Beranda / Rumah Tangga / Penjara Dendam Suami Konglomerat / Salah Paham Di Antara Lukas Dan Nicholas

Share

Salah Paham Di Antara Lukas Dan Nicholas

Penulis: SweetWater
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 18:00:00

“Kamu bilang, kamu nggak akan menyentuh milikku!”

Lukas dan Aleeta seketika menoleh, dan terkejut ketika mereka menyadari kalau yang berdiri di belakang mereka itu adalah ....

“Nicholas!”

Lukas segera berdiri dan melepas genggaman tangannya pada tangan Aleeta.

“Ternyata kamu jauh lebih licik daripada yang aku bayangkan, Luke.” Nicholas memberi tatapan memicing ke arah Lukas.

“Kamu salah paham, Nich. Aku bisa menjelaskannya.” Kata Lukas.

Nicholas tersenyum miring. “Jadi kamu masih bisa mengelak setelah berhasil tertangkap basah olehku.”

Lukas menggeleng. “Percayalah, Nich. Aku hanya berniat mengajak Aleeta berjalan-jalan saja. Nggak lebih.”

“Kamu pikir aku butuh penjelasanmu.”

“Ya. Kamu butuh supaya kamu nggak salah paham.” Lukas menyahut cepat.

“Siapa yang kamu tuduh
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Sikap Yang Membingungkan

    “Kenapa kamu menyentuhnya?!” Nicholas menyudutkan Lukas ke dinding, sementara Aleeta tengah di periksa oleh dokter.“Aku nggak menyentuhnya.” Lukas bersedekap santai. “Lalu apa yang aku lihat tadi?” Nicholas mengeram dengan tangan terkepal.Wajah kedua pria itu terluka tapi tampaknya mereka tidak memedulikannya. Bahkan mungkin saja mereka masih ingin menambahnya.“Kamu terlalu berlebihan, Nich. Tapi aku memakluminya. Mungkin itu suatu reaksi alami dari seorang suami yang sudah lama nggak bertemu dengan istrinya.” Lukas menoleh, menatap Nicholas. “Hentikan omong kosongmu!” Ketus Nicholas.Lukas tersenyum miring. “Apa kamu cemburu?”“Cemburu? Hah?!” Nicholas memicing. “Aku hanya nggak suka apa yang menjadi milikku di sentuh oleh orang lain.”“Aku hanya mengajaknya berjalan-jalan dan mengobrol.” Lukas bersandar santai. “Kamu sudah seperti suami yang sedang cemburu buta,” cibirnya seraya tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Keputusan Aleeta Untuk Mengubah Keadaan

    Saat mobil Lukas berhenti di kediaman Nicholas, Mary sudah menunggu. Berdiri di depan teras. Wanita yang belum genap berusia empat puluh tahun itu terlihat begitu khawatir.“Nona Aleeta.” Mary segera berlari ketika Lukas membuka pintu mobilnya. “Anda tidak apa-apa kan, Nona?” Tanyanya khawatir.“Tenanglah, Mary. Aku nggak apa-apa. Percayalah, dua hari mendatang aku tetap akan bisa kembali berjalan,” jawab Aleeta yakin.Lukas yang mendengar hal itu seketika tersenyum tipis. “Semangat yang sangat patut di contoh,” ujarnya dengan membawa kursi roda Aleeta.“Tentu saja,” cetus Aleeta.“Biar aku saja, Mary. Lebih baik kamu menyiapkan saja makanan untuk Aleeta, karena aku yakin saat ini Aleeta sudah sangat lapar.” Kata Lukas ketika Mary hendak mendorong kursi roda Aleeta.“Baik, Tuan.” Pamit Mary lalu segera kembali masuk ke dalam rumah.Sementara itu, Aleeta diam seraya mengamati sekeliling rumah Nicholas. Ia me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Sonya Mulai Mencari Keberadaan Aleeta

    Suara gedoran pintu yang sangat keras itu berhasil membuat seseorang yang masih tertidur lelap di dalam kamarnya terbangun.“Buka pintunya, aku tahu kamu ada di dalam. Cepat buka!”Untuk ke sekian kalinya pintu itu kembali di gedor secara kasar dan tidak sabaran.“Arrghh!” Sonya mengerang kesal.Wanita tua yang selalu berpenampilan modis itu menendang selimut dengan kasar “Sialan. Siapa yang berani mengganggu tidurku? Apa mereka tidak tahu kalau aku baru saja pulang dan tidur dua jam yang lalu?!” Jeritnya seraya beranjak turun dari tempat tidurnya.“Buka pintunya! Keluar kamu Sonya!”Sonya memicing ke arah pintu rumahnya. Sonya sangat kenal siapa pemilik suara itu.“Sonya! Keluarlah!”Sonya mengeram seraya mengacak rambutnya. Berani sekali orang-orang itu mengganggunya.“Sonya!”“Ada apa?!” Sonya langsung membuka pintu, berteriak seraya berkacak pinggang.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Gagal Menemukan Aleeta

