Share

Bab 5

Penulis: Daliah Wahidah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 10:14:41
Ternyata dia masih gadis kecil yang hanya bisa menangis saat menghadapi masalah yang tidak bisa dia selesaikan. Hanya saja sekarang ada orang lain yang ingin dia andalkan.

Hatiku masih terasa perih, tetapi aku akan menarik kembali perasaanku, dan aku akan mendoakan dia menemukan kebahagiaannya.

Saat aku berpikir untuk pergi dulu, pintu ruang IGD terbuka.

Yuna dan ibunya segera menghampiri dan bertanya tentang keadaan ayah Yuna.

Dokter mengatakan bahwa ayah Yuna berhasil diselamatkan, tapi cedera luar yang diderita menyebabkan kerusakan permanen pada otaknya. Ini akan menyebabkan koma yang tidak dapat disembuhkan, atau yang dikenal dengan sebutan pasien vegetatif. Mungkin dia tidak akan bisa sadar lagi.

Ibu Yuna langsung terjatuh ke belakang dan aku cepat-cepat menyokongnya. Yuna juga tampak tidak percaya dan menarik lengan dokter, memohon agar dia bisa menyelamatkan ayahnya.

Orang yang tadi masih sehat, tiba-tiba saja dinyatakan menjadi pasien vegetatif.

Aku juga merasa sangat sedih, karena dia adalah sosok yang selalu penuh kasih, yang membesarkan aku sejak kecil, yang selalu berharap agar aku dan Yuna bisa bersama, dan menganggapku sebagai calon menantunya.

Dulu, aku kira Yuna sudah mantap dengan pemikirannya tentang pentingnya pernikahan yang sepadan, dan ingin membangun rumah tangga yang baik bersamaku, makanya dia mau menikah denganku. Aku juga akan menjaga dia dengan baik, serta memanfaatkan jaringan dan kekuatan keluargaku untuk membantu Keluarga Cahyadi keluar dari kesulitan.

Entah kenapa, sekarang malah jadi begini.

Ayah Yuna dipindahkan ke kamar rawat inap, dan Charli juga datang. Yuna menangis dan melompat ke pelukan Charli, mengadukan semua rasa takut dan kesedihannya.

Aku pun pergi dengan diam-diam.

Keesokan harinya, ibu Yuna meneleponku. Dia sudah mengatur perawat untuk menjaga ayah Yuna, tapi dia berharap aku bisa membantu mengelola perusahaan, setidaknya untuk beberapa hari ke depan.

Tanpa banyak berpikir, aku langsung menyetujui.

Aku berencana untuk menghubungi relasiku dengan mengatasnamakan proyek Keluarga Cahyadi, berharap bisa menarik investasi untuk menyelesaikan masalah keuangan ini.

Lagi pula, aku masih menantu Keluarga Cahyadi, jadi keberadaanku di sini saat ini memang terasa tepat.

Aku menghubungi beberapa pengusaha yang aku kenal, yang mungkin tertarik, dan mengundang mereka untuk hadir di acara kecil yang aku siapkan.

Tanpa disangka, Yuna yang mendengar kabar ini entah dari mana, langsung datang.

Dia marah besar dan bertanya dengan tajam kepadaku, "Berani sekali kamu! Ayahku masih hidup, dan kamu sudah mau ambil alih proyek keluarga kami!"

Aku terkejut, tapi yang pertama kali terpikir adalah menjelaskan padanya.

Belum sempat aku berbicara, ibu Yuna masuk dan dengan sopan menyapa tamu yang hadir, mengatakan bahwa anaknya tidak mengerti. Lalu dia menarik Yuna dan menyuruhnya untuk tidak membuat keributan.

Aku minta ibu Yuna membawanya masuk, sementara aku tetap berada di pintu untuk menyambut tamu. Tiba-tiba, aku melihat sosok yang sudah tidak asing lagi, yaitu Charli.

Yuna melepaskan diri dari ibunya dan berlari seperti burung kecil ke sisi Charli, menggandeng lengannya.

Dia bahkan dengan sengaja menatapku dengan angkuh, menggandeng Charli ke tengah ruang acara, dan dengan keras berkata, "Sandy, kamu nggak bisa mewakili Keluarga Cahyadi."

