Share

Devan Berubah

Penulis: Ulie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Itu anak saya,” ucap Hari sambil menunjuk ke suatu arah.

Para tamu hari otomatis langsung melihat ke arah di mana saat ini jari telunjuk Hari tertuju. Mereka semua ingin mengetahui siapa sosok putra hari yang selama ini belum pernah mereka lihat.

Tampak seorang pemuda sedang berjalan sambil sesekali menyapa orang-orang yang dia lewati. Pria muda itu memakai jas yang dia padukan dengan kemeja dengan dua kancingnya yang sengaja di buka hingga memamerkan dadanya. Macho, kata orang itu adalah gaya cowok yang sangat macho.

“Nah ini anak saya, Pak Devan. Ini Niko, putra kedua saya.” Hari memperkenalkan anaknya pada Devan.

“Oh ... ini anaknya Pak Hari yang selama ini tinggal di Jerman itu ya, Pak?” tanya Devan mencoba untuk mengingat.

“Iya bener, selama ini dia nggak pernah mau pulang ke Indonesia dan milih untuk kerja di sana aja. Terus kakaknya ngasih ide ke saya untuk buatkan perusahaan sendiri yang sesuai dengan bidang kerjanya. Oleh sebab Itu kakaknya membagi perusahaannya agar sebag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Cemburu Pertama

    “Mas,kamu gak lagi cemburu kan?” tanya Sandra yang ingin memastikan perubahan suaminya secara tiba-tiba itu.“Enggak, aku cuma ngantuk,” ucap Devan Berusaha tetap cuek.“Beneran cuma ngantuk?” Sandra tidak percaya“He em.”Sandra masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Namun karena Devan tampak sedang memejamkan matanya, sepertinya pria itu memang sedang tidak ingin diganggu.Sandra akhirnya memilih untuk membiarkan Devan tetap dalam posisi dan keadaan seperti itu. Sandra segera berpindah ke belakang depan untuk ikut berbaring dengan suaminya.Sandra mendekatkan tubuhnya sampai menempel di punggung Devan. Dia memberikan beberapa kecupan ringan sambil melingkarkan tangannya di pinggang sang suami.“Mas, menurut kamu tawarannya Niko tadi bagus nggak?” tanya Sandra sedikit berbisik.“Nggak tahu.” suara Devan mulai berubah menjadi lebih ketus.“Kok nggak tahu sih? Kan kamu udah lama terjun ke bisnis. Jadi pasti tahu mana yang lebih menguntungkan buat aku. Kira-ki

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Libur Dulu

    “Nomor siapa ini ya,” ucap Sandra sambil melihat ke arah ponselnya.“Suamimu akan segera masuk penjara!” ucap Sandra membaca pesan yang dikirim oleh nomor yang tidak dia kenal.Sandra melihat layar ponselnya lekat-lekat. Dia sampai memonyongkan bibirnya dan membaca pesan itu berulang-ulang.“Siapa, San?” tanya Siska yang masuk sambil membawa piring berisi tempe goreng.“Nggak tahu Bu, nggak jelas. Masa iya dia kirim pesan cuma bilang kalau sebentar lagi suamimu mau masuk penjara. Suaminya siapa coba? Nomornya aja Sandra nggak kenal,” ucap Sandra yang kemudian segera mengabaikan pesan yang masuk dalam ponselnya.“Gak usah di bales, San. Sekarang sering orang salah kirim kayak gitu. Hati-hati loh, sekarang lagi musim penipuan,” ucap Siska memberikan peringatan.“Iya Bu, ngeri orang sekarang tuh. Makin canggih tapi malah dipakai buat jahatin orang.”“Siapa yang jahatin orang, sayang?” tanya Devan yang baru saja keluar dari kamar.“Enggak kok, Mas. Ini loh ada orang kirim pesan ngga

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Tetap Berusaha Tenang

    “Terus gimana kemarin hasil pertemuan kamu?” tanya Devan lagi pada Raka.“Kemarin saya juga sudah sampaikan ke Pak Bram tentang pesan Bapak yang akan menerima tantangan dari Irene. Saya sudah siap untuk menghubungi pengacara kita, agar kita bisa bersiap menerima tuntutan dari Bu Irene. Tapi ternyata ....” Raka melihat ke arah depan dan Sandra secara bergantian.“Tapi kenapa?” tanya Sandra dan Devan hampir bersamaan.“Ternyata Bu Irene memiliki penawaran lain, Bos.”“Penawaran lain?” sahut Sandra dan Devan bersamaan.“Maksudnya penawaran lain tuh gimana?” lanjut Sandra sambil melihat ke arah suaminya.“Saya masih belum tahu, Bu. Tapi menurut pengacaranya Bu Irene itu ... sebenarnya Bu Irene tidak menginginkan hal ini, jadi Pak Bram memberikan opsi lain selain penuntutan,” terang Raka.Devan melanjutkan makannya. Dia tidak memberikan respons lebih pada apa yang disampaikan oleh Raka kepadanya.Devan cukup malas dengan drama Irene yang dia rasa pasti hanya akan berujung menginginka

