Home / Romansa / Perangkap Tuan Muda / Masa Lalu Amanda

Share

Masa Lalu Amanda

Author: ArgaNov
last update Last Updated: 2022-03-18 11:55:47

Aneh sekali rasanya saat William mendapat pesan kalau ibunya ingin bertemu dengannya. Hubungan mereka sudah menjadi renggang saat lama. Bahkan atas keputusan ibunya William keluar dari rumah dan mengasingkan diri dari tempat seharusnya ia berada. Entah untuk alasan apa kali ini ibunya memanggil. Pasti ada sesuatu yang menyebabkan Esme memanggilnya dengan cara formal seperti ini.

Saat ia sampai di teras samping rumah yang menghadap ke gazebo penuh dengan bunga mawar, William tidak menemukan Amanda di sana. Artinya hanya dirinya yang diundang ke acara minum teh siang itu.

“Sudah lama, ya, kita tidak duduk berdua seperti ini.”

Basa-basi seperti ini sangat memuakan untuk William. Karena ia hampir-hampir tidak pernah bersama dengan sang ibu secara normal. Bukan berarti wanita yang melahirkannya ini membenci William. Hanya saja, setelah ia bisa mengingat yang dilakukan William adalah belajar sebaik mungkin untuk menjadi pewaris bisnis perhotelan keluarga.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perangkap Tuan Muda   Baju Pengantin dan Dress Pendamping

    Prisilla memandang dengan antusias setiap jengkal isi dalam butik. Gadis itu jadi terlihat seperti anak lima tahun yang tangannya dipegangi di dalam taman bermain yang dengan tidak sabar menanti untuk dilepaskan berkeliaran.“Kamu boleh melihat-lihat,” kata William pada akhirnya.Ia tidak kuasa lagi menolak pesona tatapan Prisilla yang meminta dengan tatapannya untuk dilepaskan segera. Begitu William mengizinkan persis seperti anak lima tahu, teman Amanda itu melonjak gembira dan menghilang di antara rak-rak pakaian.“Apa dia selalu seperti itu setiap kali menemukan hal yang menarik?” tanya William pada Amanda yang duduk di sampingnya.Amanda yang terlihat melongo, hanya mengeleng. Mungkin saja Amanda tidak pernah pergi ke toko pakaian dengan Prisilla. Jika dengan alasan itu, pantaslah Amanda juga heran melihat tingkah temannya itu.“Kamu sudah makan?” tanya William. Ia tidak tahu harus mengobrol apa dengan Amand

    Last Updated : 2022-03-19
  • Perangkap Tuan Muda   Kenang-an

    Stefani: Gerakan bagus, ya.William tersenyum melihat foto yang dikirimkan Stefani padanya. Amanda ada di pangkuannya. Wajah gadis itu terlihat cantik dengan semu merah yang tertangkap di wajahnya.“Tuan … ini laporan keuangan yang Anda minta selidiki.”William meletakan ponselnya dan menerima berkas yang diminta selidiki. Data-data yang tampil di sana ada beberapa kekeliruan perhitungan. Akan tetapi tetap memperoleh tanda tangan darinya.“Aku tidak pernah merasa menandatangani berkas ini? Kapan ini terjadi, Pak?” tanyanya pada Azzar.“Saya rasa itu ketika Anda berada di Bali, Pak. Saya sudah menanyai yang bertanggung jawab pada berkas ini. Katanya berkas dikirimkan ke rumah sesaat sebelum Bapak berangkat dan diterima tidak lama setelah itu.”William memejamkan matanya. Sesuai dugaan ada seorang mata-mata di dalam pelayannya dulu. Ia tidak tahu siapa, tetapi cepat atau

    Last Updated : 2022-03-22
  • Perangkap Tuan Muda   Putri Kecil yang Tertinggal

    Bukan tanpa alasan Esme mengirim gadis kecil yang menjadi yatim piatu karena kecelakaan yang disebabkan oleh sang suami. Ia sudah memikirkan matang-matang sebelum mengirim gadis kecil yang namanya hampir dilupakan itu. Pertama, bisa saja si gadis yatim piatu menjadi alat buat orang-orang untuk melemahkan William-nya. Kedua, gadis itu tidak memiliki hubungan apapun padanya, kecuali dirinya dan suamilah yang menyebabkan gadis tersebut yatim. Yang terakhir, ia tidak sanggup melihat gadis itu berkeliaran di sekitarnya, menanyakan di mana orang tua gadis itu berada. Setiap kali pertanyaan itu ditanyakan, ia kembali mengingat setiap detik kejadian naas yang menimpanya kembali.“Antarkan aku ke teras untuk minum teh,” suruhnya pada pelayan yang di belakangnya.Beberapa tahun yang lalu, Esme masih bisa mengunakan kursi roda sendiri. Awal tahun ini tangannya seolah tak mampu lagi digerakan secara sempurna. Itu sedikit menganggunya, tapi Wyatt sudah menyiapkan semua

