"Tadi ... ada sedikit masalah dengan temannya, jadi tangannya terluka dan pergi ke rumah sakit ...."Rektor itu menjelaskan dengan tidak jelas, dia bahkan lanjut bertanya, "Pak Owen, selalu izin juga bukan hal yang baik. Lagi pula, universitas adalah tempat untuk belajar. Menurutmu ...."Rektor berusaha untuk menyanjung Owen.Menurutnya pasti Naomi telah menyinggung Owen makanya Owen yang mengumumkan pembatalan pertunangan.Semua orang sebenarnya memahami hal ini dan dia sebagai rektor pun tentu saja harus menunjukkan sikapnya.Selama Owen memberi perintah, rektor itu pasti akan langsung memecat Naomi."Mahasiswa kalian sudah terluka, apa kalian nggak mencari tahu apa yang terjadi?"Nada bicara Owen terdengar sangat menakutkan.Rektor itu pun tercengang.Dia tidak mengerti alasan Owen marah.Naomi sudah menyinggung Owen, bukankah wajar saja dia ditindas setelah kehilangan pendukung?Rektor itu hanya menjawab dengan ramah, "Benar yang dikatakan Pak Owen ...."Owen menahan emosinya dan b
"Sudah selesai, nggak? Sore ini aku masih ada urusan."Pembimbing itu mulai kehilangan kesabaran.Naomi melihat sekilas pembimbing di depan pintu. Dia tahu siapa pun bisa menginjaknya di situasi saat ini.Naomi berkata kepada dokter, "Baik, aku sudah tahu. Tolong berikan aku obat saja.""Oke."Dokter segera memberikan resep obat dan memberi tahu apa saja yang perlu diperhatikan.Setelah semua selesai, Naomi mengambil notanya dan jalan keluar.Pembimbing di depan pintu berkata dengan tidak sabar, "Sudah selesai, nggak? Kalau sudah, aku mau kembali!""Pak Marsi, Pak Peter menyuruhku memberikan nota ini kepadamu."Naomi memberikan surat hasil pemeriksaan kepada Marsi.Marsi langsung menyimpan surat ke dalam sakunya tanpa membaca sama sekali."Cepat pergi kalau sudah selesai. Jangan habiskan waktuku."Marsi berjalan sangat cepat di depan, Naomi berkata, "Aku masih mau ambil obat. Pak Peter bilang aku akan kesusahan kalau ambil sendiri, jadi mau minta Pak Marsi ambilkan. Kalau Pak Marsi per
Owen langsung melepaskan tangannya.Naomi langsung pergi tanpa ragu-ragu."Heri, ikuti dia.""Oke."Heri langsung mengikuti di belakang Naomi.Saat Naomi turun ke bawah, Heri ada di sana. Saat Naomi lewat tangga, Heri juga mengikutinya.Sesampai di tempat pengambilan obat, Naomi tidak punya kantongan untuk menyimpan obat, jadi terpaksa dia membawanya dengan tangannya.Naomi tidak sanggup membawa enam kotak obat dengan sebelah tangannya. Saat dia membungkukkan badannya untuk mengambil kotak obat yang terjatuh, dia melihat bayangan sepatu Owen yang sangat kilat itu.Naomi menarik napas dalam untuk menenangkan dirinya.'Dasar pria menyebalkan!'"Heri, bantu Nona Naomi mengambil obatnya.""Baik."Heri membungkukkan badannya untuk mengambil obat Naomi yang terjatuh.Naomi berdiri dan berkata, "Pak Owen, apa ini seru?""Menurutku lumayan seru."Owen sangat puas melihat Naomi yang terlihat mengenaskan.Namun, Naomi malah langsung melempar semua obat di tangannya ke wajah Owen, lalu berkata, "