    Akhirnya, setelah hampir satu jam lamanya Sonya mengobrak-abrik isi kamar Aleeta. Ia berhasil mendapatkan alamat Cafe tempat Aleeta bekerja. Alamat itu Sonya dapatkan dari sebuah paper bag makanan, yang Sonya yakini Aleeta bawa dari Cafe tempatnya bekerja.Selama ini kan Aleeta tidak memiliki uang. Jadi tidak mungkin jika anak itu membeli makanan di sebuah Cafe, selain atasannya yang memberikan makanan itu agar di bawa pulang oleh Aleeta.Wanita itu segera bergegas keluar rumah, dan mencari taksi agar ia bisa dengan cepat sampai ke alamat Cafe tersebut.“Ternyata ini Cafe tempat Aleeta bekerja. Ck! Pantas saja gaji yang di terima Aleeta selama ini sangat kecil, sama dengan kondisi Cafenya yang juga tak kalah kecil.” Komentar Sonya ketika baru pertama kali melihat Cafe milik Thomas.Wanita itu segera membayar ongkos taksi, dan beranjak keluar.Perlu kalian tahu, selama ini Sonya memang jarang sekali makan di sebuah Cafe-Cafe keci

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Perubahan Sikap Aleeta

    Pagi ini, Nicholas ada jadwal meeting proyek pembangunan mall yang harus ia hadiri pukul delapan pagi. Dan sekarang sudah pukul tujuh. Masih ada waktu sekitar satu jam lagi bagi Nicholas untuk bersiap-siap sebelum berangkat ke lokasi meeting.Pria itu tampak tergesa menuruni rangkaian anak tangga. Sementara tangannya sibuk memasang jam tangan mahal di pergelangan tangan kirinya. Ia lalu melangkah menuju ruang makan. Setidaknya Nicholas harus mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum berangkat bekerja.Baru saja langkah Nicholas menginjak pintu ruang makan. Ia langsung tertegun di tempatnya.“Pagi.”Tubuh Nicholas terasa seperti tersengat aliran listrik ketika mendengar suara bernada lembut itu menyapanya. Biasanya, di jam tujuh pagi seperti ini hanya ia yang makan seorang diri di ruang makan. Tapi entah kenapa pagi ini Aleeta sudah ada di sana? Duduk di sebelah kursi yang biasanya Nicholas tempati.Apa yang wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merasa Khawatir Tanpa Tahu Penyebabnya

    Arrggh!” Nicholas memukul stir kemudinya penuh emosi. Saat ini jam sudah menunjuk di angka delapan kurang dua puluh menit. Itu berarti Nicholas tadi menghabiskan waktu hampir setengah jam lebih untuk meladeni Aleeta.“Sialan!” Pria itu kembali mengumpat.Padahal tadi ia sudah berniat untuk tidak ingin memedulikan Aleeta. Tapi kenyataannya, Nicholas tidak bisa melakukannya. Ia tetap peduli. Bahkan ketika Aleeta hampir terjatuh dari teras tadi. Nicholas langsung bergerak cepat agar bisa menangkap tubuh wanita itu.“Ada apa dengan dirimu, Nich? Ada apa, berengsek?!” Nicholas memaki dirinya seraya terus melajukan mobil menyusuri jalan raya.Satu-satunya hal yng Nicholas pikirkan tadi hanyalah ia ingin segera pergi dari rumahnya. Agar ia tidak perlu berhadapan dengan Aleeta lebih lama lagi. Bahkan Nicholas juga sampai mengabaikan sarapannya juga agar ia bisa cepat-cepat menghindar dari Aleeta.Entah apa yang akan terjadi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Nicholas Sakit

