Share

Perawan 1M Pencuri Hati
Perawan 1M Pencuri Hati
Author: Naya Siswanto

01

Author: Naya Siswanto
last update Last Updated: 2022-09-09 01:15:28

Sebuah media sosial dihebohkan oleh postingan dari seorang gadis yang menjual keperawanannya. Di sana tertera harga dan lokasi tempat tinggal si gadis.

Di sebuah gedung perkantoran, seorang bos muda dan ternama sedang serius mengerjakan pekerjaan kantornya.

"Bos! Yakin nggak tertarik pada gadis yang satu ini?" tiba-tiba konsentrasi Kemal buyar gara-gara pertanyaan dari sahabat sekaligus asistennya tersebut.

"Kamu sudah gila! Seorang Kemal tidur dengan gadis sembarangan? Yang benar saja!" Suara Kemal terdengar sedikit angkuh.

"Tapi, kali ini beda, Kemal. Dia masih perawan! Nggak ada salahnya kan dicoba, mumpung belum ada yang sanggup membayar maharnya," cicit Arfan.

Kemal menatap tajam wajah Arkan, "Berapa tarifnya?" tanyanya.

"Satu miliar untuk harga keperawanannya," jawab Arfan.

"Yakin dia masih perawan? Jangan-jangan sudah bolong sama seperti yang lain," cetus Kemal.

Arfan menunjukan layar ponselnya pada Kemal, "Ni lihat sendiri!" titahnya.

Kemal membaca dengan serius postingan milik Shanum, dia juga membaca alasan kenapa gadis itu nekat menjual keperawanannya.

Setelah selesai, dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Cek pasien yang bernama Aida! Aku butuh datanya, SEKARANG!" Kemal menekankan kata-katanya pada orang yang berada di seberang telpon.

"Jaga gadis itu! Nanti malam, suruh dia datang ke kamarku. Matikan lampunya, jangan sampai dia mengenali wajahku! Hubungi dia dan suruh hapus postingannya!" titah Kemal pada Arfan.

"Siap bos!" sahut Arfan, dia langsung menghubungi teman-temannya agar menjaga Shanum. Arfan juga menghubungi Shanum agar menghapus postingannya dan memberitahukan pada gadis itu bahwa nanti malam dia harus datang ke hotel milik Kemal.

Di tempat lain,

"Kamu yakin dengan keputusanmu, Shanum? Apa kamu yakin ada yang mau membeli keperawananmu dengan harga yang menurutku sangat konyol? Mustahil ada pria yang mampu membayar dengan harga segitu," cicit Khansa, sahabat Shanum.

"Aku tidak tahu, Sa. Aku bingung harus gimana. Rumah dan semua yang kami punya sudah habis terjual, tiap hari tiap malam aku tinggal di rumah sakit ini. Jika ibu tidak segera dioperasi, bisa gawat Sa. Aku tidak mau kehilangan ibu!" tutur Shanum.

Khansa menghela nafas pelan, iba melihat kondisi sahabatnya. "Pakaianmu semua sudah ada di rumahku. Jika kamu butuh tempat untuk pulang, datanglah ke rumah." Khansa beranjak dari duduknya, "Aku pulang dulu ya." Pamit Khansa dan Shanum pun mengangguk.

Selepas kepergian Khansa, masuklah dokter dan beberapa orang suster ke kamar inap ibunya Shanum.

"Malam ini ibu anda sudah bisa melakukan operasi," tutur dokter sambil tersenyum.

"Serius dok? Tapi saya belum melunasi semua biayanya," ujar Shanum.

Ting, ponselnya berdenting. Ada pesan singkat yang masuk.

Shanum membekap mulutnya menggunakan telapak tangan saat membaca pesan yang masuk.

"Bagaimana?" tanya dokter.

"Baik dok," jawab Shanum.

Malam harinya,

Di sini, di hotel mewah berbintang. Dengan langkah ragu Shanum memasuki hotel tersebut, dia menghampiri meja resepsionis.

"Malam kak!" sapa Shanum.

"Selamat malam! Ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis.

"Saya Shanum, sa ..." belum selesai Shanum berbicara, resepsionis itu langsung memotongnya.

"Kamar Nona sudah siap, nanti ada yang akan mengantarkan nona ke sana. Mohon menunggu sebentar!"