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Sok Akrab

    Brak!“Aduh, maaf,” ucap seseorang yang tidak sengaja menabrak keranjang belanja milik Sandra.Sandra menoleh ke arah si penabrak, “Iya gak papa. Maaf, keranjang saya ngalangin,” ucap Sandra yang menyadari kesalahannya.“Sandra. Kamu Sandra kan?” Sandra melihat ke arah seorang pria yang saat ini sedang berdiri di hadapannya pria tersebut tampak sedang tersenyum ke arahnya meskipun saat ini dirinya masih belum bisa mengingat siapa sosok yang menyapanya itu.Siska melihat ke arah Sandra tampaknya putrinya itu sedang berusaha untuk mengingat orang yang ada di hadapannya, sehingga membuat dirinya juga ingin tahu siapa sosok pria tampan yang belum pernah dia temui selama ini.Siapa San tanya Siska sedikit berbisik.Maaf, Kita pernah ketemu di mana ya Tanya Sandra yang masih belum mengingat juga siapa sosok orang yang tampak mengenalnya itu.Wah ternyata aku nggak diingat. Tapi nggak papa sih karena emang waktu itu kita ketemunya juga cuma sebentar. Kita ketemu di pestanya Papaku Beber

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Tamu Pertama

    “San, itu kan ....”Mata Siska menangkap sosok seseorang yang dia kenal juga sedang berada di supermarket yang sama dengan mereka saat ini. Siska langsung menunjuk ke arah orang itu sambil menepuk-nepuk tangan Sandra.Sandra yang merasa dipanggil oleh ibunya pun segera ikut melihat ke arah pandangan mata ibunya tertuju. Senyum sedikit mengembang di bibir Sandra saat dia juga mengenali orang yang dia lihat saat ini.“Mama,” ucap Sandra pelan.“San, Bu Diana, San,” ucap Siska juga.Dia melihat ke kasir. Dia yang baru saja datang itu, kini memilih untuk mendatangi meja kasir tempat menantu dan besannya berada. Sandra segera menyambut kedatangan Diana. Masih ada rasa takut bercampur senang pada perkembangan hubungannya saat ini dengan mama mertuanya itu.“Ma, kok Mama ada di sini?” sapa Sandra.“Kebetulan mampir. Baru jenguk temen yang sakit. Kamu sendiri ngapain di sini? Kamu gak kerja?” tanya Diana pada menantunya.“Sandra tadi agak gak enak badan, Ma. Trus di suruh Mas Devan istira

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Akur

    “Oma.”Terdengar suara polos Nathan menyapa Diana, Oma baru bocah kecil itu. Nathan tampak tersenyum lebar ingin berkenalan dengan Oma barunya.Diana menatap ke arah Nathan, cucu yang sudah dipastikan akan menjadi penerus kerajaan Wijaya. Hanya saja sampai saat ini Diana belum sempat berkenalan apa lagi dekat dengan cucu tunggalnya itu.“Nathan sini,” panggil Sandra sambil melambaikan tangannya pada sang putra.Nathan langsung berjalan ke arah mamanya dan melihat ke arah nenek yang selama ini belum pernah dia temui. Sandra langsung meletakkan kedua tangannya di pundak Nathan dan dia pun mengerahkan pandangannya pada mama mertuanya juga.“Ma, ini Nathan ... putra kami.” Sandra memperkenalkan Nathan pada mama mertuanya.“Halo, Oma. Aku Nathan,” celetuk Nathan dengan suara imutnya yang membuat orang semakin gemas.“Halo. Maaf ya, Oma baru bisa ke sini ... soalnya Oma juga banyak kesibukan. Nathan hari ini nggak sekolah?” tanya Diana membalas sapaan cucunya.“Nathan hari ini nggak seko