    “Dimana ini?” Gumam Nicholas seraya membuka matanya perlahan.Ia menoleh ke samping, dimana ada Julian yang sedang duduk di sebuah sofa seraya menatap layar ponselnya. Seketika Nicholas mengumpat dalam hati.Julian pasti membawanya ke rumah sakit.“Nicholas. Kamu sudah bangun?” Julian segera mengantongi ponselnya ketika melihat Nicholas yang sudah sadar.Nicholas berusaha bangkit dari ranjang rumah sakit, tapi dengan cepat Julian menahannya.“Kamu mau kemana sih, Nich? Tenanglah nggak usah terburu-buru. Kamu masih bisa beristirahat sepuasnya di sini.” Kata Julian. Ia kembali mendorong dan membaringkan Nicholas ke atas ranjang rumah sakit.Nicholas mengeram. “Sialan kamu, Julian. Kenapa kamu membawaku ke sini?!”Julian mengernyit. “Tentu saja karena aku panik. Tadi kamu tiba-tiba pingsan begitu saja. Kamu pikir aku orang gila yang akan diam saja setelah melihat saudaraku pingsan seperti tadi?”Nicholas mendengus. “Ya. Kamu memang gila,” ujarnya pelan.Julian hanya bisa menekuk bibir ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Akhirnya Aleeta Bisa Kembali Berjalan Lagi

    Keesokan harinya ketika Aleeta terbangun, ia sudah berada di atas ranjang tempat tidurnya. Padahal seingatnya semalam ia tengah menonton drama keluarga bersama Mary di ruang TV. Lalu bagaimana bisa ia terbangun di kamarnya pagi ini? Siapa yang memindahkannya? Apa Mary yang memindahkannya? Tapi rasanya itu tidak mungkin. Apa jangan-jangan ... Nicholas yang memindahkannya?“Nona.”Aleeta mengerjap lalu menoleh ke arah pintu kamarnya yang sudah terbuka. “Ternyata Anda sudah bangun.” Mary kembali berujar seraya melangkah masuk ke dalam kamar Aleeta. “Oh iya, Nona ingin memakai baju apa? Apa Nona ingin memakai baju khusus hari ini?”Aleeta mengernyit. “Baju khusus untuk apa?”Mary tersenyum. “Tentu saja untuk merayakan kaki Nona yang sudah sembuh. Saya yakin, hari ini Nona pasti bisa kembali berjalan lagi,” tutur Mary seraya membuka lemari. “Ah, apa Anda pakai dress putih ini saja? Sepertinya akan sangat cantik jika Anda

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28

Bab terbaru

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merasa Kecewa

    “Nicho, kamu ingin membawaku kemana?” Aleeta bertanya ketika Nicholas terus menyeretnya masuk ke dalam rumah.Pria itu terus melangkah tanpa memedulikan sedikitpun pertanyaan dari Aleeta. Ia terus menyeret Aleeta, seakan lupa kalau kaki Aleeta baru saja sembuh hari ini. Nicholas tidak memikirkan kalau apa yang ia lakukan bisa saja membuat kaki wanita itu kembali terluka lagi.Saat tiba di depan pintu kamar Aleeta. Nicholas langsung membuka pintunya, dan terus menyeret Aleeta hingga masuk ke dalam kamarnya. Pria itu kembali menutup pintu dan menguncinya dari dalam.“Nicho, apa yang ingin kamu lakukan?” Aleeta mulai bertanya takut saat mereka sudah berada di dalam kamarnya.Nicholas tidak menjawab, dan kembali menarik tubuh Aleeta. Saat Aleeta pikir, pria itu akan menghempaskannya ke atas tempat tidur. Ternyata ia salah. Nicholas justru terus menariknya hingga menuju ke pintu kamar mandi.Aleeta mulai ketakutan ketika Nicholas mem

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Terpancing Emosi

    “Dari mana?!” Nicholas bertanya dingin ketika melihat Aleeta masuk ke dalam rumah bersama Lukas. Sial! Tangan Nicholas semakin terkepal erat. Rasanya ia sudah sangat siap untuk meremukkan sesuatu. “Nicholas?” Aleeta tampak begitu terkejut dengan keberadaan Nicholas. Ia tidak menyangka kalau pria itu ternyata sudah pulang ke rumahnya. Kapan Nicholas pulang? Hanya pertanyaan itu yang saat ini mampu di pikirkan oleh kepala Aleeta. “Kalian tampak seperti orang yang baru saja pulang dari bersenang-senang,” ujar Nicholas dingin. Aleeta hanya bisa menelan ludah susah payah, ketika Nicholas mulai menatap dingin ke arahnya. “A-aku—“ “Kamu salah, Nich. Kami nggak jadi bersenang-senang karena hujan sudah lebih dulu datang dan mengacaukannya,” sahut Lukas santai. Dan tentunya hal itu berhasil membuat leher Aleeta semakin terasa begitu tercekat. Nicholas tersenyum miring. “Oh, ya?” Ujarnya dengan sebelah alis terangkat. “Hm. Kami hanya mampir ke kedai ice cream dan menikm