Lalu dia menunjuk Charli di sampingnya dan berkata kepada semua orang. "Dia, Charli Johandri, adalah menantu dan pewaris Keluarga Cahyadi."

Setelah itu, dia menatapku dengan pandangan merendahkan dan berkata, "Aku sudah bilang, semuanya ini milik Charli. Apa kamu nggak mau pergi saja, Sandy?"

Bab terkait

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 6

    Aku benar-benar tidak menyangka dia akan melakukan itu. Semua orang langsung menatapku.Suasana hening seperti kematian berlangsung beberapa detik, kemudian sebuah tamparan keras memecah kesunyian. Ibu Yuna menarik tangannya dengan wajah marah, sambil menggertakkan gigi dia berkata, "Suamimu yang sah adalah Sandy Senjaya! Yuna, bisakah kamu berhenti bertingkah seperti ini?"Yuna menutupi wajahnya, dengan mata merah dan marah menatap ibunya, sementara ibunya masih berusaha menjelaskan. Akhirnya keduanya terlibat dalam perdebatan.Para tamu melihat dengan berbagai ekspresi, sementara Charli tak sabar ingin menggantikanku untuk mengendalikan situasi. Dia mengucapkan beberapa kalimat basa-basi tapi tak ada yang merespons, akhirnya dia memilih untuk mencoba menenangkan Yuna dan ibunya.Aku merasa terjepit, seperti sedang dipandang oleh banyak orang. Aku menahan rasa sakit hatiku, tapi tetap saja aku harus menyelesaikan kekacauan ini.Aku berusaha tetap tenang dan berkata, "Jangan bertengkar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 7

    Aku merasa sudah siap, aku bisa terus menjaga dia, membuatnya bergantung padaku. Seperti selama ini, aku rasa aku sanggup dan akan berusaha untuk terus melakukannya.Aku sadar dia mungkin tidak mencintaiku, tetapi aku berharap bisa membuatnya jatuh cinta dengan ketulusan dan pengorbananku seumur hidup.Namun, dia justru membuat aku sadar di malam pertama pernikahan, bahwa semua itu hanyalah harapanku sendiri. Dia hanya dipaksa oleh ayahnya, bahkan dia merasa seperti mengorbankan dirinya untuk keluarganya.Semua ini akhirnya membuatku benar-benar putus asa.Dengan tulus aku meminta maaf kepada orang tuaku. Mereka menerima permintaan maafku, tapi mereka tetap memutuskan untuk memberiku hukuman, memintaku untuk menunjukkan hasil dari studio kecilku, dan aku pun sangat siap dengan itu.Setelah lulus, aku dipanggil kembali oleh Ayah untuk membantu perusahaan keluarga. Studio kecil ini sudah dikelola oleh teman-temanku selama beberapa tahun, dan aku tahu orang tuaku melakukan ini untuk mengu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 8

    Yuna tertegun sejenak, entah bagaimana aku meninggalkan kesan yang begitu kuat padanya, dia bahkan terlihat agak tidak percaya.Dengan curiga, dia menerima surat perceraian itu dan memeriksa isinya, lalu mendengus pelan dan berkata, "Akhirnya kamu mau melepaskan aku. Mulai sekarang jangan datang ke rumah Ibu, nanti Kak Charli bisa cemburu.""Oke."Setelah itu, kami pergi ke kantor catatan sipil, dan begitu mendapatkan surat cerai, rasanya seperti aku baru saja menanggalkan beban yang sangat berat. Hatiku tiba-tiba terasa ringan, aku tidak lagi merasa punya tanggung jawab terhadap Yuna, aku siap memulai hidup baru.Selanjutnya, aku bisa fokus sepenuhnya pada pekerjaan. Orang tuaku pasti tahu ini tidak terlalu sulit bagiku. Meski studio kecilku dikelola oleh temanku, jaringan relasiku masih ada.Aku berhasil mendapatkan beberapa proyek besar yang membuatku sangat sibuk, hari-hariku terasa sangat padat. Aku bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan apa pun tentang Yuna, aku merasa hidupku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 9