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Cobalah Mengerti

    Tubuh Sandra langsung membeku setelah dia mendengar pertanyaan dari mama mertuanya. Dia tidak menyangka kalau mama mertuanya akan menanyakan suatu hal yang selama ini bahkan tidak pernah terlintas sedikitpun di pikiran Sandra.Wanita yang sudah dinikahi oleh Devan itu hanya mampu menatap nanar ke arah Diana. Dia tidak tahu jawaban seperti apa yang diinginkan oleh Diana keluar dari mulutnya .“Maksud Mama nanya kayak gitu apa ya, Ma?” tanya Sandra ingin tahu.“Ya Mama cuma mau nanya aja. Apa kira-kira kamu bisa melakukan itu. Kayak permintaan Mama itu,” jawab Diana santai seolah dia tidak salah menanyakan hal itu pada menantunya.Sandra menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. Dia mencoba untuk tetap tenang dalam menanggapi pertanyaan dari mertuanya.Dia harus sedikit memainkan emosinya agar tidak terpancing yang mungkin akan membuat hubungannya dengan Diana menjadi renggang kembali. Sandra ingin menjadi seorang yang bijak di mata mama mertuanya.“Maaf Ma, sebelum Sandra jawab p

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Iya Atau Enggak

    “Maaf Bu, Pak Devan sedang tidak ada di tempat. Beliau sedang keluar kantor saat ini, Bu,” ucap Dewi melarang Irene masuk ke dalam ruang kerja Devan.“Kalo gtu biar saya tunggu dia di dalam aja,” jawab Irene yang tetap memaksa ingin masuk ke ruang kerja Devan.“Maaf, Bu. Kalau pengen nunggu Pak Devan, silakan tunggu di ruang tamu aja.”“Apa kamu bilang ? Kamu suruh saya untuk tunggu di ruang tamu . Apa kamu nggak tahu siapa saya?” tanya Irene pada Dewi dengan nada congkak.“Yang saya tahu Ibu ini adalah tamunya Pak Devan. Dan saya tetap melaksanakan prosedur yang berlaku di perusahaan ini, Bu.”“Saya ini calon istrinya atasan kamu itu. Jadi apa kamu pikir saya masih pantas untuk nunggu di ruang tamu, hah!”“Apa?! Calon istrinya Pak Devan?” Dewi kaget mendengar pernyataan dari Irene sampai matanya membulat lebar.Sekretaris Devan itu langsung melihat Irene dari atas ke bawah. Pandangan matanya berhenti di perut Irene yang sudah sangat membesar itu.Ada rasa keragu-raguan dalam ha

Bab terbaru

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Cukup, Mas!

    “Brengsek!” Lisa datang ke restoran tempat dia membuat janji dengan Irene. Dia tadinya memang akan bertemu dengan Irene dan beberapa teman mereka lainnya untuk sekedar makan bersama.Tapi mood Lisa rusak, saat dia bertemu dengan Devan dan Sandra tadi. Dia kembali merasa takut, karena sempat menculik Nathan atas perintah Irene tempo hari.“Kamu ini kenapa sih?! Dateng-dateng malah ngamuk. Ada apaan?” tanya salah satu teman Irene lainnya.“Iya, kamu kenapa sih, Lis? Ada masalah apaan?” Irene ikut penasaran.“Kalian tau gak, aku barusan ketemu sama siapa?” ucap Lisa memulai cerita.“Ketemu ama siapa emang?”“Devan. Aku ketemu Devan dan Sandra!” “Hah?! Seriusan? Trus gimana?” Irene ingin tahu kelanjutan cerita Lisa.“Sumpah, aku kaget banget. Ternyata anaknya ngenelin aku. Brengsek! Aku gak aman kalo sampe Nathan beneran ngenalin aku dan Devan nemuin bukti kalo aku beneran yang bawa anak mereka. Aku harus gimana, Ren?” Lisa khawatir akan keselamatannya.Irene terdiam mendengar cer

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Kurang Bukti

    “Nathan, Nathan kenapa?” tanya Siska yang melihat cucunya menarik-narik tangannya.“Gak mau. Gak mau ke situ.” Nathan menarik tangan eyangnya kuat-kuat.“Ada apa, Bu?” tanya Sandra sambil menoleh ke belakang.“Gak mau. Gak mau ke sana,” ucap Nathan sambil mulai menarik kuat tangan eyangnya dan mulai mundur.“Sayang, ada apa?” Sandra mendekati putranya.“Nathan, sama Papa aja yuk.” Devan segera mengambil alih tangan Nathan dan menggandeng bocah kecilnya itu.Devan mengajak Nathan untuk duduk sebentar di sebuah bangku yang ada di dekat mereka. Dia ingin mengajak putranya itu berbincang untuk mengetahui kenapa putranya tiba-tiba merajuk.Devan menyuruh anggota keluarganya yang lain, pergi lebih dulu menuju ke toko yang akan mereka tuju tadi. Sandra pun segera mengondisikan para anggota keluarganya, agar mereka tidak khawatir tentang Nathan.“Nathan kenapa tadi? Nathan liat sesuatu?” tanya Devan penuh kelembutan.Nathan mengangguk, “Nathan liat Tante Maya. Nathan gak mau ke sana.” N

