Peter sama sekali tidak sungkan dengan Rochelle.Rochelle langsung terdiam karena dia tahu kalau Peter tidak akan memberi muka untuknya.Kalau Rochelle lanjut mengatakannya, dia hanya akan menjadi pihak yang dirugikan.Peter memegang pergelangan tangan Naomi, melihat luka mengerikan di lengannya. Peter langsung mengerutkan alisnya sambil berkata, "Lukanya sudah sampai ke otot, kamu harus pergi ke rumah sakit.""Aku ... aku nggak sekuat itu!"Vivi takut dirinya terlibat dalam hal ini, dia langsung menatap Rochelle dengan tatapan memohon.Rochelle pun berkata, "Vivi nggak sengaja menginjak tangannya Nona Naomi. Kami akan menanggung semua biaya pengobatannya.""Apa ini hanya masalah biaya pengobatan?"Peter berkata dengan nada dingin, "Aku akan suruh orang cek CCTV perpustakaan. Kalau terbukti dia yang sengaja melukai Naomi, maka aku akan lapor polisi dan kampus juga akan memberikan hukuman yang pantas untuk Vivi berdasarkan hasil investigasi.""Pak Peter! Aku ... aku benar-benar bukan se
"Baiklah, sampai jumpa, Pak Peter!"Naomi membungkukkan badan kepada Peter, kemudian langsung menoleh dan berjalan keluar dari kampus.Di Kediaman Pandawa."Keterlaluan! Siapa yang mengizinkanmu membuat keputusan ini?"Rani memukul meja dengan sangat emosi.Rani tidak menyangka hanya lengah sesaat saja, Owen langsung mengadakan konferensi pers dan mengumumkan pembatalan pertunangan dengan Naomi.Owen berlutut di ruang tamu tanpa mengatakan apa pun.Heri di samping berkata, "Nyonya Rani, sebenarnya ....""Kamu diam!"Rani dengan nada dingin berkata, "Aku menyuruhmu memantaunya, kamu hebat sekali! Kamu biarkan dia melakukan semaunya! Hal sebesar ini juga nggak mendiskusikannya denganku! Apa kamu masih menganggapku sebagai nenekmu?!""Nenek, aku memang nggak menyukai Naomi, dia yang minta membatalkan pertunangan ini. Aku hanya mengikuti kemauannya saja."Nada bicara Owen terdengar sangat dingin.Rani hampir pingsan karena emosi.Heri langsung memapah Rani dan berkata, "Nyonya Rani, sabar
"Tadi ... ada sedikit masalah dengan temannya, jadi tangannya terluka dan pergi ke rumah sakit ...."Rektor itu menjelaskan dengan tidak jelas, dia bahkan lanjut bertanya, "Pak Owen, selalu izin juga bukan hal yang baik. Lagi pula, universitas adalah tempat untuk belajar. Menurutmu ...."Rektor berusaha untuk menyanjung Owen.Menurutnya pasti Naomi telah menyinggung Owen makanya Owen yang mengumumkan pembatalan pertunangan.Semua orang sebenarnya memahami hal ini dan dia sebagai rektor pun tentu saja harus menunjukkan sikapnya.Selama Owen memberi perintah, rektor itu pasti akan langsung memecat Naomi."Mahasiswa kalian sudah terluka, apa kalian nggak mencari tahu apa yang terjadi?"Nada bicara Owen terdengar sangat menakutkan.Rektor itu pun tercengang.Dia tidak mengerti alasan Owen marah.Naomi sudah menyinggung Owen, bukankah wajar saja dia ditindas setelah kehilangan pendukung?Rektor itu hanya menjawab dengan ramah, "Benar yang dikatakan Pak Owen ...."Owen menahan emosinya dan b