    Last Updated : 2022-03-23
  • Perangkap Tuan Muda   Hujan Ingatan

    “Hari ini sepertinya tidak baik,” kata Prisilla yang baru saja keluar dan masuk kembali.“Maksudnya?” tanya Amanda yang sedang duduk dengan sebuah buku yang dihadiahkan William semalam.Amanda baru membaca beberapa lembar saja dan kepalanya sudah pusing. Diperhatikannya Prisilla bertanya pada seorang pelayan tentang keberadaan payung. Pelayan tersebut berbalik dan pergi lebih jauh lagi ke dalam.“Hujan, Sayang,” keluh Prisilla. Ditariknya buku yang ada di tangan Amanda dan dibaca judulnya. “Tuan William ingin kamu jadi ahli filsuf ya? Bukunya berat,” komentar Prisilla.Amanda hanya bisa tersenyum kecut, menerima kembali buku yang diambil Prisilla tadi. Buku karya Regis Machdy itu cukup tebal dengan tulisan yang rapat. Mungkin tak akan menjadi soal jika Buku itu novel. Amanda akan membacanya sambil menangis jika itu berakhir tragis.“Katanya aku harus menambah wawasanku,” lapor Amanda.

    Last Updated : 2022-03-24
  • Perangkap Tuan Muda   Menuju Status Istri Sah

    “Aku benar-benar harus melakukan ini?” tanya Amanda menatap segala bentuk perawatan yang tersedia.Prisilla yang menjadi wali Amanda untuk beberapa hari ke depan mengangguk sambil tersenyum. “Ini akan membuatmu menjadi pengantin paling cantik di dunia.”Amanda memutar bola matanya karena kesal. Semua orang selalu memakai alasan itu untuk memaksa seorang pengantin melaksanakan apa yang mereka inginkan. Malahan ada juga yang memakai alasan yang sama untuk merogoh kocek lebih dalam dari yang seharusnya.“Jangan mengeluh-jangan mengeluh!” tegur Prisilla dengan riang sambil mendorong tubuh Amanda duduk di kursi malas yang tiba-tiba saja ada di kamarnya.Amanda berjalan dengan gontai. Ia sama sekali tidak mau melakukan hal yang seperti ada di depannya. “Aku masih bisa memakai lulur sendiri, Prisilla. Kenapa harus ada banyak orang di sini?” tanya Amanda.Ia hampir tidak mengenali para pelayan yang ada

    Last Updated : 2022-03-26
  • Perangkap Tuan Muda   Tidak Akan Jatuh Cinta

    Ada sesuatu yang mengelitik dada William. Sesuatu yang membuatnya merasa geli dan bahagia. Sesuatu yang kemudian ia sadar sebagai perasaan yang ditabukan. Ia tidak mau perasaan tersebut menguasainya dan mematikan logika yang sampai saat ini berhasil dipertahankan.“Anda mau minum teh, Tuan?” Azzar menawarkannya teh ketika masuk ke dalam ruangan kerja.Pria yang berusia sekitar 50 tahun lebih tersebut telaten dan sabar seperti kebanyakan pelayan lainnya. Nilai plus yang sampai saat ini ditemukan William dari Azzar adalah kepintarannya.“Ya, tolong teh camomillenya.”Azzar terdiam. Hal tersebut pasti karena permintaan William. Teh Camomille bukan kesukaan William. Biasanya ia hanya meminum teh jenis hitam asal Inggris dengan sedikit susu.“Anda … baik-baik saja, Tuan?”William mengibaskan tangannya. “Aku baik-baik saja, Pak Azzar. Hanya butuh ketenangan,” katanya.Azzar masih diam d

