"Baiklah, sampai jumpa, Pak Peter!"Naomi membungkukkan badan kepada Peter, kemudian langsung menoleh dan berjalan keluar dari kampus.Di Kediaman Pandawa."Keterlaluan! Siapa yang mengizinkanmu membuat keputusan ini?"Rani memukul meja dengan sangat emosi.Rani tidak menyangka hanya lengah sesaat saja, Owen langsung mengadakan konferensi pers dan mengumumkan pembatalan pertunangan dengan Naomi.Owen berlutut di ruang tamu tanpa mengatakan apa pun.Heri di samping berkata, "Nyonya Rani, sebenarnya ....""Kamu diam!"Rani dengan nada dingin berkata, "Aku menyuruhmu memantaunya, kamu hebat sekali! Kamu biarkan dia melakukan semaunya! Hal sebesar ini juga nggak mendiskusikannya denganku! Apa kamu masih menganggapku sebagai nenekmu?!""Nenek, aku memang nggak menyukai Naomi, dia yang minta membatalkan pertunangan ini. Aku hanya mengikuti kemauannya saja."Nada bicara Owen terdengar sangat dingin.Rani hampir pingsan karena emosi.Heri langsung memapah Rani dan berkata, "Nyonya Rani, sabar
"Tadi ... ada sedikit masalah dengan temannya, jadi tangannya terluka dan pergi ke rumah sakit ...."Rektor itu menjelaskan dengan tidak jelas, dia bahkan lanjut bertanya, "Pak Owen, selalu izin juga bukan hal yang baik. Lagi pula, universitas adalah tempat untuk belajar. Menurutmu ...."Rektor berusaha untuk menyanjung Owen.Menurutnya pasti Naomi telah menyinggung Owen makanya Owen yang mengumumkan pembatalan pertunangan.Semua orang sebenarnya memahami hal ini dan dia sebagai rektor pun tentu saja harus menunjukkan sikapnya.Selama Owen memberi perintah, rektor itu pasti akan langsung memecat Naomi."Mahasiswa kalian sudah terluka, apa kalian nggak mencari tahu apa yang terjadi?"Nada bicara Owen terdengar sangat menakutkan.Rektor itu pun tercengang.Dia tidak mengerti alasan Owen marah.Naomi sudah menyinggung Owen, bukankah wajar saja dia ditindas setelah kehilangan pendukung?Rektor itu hanya menjawab dengan ramah, "Benar yang dikatakan Pak Owen ...."Owen menahan emosinya dan b
"Sudah selesai, nggak? Sore ini aku masih ada urusan."Pembimbing itu mulai kehilangan kesabaran.Naomi melihat sekilas pembimbing di depan pintu. Dia tahu siapa pun bisa menginjaknya di situasi saat ini.Naomi berkata kepada dokter, "Baik, aku sudah tahu. Tolong berikan aku obat saja.""Oke."Dokter segera memberikan resep obat dan memberi tahu apa saja yang perlu diperhatikan.Setelah semua selesai, Naomi mengambil notanya dan jalan keluar.Pembimbing di depan pintu berkata dengan tidak sabar, "Sudah selesai, nggak? Kalau sudah, aku mau kembali!""Pak Marsi, Pak Peter menyuruhku memberikan nota ini kepadamu."Naomi memberikan surat hasil pemeriksaan kepada Marsi.Marsi langsung menyimpan surat ke dalam sakunya tanpa membaca sama sekali."Cepat pergi kalau sudah selesai. Jangan habiskan waktuku."Marsi berjalan sangat cepat di depan, Naomi berkata, "Aku masih mau ambil obat. Pak Peter bilang aku akan kesusahan kalau ambil sendiri, jadi mau minta Pak Marsi ambilkan. Kalau Pak Marsi per
Owen langsung melepaskan tangannya.Naomi langsung pergi tanpa ragu-ragu."Heri, ikuti dia.""Oke."Heri langsung mengikuti di belakang Naomi.Saat Naomi turun ke bawah, Heri ada di sana. Saat Naomi lewat tangga, Heri juga mengikutinya.Sesampai di tempat pengambilan obat, Naomi tidak punya kantongan untuk menyimpan obat, jadi terpaksa dia membawanya dengan tangannya.Naomi tidak sanggup membawa enam kotak obat dengan sebelah tangannya. Saat dia membungkukkan badannya untuk mengambil kotak obat yang terjatuh, dia melihat bayangan sepatu Owen yang sangat kilat itu.Naomi menarik napas dalam untuk menenangkan dirinya.'Dasar pria menyebalkan!'"Heri, bantu Nona Naomi mengambil obatnya.""Baik."Heri membungkukkan badannya untuk mengambil obat Naomi yang terjatuh.Naomi berdiri dan berkata, "Pak Owen, apa ini seru?""Menurutku lumayan seru."Owen sangat puas melihat Naomi yang terlihat mengenaskan.Namun, Naomi malah langsung melempar semua obat di tangannya ke wajah Owen, lalu berkata, "