Resepsionis itu memanggil seorang pegawai hotel yang sedang melintas, dia meminta orang itu untuk mengantarkan Shanum ke kamar Kemal. Resepsionis itu membisikkan sesuatu pada pegawai hotel yang bertugas mengantar Shanum.

Keringat dingin mulai membanjiri tubuh Shanum, dia merasa sangat grogi dan takut.

"Ini kamarnya, Nona. Silakan masuk! Sebentar lagi tuan akan datang, dia masih dalam perjalanan." Pegawai hotel membuka pintu dan mempersilakan Shanum untuk masuk dan menunggu Kemal di dalam.

Shanum mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kamar, terlihat sangat mewah dan wah.

"Maaf nona, saya pergi dulu. Tuan sudah datang!" pamit pegawai hotel, dia keluar dari kamar itu dan tidak lupa dia juga mematikan penerangan di kamar itu.

"Kenapa di matikan?" tanya Shanum. Namun tidak ada jawaban, pegawai itu keluar begitu saja.

Shanum bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Dia duduk di sofa dengan jantung berdebar.

Klek, pintu terbuka. Seorang pria mengenakan pakaian lengkap dan rapi masuk ke kamar itu. Tubuhnya tinggi tegap, namun sayang Shanum tidak bisa melihat wajah pria tersebut.

"Mau main di sofa?" suara pria itu terdengar lembut namun tegas.

"A-aku ikut saja," jawab Shanum gugup.

Kemal membuka jasnya lalu menaruhnya ke sembarang arah, dia juga melepas dasi dan kancing kemejanya satu persatu.

Setelah itu dia duduk di samping Shanum dan mengajaknya ngobrol sebentar.

"Satu miliar untuk satu malam! Bagaimana? Deal?" tanya Kemal.

"Bukankah perjanjiannya satu kali main saja?" Shanum balik bertanya, dalam benaknya satu malam bisa saja lebih dari satu kali main.

"Deal atau operasi ibumu aku batalkan!" gertak Kemal.

"Baiklah!" Shanum terpaksa menuruti kemauan Kemal demi ibunya.

"Bagus!"

Kemal bangkit dari duduknya lalu pergi ke kamar mandi. Sepulang dari kantor dia belum sempat membersihkan tubuhnya.

"Ampuni aku Tuhan, hanya cara ini yang bisa aku lakukan agar cepat mendapatkan uang untuk biaya pengobatan ibu." Lirih Shanum, dan semua itu bisa didengar oleh Kemal.

"Ekhmmm!" Kemal berdehem sambil berjalan mendekati Shanum. Hanya sehelai handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Cepat kita selesaikan! Ibumu menunggu di rumah sakit."

Shanum hanya bisa pasrah saat Kemal menggendongnya dan membawanya ke kasur. Dia juga tidak melakukan perlawanan saat pria itu membuka pakaian miliknya.

Dan terjadilah malam panjang penuh keringat antara keduanya. Tanpa Shanum tahu siapa pria yang sudah mengambil keperawanannya, dan itu tidak penting bagi Shanum. Yang terpenting bagi Shanum, dia bisa memperoleh uang untuk pengobatan ibunya.

Seperti ketagihan, entah berapa kali Kemal menggempur Shanum malam ini. Hingga pagi menjelang, dia baru mengizinkan Shanum untuk beristirahat.

Shanum yang kelelahan pun langsung tertidur, hingga dia tidak sadar jika Kemal sudah pergi meninggalkannya sendiri di kamar itu.

Saat terbangun, Shanum melihat uang di dalam koper beserta secarik kertas di atasnya.

"Gunakan uang ini sebaik mungkin! Jumlahnya ada dua miliar, semua biaya pengobatan ibumu sudah kulunasi. Hiduplah dengan baik, karena aku percaya kamu adalah gadis baik."

Begitu tulisan yang tertulis di kertas itu.

Shanum masuk ke kamar mandi dengan langkah tertatih. Sakit dan ngilu di bagian intimnya membuatnya sulit untuk berjalan.

Selesai membersihkan diri, Shanum bergegas pergi. Dia kembali ke rumah sakit untuk melihat kondisi ibunya.

Sepanjang perjalanan dia terus berdoa, meminta pada Tuhan agar operasi berjalan dengan lancar. Dia tidak tahu harus berbuat apa jika operasi itu gagal.

"Nona Shanum! Ke mana saja anda semalaman? Kami berusaha menghubungi anda, tapi ponsel anda tidak bisa dihubungi." Seorang suster langsung memcecar Shanum kala gadis itu baru saja menginjakan kakinya ke rumah sakit.