    Ibuku sangat puas dan langsung menutup telepon, lalu mengirimkan alamat pertemuan dan foto gadis tersebut.Aku sudah berusia 28 tahun. Orang tuaku sudah melakukan banyak upaya untuk mencarikan jodoh yang cocok untukku dan gadis ini adalah pilihan mereka. Tentu saja aku tidak boleh mengecewakan mereka.Nadya Ferdinan adalah gadis yang sangat berbeda dari Yuna.Dia gadis yang lembut dan cerdas, sangat anggun, cara bicaranya juga santai dan penuh makna.Berada di dekatnya, rasanya seperti berendam di pemandian air panas. Tubuh yang awalnya kaku dan dingin perlahan menjadi lebih rileks dan hangat.Aku menceritakan dengan jujur tentang pernikahanku yang gagal. Awalnya aku pikir gadis sebaik dia mungkin akan merasa keberatan, tapi ternyata tidak. Dia malah dengan lembut menenangkanku.Sepanjang makan malam, aku juga mendengar banyak cerita tentang dirinya.Kebetulan, kami ternyata pernah kuliah di kota yang sama, bahkan pernah berhadapan dalam sebuah kompetisi debat.Dengan malu-malu dia ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab10

    Dia menatapku dengan mata penuh harap, tapi aku benar-benar tidak merasa ada yang perlu kukatakan tentang hubungan kita sekarang, jadi aku tetap diam saja.Dia terisak sambil berkata, "Semuanya salahku, aku memang buta, nggak bisa membedakan siapa yang benar-benar peduli padaku. Charli itu sebenarnya nggak mencintaiku. Sejak keluargaku bangkrut, dia berubah jadi orang yang berbeda. Kalau dia mabuk, dia pasti marah-marah, bahkan memukulku.""Baru sekarang aku tahu, dia cuma tertarik dengan statusku sebagai anak tunggal Keluarga Cahyadi. Dia mau menikahiku supaya bisa mewarisi semua yang aku miliki. Sekarang setelah semuanya hilang, dia baru menunjukkan sifat aslinya."Sejujurnya, mendengar ceritanya membuatku sedikit merasa kasihan, karena dia adalah gadis yang dulu aku cintai. Tapi aku tidak bisa lagi peduli dengan urusannya, hubungan kami sudah berakhir, apalagi sekarang aku sudah punya Nadya, jadi urusannya bukan lagi tanggung jawabku.Akhirnya, aku hanya bisa berkata, "Sebaiknya kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 11

    Sejak hari itu, dia seperti berubah menjadi orang yang tidak kukenal sama sekali.Dia memperlakukanku seperti pembantu yang harus melayaninya, dan perbuatanku terhadap Kak Sandy demi dia justru malah dijadikan alasan untuk menghinaku sebagai wanita murahan.Dia meminta aku menjual mobil yang diberikan Kak Sandy padaku untuk membelikan jam tangan mewah. Aku menolak dan dia malah memukulku.Baru saat itu aku sadar, mungkin dia memang dari awal sudah seperti itu. Bukan dia yang berubah, tapi statusku yang berubah.Ibu tidak bisa menerima semua ini, dia jatuh sakit parah dan meninggalkanku untuk selamanya. Di saat-saat terakhir dia banyak menceritakan kebaikan Kak Sandy yang diam-diam sangat peduli padaku.Kak Sandy sangat baik padaku, cintanya begitu dalam. Namun, aku tidak menghargainya dan malah berani menyakitinya.Sebenarnya aku tahu betul kebaikan yang diberikannya padaku, dan itu membuatku merasa hangat. Tapi saat itu aku benar-benar tidak ingin menikah dengannya.Saat itu aku seper

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 1

    "Sebenarnya kamu mau atau nggak?"Yuna Cahyadi membungkus dirinya rapat-rapat, sambil mengulurkan penutup mata hitam ke arahku lagi, seolah-olah sudah siap mengorbankan dirinya dengan gagah berani.Aku tersenyum pahit, merasa sangat terhina. Aku tidak langsung bergerak, tapi Yuna sudah kehilangan kesabaran. Sambil berkata, "Cepat pakai," dia mendekat dan mencoba memakaikan penutup mata itu ke kepalaku.Aku menatap wanita di depanku.Dia mengenakan kaus dengan kerah tinggi yang menutupi lehernya hingga tidak terlihat sedikit pun kulitnya, membuatku merasa makin terhina.Aku tak bisa lagi memikirkan apa pun, kemarahan di hatiku benar-benar tidak bisa kutahan. Aku bertanya dengan tegas, "Kamu ini istriku atau istri dia?!"Aku mendorong penutup mata di tangannya dan merasa dadaku sesak luar biasa.Aku memang tahu ada pria yang dia suka sejak lama, tapi aku tidak menyangka, di malam pengantin pun dia akan mempermalukanku seperti ini.Dia ingin menunjukkan padaku dengan cara ini bahwa hati d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 2

