Home / Pendekar / Penguasa Tujuh Benua / Ch. 60 - Salah Kapal

Share

Ch. 60 - Salah Kapal

Author: Fii
last update Last Updated: 2024-02-13 23:06:06

Tiga hari kemudian, Fu Hao terbangun dengan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang seluruh tubuhnya. Erangan kecil keluar dari mulutnya membuat empat orang lainnya tersadar dia telah siuman.

"Syukurlah, akhirnya kau bangun."

Dokter Ouyang berdiri di sisinya memberikan senyuman bersahabat. Setelahnya pria itu juga melihat seorang lelaki dan dua pemuda bersamanya, dia semakin dibuat bingung oleh tempat kini dirinya berada.

"Di mana ini?"

Kepalanya terasa sakit, tetapi dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja laki-laki bergegas ingin pergi, Dokter Ouyang spontan menahannya dan menenangkannya. Fu Hao mengais-ngais udara dengan rasa takut.

"Murid-muridku, apakah mereka selamat? Sial, aku harus memastikan keselamatan mereka—"

"Tidak perlu," cela Dokter Ouyang. "kami telah memastikannya, dari kabar yang beredar ada beberapa orang dari sekte Pedang Angin Suci yang selamat. Mungkin mereka sedang bersembunyi." Feng Guang menjelaskannya.

"Benarkah?" Matanya tampak senang. "Syukurlah..
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 61 - Tanah Melarat

    Lao Zhan meletakkan tangannya di alis, mencoba melihat dari kejauhan."Tunggu. Itu keledainya Baolan!""Oak, oak!" teriak Oak berusaha menyeret Lao Zhan. Pemuda itu kaget. Namun tak begitu lama dia menyadari puluhan penumpang mulai berjalan ke arah mereka dan mendorong keduanya masuk ke dalam kapal.Lan Xiaoyan yang berada dari kejauhan melihat Oak dan Lao Zhan memasuki salah satu kapal di pelabuhan, dia berusaha mengejar secepat mungkin. Hingga tiba-tiba seseorang menabrak bahunya dan membuatnya terjatuh. Lan Xiaoyan kehilangan fokus sebentar dan kembali mengejar.Dia telah memasuki kapal, segera memeriksa ke segala penjuru dan tidak menemukan Lao Zhan dan Oak. Wajahnya berkeringat dingin."Tunggu... Jangan bilang aku salah naik kapal?"Kapal-kapal mulai menyeberangi lautan dengan arah yang berbeda-beda, Lan Xiaoyan menatap kapal lain dari jendela dan melihat wajah Lao Zhan di sana."Tiidaakk!" teriaknya memukul-mukul kaca. Semuanya berubah semakin kacau.*Satu hari dua belas jam, a

    Last Updated : 2024-02-13
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 62 - Berandalan Kota Rouhan

    "Anak muda, sebaiknya kau berhati-hati dengannya. Pura-pura tidak melihat saja atau kau akan menjadi sasarannya..." bisik seorang lelaki tua seraya menunduk menghindari tatapan buas kelompok berandalan tersebut."Memang mereka siapa?" tanya Lan Xiaoyan. "Mereka adalah geng berandalan yang menindas warga-warga di sini... Sudah tidak terhitung berapa budak yang mereka hancurkan tanpa alasan. Sebaiknya jangan berurusan dengannya, terlebih ketua gengnya..""Kenapa dia melakukan itu pada kalian?""Aku kurang tahu pasti. Tetapi beberapa tahun yang lalu dia kehilangan keluarganya yang bekerja di pabrik ini. Setelah itu dia terus membunuh para budak yang kembali dari pabrik, dia telah melakukannya selama sepuluh tahun ini,"Kedua alis Lan Xiaoyan bertaut. Para bocah besar itu telah menyakiti seorang lelaki renta yang bahkan tidak sanggup untuk berdiri, membuat hatinya panas. Dia segera berjalan menghampiri mereka dengan tatapan tajam."Kalian pikir apa yang kalian lakukan? Merasa hebat memuk