"Emangnya ada apa sus? Apa yang terjadi?" tanya Shanum.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arief Pay
izin kak buat di bacakan di yutub saya,apakh boleh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 02

    Shanum terkulai lemas kala mengetahui ibunya telah tiada. Operasi tidak jadi dilaksanakan karena sang ibu sudah pergi sebelum operasi berlangsung.Tangisan Shanum pecah mengingat hal kotor yang baru saja dia lakukan. Apa guna uang itu jika orang yang dia perjuangkan sudah tiada."Sabar sayang, semua sudah takdir dari Tuhan." Khansa berusaha menenangkan Shanum yang sedari tadi menangis histeris.Rasa sakit di bagian intinya tidak dia rasakan, dia tidak peduli banyak mata yang melihat ke arahnya."Ibuku, Khansa. Kenapa ibu pergi? Aku sudah mendapatkan uang untuk operasi ibu. Aku sudah punya uang banyak untuk pengobatan ibu. Kenapa ibu pergi, Khansa? Apa ibu tahu jika uang ini uang haram? Sehingga ibu tidak mau mengunakannya." Shanum meraung sejadi-jadinya."Sudahlah! Semua sudah terjadi. Jangan sesali! Kamu sudah menunjukkan baktimu, sudah kau tunjukkan perjuanganmu, dan sekarang jika Tuhan memilih untuk memanggil ibumu, itu sudah jalannya." Khansa terus menenangkan Shanum.Hingga malam

    Last Updated : 2022-09-09
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 03

    Sesampainya di kantor, Kemal langsung menuju ruang HRD. Dia meminta data milik Khansa, terutama nomor ponselnya.Setelah mendapat nomor ponsel Khansa, Kemal berniat untuk langsung menghubungi gadis itu. Namun, dia mengurungkan niatnya."Kalo aku telpon gadis itu, nanti dia bisa tahu dong kalau aku yang sudah membeli keperawanan gadis itu. Ah tidak boleh! Aku tidak boleh menghubunginya! Tapi, bagaimana dengan gadis itu? Bagaimana kalo dia benar-benar hamil?" Kemal terlihat berpikir dengan keras.Dari jauh Arfan merasa aneh melihat tingkah Kemal. "Kenapa dia? Masih pusing memikirkan benihnya yang dibawa gadis itu?" Monolognya.Arfan berjalan menghampiri sahabatnya yang sedang mondar-mandir di depan ruang HRD."Lagi ngapain loe? Ngitung jumlah ubin lantai?" Tanya Arfan."Bukan," jawab Kemal tanpa menoleh sedikit pun pada Arfan."Ngepel lantai biar kinclong?" Tanya Arfan lagi."Bukan," lagi-lagi itu jawaban yang dilontarkan oleh Kemal."Jadi, kamu lagi ngapain? Mondar-mandir nggak jelas!"

    Last Updated : 2022-09-09
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 04

    Dua bulan pun berlalu, Hoek! Sedari pagi Kemal bolak-balik ke kamar mandi yang ada di dapur. Perutnya seperti diaduk, semua makanan yang dia makan keluar lagi.Mual dan muntah yang dia rasakan membuat tubuhnya lemes."Kamu kenapa, Kemal? Sedari tadi mama perhatikan kamu muntah dan muntah saja," cicit Liza, mamanya Kemal."Nggak tau ni Ma, Kemal mual saat mencium aroma-aroma yang ada di sekitar Kemal." Jawab Kemal sambil memejamkan matanya, dia duduk bersandar di sofa."Kok lucu! Kayak ibu-ibu yang sedang hamil saja," celetuk Liza.Degh! Jantung Kemal tiba-tiba berdetak lebih keras. "Ibu hamil Ma?" Tanyanya."Iya. Dulu temen mama hamil, tapi suaminya yang mengalami muntah dan ngidam." Jawab Liza.Liza memperhatikan wajah Kemal yang tiba-tiba berubah, "Emangnya kenapa? Kamu nggak sedang menyembunyikan sesuatu dari mama kan?" Selidik Liza."Enggak! Kemal nggak menyembunyikan apapun. Cuma lucu aja dengernya, kok bisa istri yang hamil tapi suami yang mual, muntah, dan ngidam." Jawab Kema

    Last Updated : 2022-09-11
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 05