"Sudah selesai, nggak? Sore ini aku masih ada urusan."Pembimbing itu mulai kehilangan kesabaran.Naomi melihat sekilas pembimbing di depan pintu. Dia tahu siapa pun bisa menginjaknya di situasi saat ini.Naomi berkata kepada dokter, "Baik, aku sudah tahu. Tolong berikan aku obat saja.""Oke."Dokter segera memberikan resep obat dan memberi tahu apa saja yang perlu diperhatikan.Setelah semua selesai, Naomi mengambil notanya dan jalan keluar.Pembimbing di depan pintu berkata dengan tidak sabar, "Sudah selesai, nggak? Kalau sudah, aku mau kembali!""Pak Marsi, Pak Peter menyuruhku memberikan nota ini kepadamu."Naomi memberikan surat hasil pemeriksaan kepada Marsi.Marsi langsung menyimpan surat ke dalam sakunya tanpa membaca sama sekali."Cepat pergi kalau sudah selesai. Jangan habiskan waktuku."Marsi berjalan sangat cepat di depan, Naomi berkata, "Aku masih mau ambil obat. Pak Peter bilang aku akan kesusahan kalau ambil sendiri, jadi mau minta Pak Marsi ambilkan. Kalau Pak Marsi per
Owen langsung melepaskan tangannya.Naomi langsung pergi tanpa ragu-ragu."Heri, ikuti dia.""Oke."Heri langsung mengikuti di belakang Naomi.Saat Naomi turun ke bawah, Heri ada di sana. Saat Naomi lewat tangga, Heri juga mengikutinya.Sesampai di tempat pengambilan obat, Naomi tidak punya kantongan untuk menyimpan obat, jadi terpaksa dia membawanya dengan tangannya.Naomi tidak sanggup membawa enam kotak obat dengan sebelah tangannya. Saat dia membungkukkan badannya untuk mengambil kotak obat yang terjatuh, dia melihat bayangan sepatu Owen yang sangat kilat itu.Naomi menarik napas dalam untuk menenangkan dirinya.'Dasar pria menyebalkan!'"Heri, bantu Nona Naomi mengambil obatnya.""Baik."Heri membungkukkan badannya untuk mengambil obat Naomi yang terjatuh.Naomi berdiri dan berkata, "Pak Owen, apa ini seru?""Menurutku lumayan seru."Owen sangat puas melihat Naomi yang terlihat mengenaskan.Namun, Naomi malah langsung melempar semua obat di tangannya ke wajah Owen, lalu berkata, "
Naomi menunjukkan senyuman lumayan ramah terhadap Richard sambil berkata, "Kudengar Pak Richard punya banyak pengawal yang terlatih. Kebetulan sekali, akhir-akhir ini aku merasa ada seseorang yang terus mengikutiku dari jarak sekitar 50 meter. Pak Richard pasti paham apa yang kumaksud."Naomi tidak mengungkapkan kebenaran dengan terang-terangan.Entah niat buruk apa yang Richard punya hingga menyuruh orang mengawasinya.Namun, sekarang Naomi berada di posisi yang sama dengan mereka, kalau dia mau kabur, dia juga harus menunggu persetujuannya Richard."Nona Naomi, apa kamu tahu apa yang paling kusuka dari dirimu?""Oh? Aku harus dengar dengan baik-baik agar bisa kuubah kebiasaan buruk itu.""Aku paling menyukai kepintaranmu, memahami situasi dan ... lumayan menarik."Dalam sepasang mata Richard yang sipit dan panjang terdapat sedikit senyuman, di mana terlihat tidak cocok dengan wajahnya yang tajam bagai patung yang dipahat.Melihat tatapan Richard yang melihatnya seperti melihat mainan
"Baik, baik, baik! Semua ini adalah salah Vivi! Nona Naomi, maaf ya! Tolong ampuni dia karena dia masih begitu muda! Kami bersedia memberikan ganti rugi sebanyak apa pun."Ayah Vivi terlihat sangat ketakutan.Selama mereka tinggal di Kota Lordus, mereka tidak pernah menyinggung siapa pun.Siapa yang tidak tahu kalau Richard yang baru kembali dari luar negeri ini adalah ketua preman?Kehidupan siapa pun tidak akan berjalan dengan tenang kalau sudah menyinggung Richard.Melihat kondisi seperti ini, Naomi mengernyit berkata, "Richard, apa maksudmu?""Tentu saja membelamu."Entah sejak kapan Richard duduk di sofa samping. Gayanya yang sangat santai seakan-akan tidak merasa dirinya telah melakukan sesuatu yang melanggar hukum."Aku nggak segila kamu dan aku juga nggak ingin menggunakan cara seperti ini."Naomi hanya mengernyit, dia pun langsung pergi karena tidak ingin menghabiskan waktu di tempat ini.Senyuman di wajah Richard mulai menghilang."Pak Richard, apakah mau menghentikan Nona Na