Naomi menunjukkan senyuman lumayan ramah terhadap Richard sambil berkata, "Kudengar Pak Richard punya banyak pengawal yang terlatih. Kebetulan sekali, akhir-akhir ini aku merasa ada seseorang yang terus mengikutiku dari jarak sekitar 50 meter. Pak Richard pasti paham apa yang kumaksud."Naomi tidak mengungkapkan kebenaran dengan terang-terangan.Entah niat buruk apa yang Richard punya hingga menyuruh orang mengawasinya.Namun, sekarang Naomi berada di posisi yang sama dengan mereka, kalau dia mau kabur, dia juga harus menunggu persetujuannya Richard."Nona Naomi, apa kamu tahu apa yang paling kusuka dari dirimu?""Oh? Aku harus dengar dengan baik-baik agar bisa kuubah kebiasaan buruk itu.""Aku paling menyukai kepintaranmu, memahami situasi dan ... lumayan menarik."Dalam sepasang mata Richard yang sipit dan panjang terdapat sedikit senyuman, di mana terlihat tidak cocok dengan wajahnya yang tajam bagai patung yang dipahat.Melihat tatapan Richard yang melihatnya seperti melihat mainan
"Baik, baik, baik! Semua ini adalah salah Vivi! Nona Naomi, maaf ya! Tolong ampuni dia karena dia masih begitu muda! Kami bersedia memberikan ganti rugi sebanyak apa pun."Ayah Vivi terlihat sangat ketakutan.Selama mereka tinggal di Kota Lordus, mereka tidak pernah menyinggung siapa pun.Siapa yang tidak tahu kalau Richard yang baru kembali dari luar negeri ini adalah ketua preman?Kehidupan siapa pun tidak akan berjalan dengan tenang kalau sudah menyinggung Richard.Melihat kondisi seperti ini, Naomi mengernyit berkata, "Richard, apa maksudmu?""Tentu saja membelamu."Entah sejak kapan Richard duduk di sofa samping. Gayanya yang sangat santai seakan-akan tidak merasa dirinya telah melakukan sesuatu yang melanggar hukum."Aku nggak segila kamu dan aku juga nggak ingin menggunakan cara seperti ini."Naomi hanya mengernyit, dia pun langsung pergi karena tidak ingin menghabiskan waktu di tempat ini.Senyuman di wajah Richard mulai menghilang."Pak Richard, apakah mau menghentikan Nona Na
Naomi tidak ingin memedulikan Sarah. Sarah tiba-tiba teringat hadiah pernikahan sebanyak 20 miliar yang diberikannya, dia mencekik leher Naomi sambil menatapnya dengan mata yang memerah. "Kembalikan uang yang kuberikan padamu! Kembalikan uangku!"Naomi hanya tertawa menghina, lalu mendorong Sarah dengan kuat hingga terjatuh di lantai."Bibi, kamu yang bilang seorang wanita cepat atau lambat pasti akan menikah. Lalu, ini adalah hadiah yang diberikan lebih awal padaku. Kita punya kontrak, loh. Bagaimana mungkin aku mengembalikan padamu?"Naomi menggerakkan tangannya yang terluka sambil tersenyum dan berkata, "Sebenarnya aku juga sangat sedih karena Pak Owen membatalkan pertunangan kami. Tapi, semuanya sudah terjadi. Jadi, Bibi ... jangan bersedih lagi, ya."Tanpa calon menantu seperti Owen, Sarah tidak bisa menyombongkan dirinya lagi.Naomi merasa sangat puas dan senang.Hal yang terpenting adalah tanpa Owen, maka Sarah tidak sanggup melunasi pinjaman sebanyak 180 miliar.Melihat Naomi s
Naomi terjatuh di lantai, punggung tangannya bahkan terbanting ke batu yang keras hingga berdarah.Owen dengan tatapan tajam berkata, "Naomi, katakan apa yang telah kamu lakukan hari ini?!"Naomi menarik napas panjang karena rasa sakit dari punggung tangannya.Namun, dia tetap menatap Owen sambil menahan rasa sakitnya. Dia bertanya, "Bukankah Pak Owen tadi di rumah sakit sudah lihat apa saja yang telah kulakukan hari ini? Untuk apa menanyakannya lagi?""Kamu masih pura-pura bodoh?"Owen dengan nada menakutkan berkata, "Hari ini kamu menyuruh orang menghancurkan rumah Rochelle, ya?"Naomi langsung kebingungan setelah mendengarnya.Menghancurkan rumah Rochelle?"Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu! Ya, temannya Rochelle memang sudah melukaimu, tapi itu nggak ada hubungannya dengan Rochelle! Aku nggak nyangka kamu adalah wanita yang begitu licik! Kalau sejak awal aku tahu, aku pasti akan mengusirmu dari Universitas Chandala!"Mendengar Owen terus memfitnahnya tanpa sebab, Naomi merasa
