Share

Bab 6

Sepulang sekolah, aku memaksanya tetap tinggal di kelas untuk mengerjakan PR. Setiap hari aku meluangkan waktu satu jam untuk membantunya belajar.

Pada akhir pekan, kami melakukan video call. Aku mengawasinya menyelesaikan semua tugas yang diberikan guru.

Galih selalu mengeluh dengan cemberut, tapi di balik itu dia tetap tersenyum lebar. "Aku suka mendengarkan kata-kata teman sebangkuku!" Cara bicaranya agak menyebalkan.

Usahaku tidak sia-sia. Pada ujian tengah semester, setiap mata pelajaran Galih berhasil mendapatkan nilai di atas 60.

Dia melompat kegirangan dan menarikku ke dalam pelukannya, "Ah, teman sebangkuku yang ajaib. Baru pertama kali ini dalam hidupku semua nilai ujianku lulus!"

"Kamu mau hadiah apa? Bagaimana kalau aku mentraktirmu makan? Aku tahu satu restoran yang enak banget."

"Kalau aku menunjukkan hasil nilaiku ini ke orang tuaku, mereka pasti akan terkejut sampai melongo! Hahaha!"

...

Galih terus berbicara tanpa henti untuk mengekspresikan kebahagiaannya. Sementara i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status