Haidar menatap horor ke arah ayahnya dan dirinya tidak menduga dengan perkembangan penyelidikan yang dilakukan kepolisian Iran dan badan intelijennya yang disebut MOIS. Sekilas tentang MOIS, yang berada di dalam Kementerian Intelijen Republik Islam Iran (bahasa Persia: وزارت اطّلاعات جمهوری اسلامی ایران, diromanisasi: Vezarat-e Ettela'at Jomhuri-ye Eslami-ye Iran) adalah badan intelijen utama Republik Islam Iran dan anggota dari Komunitas Intelijen Iran. Ia juga dikenal sebagai VAJA dan sebelumnya sebagai VEVAK (Vezarat-e Ettela'at va Amniyat-e Keshvar) atau alternatifnya MOIS. Awalnya dikenal sebagai SAVAMA, setelah mengambil alih SAVAK aparat intelijen Shah. Kementerian ini adalah salah satu dari tiga badan kementerian yang "berdaulat" di Iran karena sifat pekerjaannya di dalam dan luar negeri. "Terima kasih tuan Presiden, saya sangat menghargai pemberitahuan anda. Tidak, saya hanya shock dan ... Setidaknya ini yang terbaik bagi hubungan bilateral kita bukan?" senyum Haidar. "S
Leona menatap wajah suaminya. "Apakah kabar bagus?" "Sangat bagus. Nanti aku ceritakan," jawab Haidar dengan wajah senang yang tidak bisa dia tutupi. "Baiklah." Leona tersenyum ke semua orang dengan perasaan masih bertanya-tanya, kabar bagus apa yang membuat suaminya tampak bahagia dan...lega. Haidar dan Leona pun melakukan tugas sebagai kepala negara dan ibu negara saat hadir di acara resmi seperti ini. Bahkan Leona tidak ragu membeli beberapa barang disana dan menolak untuk menerima secara gratis meskipun itu sebagai hadiah dari para peserta pameran UMKM. "No, saya tetap membayar sesuai dengan harga yang tercantum. Bukan saya tidak berterimakasih tapi dengan begini, saya menghargai kerja keras kalian semua yang sudah membuat karya seni sangat indah," ucap Leona dengan bahasa Arab campur Inggris. Semua orang tahu Leona adalah wanita Italia dan mereka sangat menghargai bagaimana bumil itu berusaha untuk belajar bahasa Arab. "Tapi tuan putri..." "Saya ngambek lho!" jawa
Flashback Shaqeer Peterson hanya bisa menggelengkan kepalanya saat sepupunya yang agen MI6 mendapatkan informasi dari Intel tentang nyonya Chellam, high class prostitute yang dibunuh di Zürich Swiss. Ironisnya, wanita itu bisa-bisanya memegang tiga paspor, warga negara Inggris, warga negara Amerika Serikat dan warga negara Swiss dimana dia sama sekali tidak pernah membayar pajak di dua negara pertama dan hanya membayar pajak di Swiss saja. Agen FBI yang sedang menunggu kelahiran anak keduanya bersama dengan Renata Knight setelah sebelumnya istrinya sempat keguguran karena kecapekan, tampak cemas dengan keselamatan sepupunya yang juga sedang hamil muda. Akibat keguguran yang pertama, Renata memutuskan untuk resign dari FBI dan fokus menjadi ibu rumah tangga karena dia tidak mau mengalami keguguran lagi. Shaqeer sendiri tidak mempermasalahkan jika Renata tidak bekerja karena baginya yang penting kebahagiaan istrinya sebab wanita itu sempat down saat kehilangan bayi mereka saat baru
