Share

Ikatan Aneh Lainnya 2

Semua yang diucapkan di dalam kemarahan, belum tentu adalah kebenaran.

Kadang-kadang William merasa kalau Azzar memperlakukannya seperti putranya sendiri yang angkuh dan kerasa kepala. Ini terjadi lagi hari ini ketika mereka berjalan keluar dari rumah besarnya. Ia mungkin saja sudah mengatakan soal satu kamar lagi yang harus dipersiapkan di dalam rumah tersebut. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa soal Amanda sampai mereka di kantor.

“Kenapa kamu mengatakan itu?” tanyanya pada Azzar setelah mendengar perkataan lelaki tua tersebut.

“Karena saya tahu Tuan sedang marah.”

Di dalam lift, William menoleh ke arah dinding lift. Bayangannya menatap balik dari sana. Ia memfokuskan pandangan dan memperhatikan dengan saksama mimik wajah di dalam pantulan. Tidak ada sedikit pun raut kemarahan. Mimiknya masih tetap datar seperti biasa.

“Aku tidak marah,” ujarnya pada Azzar.

“Anda membutuhkan Nona Amanda, k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status