    Tepat jam pulang kerja, Khansa naik ke lantai ruang kerja milik Arfan. Dia berlari agar cepat sampai ke ruang kerja orang nomor dua di kantor itu."Selamat sore, pak!" Ucap Khansa dengan nafas tersengal-sengal.Arfan yang sedang membicarakan pekerjaan dengan Kemal pun terkejut melihat Khansa yang tiba-tiba saja muncul."Khansa? Kenapa lari-lari?" Tanya Arfan.Khansa langsung masuk tanpa menghiraukan Kemal, dia menganggap Kemal tidak ada."Ada hal penting yang akan saya sampaikan," jawab Khansa, nafasnya masih belum teratur.Arfan berdiri lalu berjalan menuju lemari pendingin yang ada di ruangannya. Dia mengambil sebotol air mineral lalu memberikannya pada Khansa."Duduklah!" Titah Arfan dan Khansa mematuhinya."Katakan!" Titah Arfan lagi."Apa bapak bisa melacak keberadaan seseorang melalui nomor ponselnya?" Tanya Khansa."Kamu datang kemari mengacaukan pembicaraan kami hanya karena mau minta tolong melacak nomor ponsel seseorang?" Wajah Kemal terlihat tidak bersahabat. Wajahnya yang

    Last Updated : 2022-09-11
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 06

    Sudah dua minggu Kemal merasakan mual, muntah, dan menginginkan sesuatu yang tidak masuk akal.Selama dua minggu juga dia tidak diperbolehkan datang ke kantor. Liza khawatir jika Kemal akan membuat kesepakatan salah seperti tempo hari.Dokter sudah memeriksa kesehatan Kemal dan hasilnya dia baik-baik saja. Dokter hanya bisa memberinya obat pereda mual serta vitamin agar dia tidak terlalu lemah.Sudah hampir tiga bulan pencarian, namun orang suruhan Kemal belum menemukan keberadaan Shanum. Kemal tidak putus asa, dia terus melakukan pencarian. Dia percaya jika Shanum secepatnya akan dia temukan.Drtt, ponsel Kemal berdering. Salah satu orang suruhannya melakukan panggilan video padanya."Hallo!" Sapa Kemal."Saya sekarang sedang ada di stasiun kereta api, Pak. Mengantarkan adik saya yang mau pulang kampung. Saya izin untuk libur kerja," tutur orang itu.Kemal tidak fokus pada orang suruhannya yang sedang bicara dengannya, dia lebih fokus pada gadis yang sedang berdiri di belakang suruh

    Last Updated : 2022-09-14
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 07

    Shanum mengusap dadanya, nafasnya saling memburu. Dia sangat terkejut melihat kehadiran Kemal."Aku lapar!" Cetus Shanum.Kemal meraih tangan Shanum lalu mengajaknya ke sofa. Di meja sudah ada bungkusan berisi makanan, ada sebuah paper bag berisi pakaian untuk Shanum.Selain itu di atas meja tersebut ada sekotak susu khusus ibu hamil dan sebuah parsel berisi buah-buahan.Kemal menyuruh Shanum untuk duduk, kemudian dia mengeluarkan makanan dari kantung plastik.Shanum membungkam mulutnya menggunakan telapak tangan saat melihat makanan yang Kemal sodorkan di hadapannya."Bagaimana kamu bisa tahu kalo aku menginginkan nasi padang?" Tanya Shanum.'Karena aku juga menginginkannya,' jawab Kemal dalam hati. Terbersit rasa sedih di dalam hatinya saat mengetahui keadaan Shanum selama ini.Orang suruhan Kemal diam-diam mengambil ponsel milik Shanum dan mencari informasi tentang gadis itu.Dia bertemu dengan bu Dewi dan dari wanita paruh baya itulah orang suruhan Kemal tahu bagaimana perjuangan

    Last Updated : 2022-09-16
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 08