Tidak bersalah tidak akan takut diperiksa oleh polisi.Naomi langsung tertawa.Kenapa Naomi bisa melupakannya?Owen memang orang seperti ini.Dalam hatinya hanya ada Rochelle, dia bahkan tidak pernah memedulikan hidup mati seseorang.Di kehidupan sebelumnya, Owen membiarkan Naomi diculik dan disiksa hingga mati.Di kehidupan kali ini, Owen menyerahkannya kepada pihak kepolisian.Hebat sekali!Naomi berdiri dengan menahan luka yang masih berdarah, dia berkata, "Kalau begitu, aku akan mengikuti permintaan Pak Owen untuk diperiksa oleh pihak kepolisian. Tapi, kalau terakhir membuktikan aku nggak bersalah, Owen ... kamu harus berlutut untuk minta maaf padaku."Naomi menahan rasa sakit luka tangannya, lalu mengikuti polisi berjalan keluar dari Kediaman Irawan.Setelah masuk ke dalam mobil, Naomi merasa seluruh tubuhnya menjadi sangat kebas karena rasa sakit yang luar biasa.Polisi di samping sama sekali tidak memedulikan kondisi lukanya, yang lebih parahnya adalah tangan terluka yang sudah
Menjelang sore hari, Michael masih menunggu di rumah, dia masih belum mendapat telepon balik dari Naomi.Saat Michael melihat mobil Grup Irawan masuk ke halaman Kediaman Irawan, dia langsung berlari keluar.Naomi baru saja turun dari mobil, Michael langsung memarahinya, "Kenapa kamu nggak angkat teleponku? Apa kamu tahu apa yang terjadi di rumah? Cepat ikut denganku ke rumah sakit untuk membebaskan ibu!"Michael mengatakan dengan nada perintah. Dia bahkan menarik lengan Naomi untuk pergi ke kantor polisi.Siapa sangka kalau Naomi malah langsung mendorong Michael.Michael sangat terkejut ketika didorong Naomi, dia menatapnya dan berkata, "Naomi! Apa kamu sudah gila? Beraninya kamu mendorongku?!"Michael selalu bersikap arogan di Kediaman Irawan.Dia tidak menyangka kalau Naomi berani mendorongnya.Ketika Michael mau memukul Naomi, Dian langsung berdiri di depan Naomi. Hanya dengan satu tarikan saja, Michael sudah kehilangan kemampuan untuk melawan."Dian! Kenapa kamu juga ikut menjadi g
Melihat semua harta-harta ini, rentenir itu menganggukkan kepala dengan puas, kemudian bersama anak buahnya meninggalkan Kediaman Irawan.Sarah jatuh terduduk dengan pasrah. Dia tidak menyangka semua hartanya dan Michael langsung menghilang semuanya hanya karena pinjam uang dari rentenir.Di saat ini.Naomi di kantor Grup Irawan mendapat telepon dari rentenir."Nona Naomi, kami sudah menangani semuanya. Sekarang hanya menunggu semua barang-barang itu dijual menjadi uang.""Oke, terima kasih.""Sama-sama. Kami hanya menjalani perintah dari Pak Richard."Naomi hanya tersenyum saja. Semua ini memang berkat Richard.Kalau bukan karena Richard, Naomi tidak mungkin bisa begitu gampang mendapatkan semua harta Sarah dan Michael.Semua ini adalah milik ayahnya.Setelah panggilan diakhiri, Naomi mendongak menatap Dian, dia berkata, "Sudah beres. Ayo kita mulai.""Baik, Nona Naomi."Dian segera menghubungi kantor polisi.Di dalam Kediaman Irawan, Sarah dan Michael belum sempat bernapas dengan san
