Share

Bab 72 

Aku sedang duduk dengan pikiran kosong ketika Ghadanfar dengan tubuh rampingnya yang menjulang tiba-tiba berdiri di sampingku tanpa suara. Saking terkejutnya, aku hampir jatuh dari tempat aku duduk. Beberapa peri yang sedang berjalan di dekatku sampai menghentikan langkah mereka karena melihat aksiku.

“Maafkan aku mengejutkanmu.” Katanya sambil menyeringai. Mata kuning keemasannya berkilat jenaka.

“Sepertinya kau tidak terlalu menyesal.” Kataku sedikit kesal karena ia berhasil membuatku terlihat seperti orang bodoh. Ghadanfar kembali menyeringai untuk menjawab protesku.

“Lynx sedang melakukan tugas dari Raja Narawana. Untuk hari ini, ia ingin agar kau mencari lumut mossa di telaga Hayaa.”

“Telaga Hayaa? Dimana itu?”

Ghadanfar menatapku dengan heran.

“Kau tidak tahu?”

Aku menggeleng. Selama perjalananku melintasi hutan Seda aku telah melewati beberapa sungai dan telaga yang tidak repot-repot untuk diterangkan namanya oleh Lynx. Dan bodohnya aku yang tidakpernah bertanya.

"Meman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status