    Kemal menghampiri Shanum yang berdiri di depan Liza dengan kepala tertunduk.Kemal merangkul pundak Shanum, "Jangan ambil hati, mama sedang ngeprenk kamu." Tutur Kemal."Kemal!" Seru Liza."Aku di sini, tidak perlu berteriak. Aku tidak tuli," ujar Kemal."Lagian mama keterlaluan, Shanum sedang hamil mama prenk.jika terjadi apa-apa pada bayiku gimana?" Cecar Kemal.Liza beranjak dari duduknya lalu menghampiri Shanum."Sudah jam sembilan, pergilah! Kalian harus segera menikah. Kasihan calon cucuku jika saat dia lahir tidak ada ayahnya," tutur Liza lembut sambil menepuk lembut bahu Shanum.Shanum mengangkat kepalanya, "Tapi, anak ini bukan anak putra anda." Tutur Shanum."Aku tidak peduli! Ayo cepat!" Kemal merasa geram pada Shanum. Dia menggendong Shanum ala bridal style ke luar dari kamar.Liza menggelengkan kepala melihat tingkah putranya."Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu nak. Semoga sifat burukmu yang suka gonta-ganti wanita pun hilang." Ucap Liza, dia mengikuti Kemal dan Shanu

    Last Updated : 2022-09-20
  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 09

    Sudah seminggu Kemal dan Shanum menikah, namun mereka belum melakukan hubungan layaknya suami istri. Shanum masih menjaga jarak dan Kemal tidak mau memaksa gadis itu.Melihat Shanum sudah membuka diri dan mau bersikap manis padanya, Kemal sudah merasa senang."Pagi sayang!" Sapa Kemal pada Shanum yang sedang berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuk mereka berdua."Pagi mas," balas Shanum, menoleh sekilas sambil tersenyum lalu kembali serius mengaduk nasi goreng buatannya."Pagi ini mas ada pertemuan di kantor, setelah itu nanti mas langsung pulang. Bersiaplah! Karena mas akan mengajakmu jalan-jalan." Tutur Kemal.Shanum mematikan api kompor, memindahkan nasi goreng ke piring lalu menyuguhkannya ke hadapan Kemal."Silakan!" Ucap Shanum."Terima kasih, sayang." Balas Kemal.Mereka menikmati sarapan pagi ini, selesai sarapan Kemal langsung berpamitan."Boleh aku menciummu?" Tanya Kemal dan Shanum pun mengangguk dalam ragu.Cup, Kemal mencium kening Shanum cukup lama setelah itu dia me

    Last Updated : 2022-09-22

Latest chapter

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 25

    "Beri apa yang sudah aku janjikan padanya!" Titah Kemal pada anak buahnya."Siap, Bos!" Sahut anak buah Kemal.Kemal beranjak dari duduknya lalu menepuk bahu kurir gadungan dan pergi.Kemal langsung pulang ke rumah, dia takut Shanum terbangun dan mencari dirinya.Sesampainya di rumah, Kemal bergegas menuju kamar. Senyumnya mengembang saat melihat Shanum masih tertidur pulas di kasurnya, padahal hari sudah menjelang pagi."Semoga setelah semua ini selesai tidak ada lagi masalah yang datang menghampiri rumah tangga kita," ucap Kemal sambil merangkak naik ke atas kasurnya dengan perlahan, dia takut pergerakannya mengganggu tidur istrinya.Di tempat lain,Tok TokTokBeberapa orang laki-laki bertubuh tegap berdiri di depan apartemen Fira dan menggedor pintunya dengan kasar."Buka!" Teriak salah satu dari mereka.Fira yang tengah tertidur pulas pun terbangun karena mendengar suara gaduh yang berasal dari luar apartemennya."Siapa sih yang datang bertamu di pagi-pagi buta begini? Ganggu or

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 24

    Bugh!!Anak buah Kemal memukul seorang pria bertato mawar berduri yang mereka temui di sebuah tempat karaoke."Angkat dia! Bawa ke mobil!" Perintah ketua."Bos yakin ini adalah orang yang kita cari?" Tanya anak buah si ketua."Seperti informasi yang bos Kemal beri, pria bertato mawar berduri di belakang leher," jawab ketua.Setelah target berhasil dibawa masuk ke dalam mobil, supir pun langsung melajukan mobilnya."Kita bawa dia ke tempat kita saja! Nanti bos Kemal akan menemuinya di markas!" Titah ketua."Baik, Bos!" Sahut supir.Meski mereka melakukan kekerasan di tempat umum, tapi tidak seorang pun yang berani menghalau atau pun melaporkan kejadian itu pada petugas, karena semua sudah tahu siapa mereka. Kelompok ternama di kota ini yang disegani sekaligus ditakuti.Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di markas, ketua pun menghubungi Kemal melalui panggilan telepon."Bos! Kurir yang kita cari sudah ditemukan. Sekarang dia ada di markas kami!" Lapor ketua.Di tempat lain, Ke

