atas meja tersebut ada sekotak susu khusus ibu hamil dan sebuah parsel berisi buah-buahan.Kemal menyuruh Shanum untuk duduk, kemudian dia mengeluarkan makanan dari kantung plastik.Shanum membungkam mulutnya menggunakan telapak tangan saat melihat makanan yang Kemal sodorkan di hadapannya."Bagaimana kamu bisa tahu kalo aku menginginkan nasi padang?" Tanya Shanum.'Karena aku juga menginginkannya,' jawab Kemal dalam hati. Terbersit rasa sedih di dalam hatinya saat mengetahui keadaan Shanum selama ini.Orang suruhan Kemal diam-diam mengambil ponsel milik Shanum dan mencari informasi tentang gadis itu.Dia bertemu dengan bu Dewi dan dari wanita paruh baya itulah orang suruhan Kemal tahu bagaimana perjuangan

    Last Updated : 2022-09-16
  • Perawan 1M Pencuri Hati   08

    Kemal menghampiri Shanum yang berdiri di depan Liza dengan kepala tertunduk.Kemal merangkul pundak Shanum, "Jangan ambil hati, mama sedang ngeprenk kamu." Tutur Kemal."Kemal!" Seru Liza."Aku di sini, tidak perlu berteriak. Aku tidak tuli," ujar Kemal."Lagian mama keterlaluan, Shanum sedang hamil mama prenk.jika terjadi apa-apa pada bayiku gimana?" Cecar Kemal.Liza beranjak dari duduknya lalu menghampiri Shanum."Sudah jam sembilan, pergilah! Kalian harus segera menikah. Kasihan calon cucuku jika saat dia lahir tidak ada ayahnya," tutur Liza lembut sambil menepuk lembut bahu Shanum.Shanum mengangkat kepalanya, "Tapi, anak ini bukan anak putra anda." Tutur Shanum."Aku tidak peduli! Ayo cepat!" Kemal merasa geram pada Shanum. Dia menggendong Shanum ala bridal style ke luar dari kamar.Liza menggelengkan kepala melihat tingkah putranya."Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu nak. Semoga sifat burukmu yang suka gonta-ganti wanita pun hilang." Ucap Liza, dia mengikuti Kemal dan Shanu

    Last Updated : 2022-09-20
  • Perawan 1M Pencuri Hati   09

    Sudah seminggu Kemal dan Shanum menikah, namun mereka belum melakukan hubungan layaknya suami istri. Shanum masih menjaga jarak dan Kemal tidak mau memaksa gadis itu.Melihat Shanum sudah membuka diri dan mau bersikap manis padanya, Kemal sudah merasa senang."Pagi sayang!" Sapa Kemal pada Shanum yang sedang berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuk mereka berdua."Pagi mas," balas Shanum, menoleh sekilas sambil tersenyum lalu kembali serius mengaduk nasi goreng buatannya."Pagi ini mas ada pertemuan di kantor, setelah itu nanti mas langsung pulang. Bersiaplah! Karena mas akan mengajakmu jalan-jalan." Tutur Kemal.Shanum mematikan api kompor, memindahkan nasi goreng ke piring lalu menyuguhkannya ke hadapan Kemal."Silakan!" Ucap Shanum."Terima kasih, sayang." Balas Kemal.Mereka menikmati sarapan pagi ini, selesai sarapan Kemal langsung berpamitan."Boleh aku menciummu?" Tanya Kemal dan Shanum pun mengangguk dalam ragu.Cup, Kemal mencium kening Shanum cukup lama setelah itu dia me