    Last Updated : 2024-02-17
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 63 - Lelaki yang Berbahaya

    Selama ini mereka tidak pernah melihat seseorang membelah api dengan pedang. Namun mereka tahu bahwa jika seseorang memiliki tingkat kekuatan di atas lawannya, maka dia bahkan bisa memotong aliran kekuatan tersebut dengan tangan kosong."Ta-tapi orang gila itu tidak menampakkan kekuatannya selain tebasan dan tendangan. Apakah dia benar-benar memiliki kekuatan elemen di atas Ketua?" pendapat yang lain panik. "Tidak mungkin! Pasti hanya kebetulan, dia hanyalah pecundang yang lemah!" sela yang lainnya sembari terus memperhatikan jalannya pertarungan.Ma Jun tampak kesal dan mulai marah. dia nampaknya akan mengeluarkan serangan dalam skala yang besar. Sambaran api besar menyala di tengah pertarungan yang cukup membahayakan orang-orang di sekitar. Lan Xiaoyan mengisyaratkan kepada para warga untuk menjauh. Orang yang menyaksikannya merinding ketakutan, mereka tidak yakin ada yang bisa selamat dari serangan terbesar Ma Jun saat itu.Di saat Ma Jun hendak menyerang, Lan Xiaoyan menyadari ma

    Last Updated : 2024-02-17
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 64 - Kemarahan Chu Mengyi

    Cairan hitam dari tangannya mulai bergerak membentuk sebuah pedang sabit hitam yang beracun, Manajer Li memperlihatkan bagaimana pedang itu dapat melelehkan batu begitu mudah. Terlihat senyum miring di kedua sudut bibirnya."Matilah."Tiba-tiba dia menghilang, Manajer Li maju menebaskan serangan dari samping, Lan Xiaoyan menangkisnya secepat mungkin hingga dia merasakan pedangnya mulai meleleh. Spontan Lan Xiaoyan melepaskan diri dan melihat apa yang terjadi pada pedangnya. Tanpa mengulur waktu Manajer Li mengeluarkan selanjutnya yang mengincar seseorang yang tak jauh darinya. Panik, dengan cepat Lan Xiaoyan menabrak Ma Jun ke samping.Serangan racun mengenai dinding di belakang mereka, membuatnya mencair mengeluarkan asap ungu di udara. Lan Xiaoyan tidak bisa membayangkan jika mereka telat sedetik saja.Namun bukan berarti mereka sudah selamat, Manajer Li masih menargetkan keduanya. Ketika laki-laki itu melangkah ke arah mereka seseorang muncul secara tiba-tiba di belakangnya."Mana

    Last Updated : 2024-02-19
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 65 - Lao Zhan dan Oak

    Namun itu bukan urusannya, Ma Jun bisa langsung melarikan diri selagi gadis itu sibuk dengan Lan Xiaoyan.Tanpa berpikir dua kali Ma Jun bergerak di saat Chu Mengyi tidak menyadarinya, dia pergi begitu saja meninggalkan Lan Xiaoyan yang hampir kehabisan napas dicekik Chu Mengyi."Aku tidak percaya bocah sepertimu yang mengalahkan kakakku. Dia itu sangat kuat! Apakah kau menipunya? Aku yakin kau melakukan sesuatu yang buruk padanya!""Melakukan hal buruk? Bukankah itu pekerjaan sehari-harinya? Dia memperdagangkan manusia. Yang aku lakukan hanya menyingkirkan satu kehidupan buruk untuk kehidupan yang lebih baik."Gigi taring gadis itu terlihat ketika dia menggeram. "Peduli apa aku soal kehidupan orang lain. Kau sendiri... Bahkan temanmu saja meninggalkanmu. Kau jauh lebih buruk dari siapa pun! Aku tidak akan mengampuni mu!"Lan Xiaoyan tidak bergeming. Namun dia hanya tersenyum kepada Chu Mengyi, membuat amarah gadis itu mendidih tanpa terkendali, gadis itu menekan kukunya ke dalam lehe