Naomi tidak ingin memedulikan Sarah. Sarah tiba-tiba teringat hadiah pernikahan sebanyak 20 miliar yang diberikannya, dia mencekik leher Naomi sambil menatapnya dengan mata yang memerah. "Kembalikan uang yang kuberikan padamu! Kembalikan uangku!"Naomi hanya tertawa menghina, lalu mendorong Sarah dengan kuat hingga terjatuh di lantai."Bibi, kamu yang bilang seorang wanita cepat atau lambat pasti akan menikah. Lalu, ini adalah hadiah yang diberikan lebih awal padaku. Kita punya kontrak, loh. Bagaimana mungkin aku mengembalikan padamu?"Naomi menggerakkan tangannya yang terluka sambil tersenyum dan berkata, "Sebenarnya aku juga sangat sedih karena Pak Owen membatalkan pertunangan kami. Tapi, semuanya sudah terjadi. Jadi, Bibi ... jangan bersedih lagi, ya."Tanpa calon menantu seperti Owen, Sarah tidak bisa menyombongkan dirinya lagi.Naomi merasa sangat puas dan senang.Hal yang terpenting adalah tanpa Owen, maka Sarah tidak sanggup melunasi pinjaman sebanyak 180 miliar.Melihat Naomi s
Malam hari, Peter mengantar Naomi kembali ke apartemen.Ini adalah apartemen yang dipilih Peter untuk Naomi, jaraknya tidak jauh dari Universitas Chandala. Apartemen ini dipenuhi dengan fasilitas lengkap, privasi, bahkan sangat tenang juga.Saat turun dari mobil, Naomi terlihat kesusahan berjalan, dia harus mengandalkan bantuan Peter untuk berjalan ke tempat tinggalnya.Naomi langsung melepaskan sepatu hak tinggi. Ke depannya, dia tidak akan menyentuh sesuatu yang disebut sepatu hak tinggi lagi!"Sesakit itu kah?""Begitu sakit? Lain kali, Pak Peter coba pakai sepatu hak tinggi, ya! Sekarang kondisi kakiku terluka, aku bahkan hampir saja mati karena kesakitan saat berjalan!""Kemampuan aktingmu memang sangat hebat! Aku bahkan nggak menyadari kamu kesakitan."Saat mengatakannya, Peter mengulurkan tangannya untuk memeriksa luka di punggung tangan Naomi.Owen terlihat jelas mau membuktikan kalau Santi adalah Naomi, maka itu dia sengaja bersalaman dengan kuat hanya untuk melihat Naomi yang
Gerak-gerik Santi yang berada tidak jauh dari Owen sama sekali tidak mirip dengan Naomi.Dia bagaikan wanita cantik yang tidak bisa dilupakan setelah pandangan pertama."Owen, apa kamu mendengarkanku?"Rochelle bertanya sekali lagi.Kali ini Owen baru sadar, dia berkata, "Kamu berpikir terlalu banyak. Dia nggak mungkin adalah si Naomi, mereka sama sekali nggak mirip juga."Santi adalah wanita hebat yang pulang dari luar negeri.Berbeda dengan Naomi, dia adalah putri keluarga konglomerat yang tidak pernah keluar dari Kota Lordus.Selama ini Naomi selalu berada di dekat Owen, bagaimana mungkin dia belajar ke luar negeri, bahkan menjadi CEO Grup Winstar?Rochelle langsung merasa cemas.Sebelumnya karena Naomi, kali ini karena Santi.Dengan firasatnya sebagai wanita, Rochelle merasa Naomi dan Santi adalah musuh terbesarnya.Perjamuan malam hanya sekadar acara basa-basi yang membosankan. Ketika semua nyonya kaya itu melihat Santi mendapat perhatian dari Owen dan Peter, mereka pun meninggalk