    Last Updated : 2022-09-22
  • Perawan 1M Pencuri Hati   10

    "Siapa dia?" Tanya Kemal saat dalam perjalanan pulang."Dia temanku waktu sekolah dulu," jawab Shanum."Jangan sekali-kali bertemu dengannya! Aku tidak suka!" Cetus Kemal."Iya, lagian tadi kan nggak sengaja." Tutur Shanum.Kemal mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, "Aku tidak melarangmu berteman. Sama siapa saja boleh, asal jangan sama ulat bulu yang tadi." Pungkas Kemal."Dia manusia mas, bukan ulat bulu. Hati-hati ah kalo ngomong," ujar Shanum sambil tertawa.Kemal tersenyum, dia sangat senang jika melihat senyum dan tawa Shanum. Meskipun Shanum terkadang masih bersikap dingin dan jaga jarak, tapi Kemal tetap bahagia karena Shanum masih mau diajak bercanda.Shanum sudah tertidur di bangkunya, rasa kenyang membuatnya menjadi mengantuk. Sesampainya di rumah Kemal tidak membangunkan Shanum, dia menggendong istrinya hingga ke kamar. Setelah itu barulah dia membawa barang-barang belanjaannya.Selagi Shanum masih tertidur, Kemal mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi seseoran

    Last Updated : 2022-09-23

Latest chapter

  • Perawan 1M Pencuri Hati   25

    "Beri apa yang sudah aku janjikan padanya!" Titah Kemal pada anak buahnya."Siap, Bos!" Sahut anak buah Kemal.Kemal beranjak dari duduknya lalu menepuk bahu kurir gadungan dan pergi.Kemal langsung pulang ke rumah, dia takut Shanum terbangun dan mencari dirinya.Sesampainya di rumah, Kemal bergegas menuju kamar. Senyumnya mengembang saat melihat Shanum masih tertidur pulas di kasurnya, padahal hari sudah menjelang pagi."Semoga setelah semua ini selesai tidak ada lagi masalah yang datang menghampiri rumah tangga kita," ucap Kemal sambil merangkak naik ke atas kasurnya dengan perlahan, dia takut pergerakannya mengganggu tidur istrinya.Di tempat lain,Tok TokTokBeberapa orang laki-laki bertubuh tegap berdiri di depan apartemen Fira dan menggedor pintunya dengan kasar."Buka!" Teriak salah satu dari mereka.Fira yang tengah tertidur pulas pun terbangun karena mendengar suara gaduh yang berasal dari luar apartemennya."Siapa sih yang datang bertamu di pagi-pagi buta begini? Ganggu or

  • Perawan 1M Pencuri Hati   24

    Bugh!!Anak buah Kemal memukul seorang pria bertato mawar berduri yang mereka temui di sebuah tempat karaoke."Angkat dia! Bawa ke mobil!" Perintah ketua."Bos yakin ini adalah orang yang kita cari?" Tanya anak buah si ketua."Seperti informasi yang bos Kemal beri, pria bertato mawar berduri di belakang leher," jawab ketua.Setelah target berhasil dibawa masuk ke dalam mobil, supir pun langsung melajukan mobilnya."Kita bawa dia ke tempat kita saja! Nanti bos Kemal akan menemuinya di markas!" Titah ketua."Baik, Bos!" Sahut supir.Meski mereka melakukan kekerasan di tempat umum, tapi tidak seorang pun yang berani menghalau atau pun melaporkan kejadian itu pada petugas, karena semua sudah tahu siapa mereka. Kelompok ternama di kota ini yang disegani sekaligus ditakuti.Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di markas, ketua pun menghubungi Kemal melalui panggilan telepon."Bos! Kurir yang kita cari sudah ditemukan. Sekarang dia ada di markas kami!" Lapor ketua.Di tempat lain, Ke

  • Perawan 1M Pencuri Hati   23

    "Cari kurir yang bertugas antar makanan ke rumahku!" perintah Kemal pada anak buahnya melalui panggilan telepon.Emosi Kemal sudah memuncak. Bagaimana tidak marah? Shanum pendarahan setelah memakan makanan yang dia kirim ke rumahnya. Padahal Kemal sendiri yang membeli makanan itu dan dia yakin itu aman.Shanum masih belum sadarkan diri, untung saja janin yang ada dalam kandungannya masih bisa diselamatkan, kalau tidak ... mungkin Kemal sudah mengobrak-abrik seluruh isi kota dan menghabisi semua yang ada di dekatnya.Drrtt ... ponsel Kemal berdering."Halo!" Kemal menjawab panggilan di ponselnya."Kurir yang bapak suruh berada di rumah sakit dalam keadaan babak belur. Sepertinya ada seseorang yang dengan sengaja melakukan ini." Lapor anak buah Kemal."Cek cctv di rumahku!" Titah Kemal."Sudah pak! Kurir gadungan menggunakan topi dan masker. Ibu dan istri anda tahu itu," sahut anak buah Kemal."Di mana kurir yang asli dirawat?" Tanya Kemal."Orang-orang yang menolongnya mengantarkannya