    Last Updated : 2022-03-27
  • Perangkap Tuan Muda   Patah Hati

    “Aku pasti sudah gila!”Amanda bergumam seperti itu sambil memegangi kedua pipinya yang memerah dan terasa panas. Jantungnya berdebar cepat dan ada keinginan aneh untuk berteriak karena gembira sekarang.“William hanya datang untuk memuji kukumu, Amanda, bukan hal lain!” Ia bergumam kembali memberi penegasan kepada dirinya yang masih ingin berteriak dengan girang.Walau pun sudah menyuruh dirinya untuk berhenti, tetap saja perasaan senang seperti itu datang pada Amanda. Perasaan tersebut menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat ia bagaikan seekor kijang yang sedang belajar berjalan dengan benar.“Hem .. hem!”Amanda menoleh ke arah suara deheman. Teman yang menemaninya berada di rumah besar tersebut supaya tak merasa sendirian berdiri di ambang pintu. Ketika Prisilla tahu kalau ia sudah mendapatkan perhatian Amanda, ia mengedip dengan jail padanya.“Apa?”Amanda berpikir ia sudah membuat wa

    Last Updated : 2022-03-28
  • Perangkap Tuan Muda   Surat Perjanjian Pranikah

    Ada apa dengan ekspresi terluka itu?William bertanya-tanya apa yang terjadi hingga wajah Amanda jadi berekspresi seperti itu. Ia memutar setir mobil ke kiri dan mobil yang dikendarai berbelok ke arah yang sama. Mereka berhenti di sebuah rumah dengan desain minimalis. Seorang lelaki yang sama tuanya dengan Azzar berdiri di teras rumah menyambut mereka turun.“Selamat datang, Nona,” sapanya pada Amanda.Walau menyapa dengan cara yang hormat, William tak ayal menemukan tatapan mencemooh di dalam mata pria tua tersebut.“Terima kasih sudah menyambut kami keluar, tunanganku sangat menghargai usahamu,” kata William sambil menarik Amanda ke dekatnya dan memeluk erat pinggang gadis itu.William bisa merasakan ketidak tenangan Amanda atas perlakuannya. Namun, ia hanya melakukan segala cara untuk menunjukan tidak ada celah bagi pengacara yang tidak berhubungan dengannya dan juga keluarga besar untuk membuat surat perjanjian

    Last Updated : 2022-03-29

Latest chapter

  • Perangkap Tuan Muda   Epilog

    Kuburan Wyatt terletak di dekat makan Anna. Nama Wyatt terpampang jelas di sana. William sangat keberatan dengan kedatangan William ke makan Wyatt. Menurutnya tak perlu melakukan hal yang berlebihan menunjukkan rasa hormat yang tak seharusnya tak diterima Wyatt. “Usia kandunganku sekarang tiga bulan! William sangat tidak suka saat aku mengusulkan ke sini! Tapi, aku harus pergi ke sini!” Amanda bermonolog sendiri. Ia berhenti dan menoleh ke arah jalan masuk tempat ia datang. Ada Azzar di sana dan juga Inel. Ia berhasil menyuruh dua orang itu berhenti di pintu masuk. Jadi ia bisa mengatakan apa yang ingin dikatakan di sini. “Aku sama sekali tidak merasa sedih karena kematianmu! Hubungan kita tidak sampai seperti itu, bukan! Kamu tidak menyukaiku, aku juga tidak!” Ia lalu meletakan salah satu buket bunga yang dibawa di makam Wyatt dan satunya lagi di tempat Anna. “Ibu menceritakan padaku seperti apa Anna. Kami berhasil menemukan salah satu foto tua wanita yang kamu cintai itu. Dia .

  • Perangkap Tuan Muda   Terima Kasih

    “Kenapa kamu muncul di sini lagi? Astaga!” Stefani terpekik di depan pintu. Kepala William muncul kembali. Kalau Amanda tak salah hitung itu sudah terjadi sebanyak tiga kali dengan intensitas sepuluh menit sekali. Amanda yang mengetahui perbuatan William hanya berpura-pura saja tak mendengar dan tetap fokus pada riasannya yang sedang dikerjakan. “Apa riasannya sudah selesai?” tanya William datar. “Kalau dia sudah selesai, aku akan mengantarnya ke depan pintu! Pergilah dari sini atau aku akan membawa kabur istrimu!” Ancaman keluar dari mulut Stefani. Saat wanita yang menjadi perancang busana itu menutup pintu dengan dibanting keras, ia masih saja merungut panjang pendek. “Lihat bagaimana pria menyebalkan itu menjadi posesif pada apa yang dimilikinya!” tambahnya sambil menyentak-nyentak ujung gaun Amanda sehingga semakin cantik jatuhnya. “Maafkan dia!” pinta Amanda mewakili William. “Pastikan dia membayar dua kali lipat. Biaya jasa dan permintaan maaf karena sudah menganggu!” seru

