Share

Naa Melahirkan

Author: Pulungan
last update Last Updated: 2024-08-15 00:17:10

Sampai di rumah sakit, Naya langsung di tangani oleh dokter.

"Pak, ini mau lahiran caesar atau normal?" tanya Dokter yang menangani Naya karena sedari tadi Naya minta lahiran normal sedangkan ia sudah terbilang lemas.

"Sayang, Caesar aja ya," bujuk Reza yang dibalas gelengan oleh Naya. Sedangkan Reza sudah tidak tega melihat istrinya tersebut meringis.

"Gak mau, mau normal aja udah waktunya juga kok, Kak," rengek Naya membuat Reza diam sejenak memperhatikan wajah Naya yang sudah pucat.

"Tapi sakit Naya, kamu masih kuat buat lahiran normal?" tanya Reza yang dibalas anggukan oleh Naya.

"Ya sudah dokter, istri saya mau normal aja,"

"Baiklah," jawab dokter tersebut.

Disisi lain, Rey sedang mengejar Agus yang m mambawa istrinya pulang.

Drt … drt … drt

[Iya Bang,]

[Nurul udah sama saya]

[Hah? Kok bisa Bang? Abang sekarang dimana?] tanya Rey kaget karena Alex tiba-tiba menghubunginya.

[Perjalanan menuju rumah saya, kamu kesini aja ketemu di rumah]

[Baik Bang]

Tanpa membuang waktu ia langsung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penyesalan Mertua Jahat    Tom dan Jerry Kembali

    "Cukup, untuk sementara mobil kami tahan dulu kalo semua syarat itu udah ada datang kembali kesini, sekarang kalian boleh pergi," lanjut polisi tersebut membuat Neni langsung memutar kepala."Gimana ya Pak, ini bukan mobil saya, ini warisan dan ya gak tau kemana surat-suratnya," ujar Neni membuat polisi tersebut langsung saling melempar pandangan."Kami tidak mau tahu, cukup sudah kasus-kasus yang lalu membuat banyak salah paham, sekarang yang kami butuhkan hanya surat-surat, terima kasih," lanjut polisi tersebut lalu meninggalkan Agus dan Neni begitu saja."Ini semua gara-gara kamu tahu gak!" kesal Neni membuat Agus heran."Apaan sih, kamu yang mulai juga segala pakai akting di depan polisi, udah tahu itu gak berlaku lagi, dasar!" bantah Agus tidak mau kalah."Udahlah sekarang kita harus mikirin gimana caranya biar mobil itu kembali," ujar Neni dengan mudahnya."Ogah kamu aja yang mikir sendiri,""Agus!!""Tuh dibilang mikir sendiri jadi emosi, egois kamu," kesal Agus.***Setelah me

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    Wisnu dan Mawar

    Saat sedang asik bercanda tiba-tiba Alex merasakan ponselnya bergetar."Bentar ya, ini ada telpon," ucap Alex yang dibalas anggukan oleh semuanya kecuali Reza."Sok sibuk banget deh,* ledek Reza membuat Alex refleks tertawa."Diam dulu, Ayah yang nelpon," ujar Alex lalu bangkit darid duduknya."Bohong, jangan percaya Silvi cowo tampang-tampang begini bisa aja nyari alesan," ucap Reza mengompori Silvi."Astagfirullah, gak Silvi lihat nih," lanjut Alex menunjukkan layar ponselnya sekilas lalu ia buru-buru keluar. Sedang Silvi hanya bisa geleng-geleng kepala."Di kantor Kakak sama Kak Alex gini juga gak sih?" tanya Nurul tiba-tiba membuat semuanya menoleh."Jangan tanya," jawab Silvi, seketika Nurul terkekeh."Kamu ngetawain Abang kamu sendiri?" sewot Reza membuat Nurul langsung menutup mulutnya lalu melambaikan tangannya."Di tanya malah da da - da da," lanjut Reza."Buset … udah kayak cewek ya kalo ngomel," ledek Nurul membuat Naya terkekeh.Ceklek!"Ah … cepet amat telponannya, paling