    Last Updated : 2024-02-25
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 66 - Siasat Lu Qianqiu

    Di keesokan harinya, Lu Qianqiu membawa Lao Zhan ke tempat kerjanya. Lao Zhan sendiri tidak tahu apa yang dilakukannya selain melihat gadis kecil itu bermain seruling ditonton oleh orang-orang yang kemudian memberikannya uang recehan. Pemuda itu menatap dalam termenung. Dalam sekilas dia melihat wajah Lao Ning di wajah gadis kecil itu.Tiba-tiba pikirannya buyar saat Lu Qianqiu tersenyum padanya dengan riang. Tanpa sadar Lao Zhan tersenyum tipis, gadis itu memiliki sifat periang yang sama seperti adik kandungnya yang telah tiada.Di tengah pertunjukan, di saat semua penonton sedang menikmati penampilan Lu Qianqiu gadis itu justru berubah pucat pasi. Dia mencoba menoleh ke kanan dan ke kiri menyadari ada sesuatu yang salah di dalam kerumunan penonton. Lao Zhan yang melihat kepanikan gadis itu segera beranjak mendekatinya, Lu Qianqiu tiba-tiba saja berlari. Lantas Lao Zhan mengikutinya bersama Oak.Di saat yang sama tiga orang pria dengan topi jerami yang menutupi wajah mengejar Lu Qia

    Last Updated : 2024-02-27
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 67 - Identitas Lelaki Berjubah Hitam

    "Kesalahan terbesarmu adalah membiarkan ku hidup..." ucap lelaki itu sembari menatap Lao Zhan lekat-lekat. "Bagaimana bisa-!?" napas Lao Zhan tertahan.Lao Zhan teringat malam itu api bergejolak begitu ganas dan suhu membakar markas Iron Spear Clan.Pertarungan malam itu membuatnya menderita luka yang cukup serius, namun dari pertarungan itu Lao Zhan mendapatkan sesuatu dari seseorang yang telah hidup lama di dalam kegelapan. Seseorang yang tidak akan pernah melihat matahari terbit dan selamanya bersembunyi di malam yang mencekam. Dia adalah Quan Yui. Lao Zhan berharap laki-laki itu hidup untuk melihat sesuatu yang ingin dilihatnya kembali. Namun lelaki itu kembali ke dalam kegelapan yang dia ciptakan sendiri.Quan Yui tersenyum di balik jubahnya, dia membuka tudung tersebut sehingga Lao Zhan dapat melihat rupanya dengan jelas. Terlihat luka bakar kemerahan di wajahnya hingga ke dada. Bahkan rambutnya diperban dan beberapa bagian botak mengelupas. Keadaan yang cukup memprihatinkan b

    Last Updated : 2024-03-11
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 68 - Ayo Pulang

    "Hei, kau dengar aku?""Tch.""Kau pasti marah karena aku kau juga terseret ke sini,""...""Kudengar Black Jade Sword memiliki puluhan cabang di tujuh benua, mereka memperdagangkan manusia dan senjata. Akibatnya banyak manusia menderita dan perang pecah di mana-mana."Ma Jun menoleh sejenak, "Pengetahuan yang dangkal," ujarnya. "Kata menderita itu tak akan pernah bisa menggambarkan semua hal yang terjadi akibat perbuatan mereka." Urat-urat di pelipis Ma Jun bermunculan, rahangnya mengeras. Dadanya terasa berat mengucapkan apa yang ada di kepalanya. Lan Xiaoyan tidak melihat Ma Jun akan melanjutkannya, dia menyadari ada luka yang seharusnya tidak disinggungnya saat itu.Sejenak, Lan Xiaoyan memperhatikan Ma Jun, Anak Iblis yang ditakuti oleh orang-orang. Namun pemuda itu terlihat seperti orang seusianya meskipun emosinya tidak mudah dikendalikan. Mata merah miliknya telah melihat banyak hal yang belum pernah Lan Xiaoyan lihat, yang membuat Lan Xiaoyan menaruh segan pada Ma Jun.Lan