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 23

    "Cari kurir yang bertugas antar makanan ke rumahku!" perintah Kemal pada anak buahnya melalui panggilan telepon.Emosi Kemal sudah memuncak. Bagaimana tidak marah? Shanum pendarahan setelah memakan makanan yang dia kirim ke rumahnya. Padahal Kemal sendiri yang membeli makanan itu dan dia yakin itu aman.Shanum masih belum sadarkan diri, untung saja janin yang ada dalam kandungannya masih bisa diselamatkan, kalau tidak ... mungkin Kemal sudah mengobrak-abrik seluruh isi kota dan menghabisi semua yang ada di dekatnya.Drrtt ... ponsel Kemal berdering."Halo!" Kemal menjawab panggilan di ponselnya."Kurir yang bapak suruh berada di rumah sakit dalam keadaan babak belur. Sepertinya ada seseorang yang dengan sengaja melakukan ini." Lapor anak buah Kemal."Cek cctv di rumahku!" Titah Kemal."Sudah pak! Kurir gadungan menggunakan topi dan masker. Ibu dan istri anda tahu itu," sahut anak buah Kemal."Di mana kurir yang asli dirawat?" Tanya Kemal."Orang-orang yang menolongnya mengantarkannya

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 22

    Brak!!Fira membuka pintu ruang kerja Kemal dengan paksa. Mata merah menyala menyorotkan emosi yang siap membludak."Manusia atau bukan kamu, Kemal? Tidak punya hati! Kenapa kau tumbangkan perusahaan ayahku?" Suara Fira terdengar melengking dan memekakan telinga."Seharusnya pertanyaan itu kamu layangkan pada dirimu sendiri, Fira. Bukan padaku!" Tegas Kemal dengan santai.Fira berdiri tegak di hadapan Kemal yang sedikit pun tidak melihat ke arahnya. Dia tetap fokus pada layar laptopnya."Tidakkah kau mengerti? Aku mencintaimu lebih dari apapun, Kemal. Kenapa kau membutakan matamu? Kenapa Kemal?" Terdengar suara isak tangis dari arah Fira. Suaranya bergetar dan terdengar sangat lirih.Kemal mengalihkan pangangannya, menatap tajam ke arah mantan kekasihnya tersebut."Seharusnya kamu sadar, Fira ... Kisah kita sudah berakhir sejak dulu. Sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara kita. Kau sudah memilih dia menjadi teman hidupmu, begitu pun juga dengan aku." Tutur Kemal.Air mata mul

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 21

    Sebulan berlalu, Fira terus mengganggu Kemal, dia sengaja melakukan itu agar Shanum cemburu dan meminta cerai.Wilson sendiri tidak pernah pulang ke rumahnya sejak malam itu, bahkan gugatan cerai sudah dilayangkan untuknya.Setiap hari Fira datang ke kantor, bahkan dia kerap berkunjung ke rumah Kemal."Kamu sudah tidak punya malu ya? Setiap hari datang hanya untuk merayu suamiku," kata Shanum."Kenapa harus malu? Kemal itu kekasihku, tentu saja aku harus sering-sering bertemu dengannya." Balas Fira. Siang ini dia sengaja datang ke rumah Kemal, karena dia tahu Kemal sedang pergi ke luar kota. Jadi, dia pikir dia akan bebas mengganggu Shanum."Lebih baik kamu tinggalkan Kemal, karena dia miliku!" tegas Fira."Dasar tidak tahu malu! Orang sepertimu harusnya tidak pernah ada di dunia ini," suara mama terdengar sangat emosi.Fira terkejut saat melihat mama Kemal sedang berjalan menuruni anak tangga."Sejak kapan tante ada di sini?" tanya Fira."Sejak wanita sepertimu sering datang ke ruma

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 20

    Kemal terus membujuk Shanum agar tidak marah lagi. Dia terus memberi penjelasan bahwa hubungan cintanya dengan Fira sudah lama berakhir."Ceritakan padaku kenapa kalian bisa putus! Ceritakan dengan jujur, kalau tidak, aku tidak akan memaafkanmu." Ancam Shanum.Kemal duduk di antara istri dan mamanya, dia menerawang jauh menatap langit-langit ruang kerjanya. Sesekali terdengar suara nafas yang panjang dan berat.Sepuluh menit berlalu, tidak ada sepatah kata pun yang ke luar dari mulut Kemal. Mata Shanum terbelalak saat melihat Kemal memejamkan matanya, dia pikir Kemal akan bercerita. Eh, ternyata dia malah tertidur.Shanum memberi kode pada mama untuk pergi dari sana secara diam-diam."Ke mana kita sekarang? Sudah sore! Kita langsung pulang atau pergi jalan-jalan dulu?" tanya mama setelah sampai di parkiran."Shanum langsung pulang saja, Ma. Sebentar lagi mas Kemal pasti pulang, aku takut nanti dia kebingungan mencariku. Lagi pula, kita harus berhati-hati bukan? Takut jika Fira membun