Haidar sedang melakukan pertemuan bersama dengan Mentri dalam negeri dan menteri luar negeri guna membahas bagaimana hubungan bilateral Yordania dengan Iran pasca gegeran kemarin. Kedua menterinya itu menyarankan agar Haidar tetap menjaga hubungan baik sebelumnya tapi selalu waspada. "Begini tuanku. Kita semua tahu bahwa sekutu anda adalah ipar anda sendiri, dari Dubai, Qatar, Bahrain, Oman dan Arab Saudi. Itu yang di Timur Tengah sementara di Eropa, tuanku mendapatkan dukungan dari Belgia, Belanda dan Inggris meskipun pangeran Brayden bukan putra mahkota Kerajaan Inggris sebab ayahnya sudah melepaskan gelarnya saat hendak menikahi putri Alisha," ucap menteri luar negeri. "Tapi semua orang tahu, anda adalah ipar mereka." Haidar mengangguk. "Kedatangan para iparku kemarin saja sudah seperti pernyataan tidak tertulis bukan?" "Benar tuanku." "Baik. Untuk luar negeri, kita bisa mengatasinya apalagi berkat ini presiden Iran pun akhirnya bersih-bersih kan seperti halnya kita. Ka
"Itu wajahnya?" tanya Shaqeer ke Ari. "Sepertinya," jawab Ari yang melakukan zoom wajah pria yang sedang turun dari motor. "Dia cukup berani menggunakan wajahnya sendiri." Shaqeer mengambil wajah Bachmid dan menghubungi Stephanie di markas mereka di London. "Stephanie, aku mengirimkan wajah Bachmid." "Bagaimana kamu bisa mendapatkannya !" seru Stephanie heboh. "MJ! Shaqeer dapat wajah Bachmid!" "Whoah! Kamu pulang dari Yordania, kita makan-makan!" sahut MJ. Tim FBI internasional Shaqeer terdiri dari empat orang sementara dulu ada lima sebelum Renata memilih pindah ke Budapest bersama Andre Raines karena menikah dengan Shaqeer. Ada peraturan suami istri tidak boleh satu tempat bekerja. Namun ternyata menjadi bumerang. Renata keguguran karena kelelahan hingga wanita itu memilih resign dari FBI dan kembali ke London untuk program hamil lagi. "Makan-makan gampang, yang penting kalian mendapatkan data Bachmid yang sebenarnya. Dia merasa bahwa kita tidak akan tahu seperti
"Jika Bachmid memang warga negara Kuwait, ini akan sulit tuanku," ucap Gaston diikuti dengan anggukan Tan. "Karena pihak Kuwait akan menyangkalnya kan?" senyum Haidar. "Benar tuanku," jawab Gaston dan Tan. "Tapi dia berada di tanah Yordania dan apa yang terjadi di Yordania tetap mengikuti hukum Yordania," jawab Haidar. "Apa rencana kamu Haidar?" tanya Shaqeer ke iparnya. "Kill or to be killed ( mati terbunuh atau terpaksa membunuh untuk bertahan hidup.)," senyum Haidar tapi matanya berkilat tajam. Shaqeer menggelengkan kepalanya. "Tidak seperti itu konsepnya Haidar. Kamu akan menjadi ayah si kembar dan aku tidak mau kamu mati atau menjadi pembunuh." "Tidak juga kalian berdua," ucap Agen Ari. "Kalian berdua akan menjadi ayah, jadi soal bunuh membunuh, serahkan padaku. Aku hanya ayah seekor kucing." Shaqeer dan Haidar menoleh ke arah Agen Ari. "Kamu serius?" tanya Haidar. "Sangat serius, tuanku. Pikirkan anak-anak kalian yang masih dalam kandungan. Meskipun tuank
Haidar menatap gemas ke Leona yang dengan santainya menghabiskan dua potong macaroni schotel, satu porsi steak lengkap dengan sayuran dan mashed potatoes serta dua puding coklat. Pria itu langsung auto kenyang melihat bagaimana istrinya makan. Benar dia hamil anak kembar tapi ini posisinya baru mau tiga bulan. Bagaimana nanti kalau sudah masuk usia enam bulan ke tri semester akhir mau lahiran. Apa tidak seperti beruang Grizzly? "Kamu kenapa sayang?" tanya Leona sambil menatap Haidar yang sedang mengaduk-aduk saladnya. Keduanya memilih makan di dalam kamar karena Leona masih merasa tidak nyaman dengan kondisinya. "Kenyang lihat kamu." "Hah? Baru makan tiga suap salad sudah kenyang?" Mata karamel Leona tampak tidak percaya. "Nanti kamu lapar lho." Haidar menggelengkan kepalanya. "Gimana aku lapar, lihat kamu makannya saingan sama atlet MMA mau tanding dengan atlet Sumo!" Leona terbahak. "Pertama, sayang, atlet MMA tidak mungkin adu tanding dengan atlet Sumo. Aturannya beda.