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    Mawar pingsan

    Jleb!"Mas Wisnu!!!"Mawar yang mendengar teriakan itu langsung kaget, namun ia enggan untuk menoleh ke belakang.'Itu Sonia kah? Gak-gak aku gak boleh bertemu dia, aku tidak siap kembali ke masa lalu, dia terlalu kejam sebagai saudara,' ucap Mawar dalam hati lalu ia pergi begitu saja.Sonia yang melihat itu langsung berlari hendak menarik jilbab Mawar dari belakang."Heh ….pelakor mau kemana kamu!!!" teriak Sonia, dengan cepat Wisnu menahan Sonia yang hampir saja menarik jilbab Mawar.*Sonia jangan teriak-teriak, ini bukan tempat kamu," ucap Wisnu."Aku gak peduli Mas! Pelakor itu harus tau harga dirinya di kakiku sekarang, kamu bisa-bisanya izin mau keluar, eh ujungnya malah nyari perempuan murahan!!" teriak Sonia membuat orang-orang langsung melihatnya, sedangkan Mawar yang mendengar itu langsung berhenti tanpa berbalik."Tuh kan liat, dia sendiri juga sadar kalo dia itu pelakor–"Sonia stop! Ayo pulang," bentak Wisnu, namun Sonia malah terkekeh."Gak bisa Mas, sampai aku bisa men

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    pertemuan anak dan ibu

    "Mas!! Mas!!!" teriak Sonia."Shit!"'Mungkin ini udah waktu yang tepat Alex tau tentang Mawar,' ucap Wisnu dalam hati."Kenapa Yah?" tanya Alex begitu Wisnu menghampirinya."Sebenarnya–"Alex jangan percaya apa yang Ayahmu katakan, di cuma nyari pembelaan, di berbohong," potong Sonia tiba-tiba datang tergopoh-gopoh."Apa sih Ma? Aku gak ngerti deh Mama bilang apa," ujar Alex membuat Sonia geleng-geleng."Intinya apapun yang Ayahmu katakan, itu gak benar," lanjut Sonia, Alex yang mendengar itu langsung diam sejenak."Terserah, tapi ini tentang Ibu kandung kamu," timpal Wisnu.Deg!"Ibu," gumam Alex yang dibalas anggukan oleh Wisnu."Dimana?" tanya Alex penasaran."Ayahmu cuma berbohong d–"Mama stop, aku berhak tau siapa Ibu kandungku," tegas Alex."Ayo," ajak Wisnu, ia tidak menghiraukan Sonia yang menarik tangannya."Mas ini gak mudah loh, kamu harus ingat konsekuensinya!!" bentak Sonia yang dibalas anggukan oleh Wisnu."Yah … aku siap menerima semuanya,"'Konsekuensi apaan?' ucap A

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    perubahan sonia

    Dua hari telah berlalu Agus dan Neni tidak berhasil membuat surat-surat mobil tersebut."Sekarang gimana dong, yang salah itu kamu Neni, yang nyuruh saya untuk menjemput Maura kamu, saya mah sebenarnya udah gak peduli sama Maura. Tapi karena balas dendam kamu dan manisnya mulutmu ketika berbicara membuat saya percaya, eh nyatanya malah begini," terang Agus membuat Neni memicingkan matanya."Oo … sekarang jadi ceritanya mau salah-salahan," ujar Neni."Bukan mau salah-salahan, tapi kan benar apa yang saya bilang, coba saya gak ikut campur pasti ini semua gak menimpa saya. Intinya mah ya saya gak mau terlibat lebih dalam, urusan mobil itu kamu yang nanggung, saya gak mau tahu istri dan anak saya nunggu di kampung, gak ada hasilnya sama sekali," lanjut Agus, Neni langsung menggeleng."Gak, gak mau, jangan gitu kita selesaikan perkara ini bareng-bareng, kalo gak boleh lepas tangan begitu aja," ujar Neni yang dibalas gelengan oleh Agus."Gak, cukup! Saya gak mau ikut campur lagi," lanjut Ag