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Menunggu Kepulangan Aleeta

    Julian mengumpat seraya melemparkan setelan jas kerja ke hadapan Nicholas.“Kalau tahu seperti ini, lebih baik semalam aku mengantarmu pulang saja. Daripada kamu merepotkanku seperti ini!” Ketus Julian lalu merebahkan dirinya di sofa yang ada di kamar inap Nicholas.Nicholas terkekeh. “Terima kasih, Julian,” ujarnya sementara Julian hanya mendengus.Bagaimana Julian tidak kesal? Kemarin Nicholas memutuskan untuk menginap di rumah sakit. Dan ketika Julian menawarkan diri untuk menemani Nicholas, pria itu justru menolaknya. Salah satu alasan Nicholas menolak untuk di temani Julian karena, ia merasa kasihan jika Julian harus tidur di atas sofa. Julian pikir, Nicholas benar-benar merasa kasihan padanya. Maka dari itu, Julian memutuskan untuk menemani pria itu sampai malam saja. Lalu setelahnya ia akan pulang. Tapi, pagi-pagi sekali Nicholas sudah menghubunginya dan memintanya agar ia kembali ke rumah sakit. Bahkan Nich

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Tentang Ayah Aleeta

    “Cobalah. Akan aku pukul wajah menyebalkanmu itu.”Lukas terkekeh mendengarnya. Ia akui, Aleeta memang pandai sekali membuatnya tertawa. “Sayang sekali aku nggak suka merebut milik saudaraku.”“Ternyata kamu nggak punya nyali,” ledek Aleeta.“Jangan berani memancing nyaliku. Aku nggak ingin kamu menyesal setelah melihat nyaliku nanti,” sahut Lukas santai.“Ck! Omong kosong.” Ketus Aleeta.Lukas hanya tersenyum. “Tadi kamu bilang kamu hanya hidup bersama ibumu selama dua puluh tujuh tahun. Lalu bagaimana dengan Ayahmu? Sebelumnya maaf kalau aku bersikap lancang, dan bertanya-tanya soal keluargamu.”Aleeta menggeleng. “Tenang saja. Kamu nggak lancang, kok. Justru sebaiknya kamu harus merasa bersyukur, karena baru kali ini aku mau menceritakan soal Ayahku kepada orang lain.”Lukas mengernyit. “Jadi kamu nggak pernah bercerita soal Ayahmu kepada siapapun selama ini?”“Nggak pernah.”“Kenap

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hari Bersama Lukas Part-2

    “Kamu akan mengerti setelah kamu melakukannya nanti.”Aleeta terdiam. Sebenarnya apa maksud Lukas? Kenapa pria itu tidak mengatakan secara langsung saja, apa maksud dari inti pembicaraannya saat ini? Aleeta kemudian berdecak.“Rasanya nggak ada gunanya ya aku bercerita padamu. Kamu selalu memberi jawaban yang hanya setengah-setengah,” cibir Aleeta seraya menyendok sisa ice cream cokelatnya.Kali ini Lukas tertawa. “Setidaknya hanya aku pilihan untukmu. Aku yakin, kamu nggak berani membicarakan soal Nicholas kepada siapapun selain aku, kan?”Aleeta memelotot horor. Bagaimana pria itu bisa tahu? Lukas tidak mungkin bisa membaca isi hatinya, kan?“T-tunggu dulu ...” Aleeta meletakkan sendok ice creamnya. “Sekarang coba katakan padaku kamu ini berada di pihak yang mana? Jujur saja sampai detik ini aku masih belum bisa membaca niatmu bersikap baik padaku. Apa jangan-jangan kamu juga menceritakan apa yang aku ceritakan selama ini kepada Nicholas?!” Aleeta tiba-tiba berubah menjadi begitu p

