Share

Lempar Batu Sembunyi Tangan 1

Lily mengenggam sendok erat-erat menahan amarahnya. Tidak boleh! Ia mengatakan demikian keras pada dirinya seperti itu.

“William!”

Rahangnya ikut mengeras begitu tahu William sama sekali tidak mengindahkan teriakan ibunya. Kenapa dia begitu berani?  Lily bertanya-tanya dalam hati.

Dilihatnya Esme menghela napas.

“William hanya kesal karena aku ada di sini, Tante. Jika saja aku tidak duduk dan makan dengan William pasti semuanya tidak terjadi,” ungkap Lily terdengar menyesal.

Namun, walaupun semua orang akan mengusirnya dari meja makan, tak sedikit pun ia memiliki keinginan untuk beranjak pergi. Tidak ada seorang pun yang bisa mengusir Lily yang telah bertekad.

“Tidak, ini bukan kesalahanmu,” kata Esme murung.

Ia meletakan pisau selainya dan tak jadi mengigit roti yang telah di olesi. Lily juga sudah tidak bersemangat lagi untuk sarapan, tapi ia harus tetap makan. Ia mau punya tena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status