แชร์

Bab 75

Aku membuka pintu kamarku dan langsung disambut wajah ceria Esen.

“Kau tidak ada latihan hari ini?” tanyaku padanya. Akhir-akhir ini kami jarang bertemu karena ia sibuk berlatih dengan Ghadanfar sedangkan aku sibuk bermain dan berkeliaran kesana kemari dengan kucing apiku. Sebutanku pada Lynx yang tentu saja hanya ada dalam pikiranku.

“Kata Ghadanfar hari ini kita akan menemani Raja Narawana.”

Jantungku seketika berdegup lebih kencang.

“Benarkah?”

“Ya. Itulah mengapa ia memintaku untuk memanggilmu.”

“Akhrnyaaa..”

Esen memandangiku dengan pandangan bertanya.

“Sementara kau berlatih sampai tulangmu akan lepas, aku sama sekali belum berlatih, Esen.”

Esen menggaruk kepalanya sambil meringis.

“Aku tidak tahu harus merasa senang atau tidak mendengar perkataanmu. Ghadanfar benar-benar tidak tanggung-tanggung dalam melatihku. Sampai-sampai itu lebih mirip siksaan daripada latihan.”

Aku tersenyum dan meninju dadanya pelan.

“Tapi kau senang bukan?”

Esen mengangguk dengan mata berbinar.

“Baikla
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status