Naomi menunjukkan senyuman lumayan ramah terhadap Richard sambil berkata, "Kudengar Pak Richard punya banyak pengawal yang terlatih. Kebetulan sekali, akhir-akhir ini aku merasa ada seseorang yang terus mengikutiku dari jarak sekitar 50 meter. Pak Richard pasti paham apa yang kumaksud."Naomi tidak mengungkapkan kebenaran dengan terang-terangan.Entah niat buruk apa yang Richard punya hingga menyuruh orang mengawasinya.Namun, sekarang Naomi berada di posisi yang sama dengan mereka, kalau dia mau kabur, dia juga harus menunggu persetujuannya Richard."Nona Naomi, apa kamu tahu apa yang paling kusuka dari dirimu?""Oh? Aku harus dengar dengan baik-baik agar bisa kuubah kebiasaan buruk itu.""Aku paling menyukai kepintaranmu, memahami situasi dan ... lumayan menarik."Dalam sepasang mata Richard yang sipit dan panjang terdapat sedikit senyuman, di mana terlihat tidak cocok dengan wajahnya yang tajam bagai patung yang dipahat.Melihat tatapan Richard yang melihatnya seperti melihat mainan
"Baik, baik, baik! Semua ini adalah salah Vivi! Nona Naomi, maaf ya! Tolong ampuni dia karena dia masih begitu muda! Kami bersedia memberikan ganti rugi sebanyak apa pun."Ayah Vivi terlihat sangat ketakutan.Selama mereka tinggal di Kota Lordus, mereka tidak pernah menyinggung siapa pun.Siapa yang tidak tahu kalau Richard yang baru kembali dari luar negeri ini adalah ketua preman?Kehidupan siapa pun tidak akan berjalan dengan tenang kalau sudah menyinggung Richard.Melihat kondisi seperti ini, Naomi mengernyit berkata, "Richard, apa maksudmu?""Tentu saja membelamu."Entah sejak kapan Richard duduk di sofa samping. Gayanya yang sangat santai seakan-akan tidak merasa dirinya telah melakukan sesuatu yang melanggar hukum."Aku nggak segila kamu dan aku juga nggak ingin menggunakan cara seperti ini."Naomi hanya mengernyit, dia pun langsung pergi karena tidak ingin menghabiskan waktu di tempat ini.Senyuman di wajah Richard mulai menghilang."Pak Richard, apakah mau menghentikan Nona Na
Naomi tidak ingin memedulikan Sarah. Sarah tiba-tiba teringat hadiah pernikahan sebanyak 20 miliar yang diberikannya, dia mencekik leher Naomi sambil menatapnya dengan mata yang memerah. "Kembalikan uang yang kuberikan padamu! Kembalikan uangku!"Naomi hanya tertawa menghina, lalu mendorong Sarah dengan kuat hingga terjatuh di lantai."Bibi, kamu yang bilang seorang wanita cepat atau lambat pasti akan menikah. Lalu, ini adalah hadiah yang diberikan lebih awal padaku. Kita punya kontrak, loh. Bagaimana mungkin aku mengembalikan padamu?"Naomi menggerakkan tangannya yang terluka sambil tersenyum dan berkata, "Sebenarnya aku juga sangat sedih karena Pak Owen membatalkan pertunangan kami. Tapi, semuanya sudah terjadi. Jadi, Bibi ... jangan bersedih lagi, ya."Tanpa calon menantu seperti Owen, Sarah tidak bisa menyombongkan dirinya lagi.Naomi merasa sangat puas dan senang.Hal yang terpenting adalah tanpa Owen, maka Sarah tidak sanggup melunasi pinjaman sebanyak 180 miliar.Melihat Naomi s