  • Perangkap Tuan Muda   Dia yang Ada di Rahim Amanda

    Amanda memandangi bayangannya di cermin. Tak menyangka akan bersama William semalam. Mereka berdua bahkan melupakan makan malam. Lalu pagi tadi, William bangun di sampingnya tersenyum dan mengucapkan kata “pagi” dengan senyum cerah.“Jantungku tidak akan kuat!” keluh Amanda.Mengingat bagaimana William begitu menginginkannya saja sudah membuat Amanda meledak karena senang. Benar seperti ini, kan, rasanya dicintai?” Tanya Amanda di dalam hati.Suara ketukan di pintu kamar menyentak lamunan Amanda. Ia menoleh. “Siapa?” tanyanya. Dalam hati ia menebak, Jangan-jangan itu William?Setelah selesai mandi, William bergegas pergi. Amanda sempat melihat Azzar ada di pintu tadi. Ia akan memarahi Azzar nanti saat hanya ada mereka berdua saja.“Ini Inel, Nyonya! Sarapannya mau di kamar atau di ruang makan saja?” tanya Inel.“Ruang makan saja!” seru Amanda.Ia benar

  • Perangkap Tuan Muda   Aku Mencintaimu

    “Astaga ... Pak Azzar! Kenapa berdiri di depan pintu!” seru Amanda kaget.Ia menutup pintu dengan sangat hati-hati supaya tidak terdengar sampai ke dalam kamar mandi. Tetapi, malah hampir menabrak Azzar yang entah bagaimana telah berdiri di sana. Amanda yakin kalau saat ia masuk beberapa saat lalu, tidak ada siapapun di sana. Bahkan saat Inel pelayan yang membantu Amanda membuka pintu, masih tidak ada siapa-siapa.“Tuan William mengirimi saya pesan untuk berada di sekitar sini jika ada apa-apa!” Setelah mengatakan itu Azzar berdehem. Ia sepertinya sedikit malu dengan perintah yang diberikan padanya. Amanda jadi penasaran apa isi perintah sebenarnya. “Ada yang bisa saya bantu, Nyonya?” tanya Azzar pada Amanda.“Prisilla sebentar lagi akan datang!”Jika William bahkan menempatkan Azzar di depan pintu, maka sepertinya pembicaraan yang akan dilakukan suaminya itu begitu penting.“Jadi?” tanya

  • Perangkap Tuan Muda   Jangan Pergi ke Mana-Mana

    “Maafkan aku!” Esme hampir terjatuh karena membungkuk untuk minta maaf pada Amanda.Sementara itu Amanda sama sekali tidak mengerti kenapa wanita yang menjadi ibu suaminya itu minta maaf. Tetapi, Amanda berhasil menyambut tubuh Esme dan membantunya duduk dengan benar kembali.“Jangan lakukan hal yang berbahaya, Bu!” William terdengar memperingatkan dengan kesal.Di telinga Amanda walau terdengar ketus, peringatan William terdengar tulus. Suara dingin setiap kali berbicara pada ibunya yang keras didengar Amanda sudah tidak lagi ada. Ia benar-benar senang mendapati perubaha selama dirinya tak ada.“Ibu mau minum teh denganku di taman?” tanya Amanda.Ia telah banyak tidur di atas pesawat dan penerbangan yang tak sampai dua jam tersebut sama sekali tidak memberinya efek buruk seperti mabuk. Dilihatnya Esme menoleh dahulu pada William.“Tidak ....”Sebelum William selesai mengatakan penolakan