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    Talak

    "Rumah siapa ini?" gumam Wisnu, tidak lama kemudian ia melihat Sonia keluar dari mobil.Deg!Wisnu semakin memperjelas penglihatannya saat melihat Sonia berpelukan dengan laki-laki.'Siapa laki-laki itu, bisa-bisanya ia memeluk istri orang,' ucap Wisnu dalam hati.Tidak ingin berlama-lama, Wisnu langsung turun dari mobil mengendap-endap masuk ke dalam. Bagitu sampai di depan pintu, Wisnu semakin curiga melihat pintu di kunci.'Maksudnya apa? Masuk dan pintu di kunci, awas kamu Sonia ya gak ada maaf sedikitpun untuk mu!' umpat Wisnu, tiba-tiba saja tangannya mengepal."Ah gimana sih baru aja mulai,"Wisnu mematung sejenak mendengar suara Sonia, ia berusaha menepis pikiran-pikiran jelek di otaknya.'Rekam, o iya benar di rekam,' tiba-tiba saja Wisnu dapat ide untuk di rekam."Ya ntar dulu lah, sabar dulu napa baru aja datang udah marah-marah aja, sama orang yang di sayang gak boleh kayak gitu," jawab laki-laki tersebut."Bukan masalah itunya, aku tuh udah kangen banget sama kamu," ucap

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    berkas

    Seminggu telah berlalu, Naya dan Reza semakin sibuk dengan putri kecil mereka yang fase lucu-lucunya. Bahkan Reza pernah meninggalkan kerjaannya karena kangen dengan Zahra.Tok! Tok! Tok!"Mbok, tolong bukain pintu ya," ucap Naya dari dalam kamar."Iya Bu,"Tidak lama kemudian tampaklah Reza di ambang pintu kamar membuat Naya mengernyitkan dahinya lalu ia melihat jam di ponselnya."Ini masih jam 12 kenapa Kakak udah pulang?" tanya Naya sambil memperhatikan Reza yang sedang melonggarkan dasinya lalu mendekati Zahra yang tertidur pulas."Kangen Zahra," jawab Reza lalu menggendong Zahra sambil menciuminya. Naya yang mendengar itu langsung cemberut."Eugh …," tiba-tiba Zahra menggeliat karena Reza terus menerus menciuminya."Eh …. Anak ayah udah bangun, tidur mulu gak bosen apa? Coba buka matanya lebar-lebar lihat nih ada Ayah yang ganteng," ucap Reza pada Zahra, sedangkan Naya memilih acuh.Untuk beberapa saat kemudian Reza sadar kalo Naya tidak ada suara, perlahan ia berbalik."Nay," pa

    Last Updated : 2024-08-15
  • Penyesalan Mertua Jahat    Perasaan Wisnu

    "Apa jangan-jangan udah di pindahin semua sama dia, wah … licik juga nih si Wisnu, gak bisa di biarin ini, sebelum aku mendapatkan berkas-berkas itu, aku gak bakalan pergi dari sini, biarin dia mau jadi gembel di luar sana, siapa suruh bela-belain Mawar!" umpat Sonia, dengan cepat tangannya mengambil ponsel lalu menghubungi Wisnu.[Halo Mas]Hening![Mas, kamu kenapa sih? Sekarang aku tanya kamu kemana aja udah seminggu lebih hah? Kamu mau jadi gembel di luar sana, mikir Mas harga diri kamu jatuh cuma gara-gara ego semata, dasar!] omel Sonia.[Mas, aku tahu kamu dengar tapi pura-pura gak dengar aja, intinya aku tidak akan pergi dari rumah ini sebelum kamu kembali ke sini][Atur aja semau kamu ngapain kamu haru nelpon-nelpon saya, kan kita udah gak hubungan,][Mas kamu gak usah sok ngambek ya kayak anak kecil! Malu jadi gembel di luar sana!][Siapa yang jadi gembel sih Sonia, aku punya anak, kamu yang gak punya anak!] tegas Alex.Deg![Mas!][Apa lagi Sonia? Kamu udah gak punya hak un