Bachmid menyetir mobil Mercedez G-Class nya dengan sedikit kencang demi bisa tahu dimana posisi Haidar. Pria itu sedikit bngung karena sekretarisnya tidak ikut hingga dirinya tidak bisa mendapatkan GPS dimana Haidar. Brengseeekkk! Harusnya aku lebih bersabar karena aku bisa mendapatkan ponsel Haidar ! - batin Bachmid. Pria itu tetap mengikuti mobil rombongan pangeran mahkota Kerajaan Jordania itu. Bachmid terkejut saat empat mobil Range Rover itu berpisah menjadi dua kelompok. Aku harus mengikuti yang mana? Bachmid melihat GPS nya dan memilih ke sebelah kiri yang melewati jalan pintas tapi melewati hutan, karena yang ke kanan melewati jalan kota dan tol. Tidak mungkin mereka akan ke jalan yang lancar dan pasti melewati area yang sepi. Bachmid mengejar dua mobil Range Rover itu dan dengan dinginnya, dia menembak ban mobil itu. Bachmid tahu bahwa mobil-mobil itu pasti anti peluru jadi percuma saja jika dia menembak bodynya. Satu mobil langsung berhenti karena bannya kempes dua
"Kenapa ayah kamu ingin bertemu dengan kamu ?" tanya Ariel ke suaminya."Aku tidak tahu. Bisa jadi minta pengampunan, minta maaf meskipun menurut aku kecil kemungkinannya, atau minta keringanan hukuman. Apapun ceritanya, aku masih tetap tidak memaafkan dengan apa yang dia lakukan pada ibuku ! Dia begitu teganya !" amuk Drago.Ariel menoleh ke arah Bahar. "Apa paman Bahar mendapatkan informasi atau apapun kenapa Hasan Ishaaq ingin bertemu dengan suamiku?""Tidak tuan putri. Aku tidak mendapatkan apapun mengapa tuan Hasan ingin bertemu dengan tuan pangeran," jawab Bahar."Bagaimana kalau menurut paman? Apakah suamiku harus menemui Hasan atau tidak?" tanya Ariel demi bisa mendapatkan jawaban netral dari orang lain. "Menurut hemat aku, sebaiknya tuanku pangeran tetap menemui tuan Hasan. Memang sulit dan berat tapi demi kedamaian hati dan dendam anda. Umur kita tidak ada yang tahu dan aku berharap tuanku bisa paham maksud aku ini," jawab Bahar.Drago menatap istrinya. "Apakah aku harus men
Drago memegang tangannya yang mulai terasa senut-senut akibat tadi dirinya menghajar ayahnya dengan sekuat tenaganya apalagi dia menyimpan dendam sejak usia lima tahun hingga menjelang usianya yang menjelang kepala tiga. Pria itu menatap Ariel yang memberikan senyuman dukungan ke suaminya. Ariel tahu rasanya menyimpan dendam selama itu, mengingatkan cerita oma buyutnya, Kaia Blair O'Grady yang harus menunggu sekian lama untuk membunuh pelaku pembunuh Edward Blair dan Yuna Partomo dengan kedok kecelakaan pesawat. Memang bukan Edward dan Yuna yang diincar melainkan teman bisnis mereka. Para petugas medis kemudian menghampiri Hasan Ishaaq untuk memberikan perawatan sementara seorang dokter kepresidenan mengambil darah Drago dari bekas lukanya guna dicek DNA nya dengan DNA Hasan Ishaaq. Hilmah yang terserang shock melihat suaminya terkapar, menatap penuh kebencian ke arah Drago. Ariel yang berjalan mendekati suaminya, melihat Hilmah hendak menyerang Drago. Putri Raja Yordania yang sudah