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 19

    Kemal, Fira, dan Rayden masih di tempatnya semula. Mereka, Kemal dan Fira masih berdebat, sedangkan Rayden menjadi penonton adegan siaran langsung di depannya. Dia duduk di bangku salah satu asisten Kemal sambil menikmati minuman dingin.Saat situasi sedang tegang, datanglah Khansa dengan emosinya.Dia menarik Kemal lalu melayangkan tamparan ke pipi suami sahabatnya itu. Dia masih belum tahu jika Kemal adalah pemilik perusahaan tempatnya bekerja.Perilaku Khansa tentu saja membuat Rayden terkejut, hingga minuman yang sedang ditenggaknya menyembur ke luar."Kenapa kamu menamparku?" tanya Kemal sambil memegangi pipinya."Itu hadiah dariku karena kamu sudah menelantarkan sahabatku," jawab Khansa dengan kesal."Kamu salah paham!" tegas Kemal."Masa bodoh dengan salah paham, yang penting aku puas." Kata Khansa.Fira masih berusaha mendekati dan merayu Kemal, tentu saja hal itu membuat Khansa semakin memanas."Heh perempuan gatal! Apa kamu tuli? Bukankah tadi kamu sudah mendengar sendiri ji

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 18

    Fira melenggang masuk ke dalam ruangan itu. Dia duduk dengan santainya di samping Kemal. Bergelayut manja di lengan pria yang dulu pernah menjalin hubungan kasih dengannya."Jaga batasanmu, Fira!" tegas Kemal."Sayang? Kamu kenapa? Aku baru kembali dan ingin bertemu dengamu. Aku merindukanmu, sayang. Apa kau tidak merindukanku?" cicit Fira tanpa melepas rangkulannya.Dengan kasar Kemal melepaskan diri dari gadis di sampingnya, "Untuk apa aku merindukan gadis sepertimu? Tidak ada gunanya sama sekali." Cetus Kemal, ada nada kebencian dari caranya berkata dan itu bisa dilihat dari suaranya.Kemal berdiri tepat di hadapan Fira, matanya menyalang tajam, seolah ingin mencabik-cabik kulit gadis yang ada di depannya."Katakan padaku, alasan apa yang tepat agar aku merindukanmu? Merindukan gadis pengkhianat sepertimu?" cecar Kemal.Fira terdiam, dia mati kutu. Dia hanya menunduk dan tidak lama terdengar isak tangis dari arahnya."Aku terpaksa melakukan itu, aku diancam oleh kedua orang tuaku."

  • Perawan 1M Pencuri HatiĀ Ā Ā 17

    Kemal tersentak saat Shanum menanyakan tentang masa lalunya. Bagaimana dia bisa tahu sedangkan Kemal tidak pernah menceritakannya."Kamu kok nanyanya gitu sih? Itu kan hanya masa lalu," ujar Kemal."Masa lalu ya? Tapi, kenapa saat tidur mas selalu menyebut Hanyku sayang? Siapa Hany?" tanya Shanum.Mendengar pertanyaan Shanum, Kemal pun tersenyum."Hany itu kamu, sayang." Jawab Kemal.Shanum sudah menyelesaikan ngemilnya, dia mengulurkan tangan pada Kemal dan mereka pun kembali ke kamar sambil bergandengan tangan.Kemal menyusun bantal di sekeliling tubuh Shanum, "Sudah nyaman?" tanyanya."Hemmm," dehem Shanum, matanya sudah kembali terpejam.Seperti biasa, Kemal mengusapi bagian tubuh Shanum. Jika tidak punggung, Kemal akan mengusapi perut istrinya. Usapan Kemal membuat Shanum merasa nyaman.Setelah Shanum benar-benar tertidur, Kemal turun dari kasurnya secara perlahan. Dia takut pergerakannya membangunkan istrinya.Kemal menuju sofa, duduk di sana sambil mengerjakan tugas yang dikiri

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status