    Last Updated : 2024-08-15

Latest chapter

  • Penyesalan Mertua Jahat    Ending

    "Mama mau nikah?" tanya Reza menggoda Neni membuat Neni langsung memukul tangan anaknya itu pelan. "Gak lah cukup melihat anak-anak Mama bahagia itu udah lebih dari cukup." jawab Neni membuat Reza terkekeh geli. "Gak apa-apa Ma kalo mau nikah juga, direstuin kok." "Gak usah kurang ajar Reza ..." "Hahah ... Beneran Ma." goda Reza. "Sana urusin istri kamu yang lagi hamil gak usah aneh-aneh kamu tuh yang jangan sampai tergoda oleh wanita manapun." omel Neni membuat Reza tersenyum lalu mengangguk. "Siap Bunda Ratu, Naya tidak akan tergantikan." Jawab Reza. Malam hari setelah semuanya pulang, Neni ke kamar bersama Zahra, ia sudah terbiasa tidur dengan cucunya tersebut. "Kak." panggil Naya bagitu melihat Reza sibuk dengan komputernya. "Hum ... kenapa?" tanya Reza sambil melihat Naya seperti anak kecil ingin meminta sesuatu. "Sini sayang." ucap Reza lalu menarik Naya duduk di pangkuannya. "Mau apa cantik?" tanya Reza sambil menciumi pipi istrinya tersebut. "Em ... peng

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova Bunuh Diri

    Dua bulan kemudian Naya mual-mual membuat Reza dan keluarganya bahagia. "Za apa gak kecepatan Zahra punya adik?" tanya Alex saat berkunjung ke rumah Reza. "Gak dong, Zahra udah genap dua tahun nanti adeknya lahir Zahra masuk tiga tahun, yang kecepatan punya adek itu Syakila." jawab Reza dengan santainya membuat Alex melotot. "Silvi gak hamil ya," "Ya iya maksudnya yang kecepatan punya adek itu Syakila kalo misalnya Silvi hamil." "Iya-iya biasa aja kali, o iya Tante Neni berapa lama umroh?" tanya Alex sambil menyeruput kopi. "Dua bulanan semoga pulang dengan selamat." jawab Reza yang diamini oleh Alex. "Gak nyangka ya sekian banyak drama yang terjadi beberapa tahun yang lalu akhirnya kita semuanya bisa tenang menjalani hari, apalagi saya setelah Indri menikah rasanya lega banget." terang Alex membuat Reza mangut-mangut. "Ya begitulah jika tuhan sudah berkehendak yang jahat bisa jadi baik dan yang baik bisa jadi jahat," jawab Reza yang dibalas anggukan oleh Alex. "Tante

  • Penyesalan Mertua Jahat    Ngidam

    Hampir 30 menit Rifki menunggu Indri, tapi Indri belum keluar-keluar juga membuat Rifki greget. Tok! Tok! Tok! "Indri." "Iya ..." "Keluar saya gak nyuruh kamu lama-lama di dalam." ucap Rifki dengan nada tegas membuat Indri langsung memejamkan matanya. 'Lex ... Kamu tega banget sama aku, kamu gak kasian apa lihat aku.' ucapnya dalam hati lalu ia perlahan membuka pintu. Ceklek! Deg! Rifki langsung menelan salivanya dengan susah payah begitu melihat Indri hanya memakai handuk sepaha. "Aku lupa bawa baju ganti." ucapnya membuat Rifki mengalihkan pandangannya sekilas. "Iya, ayo sholat dulu." ajak Rifki lalu mereka melakukan sholat berjamaah. Setelah selesai sholat, Indri membuka mukenahnya lalu ia berjalan ke dekat lemari hendak mengambil baju. Saat ia berjinjit tiba-tiba ia kaget melihat tangan Rifki melingkar di perutnya. "Ri--rifki-- "Aku kangen banget sama kamu." ucap Rifki dengan napas berat membuat Indri merinding. "Aku mau pake baju dulu." lanjut Indri y