Hasan menatap tidak percaya saat mendengar ucapan Drago bahwa dia hendak menghukum dirinya seperti saat dulu dia membuat istri pertamanya tewas mengenaskan dengan tubuh terbakar bersama anjing kesayangannya. Hasan melihat mata penuh kebencian dari Drago dan sekarang putranya itu menjadi menantu penguasa Yordania. Betapa nasib itu sangat membuat seseorang menjadi berubah situasinya."Apakah dia itu ayahmu?" bisik Ariel ke Drago yang mengangguk. "Pantas kamu hajar, sayang."Drago tersenyum smirk mendengar kompor istrinya yang keluar jiwa bar-barnya. "Akan ada waktunya, sayang. Akan ada waktunya."Sidang pun dibuka sementara Hilmah menoleh saat Hasan mengatakan bahwa putra satu-satunya berada di ruang sidang. Entah karma atau bagaimana, Hasan tidak bisa mendapatkan keturunan dari empat istrinya yang lain. Banyak yang menganggap itu sebagai hukuman pria yang menyia-nyiakan istri pertamanya dan ada juga menganggap karma sebagai orang tidak tahu diri yang diangkat sebagai penguasa Yaman tap
Ariel masuk kedalam kamarnya dengan waajh lelah dan mulai membuka pakaiannya sementara Drago pun menyusul masuk dan mengunci pintu kamarnya. Dia melihat istrinya merasa kesulitan melepaskan pakaiannya yang memang kancing belakang. Tadi Ariel meminta tolong padanya dan sekarang Drago berjalan mendekati istrinya."Need help?" goda Drago."Menurutmu bagaimana?" balas Ariel sambil menatap suaminya dari kaca besar yang ada di kamarnya."Sini, aku bantu membuka gaunmu. Lagipula, siapa sih yang merancang baju model begini? Bikin repot, tahu nggak?" omel Drago sambil melepaskan kancing-kancing di belakang gaun Ariel."Opaku, Alessandro Moretti," jawab Ariel santai. "Itu desain dibuat beliau sebelum meninggal dan diteruskan Opa Asher."Drago lupa kalau Ariel memiliki keluarga di dunia fashion. Rumah mode Morr dan Burberry adalah keluarga Ariel jadi tidak heran jika istrinya selalu memesan gaun atau pakaian terbaru dari dua rumah mode itu selain rumah mode lainnya. Ariel juga tidak alergi memak
Drago rasanya ingin mencium bibir Ariel panas setelah mengatakan bahwa istrinya mulai belajar mencintai dirinya. Sungguh, Drago tidak yakin Ariel akan membela suaminya di depan keluarganya karena wanita itu selalu membicarakan soal perpisahan. Drago tersenyum dalam hati namun sesaat dia tampak berpikir. Apakah Ariel bilang seperti itu karena kasihan padaku yang sudah diterpa kejadian bertubi-tubi? Bukan cinta yang dia rasakan tapi kasihan? Aku tidak butuh dikasihani, sayang ! - batin Drago. "Apa rencana Abi dan Arbad?" tanya Ariel membuat lamunan Drago terganggu. "Kami? Menunggu Maher Assegaf maju menangkap Hasan Ishaaq. Bukan kapasitas kami dan Drago karena semua bukti biarpun itu kopiannya sudah kita berikan. Kita lihat saja dan yang jelas, aku yakin Drago pasti ingin melihat wajah ayahnya yang ditangkap bukan? Jika Maher tidak mampu, berarti kita tahu kwalitasnya seperti apa," jawab Haidar dingin. Ariel menoleh ke Drago. "Kita akan kembali ke Yaman jika paman kamu tidak bisa me
Arbad dan Leon menoleh ke arah Drago yang tampak serius. Kedua saudara lelaki Ariel itu merasa bingung karena Drago tidak memiliki akses ke bank Swiss manapun. Bahkan keluarga Pratomo yang generasi kesembilan tidak semuanya memiliki previlige untuk mengautorisasi rekening siapapun tanpa ada surat keterangan dari tetua baik generasi ketujuh yang masih hidup atau generasi ke delapan. "Ariel tidak memiliki akses ke bank Swiss manapun, Drago. Bagaimana bisa kamu mendapatkan banyak informasi?" tanya Arbad bingung."Ariel meminta tolong pada opanya, Jayde Neville," jawab Drago sambil terus menatap dingin ke Maher.Haidar tersenyum smirk. "Jika Oom Jayde Neville sudah ikut campur, makanya bisa keluar semua datanya. Sekarang, presiden Maher, bisa dijelaskan? Anda tahu sendiri kan siapa Jayde Neville. Dia adalah akuntan yang diakui dunia dan pemilik biro akuntan independen yang dipakai oleh banyak perusahaan dan negara karena tidak bisa disuap oleh apapun dan siapapun."Maher memucat saat Dra