Naomi tidak ingin bersalaman dengannya saat Owen mengulurkan tangan.Rochelle yang di samping terus memperhatikan Santi dengan serius.Selama ini, Owen tidak pernah duluan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan wanita.Semua orang bahkan sangat terkejut terhadap Naomi.Mereka tidak menyangka Owen yang tidak pernah mendekati wanita, kini bersedia mengulurkan tangannya duluan ketika bertemu dengan wanita secantik ini.Pada akhirnya, Naomi pun menyalami tangan Owen."Salam kenal, Pak Owen."Naomi memang menjawabnya dengan sopan, tapi dalam hati sedang mengutuk Owen.Entah Owen sengaja atau tidak, Naomi merasa genggaman tangan Owen menjadi semakin erat.Luka Naomi sampai sekarang belum sembuh, rasa kesakitan di tangan langsung menyebar ke seluruh tubuhnya karena genggaman kuat dari Owen.Namun, Naomi tidak boleh menunjukkan rasa sakit di depan umum. Jadi, dia harus menahan kesakitan di punggung tangan dan menunjukkan senyuman yang manis.Owen terus memperhatikan reaksi Naomi. Dia be
Ada kabar mereka berdua berkenalan di luar negeri.Belakangan ini, rumor yang disebarkan bahkan menjadi semakin aneh. Ada yang bilang kalau selama ini Peter tidak tertarik pada wanita karena sosok bernama Santi.Sekretaris Peter membukakan pintu.Peter duluan turun dari mobil, kemudian dia membantu Naomi turun juga.Semua orang sangat tercengang ketika melihat wajah Naomi.Wajah Naomi sangat cantik hingga tidak terlukiskan. Begitu melihat sepasang matanya yang indah, orang-orang akan sulit berpaling seakan-akan matanya punya daya tarik khusus yang bisa menarik orang."Apa ... apa dia adalah Santi Astuti, CEO Grup Winstar?""Penampilan seperti ini .... Nggak heran Pak Peter tergoda selama bertahun-tahun."....Suara kagum terdengar terus-menerus.Penampilan Peter dan Naomi sangat serasi. Keduanya adalah pria tampan dan wanita cantik, sehingga mereka terlihat sangat memukau saat bersama.Owen juga terkejut ketika melihat wajahnya Santi. Akan tetapi, Owen dalam sekejap menyadari sesuatu.
"Aku hanya berharap Owen nggak mengenaliku saja."Tidak hanya Owen saja.Bahkan semua orang di Kota Lordus juga.Sebagai CEO Grup Winstar, Naomi tidak boleh menggunakan identitas sebagai putri Keluarga Irawan."Tenang saja, mereka nggak akan mengenalimu."Peter menepuk tangan.Penata busana di luar pintu meletakkan gaun yang disiapkan Peter ke hadapannya Naomi.Melihat gaun yang berkilau di depan matanya, Naomi sangat tercengang, dia berkata, "Apa ini nggak terlalu mewah?"Gaun ini dipenuhi dengan berlian putih, tapi bukan ukuran yang terlalu besar. Semua berlian itu seperti bintang-bintang yang membuat mata sulit untuk berpaling.Gaun panjang putih tanpa tali yang menyapu lantai itu memancarkan pesona dan aura kemewahan di setiap bagian.Peter bahkan secara khusus menyiapkan selendang bulu rubah untuknya.Make up seperti ini bahkan lebih mewah dibandingkan artis."Aku ingin membuatmu menjadi wanita tercantik di Kota Lordus. Dengan begitu, nggak ada orang yang akan menganggap Santi seb
Di seluruh Kota Lordus, hanya Rochelle yang bisa berpasangan dengan Owen.Heri berkata, "Oke, aku segera melakukannya."Setelah Heri pergi, Owen meletakkan dokumen di tangannya. Dia terus memikirkan kata-kata Heri tadi.Naomi tiba-tiba langsung pindah, mungkin kejadian malam itu benar-benar mengejutkannya.'Tapi, biarkan saja. Ke depannya, urusan dia juga nggak ada hubungan apa pun denganku lagi.'Meskipun Owen dalam hati berpikir seperti ini, wajahnya tetap saja menunjukkan kelelahan. Owen memijat bagian kening, dia berusaha menghapus Naomi dari pikirannya.Di dunia Owen, bisnis selalu berada di peringkat pertama.Owen tidak akan membiarkan wanita seperti Naomi masuk ke dalam dunianya dan mengganggu semua rencananya.Di Apartemen Angola.Naomi dari tadi duduk di depan meja rias untuk dimake up oleh MUA dan penata rambut.Naomi tidak berani bergerak selama dua jam."Apa masih lama?"Naomi sudah mulai lelah.MUA itu berkata, "Nona Naomi jangan gerak, ya. Sebentar lagi selesai.""Setenga