  • Perawan 1M Pencuri Hati   22

    Brak!!Fira membuka pintu ruang kerja Kemal dengan paksa. Mata merah menyala menyorotkan emosi yang siap membludak."Manusia atau bukan kamu, Kemal? Tidak punya hati! Kenapa kau tumbangkan perusahaan ayahku?" Suara Fira terdengar melengking dan memekakan telinga."Seharusnya pertanyaan itu kamu layangkan pada dirimu sendiri, Fira. Bukan padaku!" Tegas Kemal dengan santai.Fira berdiri tegak di hadapan Kemal yang sedikit pun tidak melihat ke arahnya. Dia tetap fokus pada layar laptopnya."Tidakkah kau mengerti? Aku mencintaimu lebih dari apapun, Kemal. Kenapa kau membutakan matamu? Kenapa Kemal?" Terdengar suara isak tangis dari arah Fira. Suaranya bergetar dan terdengar sangat lirih.Kemal mengalihkan pangangannya, menatap tajam ke arah mantan kekasihnya tersebut."Seharusnya kamu sadar, Fira ... Kisah kita sudah berakhir sejak dulu. Sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara kita. Kau sudah memilih dia menjadi teman hidupmu, begitu pun juga dengan aku." Tutur Kemal.Air mata mul

  • Perawan 1M Pencuri Hati   21

    Sebulan berlalu, Fira terus mengganggu Kemal, dia sengaja melakukan itu agar Shanum cemburu dan meminta cerai.Wilson sendiri tidak pernah pulang ke rumahnya sejak malam itu, bahkan gugatan cerai sudah dilayangkan untuknya.Setiap hari Fira datang ke kantor, bahkan dia kerap berkunjung ke rumah Kemal."Kamu sudah tidak punya malu ya? Setiap hari datang hanya untuk merayu suamiku," kata Shanum."Kenapa harus malu? Kemal itu kekasihku, tentu saja aku harus sering-sering bertemu dengannya." Balas Fira. Siang ini dia sengaja datang ke rumah Kemal, karena dia tahu Kemal sedang pergi ke luar kota. Jadi, dia pikir dia akan bebas mengganggu Shanum."Lebih baik kamu tinggalkan Kemal, karena dia miliku!" tegas Fira."Dasar tidak tahu malu! Orang sepertimu harusnya tidak pernah ada di dunia ini," suara mama terdengar sangat emosi.Fira terkejut saat melihat mama Kemal sedang berjalan menuruni anak tangga."Sejak kapan tante ada di sini?" tanya Fira."Sejak wanita sepertimu sering datang ke ruma

  • Perawan 1M Pencuri Hati   20

    Kemal terus membujuk Shanum agar tidak marah lagi. Dia terus memberi penjelasan bahwa hubungan cintanya dengan Fira sudah lama berakhir."Ceritakan padaku kenapa kalian bisa putus! Ceritakan dengan jujur, kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu." Ancam Shanum.Kemal duduk di antara istri dan mamanya, dia menerawang jauh menatap langit-langit ruang kerjanya. Sesekali terdengar suara nafas yang panjang dan berat.Sepuluh menit berlalu, tidak ada sepatah kata pun yang ke luar dari mulut Kemal. Mata Shanum terbelalak saat melihat Kemal memejamkan matanya, dia pikir Kemal akan bercerita. Eh, ternyata dia malah tertidur.Shanum memberi kode pada mama untuk pergi dari sana secara diam-diam."Ke mana kita sekarang? Sudah sore! Kita langsung pulang atau pergi jalan-jalan dulu?" tanya mama setelah sampai di parkiran."Shanum langsung pulang saja, Ma. Sebentar lagi mas Kemal pasti pulang, aku takut nanti dia kebingungan mencariku. Lagi pula, kita harus berhati-hati bukan? Takut jika Fira membun