  • Perangkap Tuan Muda   Jika Harus Kehilangamu

    Amanda menatap awan-awan tipis yang ada di bawahnya. Beberapa saat lalu ia melihat hamparan berwarna biru yang diyakini sebagai laut. Kini ada pepohonan dan rumah-rumah yang seperti kotak korek api. Walau Amanda tidak pernah suka dengan getaran yang dirasakan saat pesawat pertama kali naik dan mendarat. Semua terbayarkan dengan apa yang dilihat sekarang.“Kamu menyukainya?” tanya William.Amanda menoleh dan mengangguk senang. Sejak tadi pipinya ia tersenyum dan rahangnya akan mencapai batasnya sebentar lagi. Ia bisa merasakan sentakan rasa ngilu pada persendian rahang. Akan tetapi, ia merasa sangat senang bisa bersama William, bergenggaman tangan, dan tak harus bersikap tak tertarik pada pria yang menjadi suaminya itu. Ia bahkan siap membayar dengan apapun yang dimiliki karena sudah melangar kontrak.“Apa lagi yang kamu sukai?” tanya William selanjutnya.Senyum Amanda tak lantas menghilang walau saat ini ia sedang berpikir. “

  • Perangkap Tuan Muda   Membawa Pulang Amanda

    Mobil-mobil berhenti tepat di depan rumah sederhana terbuat dari bata merah dan belum d plester. Terasnya cukup lebar dan ada bale-bale bambu di depan sana. Dua wanita berbeda usia keluar dengan tergesa-gesa dari pintu dan tampak terkejut menatap dua mobil yang berhenti di halaman yang rapi. Satu mobil lagi parkir di tepi jalan karena tidak muat di halaman.Ketika para lelaki yang ada di dalam mobil keluar, kedua wanita yang berbeda usia tersebut mundur. Yang lebih muda melindungi wanita yang lebih tua yang berada di belakangnya.“Maaf mengagetkan kalian berdua!” kata William lekas.Begitu turun ia bergegas menghampiri kedua wanita yang berdiri dan menatap takut ke arah mobil-mobil yang datang.“Kalian siapa? Ada urusan apa kemari?”Ada getaran yang jelas-jelas didengar William tanpa usaha. Datang dengan tiga mobil sekaligus ternyata adalah pilihan yang buruk. Ia mendesah dan sekali lagi mengumamkan kata maaf.“

  • Perangkap Tuan Muda   Di Mana Amanda?

    “Aku akan ikut untuk menjemput Amanda!” Keputusan bulat itu mendadak muncul di kepala William dan lekas disuarakan.Mata-mata yang tidak setuju milik Esme dan Azzar langsung terlihat. William sama sekali tidak peduli. Kalau ia mengutus orang lain maka akan butuh waktu untuk bisa melihat Amanda. Waktu yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat dihitung saat keberangkatan dan saat pulang.“Ada banyak yang harus kamu urus di sini, Wil!” ingat Esme.“Semuanya bisa diurus atau kalau benar-benar membutuhkanku bisa dipending! Aku akan pergi dengan mereka juga!”Azzar dan juga Esme tahu kalau William sudah mengambil keputusan maka tidak ada seorang pun yang bisa mengubahnya. Mereka berdua hanya bisa menghela napas.“Berhati-hatilah dan bawa istrimu pulang dengan selamat!” Pesan Esme pada akhirnya.Ia mengangat tangan dan seorang pelayan datang lalu mendorong kursi roda milik Esme. Mereka berdua keluar dari

  • Perangkap Tuan Muda   Pasti Akan Pulang

    “Kami berhasil membawa wanita yang disebut-sebut dokter itu, Tuan!” kata Azzar memberitahu William.William duduk dengan wajah tegang. Tetapi ia benar-benar sangat bahagia. Akhirnya setelah sebulan lebih pencarian, ia menemukan titik terang ke mana Amanda di bawa oleh Wyatt. Pantas saja tak ada kabarnya kalau Amanda disembunyikan di tempat kecil begitu.“Apa wanita itu mencoba melarikan diri?” tanya William.“Tidak, Tuan, malahan ia langsung pergi saat kami mengatakan kalau merupakan utusan Anda dan memperlihatkan foto pernikahan Anda!” kata Azzar.Ia pikir komplotan Wyatt yang kali ini lumayan bodoh. Atau ia tahu kalau Wyatt sudah tewas dan makanya berpendapat sudah tak ada gunanya membantu. Semakin lama bersama Amanda kemungkinan terciduk juga akan semakin besar.“Bawa dia kemari!” suruh William.Ia ingin mendengar wanita yang sudah menyembunyikan istrinya memohon dan meminta ampun untuk tida

DMCA.com Protection Status