"Bibi, kenapa mendadak sekali? Apa yang terjadi?"Sarah tidak akan memberi tahu Naomi kalau dia pinjam uang dari rentenir.Keluarga Irawan melarang anggota keluarga mereka menyentuh hal yang berkaitan dengan rentenir.Kalau hal ini disebarkan, maka Sarah akan malu seumur hidup, bahkan mungkin diusir oleh Naomi dari Kediaman Irawan.Naomi sejak awal sudah tahu kalau Sarah tidak berani memberitahunya, jadi Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan kirimkan kontraknya ke ponselmu. Kamu hanya perlu tanda tangan saja, maka kontrak itu langsung berlaku. Aku akan menyuruh bagian keuangan mengirimkan uang untukmu, tapi ini juga menandakan kalau Bibi dan Michael sudah melepaskan semua harta dari ayahku."Menghadapi kedua orang yang sangat menakutkan di depan mata, Sarah tentu saja langsung berkata, "Oke! Aku akan tanda tangan!"Sarah dengan cepat mendapatkan kontrak yang dikirimkan Naomi.Sarah langsung menandatangani kontrak itu tanpa membaca isinya dengan jelas.Sesaat kemudian, ponsel Sar
Michael langsung menjadi pucat setelah mendengarnya."Ibu! Apa yang sedang mereka katakan? Utang apa? 180 miliar apa?"Sebenarnya Sarah tidak ingin beri tahu Michael tentang masalah hutang, tapi sekarang rentenir sudah datang ke rumah. Sarah terpaksa berkata, "Michael, berikan uang pernikahan yang ibu berikan padamu.""Ibu! Apa yang kamu katakan? Itu adalah uang yang kamu berikan padaku! Bukankah kamu bilang uang itu untuk beli rumah? Kenapa Ibu malah langsung minta begitu saja?"Michael tidak mau memberikannya. Melihat Michael masih tidak memahami situasi, Sarah langsung menamparnya dan berkata, "Kamu mau pertahankan nyawa atau uang? Cepat serahkan uang itu!"Sejak Sarah menikah dengan Bobi, dia tetap menyisakan sedikit uang untuk Michael setiap tahun. Setelah belasan tahun berlalu, jumlah uangnya sudah mencapai 60 miliar.Meskipun tidak bisa melunasi semua hutang Sarah, setidaknya 60 miliar ini bisa mendapat sedikit keringanan.Michael mendongak melihat beberapa pria yang sangat mena
Kali ini, tidak ada siapa pun yang bisa membantu Sarah lagi.Di Kediaman Irawan.Ketika Michael pulang ke rumah sore hari, dia melihat Sarah mondar-mandir di rumah. Dia mengerutkan alis dan berkata, "Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?""Michael, kenapa kamu baru pulang sekarang?""Aku nggak punya uang lagi. Aku chat kamu, kamu juga nggak balas. Aku pulang untuk minta uang."Ketika mengetahui Michael kembali untuk mengambil uang, Sarah langsung mengamuk, "Minta uang! Minta uang terus! Kamu cuma tahu minta uang! Apa kamu nggak tahu kalau kita sudah nggak punya uang?""Kita nggak punya uang lagi? Apa Ibu sedang bercanda?"Michael tentu saja tidak percaya kalau mereka sudah tidak punya uang lagi. Dia sejak kecil terbiasa untuk berfoya-foya, uang jajan per bulan sejumlah satu miliar bahkan tidak cukup untuknya.Bahkan ketika Keluarga Irawan dalam kondisi kesulitan, uang jajan Michael juga tidak pernah berkurang. Jadi, dia tentu saja tidak percaya kalau Keluarga Irawan sudah tidak punya uang
Sarah berbicara sambil mau menyentuh lengannya Naomi.Namun, Naomi tidak memberi Sarah kesempatan untuk menyentuhnya.Sarah tidak berhasil menyentuhnya, tapi dia tetap menunjukkan senyuman lebar dan berkata dengan sungkan, "Nona Naomi, hari ini adalah hari kelulusanmu. Kenapa Pak Owen nggak pulang bersamamu?""Apa Bibi sedang bercanda? Aku sudah nggak ada hubungan pertunangan dengannya, kenapa dia pulang bersamaku?"Naomi hanya duduk di sofa ruang tamu dengan santai.Sarah segera menghampiri Naomi, dia berkata, "Nona Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu. Kita semua sudah tahu kalau Owen bukan benar-benar mencintai Rochelle, jadi kalian tentu saja nggak perlu membatalkan pertunangan. Bibi tahu kamu baik hati, kamu batalkan pertunangan untuk merestui hubungan mereka berdua. Sekarang' kan nggak perlu lagi. Si Rochelle sudah nggak punya riwayat pendidikan tinggi, latar belakang apa pun, dia sudah nggak bisa mengalahkanmu."Sarah menuangkan segelas teh untuk Naomi.Naomi tidak menyangka