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hari Bersama Lukas

    “Bagaimana kalau hari ini kamu ikut aku berjalan-jalan?” Lukas bertanya ketika ia, Aleeta dan Mary sudah sampai di Loby rumah sakit.Aleeta menoleh. “Kenapa kamu jadi suka sekali mengajakku berjalan-jalan?” Ia balik bertanya, seraya terus berjalan ke arah mobil Steven yang sudah menunggunya di depan sana.“Memang apa salahnya? Lagipula anggap saja jalan-jalan kali ini sebagai bentuk perayaan atas kesembuhan kakimu,” sahut Lukas santai.“Sayangnya aku nggak tertarik merayakan kesembuhan kakiku bersamamu!” Ketus Aleeta yang berhasil membuat Mary tersenyum tipis.“Ayolah. Selagi aku mau memintamu dengan cara yang baik-baik. Aku yakin kamu akan semakin nggak suka kalau aku memaksamu,” desak Lukas.“Kamu ini kenapa, sih?!” Aleeta berteriak ketika langkahnya sampai di dekat mobil Steven. “Aku hanya ingin mengajakmu berjalan-jalan.” Lagi-lagi Lukas menjawabnya dengan nada yang begitu santai.Aleeta mendesah lalu menatap ke arah Mary. Ia berharap Mary bisa membantunya, tapi ternyata Mary leb

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Akhirnya Aleeta Bisa Kembali Berjalan Lagi

    Keesokan harinya ketika Aleeta terbangun, ia sudah berada di atas ranjang tempat tidurnya. Padahal seingatnya semalam ia tengah menonton drama keluarga bersama Mary di ruang TV. Lalu bagaimana bisa ia terbangun di kamarnya pagi ini? Siapa yang memindahkannya? Apa Mary yang memindahkannya? Tapi rasanya itu tidak mungkin. Apa jangan-jangan ... Nicholas yang memindahkannya?“Nona.”Aleeta mengerjap lalu menoleh ke arah pintu kamarnya yang sudah terbuka. “Ternyata Anda sudah bangun.” Mary kembali berujar seraya melangkah masuk ke dalam kamar Aleeta. “Oh iya, Nona ingin memakai baju apa? Apa Nona ingin memakai baju khusus hari ini?”Aleeta mengernyit. “Baju khusus untuk apa?”Mary tersenyum. “Tentu saja untuk merayakan kaki Nona yang sudah sembuh. Saya yakin, hari ini Nona pasti bisa kembali berjalan lagi,” tutur Mary seraya membuka lemari. “Ah, apa Anda pakai dress putih ini saja? Sepertinya akan sangat cantik jika Anda

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Nicholas Sakit

    “Dimana ini?” Gumam Nicholas seraya membuka matanya perlahan.Ia menoleh ke samping, dimana ada Julian yang sedang duduk di sebuah sofa seraya menatap layar ponselnya. Seketika Nicholas mengumpat dalam hati.Julian pasti membawanya ke rumah sakit.“Nicholas. Kamu sudah bangun?” Julian segera mengantongi ponselnya ketika melihat Nicholas yang sudah sadar.Nicholas berusaha bangkit dari ranjang rumah sakit, tapi dengan cepat Julian menahannya.“Kamu mau kemana sih, Nich? Tenanglah nggak usah terburu-buru. Kamu masih bisa beristirahat sepuasnya di sini.” Kata Julian. Ia kembali mendorong dan membaringkan Nicholas ke atas ranjang rumah sakit.Nicholas mengeram. “Sialan kamu, Julian. Kenapa kamu membawaku ke sini?!”Julian mengernyit. “Tentu saja karena aku panik. Tadi kamu tiba-tiba pingsan begitu saja. Kamu pikir aku orang gila yang akan diam saja setelah melihat saudaraku pingsan seperti tadi?”Nicholas mendengus. “Ya. Kamu memang gila,” ujarnya pelan.Julian hanya bisa menekuk bibir ke

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merasa Khawatir Tanpa Tahu Penyebabnya

    Arrggh!” Nicholas memukul stir kemudinya penuh emosi. Saat ini jam sudah menunjuk di angka delapan kurang dua puluh menit. Itu berarti Nicholas tadi menghabiskan waktu hampir setengah jam lebih untuk meladeni Aleeta.“Sialan!” Pria itu kembali mengumpat.Padahal tadi ia sudah berniat untuk tidak ingin memedulikan Aleeta. Tapi kenyataannya, Nicholas tidak bisa melakukannya. Ia tetap peduli. Bahkan ketika Aleeta hampir terjatuh dari teras tadi. Nicholas langsung bergerak cepat agar bisa menangkap tubuh wanita itu.“Ada apa dengan dirimu, Nich? Ada apa, berengsek?!” Nicholas memaki dirinya seraya terus melajukan mobil menyusuri jalan raya.Satu-satunya hal yng Nicholas pikirkan tadi hanyalah ia ingin segera pergi dari rumahnya. Agar ia tidak perlu berhadapan dengan Aleeta lebih lama lagi. Bahkan Nicholas juga sampai mengabaikan sarapannya juga agar ia bisa cepat-cepat menghindar dari Aleeta.Entah apa yang akan terjadi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status