    Saat ini aku sudah selesai mencuci muka dan bersiap untuk tidur.Tiba-tiba aku menerima pesan WhatsApp dari Charli."Aku akan menjaga Yuna, malam ini dia adalah pengantinku."Setelah pesan yang menantang itu, dia mengirimkan sebuah foto.Dalam foto tersebut, pria yang tinggi dan kurus itu memegang rambut sang wanita dengan satu tangan dan menekannya ke wastafel, sementara tangan lainnya mengarahkan ponsel dan mengambil gambar melalui cermin wastafel.Dari sudut pengambilan foto, bisa terlihat apa yang sedang dilakukan. Meskipun bagian tubuh yang penting tidak terlihat, wajah wanita itu terlihat sangat jelas.Ekspresi Yuna yang menikmati dan tatapan matanya yang kosong terbuai membuat hatiku seperti tersengat.Sejenak saja, aku menyentuh dadaku lalu tersenyum kecil. Aku seharusnya tidak berharap apa-apa lagi darinya.Charli hanya pria yang berusaha menaikkan status sosial dengan menikahi Yuna. Karena Yuna menyukai pria itu, aku akan mengabulkan keinginannya.Tanpa membalasnya, aku menyi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13

Bab terbaru

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 11

    Sejak hari itu, dia seperti berubah menjadi orang yang tidak kukenal sama sekali.Dia memperlakukanku seperti pembantu yang harus melayaninya, dan perbuatanku terhadap Kak Sandy demi dia justru malah dijadikan alasan untuk menghinaku sebagai wanita murahan.Dia meminta aku menjual mobil yang diberikan Kak Sandy padaku untuk membelikan jam tangan mewah. Aku menolak dan dia malah memukulku.Baru saat itu aku sadar, mungkin dia memang dari awal sudah seperti itu. Bukan dia yang berubah, tapi statusku yang berubah.Ibu tidak bisa menerima semua ini, dia jatuh sakit parah dan meninggalkanku untuk selamanya. Di saat-saat terakhir dia banyak menceritakan kebaikan Kak Sandy yang diam-diam sangat peduli padaku.Kak Sandy sangat baik padaku, cintanya begitu dalam. Namun, aku tidak menghargainya dan malah berani menyakitinya.Sebenarnya aku tahu betul kebaikan yang diberikannya padaku, dan itu membuatku merasa hangat. Tapi saat itu aku benar-benar tidak ingin menikah dengannya.Saat itu aku seper

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab10

    Dia menatapku dengan mata penuh harap, tapi aku benar-benar tidak merasa ada yang perlu kukatakan tentang hubungan kita sekarang, jadi aku tetap diam saja.Dia terisak sambil berkata, "Semuanya salahku, aku memang buta, nggak bisa membedakan siapa yang benar-benar peduli padaku. Charli itu sebenarnya nggak mencintaiku. Sejak keluargaku bangkrut, dia berubah jadi orang yang berbeda. Kalau dia mabuk, dia pasti marah-marah, bahkan memukulku.""Baru sekarang aku tahu, dia cuma tertarik dengan statusku sebagai anak tunggal Keluarga Cahyadi. Dia mau menikahiku supaya bisa mewarisi semua yang aku miliki. Sekarang setelah semuanya hilang, dia baru menunjukkan sifat aslinya."Sejujurnya, mendengar ceritanya membuatku sedikit merasa kasihan, karena dia adalah gadis yang dulu aku cintai. Tapi aku tidak bisa lagi peduli dengan urusannya, hubungan kami sudah berakhir, apalagi sekarang aku sudah punya Nadya, jadi urusannya bukan lagi tanggung jawabku.Akhirnya, aku hanya bisa berkata, "Sebaiknya kam

