Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Fitnah Keji – 15

Share

Fitnah Keji – 15

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Habis berkata begitu Bayu tarik tangan Arya mengajaknya pergi dari tempat itu. Sambil melangkah mengikuti Bayu, Arya berkata ”Dasar geblek! Perlu apa kau memberi tahu semua itu kepadanya. Kenapa tidak kau katakan saja sekalian kalau Bintang telah memiliki banyak istri!"

"Biar dia tahu rasa! Mungkin dia merasa cantik sendiri di atas langit dan di kolong bumi ini! Kalau saja dia bisa datang ke tanah Jawa dia akan lihat bahwa gadis-gadis di sana banyak yang lebih cantik dan lebih mulus kulitnya dari dia. Mentang-mentang kita orang kesasar enak saja dia mau melecehkan kita! Aku sebenarnya sudah gerah. Ingin buru-buru angkat kaki dari negeri celaka ini”

"Aku juga," menyahuti Arya ”Tapi sebelum daun telingaku sebelah kanan kudapat kembali bagaimana mungkin aku bisa pergi!"

Bayu tertawa cekikikan ”Lama-lama di negeri aneh ini kau bisa berubah jadi mahluk aneh. Sekarang saja tampangmu sudah tidak karuan! Mata lebar jereng! Kuping cuma satu! Kek,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 16

    Bintang berdiri di atas kepingan batu besar berbentuk perahu tertelungkup itu. Jauh di sebelah utara menjulang Gunung Patinggimeru."Kawasan aneh..." membatin Ksatria Pengembara ”Batu-batu yang ada di sini semuanya berbentuk ganjil. Mengapa Ruhjelita meminta aku datang ke bukit batu ini?" Agak jauh di sebelah sana ada tiga buah batu berbentuk tiang. Ujungnya lancip runcing seolah hendak menusuk langit Sang pendekar ingat ”Itu tiga batu yang dikatakan Ruhjelita. Di situ dia akan menemuiku."Memandang ke arah barat Bintang melihat matahari sedang menggelincir ke titik tenggelamnya ”Malam masih agak lama. Rembulan belum tentu cepat muncul. Apakah benar dugaanku bahwa malam ini malam bulan purnama penuh seperti yang dikatakan Ruhjelita?" Saat itu Bintang mendadak ingat pada pertemuannya terakhir sekali dengan Ruhcinta beberapa waktu lalu ”Aku sempat berkata padanya bahwa aku tidak mencintai Ruhjelita ataupun Dewi Awan Putih. Mungkin aku terlalu tolo

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 17

    "Aku sengaja bicara berdekat-dekat begini, bukan maksud apa-apa," kata Bunda Dewi seolah tahu apa yang ada dalam benak atau hati sang Pendekar. ”Kegelapan malam bisa saja memiliki telinga yang dapat mendengar. Saputan angin mungkin saja merupakan suara yang menebar jauh ke tempat tak terduga. Duduk berdekatan begini aku bisa bicara lebih perlahan, untuk menjaga segala kemungkinan."Bintang tambah tidak mengerti. Mengapa pembicaraan itu seolah satu rahasia besar yang jangankan orang lain tapi udara malampun tak boleh mendengarkanya? Dia menunggu sampai sang Dewi akhirnya melanjutkan bicaranya."Hai, sejak beberapa waktu lalu telah tersebar kabar bahwa kau telah melakukan satu aib besar terhadap Ruhjelita, di satu goa.. Kau tahu, perbuatan ini bukan saja mencemari Negeri Jin, tetapi juga menjadikan satu pemandangan menusuk mata bagi kami para Dewi di Negeri Atas Langit.""Dugaanku tidak meleset!" kata Bintang dalam hati ”Hal sialan itu yang hendak dibi

