"Dasar tikus-tikus keparat..."Lelaki tersebut menopang tubuhnya dengan tombak baja kebanggaannya, tubuhnya terluka cukup berat namun dia masih bisa bergerak, sinar mata membunuh miliknya menatap nyalang ke arah semua orang yang berusaha melarikan diri darinya."Kalian pikir kalian siapa, berharap hidup di luar dengan bahagia? Tanpaku kalian hanyalah pecundang! Bersyukurlah, kalian seharusnya senang menjadi budakku!" bentak lelaki itu, yang membuat pria dan wanita budak menundukkan kepala. Secara tidak langsung mereka tunduk pada perintah Han Xiong karena takut. Lan Xiaoyan menyatukan alisnya kesal."Kembali padaku sekarang atau aku akan membunuh kalian beserta keluarga kalian!"Lao Ning dan Lan Xiaoyan menatap satu sama lain, para budak mulai terpengaruhi kata-kata Han Xiong karena mereka sangat ketakutan. Orang-orang itu bertukar pandang sesaat lalu akhirnya satu per satu pergi dari sisi Lan Xiaoyan dan kembali ke Han Xiong.Lan Xiaoyan menahan dada laki-laki bertubuh ringkih, "Apa
Lan Xiaoyan sebenarnya tidak begitu mengenal perempuan tersebut, tetapi dia sangat berterima kasih karena telah menyelamatkan anak Zhuge Liang. Pemuda itu berseru."Oi, kau yang menyusup ke gudang harta karun waktu itu, 'kan? Terima kasih, sudah menyelamatkan adik kecil itu, dan juga terima kasih berkatmu aku bisa membawa harta karun mereka hahahaha," tawanya tanpa rasa bersalah. Perempuan itu memelototkan matanya canggung, mulut pemuda itu baru saja membocorkan rencananya. Feng Guang sama kagetnya seperti perempuan itu."Bagaimana bisa seorang pencuri menyebutkan barang curiannya?" Lao Ning menggumam bingung. "Gudang harta karun?" Han Xiong mencoba mengingat sesuatu kemudian tombak di tangannya dihentakan keras, air mukanya menjadi lebih serius. "Jangan-jangan kau bukan bagian dari aliansi mereka, melainkan seorang kiriman dari organisasi tertentu? Jangan bilang tujuanmu adalah mencuri benda itu?"Perempuan itu mundur ketakutan.Han Xiong membunyikan lehernya berniat menghajar per
Tiga kali dentuman gemuruh menggema membuat tanah bergetar hebat, Gunung Gui Shan menunjukkan kekuatan aslinya, menciptakan amukan yang menggelegar. Sementara itu petir-petir menyambar dataran luas.Jinglu dan Xiong berusaha mati-matian mendorong sekat pelindung Gunung Gui Shan yang keras yang di saat yang sama melukai tubuh mereka hingga membuat Jinglu terjatuh. Siluman itu mencoba berdiri dan kembali mendorong sekat sekuat tenaga. Dia yakin Lan Xiaoyan bisa keluar dari tempat ini.Sejak awal kedatangan Lan Xiaoyan ke Gunung Gui Shan, Jinglu dan Xiong diam-diam selalu memperhatikannya yang setiap hari mencoba menghancurkan sekat ini sendirian. Sejak Lan Xiaoyan masih berusia enam tahun, tujuh tahun, tahun berikutnya dan sampai sepuluh kemudian dia masih melakukan hal yang sama tanpa peduli nyawanya. Setiap kali Lan Xiaoyan terluka kedua siluman itu membawanya ke rumahnya dan meninggalkannya seperti tidak ada yang terjadi. Karena pada dasarnya Jinglu dan Xiong merupakan salah satu
Bunyi derap langkah kaki menggema. Ruangan lantai atas terdengar sangat berisik. Bunyi pertarungan yang menghebohkan membuat langit-langit ruang bawah tanah bergetar. Dini hari yang mencekam di markas Iron Spear Clan menyisakan ketakutan di wajah semua orang yang terjebak di ruang bawah tanah. Lan Xiaoyan menengadah beberapa lama tanpa mengeluarkan kata-kata, dia hanya fokus mendengarkan apa yang berada di atas sana sembari menerka-nerka apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sebuah senyum tipis timbul di kedua sudut bibirnya. Pemuda itu sepertinya tahu siapa yang menimbulkan kegaduhan di atas sana, tidak mungkin dia melupakan 'suara' mereka, suara yang selama sepuluh tahun selalu didengarnya siang dan malam."Apa yang terjadi?" Lao Ning bertanya keheranan, sama halnya seperti yang lain. Mereka tidak kunjung mendapatkan petunjuk akan apa yang terjadi di atas selain kegaduhan dan getaran yang kuat. Tidak perlu menjelaskannya lagi, semua orang langsung tahu penyebab kericuhan tersebut s