Naomi terjatuh di lantai, punggung tangannya bahkan terbanting ke batu yang keras hingga berdarah.Owen dengan tatapan tajam berkata, "Naomi, katakan apa yang telah kamu lakukan hari ini?!"Naomi menarik napas panjang karena rasa sakit dari punggung tangannya.Namun, dia tetap menatap Owen sambil menahan rasa sakitnya. Dia bertanya, "Bukankah Pak Owen tadi di rumah sakit sudah lihat apa saja yang telah kulakukan hari ini? Untuk apa menanyakannya lagi?""Kamu masih pura-pura bodoh?"Owen dengan nada menakutkan berkata, "Hari ini kamu menyuruh orang menghancurkan rumah Rochelle, ya?"Naomi langsung kebingungan setelah mendengarnya.Menghancurkan rumah Rochelle?"Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu! Ya, temannya Rochelle memang sudah melukaimu, tapi itu nggak ada hubungannya dengan Rochelle! Aku nggak nyangka kamu adalah wanita yang begitu licik! Kalau sejak awal aku tahu, aku pasti akan mengusirmu dari Universitas Chandala!"Mendengar Owen terus memfitnahnya tanpa sebab, Naomi merasa
Naomi hanya tidak menyadari betapa cerdas dirinya.Setelah memikirkannya, Richard meletakkan kertas yang dipegangnya dan berjalan keluar dari ruang kerja.James sedang memakai celemek membuat masakan sederhana di dapur.Naomi mengira sosok seperti Richard pasti makan mewah setiap hari, setidaknya ada banyak daging dan ikan. Namun, saat melihat beberapa hidangan sayuran hijau, satu-satunya daging hanyalah tumis udang dan seekor ikan panggang, kesan Naomi terhadap Richard langsung berubah.Bukankah Richard adalah orang kaya?Kenapa dia cuman makan ini?"Nona Naomi, ini pertama kalinya Richard makan mewah di malam hari. Sepertinya kamu memang sangat penting baginya."Suwandi sangat puas dengan makan malam kali ini.Biasanya tumisan kentang saja sangat jarang ditemui di rumahnya Richard.Hari ini malah ada enam lauk dan satu sup!Richard tidak mengatakan apa pun.James berkata, "Hari ini kami nggak sangka Nona Naomi bisa di sini sampai malam hari. Jadi, udang dan ikan ini dibeli secara men
Naomi meletakkan pen, dia berkata, "Pak Richard nggak perlu membujukku untuk menyerah. Aku nggak akan menyerah, kalau kamu nggak bisa mengajariku, aku akan belajar sendiri."Naomi mau pergi setelah mengatakannya.Richard di belakang berkata, "Apakah selembar ijazah itu begitu penting bagimu?""Ya."Naomi berkata dengan sangat serius kepada Richard, "Ijazah ini memang bukan apa-apa bagi Pak Richard, tapi ini sangat penting bagiku. Aku harus berhasil dalam ujian kali ini."Melihat tekad di mata Naomi, Richard berkata, "Duduklah, aku akan mengajarimu."Naomi sangat tercengang setelah mendengarnya."Kamu ... bukankah tadi kamu bilang kemampuan sinkronku buruk?""Meskipun tulisanmu nggak sebagus tangan kanan, setidaknya kamu bisa menulis dalam ujian tiga hari berturut-turut."Richard menepuk sofa di samping menyuruh Naomi untuk duduk.Namun, Naomi malah duduk di depan Richard.Dalam sesaat, Richard berkata, "Aku menyuruhmu duduk di sebelahku."....Naomi sangat ragu, tapi dia tetap saja dud
"Cetak saja, lalu berikan kepada Nona Naomi untuk dicek dan tanda tangan.""Oke."James segera mencetak kontraknya dengan mesin pencetak.Melihat beberapa pasal yang sangat singkat di lembaran kontrak tersebut, Richard secara khusus membuat menjadi singkat dan jelas karena takut Naomi tidak paham.Dia bahkan menekankan beberapa kata untuk memudahkan Naomi.Setelah memastikan tidak ada masalah, Naomi langsung menandatangani kontrak tersebut.Ketika James memberikan kontrak kepada Richard, Richard langsung menandatanganinya tanpa membaca lagi.Naomi berkata, "Pak Richard, apa sudah selesai, 'kan? Kalau nggak ada urusan lain, aku pulang dulu.""Bukankah kamu bilang mau melatih tangan kirimu? Apa nggak jadi?" tanya Richard."Itu adalah latihan pemulihan yang dilakukan oleh Pak Suwandi. Apa kamu juga bisa?""Sudah kubilang kalau kemampuanku masih jauh dari Richard dalam hal luka luar. Kalau Nona Naomi mau belajar, Richard boleh mengajarimu."Suwandi terus membantu Richard.Sayangnya Naomi s