  • Perawan 1M Pencuri Hati   19

    Kemal, Fira, dan Rayden masih di tempatnya semula. Mereka, Kemal dan Fira masih berdebat, sedangkan Rayden menjadi penonton adegan siaran langsung di depannya. Dia duduk di bangku salah satu asisten Kemal sambil menikmati minuman dingin.Saat situasi sedang tegang, datanglah Khansa dengan emosinya.Dia menarik Kemal lalu melayangkan tamparan ke pipi suami sahabatnya itu. Dia masih belum tahu jika Kemal adalah pemilik perusahaan tempatnya bekerja.Perilaku Khansa tentu saja membuat Rayden terkejut, hingga minuman yang sedang ditenggaknya menyembur ke luar."Kenapa kamu menamparku?" tanya Kemal sambil memegangi pipinya."Itu hadiah dariku karena kamu sudah menelantarkan sahabatku," jawab Khansa dengan kesal."Kamu salah paham!" tegas Kemal."Masa bodoh dengan salah paham, yang penting aku puas." Kata Khansa.Fira masih berusaha mendekati dan merayu Kemal, tentu saja hal itu membuat Khansa semakin memanas."Heh perempuan gatal! Apa kamu tuli? Bukankah tadi kamu sudah mendengar sendiri ji

  • Perawan 1M Pencuri Hati   18

    Fira melenggang masuk ke dalam ruangan itu. Dia duduk dengan santainya di samping Kemal. Bergelayut manja di lengan pria yang dulu pernah menjalin hubungan kasih dengannya."Jaga batasanmu, Fira!" tegas Kemal."Sayang? Kamu kenapa? Aku baru kembali dan ingin bertemu dengamu. Aku merindukanmu, sayang. Apa kau tidak merindukanku?" cicit Fira tanpa melepas rangkulannya.Dengan kasar Kemal melepaskan diri dari gadis di sampingnya, "Untuk apa aku merindukan gadis sepertimu? Tidak ada gunanya sama sekali." Cetus Kemal, ada nada kebencian dari caranya berkata dan itu bisa dilihat dari suaranya.Kemal berdiri tepat di hadapan Fira, matanya menyalang tajam, seolah ingin mencabik-cabik kulit gadis yang ada di depannya."Katakan padaku, alasan apa yang tepat agar aku merindukanmu? Merindukan gadis pengkhianat sepertimu?" cecar Kemal.Fira terdiam, dia mati kutu. Dia hanya menunduk dan tidak lama terdengar isak tangis dari arahnya."Aku terpaksa melakukan itu, aku diancam oleh kedua orang tuaku."

  • Perawan 1M Pencuri Hati   17

    Kemal tersentak saat Shanum menanyakan tentang masa lalunya. Bagaimana dia bisa tahu sedangkan Kemal tidak pernah menceritakannya."Kamu kok nanyanya gitu sih? Itu kan hanya masa lalu," ujar Kemal."Masa lalu ya? Tapi, kenapa saat tidur mas selalu menyebut Hanyku sayang? Siapa Hany?" tanya Shanum.Mendengar pertanyaan Shanum, Kemal pun tersenyum."Hany itu kamu, sayang." Jawab Kemal.Shanum sudah menyelesaikan ngemilnya, dia mengulurkan tangan pada Kemal dan mereka pun kembali ke kamar sambil bergandengan tangan.Kemal menyusun bantal di sekeliling tubuh Shanum, "Sudah nyaman?" tanyanya."Hemmm," dehem Shanum, matanya sudah kembali terpejam.Seperti biasa, Kemal mengusapi bagian tubuh Shanum. Jika tidak punggung, Kemal akan mengusapi perut istrinya. Usapan Kemal membuat Shanum merasa nyaman.Setelah Shanum benar-benar tertidur, Kemal turun dari kasurnya secara perlahan. Dia takut pergerakannya membangunkan istrinya.Kemal menuju sofa, duduk di sana sambil mengerjakan tugas yang dikiri

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status