  • Penyesalan Mertua Jahat    Tidak Bisa Kabur Lagi

    [Bukannya gak menghargai atau gimana ya Indri, punten ini mah maaf ... Dari kemaren-kemaren bukannya kamu udah tunangan bahan denger-denger gosipnya udah mau nikah kok sekarang baru mau lagi?] tanya Alex blak-blakan. [Kemaren itu aku kabur Lex dan sekarang dipaksa pulang sama Ayah dan beneran mau dinikahin besok, hiks ...] Silvi yang melihat itu pura-pura tidak mendengar ia fokus pada Syakila. "Kita keluar yuk sayang." ucap Silvi sambil menciumi pipi putrinya itu lalu ia melangkah hendak keluar. Baru dua langkah tiba-tiba tangannya dicekal oleh Alex membuat Silvi berhenti lalu mendongak. Cup! Tiba-tiba ada Alex mengecup bibirnya membuat Silvi mematung. [Sekarang gini, ikuti apa yang disarankan orang tuamu karena orang tua biasanya tau apa yang terbaik untuk anaknya.] jawab Alex yang masih setia memegang tangan Silvi. [Tapi le-- [Udah jangan ngeluh terus kehidupan ini gak gitu-gitu aja, sama halnya kayak saya dan Silvi sudah jadi orang tua dan ya ... Udah otw anak ke d

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova

    "Iya Om." jawab Nova membuat laki-laki itu panik bukan main. "Anak siapa?" "Ya anak Om lah sama teman-teman Om itu." jawab Nova yang dibalas gelengan oleh laki-laki paruh baya itu. "Gak mungkin saya gak pernah ngeluarin di dalam kamu bohong, pasti itu kerjaan kamu sama laki-laki lain." tuduh laki-laki itu membuat Nova melotot. "Om! Ini anak Om Budi saya gak pernah sama siapa-siapa semenjak di booking sama Om!" bantah Nova. "Ok kalo itu benar ulahku sekarang gugurkan saja, saya kasih uang." suruh Budi membuat Nova menyunggingkan senyum. "Iya Om, aku minta 50 juta Om harus tanggung jawab ini." ujar Nova membuat Budi mau tidak mau mengangguk. "Tapi ini kamu harus benar-benar menggugurkan anak itu karena jika tidak saya tidak mau tanggung jawab lagi mau gimanapun juga." ancam Budi membuat Nov. "Iya Om aman nanti aku gugurin, Om mau gak?" goda Nova membuat Budi tersenyum miring. "Tanpa kamu suruh pun aku akan tetap mengambil alih itu." jawab Budi lalu mendorong Nova ke ran

  • Penyesalan Mertua Jahat    Nova Hamil

    Sore hari setelah Alex dan Silvi pulang. Reza sedang berdiri di dekat jendela kamar sambil bersedekap dada. Ceklek! Naya yang baru saja masuk langsung mengunci pintu lalu mendekati suaminya itu. 'Kak Reza kenapa lagi ya? Jangan bilang dia lupa Ingatan lagi.' ucap Naya dalam hati lalu memberanikan diri memegang tangan Reza. "Kak ..." "Hum." Reza kaget lalu menoleh ke samping, detik kemudian bibirnya tersenyum manis. "Kakak mikirin apa?" tanya Naya, Reza langsung membawa Naya berdiri di depannya menghadapi jendela. Lalu Reza memeluk istrinya itu dari belakang menyandarkan kepalanya di bahu Naya membuat Naya sedikit kaget, ia menoleh kesamping bertepatan dengan wajah Reza di dekatnya. Cup! "Zahra mana sayang? tanya Reza membuat Naya tersenyum lalu ia mencium kembali pipi suaminya itu. "Zahara dibawa jalan-jalan sama Nurul, Rey sama Mama." jawab Naya. "Oh mereka jalan-jalan, kamu kenapa gak ikut?" tanya Reza. "Mau sama Kakak aja." jawab Naya pelan membuat Reza terse