Naomi terlalu temperamen hingga lukanya tertarik ketika mengangkat tangannya.Richard langsung tersenyum lebar ketika melihat Naomi yang sama sekali tidak takut padanya.Selama bertahun-tahun Suwandi berteman dengan Richard, dia tidak pernah melihat ekspresi seperti ini di wajahnya Richard. Suwandi tanpa sadar melihat ke arah Naomi lagi.Dia merasa Naomi memang wanita yang lumayan baik.Suwandi tersenyum lebar seakan-akan sudah menemukan titik lemahnya Richard."Aku membantumu balas dendam. Kenapa? Kamu marah?""Aku yang dihajar, bukan kamu. Coba saja kamu rasakan rasa dihajar tapi nggak sanggup melawan."Sebenarnya saat itu Naomi bukan tidak bisa melawan mereka, tapi karena jumlah tahanan wanita itu terlalu banyak, ditambah lagi dengan kondisi lengannya yang terluka, jadi dia tidak bisa melawan mereka.Kalau waktu terulang kembali, mungkin Naomi tidak akan berakhir begitu mengenaskan."Suwandi, bagaimana kondisi lukanya?"Suwandi berkata, "Ini termasuk luka berat untuk perempuan, sisa
Naomi menjadi sangat tidak tenang karena tatapannya Richard.Richard memang bukan orang baik. Dia bahkan memancarkan aura pebisnis yang kuat.Awalnya Naomi mendekati Richard hanya untuk menyelamatkan dirinya di masa depan. Siapa sangka, Richard malah begitu merepotkan.Naomi semakin lama semakin bingung. Sosok seperti Richard kenapa bisa cinta mati dengan Rochelle?"Oke, kalau memang ini hadiah dari Pak Richard, aku akan menerimanya. Tapi, aku mau kamu membuat sebuah bukti tertulis.""Apa itu?""Ke depannya kalau ada yang terjadi pada Grup Surya, semua itu nggak ada hubungannya denganku.""Nona Naomi, bukankah kamu terlalu menyakiti perasaan orang?""Aku nggak punya perasaan apa pun padamu."Naomi berkata, "Kalau kamu tanda tangan, aku akan menerima perjanjian pengalihan saham. Kalau kamu nggak mau tanda tangan ...."Richard hanya melihat Naomi tanpa mengatakan apa pun, dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Naomi.Naomi menarik napas panjang, lalu berkata, "Kalau kamu nggak mau t
Richard berada di lantai dua, sayangnya vila tua ini tidak ada lift.Naomi yang sudah terluka parah, kini terpaksa pelan-pelan naik ke lantai dua dengan bantuan Suwandi.Ketika mereka berdua sampai di depan ruang kerja, kening Naomi sudah mulai berkeringat."Apakah si Richard sengaja? Apa itu sepenting hingga nggak bisa dibicarakan di ruang tamu?"Suwandi menghela napas panjang dan berkata, "Richard bukan orang seperti itu. Mungkin ... dia mungkin hanya usil saja."Mata James berkedut sedikit ketika mendengar pembicaraan mereka berdua.Pintu ruang kerja terbuka.Richard duduk di depan meja mempersilakan mereka berdua duduk.Naomi melihat ruang kerja Richard berbeda total dengan ruang kerja pada umumnya. Ruangan ini tidak ada meja kerja dan kursi kerja, melainkan hanya ada sofa dan gelas untuk minum teh.Beberapa hari lalu saat Richard baru tiba di Kota Lordus, dia bahkan masih tinggal di Hotel Lordus.Tampaknya Richard sudah beli rumah ini dan memutuskan untuk menetap di Kota Lordus."