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 9

    Ibuku sangat puas dan langsung menutup telepon, lalu mengirimkan alamat pertemuan dan foto gadis tersebut.Aku sudah berusia 28 tahun. Orang tuaku sudah melakukan banyak upaya untuk mencarikan jodoh yang cocok untukku dan gadis ini adalah pilihan mereka. Tentu saja aku tidak boleh mengecewakan mereka.Nadya Ferdinan adalah gadis yang sangat berbeda dari Yuna.Dia gadis yang lembut dan cerdas, sangat anggun, cara bicaranya juga santai dan penuh makna.Berada di dekatnya, rasanya seperti berendam di pemandian air panas. Tubuh yang awalnya kaku dan dingin perlahan menjadi lebih rileks dan hangat.Aku menceritakan dengan jujur tentang pernikahanku yang gagal. Awalnya aku pikir gadis sebaik dia mungkin akan merasa keberatan, tapi ternyata tidak. Dia malah dengan lembut menenangkanku.Sepanjang makan malam, aku juga mendengar banyak cerita tentang dirinya.Kebetulan, kami ternyata pernah kuliah di kota yang sama, bahkan pernah berhadapan dalam sebuah kompetisi debat.Dengan malu-malu dia ber

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 8

    Yuna tertegun sejenak, entah bagaimana aku meninggalkan kesan yang begitu kuat padanya, dia bahkan terlihat agak tidak percaya.Dengan curiga, dia menerima surat perceraian itu dan memeriksa isinya, lalu mendengus pelan dan berkata, "Akhirnya kamu mau melepaskan aku. Mulai sekarang jangan datang ke rumah Ibu, nanti Kak Charli bisa cemburu.""Oke."Setelah itu, kami pergi ke kantor catatan sipil, dan begitu mendapatkan surat cerai, rasanya seperti aku baru saja menanggalkan beban yang sangat berat. Hatiku tiba-tiba terasa ringan, aku tidak lagi merasa punya tanggung jawab terhadap Yuna, aku siap memulai hidup baru.Selanjutnya, aku bisa fokus sepenuhnya pada pekerjaan. Orang tuaku pasti tahu ini tidak terlalu sulit bagiku. Meski studio kecilku dikelola oleh temanku, jaringan relasiku masih ada.Aku berhasil mendapatkan beberapa proyek besar yang membuatku sangat sibuk, hari-hariku terasa sangat padat. Aku bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan apa pun tentang Yuna, aku merasa hidupku

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 7

    Aku merasa sudah siap, aku bisa terus menjaga dia, membuatnya bergantung padaku. Seperti selama ini, aku rasa aku sanggup dan akan berusaha untuk terus melakukannya.Aku sadar dia mungkin tidak mencintaiku, tetapi aku berharap bisa membuatnya jatuh cinta dengan ketulusan dan pengorbananku seumur hidup.Namun, dia justru membuat aku sadar di malam pertama pernikahan, bahwa semua itu hanyalah harapanku sendiri. Dia hanya dipaksa oleh ayahnya, bahkan dia merasa seperti mengorbankan dirinya untuk keluarganya.Semua ini akhirnya membuatku benar-benar putus asa.Dengan tulus aku meminta maaf kepada orang tuaku. Mereka menerima permintaan maafku, tapi mereka tetap memutuskan untuk memberiku hukuman, memintaku untuk menunjukkan hasil dari studio kecilku, dan aku pun sangat siap dengan itu.Setelah lulus, aku dipanggil kembali oleh Ayah untuk membantu perusahaan keluarga. Studio kecil ini sudah dikelola oleh teman-temanku selama beberapa tahun, dan aku tahu orang tuaku melakukan ini untuk mengu

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 6

    Aku benar-benar tidak menyangka dia akan melakukan itu. Semua orang langsung menatapku.Suasana hening seperti kematian berlangsung beberapa detik, kemudian sebuah tamparan keras memecah kesunyian. Ibu Yuna menarik tangannya dengan wajah marah, sambil menggertakkan gigi dia berkata, "Suamimu yang sah adalah Sandy Senjaya! Yuna, bisakah kamu berhenti bertingkah seperti ini?"Yuna menutupi wajahnya, dengan mata merah dan marah menatap ibunya, sementara ibunya masih berusaha menjelaskan. Akhirnya keduanya terlibat dalam perdebatan.Para tamu melihat dengan berbagai ekspresi, sementara Charli tak sabar ingin menggantikanku untuk mengendalikan situasi. Dia mengucapkan beberapa kalimat basa-basi tapi tak ada yang merespons, akhirnya dia memilih untuk mencoba menenangkan Yuna dan ibunya.Aku merasa terjepit, seperti sedang dipandang oleh banyak orang. Aku menahan rasa sakit hatiku, tapi tetap saja aku harus menyelesaikan kekacauan ini.Aku berusaha tetap tenang dan berkata, "Jangan bertengkar