Drago melihat wajah istrinya yang tampak damai tertidur dalam pelukannya. Disaat Ariel tampak nyenyak tidurnya, Drago lebih banyak berpikir tentang semuanya. Ucapan Ariel yang kemungkinan besar akan mendapatkan kekacauan di Yaman, menjadi pertimbangannya. Drago tidak takut maju ke Yaman tapi dirinya tidak mengetahui bagaimana internal negara kelahirannya. Drago kurang informasi karena selama di Jerman, dia bersama Bahar bersama istrinya lebih fokus untuk menutupi semua data tentang dirinya demi keselamatan mereka bertiga apalagi saat itu istri Bahar sedang hamil Hamzah,Drago bukan pengecut tapi dia realistis demi keselamatan banyak orang termasuk dirinya dan Ariel. Justru Ariel yang paling utama dan menjadi prioritasnya. Drago tidak mau semakin mengacaukan sistem yang sedang digodok pamannya. Drago tahu, orang-orang tidak akan ingat siapa dirinya dan tidak akan memperdulikan siapa dirinya. Misi Drago pun berubah, dari berusaha mengambil tahta kekuasaan Yaman dan menghukum ayahnya, sek
"Bagaimana bisa dia paman aku ?" tanya Drago bingung. "Setahu aku presiden Yaman, nama belakangnya bukan Assegaf." "Memang sengaja ditutupi. Maher Assegaf adalah adik sepupu ibumu dan disaat dia tahu ayahmu bukan tipe setia, Maher memilih pergi dan mulai mendekati para anggota senat untuk menggalang kekuatan merubah sistem pemerintahan. Maher memakai nama ibunya demi melindungi dirinya sendiri karena Hasan Ishaaq menyingkirkan satu persatu pendukung kakek kamu hingga Maher benar-benar bersembunyi demi gerilya saat ayahmu membunuh ibumu." Haidar menatap Drago serius. "Jadi semua sistem pemerintahan Yaman selama ini ?" Ariel menoleh ke arah Arbad. "Singa sulung, aku tidak paham !" Arbad tahu Ariel tidak terlalu suka dengan politik jadi dia masa bodoh. "Tiga puluh tahun yang lalu, kakek Drago sudah membuat mandat sebelum meninggal ke orang-orang setianya untuk mulai melakukan referendum. Kita belum lahir singa betina, Yaman sudah kacau dan terjadi transisi dari monarki ke presid
Ariel merasakan ada yang menciumi leher dan mengelus tubuhnya, membuat dirinya menggelinjang karena mulai terbawa suasana. Matanya pun perlahan terbuka dan melihat kepala suaminya turun ke dadanya dan mulai bermain disana. Ariel bingung, kapan suaminya membuka gaun tidurnya. "Drago ...." Ariel berbisik ke suaminya sambil mengelus rambut coklatnya yang tebal. "Ada apa Sayang ?" Drago mengangkat wajahnya dari dada Ariel dan menatapnya dengan penuh cinta. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Ariel. "Menurutmu?" Drago mendekati wajah Ariel dan mencium bibirnya panas yang dibalas oleh istrinya. "Apakah kamu tidak merasa lelah ?" tanya Ariel. "Bercinta denganmu? Tidak merasa lelah ... " Drago melepaskan celana dalam Ariel. "Aku sangat suka bercinta denganmu karena kamu sangat ekspresif dan tubuhmu merespon dengan baik tubuhku." Drago mengelus bagian intim istrinya yang membuat Ariel mendesah nikmat. "Kamu ... mesum ... " ucap Ariel dengan terengah karena permainan jari Drago.