"Singkatnya siluman yang sangat kuat dari makam misterius menitipkan ini dan membebaskan kami.""Baiklah, aku mengerti!" Lan Xiaoyan menyambutnya dengan senang hati.Sejenak Feng Guang menatapnya tidak yakin, "Kau tahu apa kegunaan permata itu?""Tidak.""Jadi letak mengertinya ada di mana?"Pemuda itu menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal sambil tertawa. "Pak Tua Feng pasti tahu kegunaannya, hehehe.""Jawabanmu sederhana sekali."Lan Xiaoyan tetap menjadi Lan Xiaoyan. Feng Guang tidak heran lagi dengan kelakuan ajaib pemuda itu.Lan Xiaoyan mengalihkan pandangannya ke depan, sesaat teringat masa kecilnya di mana para siluman itu hampir memakannya tapi sekarang justru mereka yang telah menyelamatkan nyawanya. Sadar keadaan semakin terjepit, pemuda itu berseru keras."Kita tidak punya waktu banyak! Semuanya, kita harus segera kabur dari tempat ini!"Para siluman serigala memberikan tumpangan untuk para wanita dan beberapa orang yang terluka sementara Jinglu membawa anak-anak kecil
"Tidak mungkin..." Suaranya bergetar. Lan Xiaoyan berlari cepat ke arah Lao Ning. Semua orang yang berhasil sampai di pintu menyaksikan dua saudara yang saling terikat satu sama lain kini berakhir tragis. Anak gadis Zhuge Liang hendak berlari ke dalam namun para wanita menahannya. Dia menangis sangat kencang.Lao Zhan diam membeku. Selama ini dia berpikir adiknya lah yang harus dilindungi, namun pada akhirnya Lao Zhan tersadar selama ini Lao Ning yang selalu mencoba melindunginya."Kakak..." Air mata hangat mengalir ke tangan Lao Zhan yang dingin. "Aku... aku tidak ingin kau melupakan keinginan kita... Jika kau melupakannya... kau akan melupakanku juga...." Darah mengalir dari mulut Lao Ning, tangannya mencoba meletakkan tangan Lao Zhan di pipinya. "Bawa aku... melihat mimpi-mimpi kita...."Matanya memanas, Lao Zhan tidak bisa memikirkan apa pun lagi. Air matanya jatuh membasahi pipi Lao Ning yang menarik napas tersengal-sengal. Bahkan kini Lao Zhan tidak peduli jika Walikota Daoluo
Bola mata Feng Guang bergulir mengamati kedua tangan Lan Xiaoyan yang penuh luka."Kurasa itu benar." Feng Guang menambahkan."Walaupun selama ini kau tidak pernah berinteraksi dengan manusia kurasa kau memiliki hati yang baik, kau peduli orang-orang di sekitarmu walaupun kau tidak terlalu mengenal mereka." ujar Feng Guang kecil.Lan Xiaoyan mengangkat wajahnya."Sebelum terjebak di Gunung Gui Shan aku pernah mendengar tentang keluarga Lao, klan pelayan Klan Xu. Mereka sangat keras pada anak-anaknya, sedari lahir semua yang akan mereka lakukan telah ditentukan oleh leluhur. Aturan di klannya pun sangat tidak masuk akal. Melanggar peraturan adalah dosa berat. Kau tidak boleh melanggar 800 aturan klan jika tidak ingin dicambuk." Lan Xiaoyan mengernyitkan keningnya. "800 aturan?""Kau tidak salah. 800 aturan."Lan Xiaoyan sempat melihat bekas cambukan di punggung Lao Zhan, dia tidak bisa membayangkan sebanyak apa pemuda itu menanggung rasa sakit bersama adiknya. Apa yang mereka inginkan
Oak meletakkan bunga liar di atas makam Lao Ning, membiarkan Lao Zhan duduk merenung di saat warna keemasan di langit mulai berubah menjadi malam yang kelam, bunyi jangkrik terdengar lamat-lamat mengisi kesunyian.Hanya tersisa Lao Zhan, Lan Xiaoyan, Feng Guang dan Oak di hutan tersebut. Saat sedang bersiap Lan Xiaoyan menyodorkan sebuah cincin kecil yang memiliki energi spiritual kepada Feng Guang.Feng Guang menurunkan alisnya sejenak, dia pernah melihat benda itu di peti harta karun Lan Xiaoyan di Gunung Gui Shan. Tentu saja Lan Xiaoyan baru tahu manfaat cincin itu setelah Feng Guang menjelaskannya. Nampaknya Lan Xiaoyan sudah menyimpan sesuatu yang luar biasa sehingga raut wajahnya sangat cerah meskipun sekitarnya temaram."Aku mendapatkan harta karun mereka, Pak Tua Feng!"Semua harta karun itu disimpannya di cincin ruang penyimpanan yang berfungsi menyimpan barang apa pun di ruang hampa yang hanya bisa dibuka dengan darah milik pemilik pusaka tersebut. Pusaka itu tidak terlalu