"Stefanus Andika? Siapa Stefanus?"Naomi melihat Jovani dengan kebingungan.Jovani dan Naomi sedang makan di kantin kampus. Jovani mengambil ponselnya dan berkata, "Nih! Dia adalah senior kita."Jovani menunjukkan ponselnya kepada Naomi sambil berkata, "Sepertinya dia adalah tuan muda dari Keluarga Andika. Tapi, sekarang Keluarga Andika sudah nggak tinggal di Kota Lordus. Katanya setelah Stefanus meninggal, semua keluarganya pindah keluar negeri. Sekarang platform online kampus sudah dipenuhi dengan gosip tentang Rochelle, katanya sih mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Stefanus dan Rochelle juga diam-diam melakukan hubungan saat masih di bawah umur, hasilnya Rochelle hamil. Sebenarnya mereka berdua juga sudah mau menikah, tapi siapa sangka Stefanus tiba-tiba meninggal karena kecelakaan, lalu nggak lama, Rochelle juga keguguran. Selama ini, Owen selalu memanjakan Rochelle karena itu adalah permintaan Stefanus sebelum meninggal. Faktanya, hubungan mereka berdua bukan hubungan sep
Namun, Rochelle malah membuat mereka tidak bisa lulus kuliah.Naomi hanya tertawa sinis ketika melihat Rochelle dicekik hingga wajahnya memucat.Kesalahan dari bencana alam mungkin masih bisa dimaafkan, tapi kesalahan diri sendiri tidak dapat dihindari.Semua ini adalah akibat dari perbuatan Rochelle sendiri.Sore ini, keputusan hukuman Rochelle diubah sekali lagi.Kali ini, Rochelle tidak bisa lulus kuliah, bahkan nilai akademiknya akan dicabut.Termasuk beberapa orang yang terlibat dalam membantu Rochelle juga dicabut dari jabatan mereka.Setelahnya, Heri memberi tahu Owen tentang keputusan yang telah diberikan.Karena masalah ini sangat besar, pihak dinas pendidikan menjadi sangat serius dalam menangani hal ini.Kali ini, Owen juga tidak mampu membantunya lagi.Mempertimbangkan dampak masalahnya, Rochelle tidak bisa lulus dengan lancar."Pak Owen, Nona Rochelle datang, dia di bawah bilang ingin menemuimu. Apakah mau diizinkan masuk?"Heri tidak pernah melihat Rochelle diabaikan sepe
Video itu menunjukkan Rochelle menarik Owen dan memohonnya untuk masalah kelulusan.Video itu tidak panjang, tapi jumlah repost-nya sudah melebihi sepuluh ribu, bahkan ada yang berniat melaporkan video ini ke dinas pendidikan.Kalau memang seperti ini, Owen juga tidak bisa melindunginya lagi.Dalam seketika, Rochelle seperti bola meletus yang terjatuh di kursi dengan pasrah.Semua mahasiswa di dalam kelas menatap Rochelle dengan tatapan aneh.Ekspresi Rochelle menjadi sangat buruk.Dia tidak pernah menghadapi tatapan dari orang-orang yang seperti ini.Naomi di luar kelas menyaksikan semua keseruan ini.Seorang wanita yang sangat dicintai Owen, ternyata juga bisa merasakan tatapan seperti ini?Dilihat dengan tatapan seperti ini, pasti merasa sedih, 'kan?'Sebelumnya saat Naomi dituduh menyontek, mereka juga menatapnya dengan tatapan seperti ini.Sekarang, Naomi hanya mengembalikan semuanya kepada Rochelle.Rochelle di dalam kelas juga melihat keberadaan Naomi.Rochelle langsung berlari