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 5

    Ternyata dia masih gadis kecil yang hanya bisa menangis saat menghadapi masalah yang tidak bisa dia selesaikan. Hanya saja sekarang ada orang lain yang ingin dia andalkan.Hatiku masih terasa perih, tetapi aku akan menarik kembali perasaanku, dan aku akan mendoakan dia menemukan kebahagiaannya.Saat aku berpikir untuk pergi dulu, pintu ruang IGD terbuka.Yuna dan ibunya segera menghampiri dan bertanya tentang keadaan ayah Yuna.Dokter mengatakan bahwa ayah Yuna berhasil diselamatkan, tapi cedera luar yang diderita menyebabkan kerusakan permanen pada otaknya. Ini akan menyebabkan koma yang tidak dapat disembuhkan, atau yang dikenal dengan sebutan pasien vegetatif. Mungkin dia tidak akan bisa sadar lagi.Ibu Yuna langsung terjatuh ke belakang dan aku cepat-cepat menyokongnya. Yuna juga tampak tidak percaya dan menarik lengan dokter, memohon agar dia bisa menyelamatkan ayahnya.Orang yang tadi masih sehat, tiba-tiba saja dinyatakan menjadi pasien vegetatif.Aku juga merasa sangat sedih, k

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 4

    "Gila, benar-benar gila!" teriak ayah Yuna dengan marah sambil menunjuk Yuna. "Aku sudah bilang, bukan Sandy yang ngotot menikah dengan kamu. Aku yang memohon agar dia menikahi kamu!"Ibu Yuna mengangguk di samping. "Ya, Yuna, sekarang Sandy sudah datang. Duduklah, dengar baik-baik apa yang ingin aku dan ayahmu katakan."Yuna berkata dengan emosi, "Sandy Senjaya, kamu sudah mengendalikan otak orang tuaku, ya? Kenapa mereka harus terus melayani kamu. Sampai saat ini, masih juga nggak setuju aku bercerai! Bahkan masih memaksaku minta maaf, aku tegaskan lagi, itu nggak mungkin terjadi!"Aku menarik napas dengan marah. Tidak peduli lagi dengan pisau buah yang ada di tangan Yuna, aku langsung berkata kepada ayahnya, "Ayah, kalau Yuna memang sudah mencintai orang lain, lebih baik kita batalkan pernikahan ini."Ayah Yuna gemetar, sambil memegangku erat, matanya mulai berkaca-kaca. "Sandy, tolong aku .…"Yuna langsung melempar pisau buahnya dan mendorongku dengan keras. "Kenapa harus minta tol

  • Penyesalan yang Terlambat   Bab 3

    "Apa maksudmu? Apa kamu mau menyebarkan aku di media sosial? Mau paksa aku balik lagi ke kamu?""Kamu kok makin hina saja! Denger ya, aku nggak peduli sama kamu, aku cuma suka sama Charli!""Oh, jadi dikhianati itu membanggakan? Aku mau lihat siapa yang lebih memalukan, aku atau kamu!"Yuna terus mengucapkan kata-kata jahat. Mungkin karena nggak ada respons dariku, akhirnya dia malah menulis di media sosial. Tak bisa dipungkiri, cara berpikir dia dan Charli benar-benar sama.Keterangan foto media sosial:"Pernikahan tanpa cinta itu sama saja dengan penjara. Meskipun aku terpaksa menikah, tubuhku akan selalu setia pada cinta sejatiku."Kami punya banyak teman bersama, beberapa orang tidak bisa menahan diri dan mengutuknya di kolom komentar, tapi Yuna tidak peduli, dia membalas semuanya.Aku tidak membalas siapa pun. Dalam pernikahan ini, aku merasa tidak bersalah.Ketika aku menampilkannya di media sosial, itu artinya aku sudah tidak bisa mundur lagi.Dia bukan lagi gadis kecil yang sel

DMCA.com Protection Status