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 113 - Sesudah Perang

    "Tidak mungkin..."Dokter Ouyang memelankan langkah kakinya saat tiba di depan lubang yang berasap, melihat seseorang terkapar di sana tak bernyawa. Kacamatanya retak dan dadanya terluka fatal. Bulir air mata menggenang di pelupuk mata lelaki ringkih itu, sekarang tugasnya adalah menyembuhkan korban virus yang ditularkan Black Jade Sword.Lan Xiaoyan dan kawan-kawannya telah berhasil menjatuhkan Black Jade Sword yang telah menjadi mimpi buruk mereka selama bertahun-tahun. Kini Ouyang sangat yakin dia mampu mengobati penduduk Kota Rouhan. Senyum bahagia terbit di bibirnya."Syukurlah..." Dia menyatukan kedua tangannya sembari berdoa.Di belakangnya, Feng Guang menyusul laki-laki itu dengan perlahan. Melihat jasad Manajer Li sekilas dan tersenyum melihat pemuda bodoh yang sedang tergelak bersama teman-temannya. "Entah kenapa terkadang aku merasa sial dan juga beruntung mengangkatnya menjadi muridku."Dokter Ouyang menoleh padanya. "Aku yakin kau sangat bersyukur memiliki murid sepertin

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 112 - Sebuah Awal Baru untuk Rouhan

    Kilat cahaya melaju dengan kecepatan tinggi, petir merah mengiringinya dan membentur perisai lelaki dengan kacamata hingga suara dentuman menggema keras. Dorongan yang sangat kuat hampir membuat Lan Xiaoyan dan Ma Jun terdorong. Mereka mulai memperkuat serangan dan menekan perisai Manajer Li.Lelaki itu membalas balik. Dia terdorong sekali dan membuka matanya lebar-lebar saat retakan kecil mulai menyebar. Perisai darah yang kuat mulai hancur. Lelaki itu melihat seseorang pingsan. Dia menjadi alasan mengapa Lan Xiaoyan berhasil selamat dari serangan sebelumnya."Tiga bajingan ini...." Angin berhembus kuat, kilat merah bercabang mencuat di balik perisainya. Serangan tersebut mulai membuatnya terdorong ke belakang.Tidak sampai di sana, Lan Xiaoyan mengeluarkan kekuatan yang jauh lebih besar. Membuat Manajer Li tercengang. "Dia mau mati-" gumamnya. Pemuda itu sudah menggunakan terlalu banyak kekuatannya. Terjangan dari depan sangatlah kuat hingga membuat kacamata lelaki itu pecah. Ma

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 111 - Menyatukan Kekuatan

    Melihat dua bocah dengan mata penuh keyakinan mulai membuat Manajer Li kesal setengah mati, jemarinya bergerak-gerak ingin mencabik kedua pemuda itu.Mereka berdua berdiri bersebelahan, mengumpulkan seluruh kekuatan untuk serangan terakhir"Jika kalian gagal akulah yang akan memakan kalian," ujarnya dengan suara berat. Manajer Li sudah lebih tahu apa yang membuat ketiga pemuda itu bertahan lebih lama setelah mendapatkan luka berat dari para Six Stars. "Untuk kalian ketahui saja. Ketika tubuh telah mencapai batas dan tetap memaksakan bertarung, kalian akan mati.""Kami ke sini untuk menang, bukan untuk mati!" sahut Ma Jun dengan kobaran api yang sangat besar menyala di seluruh tubuhnya. Mata Manajer Li bergerak merasakan aura kekuatan yang hampir tidak pernah diketahuinya. Beberapa pendekar memiliki elemen khusus dalam teknik bertarungnya, tapi qi yang dimiliki pemuda itu netral. Kedua alisnya bertaut. Namun mengabaikannya ketika tahu keduanya benar-benar mempersiapkan diri."Kalian