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Video Penculik

    “Pak, video cctv-nya berhasil diperbaiki.” Raka datang sambil membawa iPad di tangannya.“Mana videonya,” pinta Devan yang ingin melihat sosok wanita yang sudah menculik anaknya kemarin.Raka langsung memberikan iPad yang ada di tangannya itu pada atasannya. Dia ingin atasannya itu juga melihat apa yang sudah ditemukan oleh Bayu setelah memperbaiki kualitas gambar dari CCTV Mall tersebut.Sandra yang juga ingin melihat video rekaman penculikan putranya, segera menggeser posisi duduknya mendekati sang suami. Dia ingin mencari sosok wanita yang berani mengaku sebagai Maya dan membuat seluruh keluarganya panik keseharian.“Mas, kok masih belum terlalu kelihatan ya,” ucap Sandra ketika dia melihat video yang kini sedang diputar suaminya itu.“Iya. Kualitas videonya emang udah bagus. tapi aku juga nggak gitu kenal sama orang itu. Kayaknya dia emang sengaja ngelakuin ini karena penyamarannya benar-benar full. Lihat aja itu mulai dari topi, masker, sampai rambutnya pun kayaknya juga palsu.

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Mencari Kemungkinan Lain

    Kepala Devan rasanya mau pecah memikirkan siapa orang yang telah membawa putranya kemarin secara diam-diam. Setelah Nathan mengkonfirmasi kalau bukan Maya, asisten istrinya yang membawa dia kemarin, kini Devan semakin bingung dengan sosok wanita yang berani mencari masalah dengan dirinya itu.Devan masih duduk di sofa yang ada di teras belakang rumahnya sambil melihat ke arah putranya yang kini tengah berenang ditemani oleh Wati. Pria kecilnya itu sama sekali tidak menunjukkan gelagat yang aneh, meskipun ada Maya di sekitar sana bersama dengan istrinya.“Tampaknya emang bukan Maya pelakunya, Pak,” ucap Raka yang ikut memberi penilaian pada peristiwa ini.“Iya, kayaknya emang bukan Maya. Terus Maya yang mana ya? Kayaknya aku nggak pernah kenal lagi ada nama Maya lain yang dikenal sama Nathan. Siapa sebenarnya orang ini? Berani bener dia main-main sama aku,” gerutu Devan sambil mencoba memikirkan berbagai kemungkinan tentang orang yang dia curigai.“Apa mungkin orang itu Bu Irene, Pak

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Saat Pengujian

    Sandra menatap ke arah suaminya. Dia seolah sedang meminta pertimbangan dari suaminya tentang apa yang harus dia lakukan saat ini.Devan meminta Sandra untuk menyiapkan pertemuan antara Maya dengan putra mereka. Sandra pun akhirnya menyuruh Maya untuk tetap menunggu di ruang kerjanya sementara dia akan menemui Nathan di rumah utama bersama dengan suaminya.“Mas, nanti kalau Nathan trauma gimana?” tanya Sandra sambil berjalan keluar dari ruang kerjanya bersama sang suami.“Semoga aja nggak. Ya udah yuk, kita coba dulu biar masalah ini cepat selesai,” jawab Devan penuh harap agar putranya bisa memberikan petunjuk.“Ya udah deh, kalau gitu aku kasih pengertian dulu ke Nathan ya. Nanti kalau aku rasa dia udah siap, Mas Devan suruh Raka bawa Maya ke sini ya.”“Oke, sayang. Kita santai aja dulu ya. Kamu juga jangan terlalu panik, ntar takutnya nyalur ke Nathan,” pesan Devan pada sang istri.“Iya, Mas.”Sandra segera berjalan menuju ke putranya yang saat ini tengah bermain bersama dengan