....Suwandi menjawab sambil membuka pintu mempersilakan Naomi masuk."Nona Naomi tenang saja. Di kalangan kami, biasanya nggak kenal orang dari kalangan lain karena kondisi ekonomi kami hampir sama. Kamu nggak perlu curiga kalau aku punya maksud lain terhadapmu.""Aku nggak berpikiran begitu. Aku hanya penasaran saja, kenapa si Richard menyuruhmu datang untuk mengobatiku.""Seharusnya Nona Naomi tanyakan sendiri tentang hal itu.""Apa hubungan kalian sangat dekat?""Lumayan, kami adalah teman.""Orang seperti Richard juga punya teman?"Naomi tidak bisa membayangkannya.Bukankah sangat berbahaya berteman dengan sosok seperti Richard?"Ternyata Nona Naomi nggak terlalu mengenal Richard. Meskipun dia sangat jahat, kalau kamu mengenalnya, kamu akan menyadari kalau dia lebih jahat dari yang kamu bayangkan."....Mendengar candaan dingin dari Suwandi, Naomi hanya tersenyum canggung.Ini tidak lucu.Sama sekali tidak lucu.Sekarang Naomi memang sudah merasakannya.Saat Suwandi menyetir sampa
Heri mulai ragu.Apakah Heri perlu melapor? Atau tidak perlu?"Ujian ini sangat penting bagiku. Bisakah aku menulis dengan tangan kiri? Kudengar semua dokter sangat hebat, tangan kalian sangat lincah hingga bisa memakai bagian kiri dan kanan. Apa kamu boleh mengajariku cara menulis dengan tangan kiri?" tanya Naomi."Kamu ingin belajar?""Ya, aku ingin belajar."Naomi melihat Suwandi dengan sangat serius.Suwandi berkata, "Itu karena kebiasaan saja. Tangan kirimu nggak ada masalah, seharusnya nggak masalah kalau kamu menulis dengan tangan kiri. Tapi, sekarang hanya sisa sembilan hari saja, sepertinya kamu akan sedikit kesulitan.""Aku nggak takut kesulitan, aku harus lulus kuliah."Memiliki ijazah Universitas Chandala sama dengan memiliki kunci menuju dunia baru.Di dalam kalangan elite, gelar pendidikan tinggi adalah sesuatu yang sangat penting.Apalagi lulusan Universitas Chandala adalah sesuatu yang berbeda di kalangan ini.Kecuali Keluarga Pandawa yang punya status berbeda, tentu sa
"Luar negeri adalah wilayah kekuasaannya Richard, bukan Owen. Orang yang bisa mengundangku dari jauh-jauh hanyalah Richard seorang."Suwandi menatap Naomi dengan kebingungan, dia berkata, "Kenapa? Apa Richard nggak memberitahumu sama sekali?""Aku nggak pernah dengar apa pun darinya ...."Sejak Naomi terluka, Richard tidak pernah menunjukkan wajahnya sama sekali.Bagaimana mungkin Naomi tahu kalau Richard mencarikan tim ahli medis untuknya?"Sudahlah, sekarang kita scan dulu."Suwandi adalah orang yang sangat teliti dalam hal ini. Setelah Naomi selesai melakukan CT scan, Suwandi bersama Naomi berjalan keluar.Tidak lama kemudian, Suwandi mulai mendiskusikan kondisi Naomi bersama tim ahli medis.Naomi mengeluarkan ponselnya dan membuka chat dengan Richard.Akan tetapi, Naomi menjadi ragu setelah membaca chat mereka.Dikarenakan Richard menyuruh orang untuk menghancurkan Kediaman Bianca, maka itu Owen mengamuk dan membuat Naomi berakhir tragis.Secara logika, Richard memang harus bertang