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 110 - Menang atau Mati

    Lan Xiaoyan hampir kehabisan napas, paru-parunya terasa berat sekali. Sosok tanpa wujud menekan dadanya dan mencekiknya dari belakang dalam keadaan dirinya tanpa bisa melawan. Dia memberontak namun benang-benang tipis merah merekat semakin kuat dan membalutnya. "Sial...." Kali ini Lan Xiaoyan benar-benar kehabisan langkah. Manajer Li tidak akan ragu-ragu mengambil nyawanya. Dia mencoba melihat sekitar. Ma Jun telah tumbang dan terkapar tak berdaya. Sementara itu Feng Guang telah pergi ke tempat yang jauh. Sementara Lao Zhan tidak muncul sejak tadi."Tenang saja. Tidak akan ada yang menolongmu." Tangannya mencair dan berubah menjadi sebuah pedang sabit, kakinya yang panjang melangkah cepat ke tempat Lan Xiaoyan digantung. Dia tidak akan membuang waktu dan melepaskan Lan Xiaoyan hidup-hidup.Belasan serangan mengenai Lan Xiaoyan tanpa ampun, tangan laki-laki itu bergerak tanpa jeda dan hampir tidak terlihat, wajahnya lebih cerah daripada sebelumnya dan dia menyeringai iblis seperti mel

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 109 - Kita akan Bertemu Lagi

    "Aku menyesali banyak hal selama ini. Aku benar-benar tidak berdaya menghadapi mereka, maafkan aku. Jika hari itu aku menyelamatkannya..."Quan Yui menyadari jarum-jarum darah akan membunuh mereka berdua dalam sekejap, dia ingin gadis itu mendengarkannya di saat-saat terakhir. "Aku tidak membencimu." Ucapan Mei Linlin membuatnya berpaling sejenak. Quan Yui menggunakan teknik tubuh besi lalu berkata. "Maafkan kelancanganku, nona.""Tidak—aku tidak mau dilindungi lagi-!"Lelaki itu melindungi Mei Linlin dengan tubuhnya."Kau adalah tuan putri kerajaan, nyawamu adalah masa depan rakyatmu. Satu-satunya pilihan adalah membiarkan orang lain melindungimu.""Tidak..," Mei Linlin meneteskan air matanya, dia memejamkan mata saat jarum darah menghujani mereka berdua."Heaven Breaking Sword Technique.""Fire Barrier!!"Gebrakan kuat menghancurkan pusaran jarum darah, pelindung api menghalau ribuan serangan dan membakar jarum-jarum tersebut. Manajer Li mengedipkan matanya dan di balik perisai api

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 108 - Kekuatan yang Asing

    Sebuah bayangan besar menutupi tubuh Lan Xiaoyan yang terbaring telungkup di atas tanah yang banjir. Darah mengalir mengikuti arus hujan yang turun dengan deras. Menghujani ratusan mayat dan membawa amis darah bersama angin badai.Lelaki dengan pedang kebanggaannya melirik ke bawah dengan enggan, "Terlalu cepat seribu tahun untuk menantang ku, bocah."Dia mengangkat wajah Lan Xiaoyan dengan ujung pedang. "Kau hanya akan mati konyol di tempat ini.""Aku bilang, aku ke sini untuk memukul pantat kalian semua."Yang Guang terdiam sejenak, lalu tertawa kemudian hingga suaranya menggema keras. "Nyawa sudah diujung tanduk dan kau masih bisa mengoceh. Aku benci bocah sepertimu.""Aku bilang..." Bola mata pemuda itu, tatapan haus darah yang baru kali ini dilihatnya. Yang Guang menebaskan pedangnya untuk memenggal Lan Xiaoyan di tempat. Tapi dia terlambat mengeksekusinya. "Aku datang ke sini untuk membunuh kalian semua!!" Guntur dahsyat seketika memekakkan telinga diselingi cahaya kilat. Yang