  • Penyesalan Mertua Jahat    Sadar

    Setelah Dokter pulang Reza belum kunjung sadar membuat rasa takut dan panik masih menghantui Naya dan yang lainnya. Tidak beberapa lama kemudian terdengar suara mobil terparkir di halaman. "Siapa yang datang Rey?" tanya Naya, Rey langsung melihat ke arah jendela. "Bang Alex, Kak." jawab Rey membuat Naya mangut-mangut. "Assalamualaikum, waduh rame banget ini, ada apa?" ucap Alex yang sudah berdiri diambang pintu kamar membuat yang lain menoleh. "Walaikumsalam." "Eh … kenapa ini? Reza kenapa?" tanya Alex bingung. "Pingsan Kak." "Hah? Kok bisa?" tanya Alex lagi. "Gak tau tadi lagi berdua doang disini sama Zahra, tiba-tiba aku datang Kak Reza udah gak sadarkan diri di tambah Zahra duduk di dadanya." terang Naya membuat Alex kaget sekaligus lucu mendengarnya. "Zahra mana?" "Tuh." tunjuk Naya, Zahra yang sedang asik dengan bonekanya tidak menyadari Alex sudah di dekatnya. "Zahra …" "Ha …" sahut Zahra sambil mendongak membuat Alex gemas lalu mencubit pipi gembul itu.

  • Penyesalan Mertua Jahat    Terbentur

    Keesokan harinya Naya bangun terlebih dahulu, ia melihat Reza masih tidur pulas. Tanpa membuang waktu ia langsung mengerjakan tugasnya sebagaimana ia seorang istri. Pukul 5.30 Naya mendekati Reza pelan-pelan ia mulai membangunkan suaminya itu. "Kak ..." panggil Naya sambil menggoyang-goyangkan tangan Reza membuat sang empu mulai terusik kemudian membuka matanya. "Hem." dehem Reza lalu ia bangkit dari ranjang menunaikan ibadah sholat subuh. Sedangkan Naya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas panjang lalu ia memilih keluar dari kamar. 15 menit kemudian Reza sudah selesai melakukan sholat, ia bangkit lalu melihat ke arah ranjang Zahra. Dan benar saja anak kecil itu sudah duduk disana membuat bibir Reza tersenyum lalu ia menggendong Zahra. "Anak kecil udah bangun?" ucap Reza membuat Naya mengusap-usap wajahnya. "Ayo kita cuci muka dulu biar gak ngantuk lagi." lanjut Reza lalu ia membawa Zahra ke kamar mandi mengusap air ke wajah Zahra. Hal itu membuat Zahra sedikit kaget kar

  • Penyesalan Mertua Jahat    Bertemu

    Tiba-tiba saja air mata Naya semakin deras memastikan yang didepannya itu adalah RezaBegitu Reza sangat dekat Naya bahu Naya kembali bergetar hebat seolah-olah memberitahu jika dirinya tidak sedang baik-baik saja."Hiks ... Kakak ..." pinta Naya selirih mungkin membuat laki-laki itu membuka kacamatanya lalu menatap Naya bingung."Kakak baik-baik aja kah?""Kamu siapa ya?"Jleb!Naya langsung luruh ke lantai ia tidak bisa lah menopang tubuhnya."Eh ... Kenapa kamu malah duduk? Apa kamu mengenal saya?" tanya Reza membuat Naya tidak bisa menjawab apa-apa lagi."Eh Bu ... Kenapa ini?" tiba-tiba security menghampiri Naya yang duduk di lantai."Mbak kenapa ayo saya bantu berdiri saya antarkan pulang ya Mbak." ucap satpam tersebut karena ia sudah benar-benar kasihan sama Naya.Naya hanya diam dibantu security tersebut untuk berdiri matanya terus menatap Reza tapi lidahnya sudah kaku dan kelu."Ayo Mbak jangan begini terus setiap hari kasian keluarga Mbak." nasehat security tersebut."Saya b

DMCA.com Protection Status