Setelah Angel menandatangani surat pernyataan, dia langsung memberikannya kepada Rochelle.Rochelle membaca sekilas, lalu berkata, "Kamu boleh saja tinggal di sini, tapi kamu harus tahu kalau dirimu harus bertanggung jawab kalau ada orang yang kehilangan barang.""Kak Rochelle, aku nggak akan mencuri."Angel terlihat sangat tulus ketika mengatakannya.Rochelle hanya tersenyum saja.Cindy sangat benci wanita seperti ini. Dia bahkan langsung melirik Angel dengan tatapan penuh penghinaan."Rochelle, ayo pergi."Cindy merangkul tangan Rochelle, lalu mereka berdua pun meninggalkan asrama.Kedua teman asrama merasa sangat lega."Mereka tadi pasti sembarangan bicara untuk menakut-nakuti Angel.""Benar! Nyonya Rani begitu menyayangi Angel, bagaimana mungkin menyuruhnya menjadi pembantu saja? Lagi pula, Kediaman Pandawa juga nggak kekurangan orang."Kedua teman asrama masih membela Angel, tapi mereka tidak tahu kalau semua yang dikatakan Cindy dan Rochelle adalah kenyataan.Angel menggigit bibi
Wajah Angel langsung memucat.Seorang teman asrama yang tidak mengerti kondisi, berkata, "Tunangannya Angel adalah ....""Jangan sembarangan bicara!"Mahasiswi lainnya langsung menyenggol teman asrama yang sedang berbicara.Semua mahasiswa di kampus tahu kalau Rochelle adalah teman Owen sejak kecil, bahkan dia adalah orang yang dicintai Owen.Sekarang Rochelle berdiri di sini, siapa sangka ada orang yang berani sembarangan berbicara di hadapannya?Teman Angel yang memberi Angel tumpangan di asrama jelas-jelas tidak tahu masalahnya Owen dengan Rochelle.Dalam seketika, tidak ada yang berani berbicara lagi.Angel juga berdiri di samping sambil menunduk tanpa mengatakan apa pun."Bicara! Kenapa kamu nggak jawab pertanyaanku?!"Cindy memelototi Angel yang berdiri di hadapannya.Mereka tidak menyangka kalau Angel lebih tak tahu malu dibandingkan Naomi yang dulu."Maaf, Nona Rochelle. Aku bukan sengaja merebut Owen darimu. Nyonya Rani yang menyuruhku membangun hubungan dengan Pak Owen. Kalau
Mereka sedikit kecewa saat mendengar jawabannya Angel, tapi mereka tidak berani menunjukkan terlalu jelas di depan Angel.Semua mahasiswi ini setiap hari ingin berteman dengan pria kalangan elite.Ini adalah cara paling efektif untuk bisa langsung melompat ke posisi yang lebih tinggi."Baiklah. Kamu istirahat di sini saja. Nanti kalau spreinya sudah datang, aku suruh mereka membereskan kamarmu."Angel menganggukkan kepalanya.Angel menikmati fasilitas di sini dengan santai.Di saat ini, tiba-tiba muncul suara ketuk pintu.Teman asramanya mengira sprei dan selimut sudah sampai, jadi temannya segera membuka pintu. Akan tetapi, siapa sangka ternyata yang berdiri di depan pintu bukanlah pembantunya.Ternyata yang di depan pintu adalah Cindy dan Rochelle."Kak Rochelle?"Teman asramanya langsung menjadi semangat ketika melihat kedatangan mereka berdua.Kedatangan Cindy sebenarnya biasa saja, tapi Rochelle adalah orang yang terkenal di kampus mereka, bahkan keberadaannya seperti dewi di hati