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 107 - Menebus Dosa

    Manajer Li mengangkat tangan kanannya ke arah Mei Linlin.Pupil mata safir membesar, pantulan sosok laki-laki dengan ribuan jarum darah terpantul di matanya. Ketakutan semakin nyata di saat jarum-jarum darah mulai bergerak cepat ke arahnya.Sampai saat itu tiba, Mei Linlin pasrah dengan keadaan, tidak akan mungkin bisa menghindari serangan sebanyak itu di waktu yang sama.Lucutan jarum terbang dengan gesit di tempat Mei Linlin berada. Gadis itu melindungi kepalanya sambil menunduk ketakutan. Napas gadis itu menderu kencang. Dia bahkan dapat melihat kedua lututnya bergetar hebat. Namun setelah beberapa detik dia menyadari tidak ada satu pun jarum yang mengenainya.Dengan hati-hati gadis itu mengangkat wajahnya dan melihat seseorang berada di depannya. Dia berkedip tak percaya dan segera melihat siapa yang melakukan hal itu."Kau-!" Mei Linlin terpaku tanpa bisa berkata-kata. Sudah pasti dia mengingat wajah lelaki itu. Orang yang membawa ibunya hari itu. Seseorang yang berdiri di dep

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 106 - Aku Berjanji akan Memperbaikinya

    Guntur menggema sangat keras di seluruh penjuru. Kilat petir memperlihatkan ratusan mayat yang terbaring tak bernyawa. Bau amis darah mulai tercium di mana-mana, beberapa jam berlalu begitu lambat dan perlahan merenggut nyawa. Tidak ada detik yang terlewatkan tanpa jeritan kematian yang sudah berlangsung cukup lama. Kini bulan purnama telah tertutup sepenuhnya oleh awan hitam yang tebal. Tak lama, hujan turun dengan deras.Kedua pendekar berdiri saling berhadapan dalam jarak kurang dari dua puluh meter. Baru beberapa menit bertarung, wilayah di sekitar mereka sudah porak-poranda. Hening tercipta dan diisi suara merdu seruling Fei Mengchen. Wanita itu berusaha menangkap Feng Guang dengan cakar hitam raksasa yang muncul dari tanah.Namun strateginya tidak cukup berhasil untuk mengelabui laki-laki itu, dengan cepat Feng Guang berpindah dan menyerang tengkuk lawan dari belakang.Sedetik sebelum Feng Guang datang, wanita itu menghilang dan muncul dari arah yang berbeda.Beberapa orang yan

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 105 - Terima Kasih telah Menerimaku sebagai Manusia

    Bebatuan kecil jatuh oleh getaran yang terus-menerus terjadi dalam waktu singkat, energi api yang amat besar menaikkan suhu udara perlahan. Kilat berapi terbang cepat di atas kepala Quan Yui berusaha untuk menggapainya. Di sisi lain Quan Yui bertahan hanya dengan menangkis setiap serangan menggunakan pedang.Marah. Ma Jun sangat marah hingga tenggorokannya seperti dikoyak-koyak. Bahkan api yang meledakkan semua barang tidak cukup untuk membalaskan kemarahannya. Hempasan berapi menabrak tubuh Quan Yui, kabut api berpencar. "Apimu tidak akan cukup untuk membakarku, iblis kecil," ucap Quan Yui memperlihatkan wajahnya yang setengah terbakar. Kedua tangan Ma Jun kembali mengeluarkan bola-bola api, dia bahkan tidak peduli apa yang dikatakan lelaki itu."Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau membunuh orang yang tidak pernah mengusik hidupmu?!" Quan Yui termenung sejenak menatapi mata Ma Jun yang tak ubahnya api kemarahan yang begitu membara. Dia memejamkan mata sejenak.Tidak mendapatkan ja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status