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Menginterogasi Maya

    “Maya, saya mau bicara sama kamu,” ucap Devan yang baru saja masuk bersama dengan Raka.Maya melihat ke arah Sandra lalu ke arah Devan lagi, “Ada apa ya, Pak?” “Mas,” panggil Sandra sambil melihat ke arah suaminya.Devan tidak menjawab panggilan istrinya dan hanya memilih untuk mengangguk saja pada istrinya itu. Dia kemudian menyuruh sang istri untuk berpindah tempat duduk karena dia ingin duduk berhadapan dengan Maya.Devan ingin melihat ekspresi Maya ketika nanti dia mengintrogasi wanita itu. Devan yang kini sudah didampingi oleh Sandra dan Raka, siap untuk mencari tahu kebenaran tentang kejadian kemarin.Maya menoleh ke arah Sandra. Suasana di ruang kerja Sandra kali ini tampak sangat berbeda, karena wajah ketiga orang yang sedang bersamanya kali ini tampak sangat serius. Sepertinya ada sesuatu yang penting yang ingin dibicarakan oleh suami dari atasannya tersebut.“Maaf, ada apa ini ya, Bu?” tanya Maya yang kini sedang bingung.“Maya, saya mau tanya ke kamu. Tapi saya minta ka

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Mengamati

    “Mas, Maya udah datang,” ucap Sandra sambil menepuk paha suaminya.Devan ikut menoleh ke arah luar. Dia melihat ada sebuah mobil baru saja berhenti di depan rumahnya.Tidak lama kemudian seorang wanita keluar sambil membawa tas rangsel dan juga tas jinjing besar yang berisi kertas gambar yang menjadi pekerjaannya. Tampak Maya saat ini tengah melihat ke arah rumah Devan yang pagi ini sedikit ramai.Maya agak sedikit ragu untuk masuk ke dalam rumah atasannya, karena di dalam rumah tampak sedang ada banyak orang. Namun karena ada lambaian tangan dari Sandra, maka Maya berani untuk melangkah masuk ke dalam rumah Sandra.Sandra menoleh ke arah suaminya, “Gimana ini, Mas?” tanya Sandra ingin meminta pendapat Devan. Temuin dulu di ruangan kamu,” jawab Devan sambil menyuruh istrinya agar bisa segera masuk ke ruang kerjanya sendiri.“Ya udah, aku masuk dulu. Ayo masuk, May,” panggil yang kemudian segera beranjak masuk ke ruang kerjanya sendiri yang berada di samping ruang kerja dewan.Maya

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Para Bodyguard

    Ting.Ponsel Devan berbunyi. Pria yang tadinya sedang sibuk memeriksa berkas yang dibawa oleh asisten pribadinya itu, kini mengalihkan perhatiannya pada benda pipih yang ada di sampingnya. Devan melihat ada notifikasi pesan dari Bayu, orang yang selama ini selalu dia percaya untuk melakukan penyelidikan di luar.“Raka, Bayu udah kirim kabar,” ucap Devan memanggil asisten pribadinya.“Video CCTV ya, Pak?” ucap Raka yang kemudian segera beranjak menuju ke meja kerja atasannya lagi.“Kita lihat dulu.”Raka yang sudah di tadi bekerja di sofa tamu yang ada di ruangan kerja Devan, segera berpindah menuju ke kursi yang ada di depan meja kerja atasannya itu. Dia ingin tahu video CCTV yang dikirimkan oleh Bayu, karena dia juga penasaran siapa sebenarnya orang yang sudah mencoba untuk membuat masalah dengan keluarga ini.Sebelum membuka pesan dari Bayu, Devan langsung mentransfer video kiriman Bayu itu pada ipad-nya. Dia ingin tampilan yang lebih besar agar bisa dengan jelas melihat rekaman C

  • Penyesalan Terdalam Suami Arogan   Apa Betul Dia?

    “Mama, Nathan nggak mau sama Tante Maya!” ucap Nathan memotong ucapan Sandra dengan suara yang sedikit keras.Sandra dan Devan sama-sama kaget mendengar ucapan dari putra mereka. Mereka berdua pun saling berpandangan dengan pemikiran yang sama saat ini.Nathan tidak pernah bereaksi seperti itu terhadap orang lain selama ini. Namun entah mengapa tiba-tiba Nathan mengatakan kalau dia tidak mau bertemu dengan Maya.“Mas,” panggil Sandra pelan.Devan menggenggam tangan istrinya, “Nathan ... Nathan pernah ketemu sama Tante Maya?” tanya Devan berharap akan mendapatkan jawaban tentang siapa yang sudah membawa putranya pergi kemarin.“Nathan nggak mau ketemu sama Tante Maya. Tante Maya enggak mau anterin Nathan pulang, tapi Nathan malah ditinggal pergi,” jawab tentang dengan nada kesal.Sandra dan Devan semakin kaget dengan cerita dari putra mereka itu. Kini mereka tahu siapa yang membawakan pergi hari itu.Devan langsung melihat ke arah istrinya, “Panggil Maya sekarang juga!” geram Devan p

DMCA.com Protection Status