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 18

    Lama Bunda Dewi terpana mendengar ucapan Ksatria Pengembara itu. Untuk beberapa saat sepasang matanya sampai tidak berkedip-kedip memandangi si pemuda. Perlahan-lahan Bintang bangkit berdiri. Tapi tiba-tiba Bunda Dewi memegang lengan 'sang Pendekar dan berkata ”Jangan pergi dulu. Pembicaraan kita belum selesai”Bintang merasa adanya kehangatan dalam pegangan Bunda Dewi ”Aku ingin melakukan sesuatu untuk menolongmu," bisik sang Dewi."Apa yang hendak kau lakukan Bunda Dewi?""Kau tahu, dengan tersebarnya berita aib itu keadaan dirimu sebenarnya terancam bahaya. Bukan mustahil ada pihak tertentu ingin mencelakai dirimu”"Saya memang sudah dicelakai!" kata Bintang pula sambil menyeringai."Mungkin juga ada yang berniat jahat hendak membunuhmu," ujar Bunda Dewi."Itupun sudah dilakukan orang. Secara kasar dan secara diam-diam. Terakhir sekali saya pernah hendak dibunuh dengan mawar kuning beracun yang kabarnya hanya

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 19

    KITA tinggalkan dulu ketegangan yang mulai menggantung di bukit berbatu-batu sementara bulan purnama masih juga belum memunculkan diri. Langit diatas sana masih masih gelap disaput awan. Angin bertiup sayup dan dingin. Di saat sore menjelang senja di hari yang sama, dua bayangan putih berkelebat ke arah timur me-ninggalkan kawasan pantai. Sambil lari dua orang itu tidak hentinya tertawa cekikikan. Dari tawa mereka jelas bahwa keduanya adalah perempuan. Ketika akhirnya mereka hentikan lari di satu tempat kelihatan mereka adalah dua gadis cantik berwajah sama. Ternyata mereka bukan lain Sepasang Gadis bahagia, cucu-cucu Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang belum lama berselang telah menipu kakek itu."Aku tak habis pikir!" berkata gadis di sebelah kanan yaitu Ruhkenanga ”Bagaimana mungkin mudah sekali kita membohongi orang tua itu! Padahal dia pandai dan cerdik luar biasa! Hik... hik!""Kau benar! Kurasa hari ini hari apesnya!" jawab Ruhkemboja sang kakak.&ld

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 20

    Sepasang daun telinga Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab bergerak-gerak. Dia mendengar suara kaki-kaki berlari, banyak sekali dan masih berada di kejauhan."Itu bukan suara lari Ruhkemboja dan Ruhkenanga..." membatin si orang tua yang otaknya berada di luar batok kepala ”Mereka berjumlah lebih dari empat orang. Aneh, mengapa mereka tidak segera menuju ke sini. Tapi berlari berputar-putar di tebing laut sebelah timur. Aku akan menunggu. Jika mereka muncul membawa niat jahat akan kuhabisi!"Sejak kejadian dua cucunya menipu dirinya dengan Tongkat Bahagia Biru orang tua ini selalu diselubungi hawa amarah. Dia seperti mau marah melihat siapa saja. Tidak heran kalau dia berucap dalam hati seperti itu.Suara kaki-kaki yang berlari terdengar makin keras ”Mereka mulai mendekat," kata Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tak selang berapa lama kakek ini melihat satu pemandangan aneh dihadapannya.Enam orang lelaki bertubuh besar bertelanjang dada meng

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 21

    Di atas tandu menggeletak dua sosok tubuh gadis yang nyaris tidak tertutup apa-apa. Sepasang mata mereka mendelik. Sebatang tongkat batu berwarna biru melintang di dada salah seorang gadis ini"Cucuku!" teriak si kakek”Ruhkemboja! Ruhkenanga!"Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab mendekati tandu. Dia membungkuk memeriksa dan dapatkan dua gadis di atas tandu masih bernafas dan berada dibawah satu kekuatan aneh yang melumpuhkan. Keadaan mereka mengenaskan sekali. Dari tanda-tanda yang ada di aurat mereka si orang tua maklum kalau dua cucunya ini telah dirusak kehormatannya secara keji”Biadab! Siapa yang melakukan perbuatan keji ini?!" teriak Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tangan kirinya menyambar. Laki-laki di samping kiri dijambak lalu diangkat ke atas. Tangan kanannya menghantam."Praakkkk!"Tulang muka lelaki itu melesak hancur. Darah muncrat. Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab bantingkan sosok yang sudah jadi mayat itu. Lalu dia menjamba

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 22

    KEMBALI ke bukit yang dipenuhi batu-batu berbentuk aneh di selatan Gunung Patinggimeru. Bulan purnama empat belas hari, bulat penuh telah muncul sejak beberapa waktu lalu. Keadaan di tempat itu kini tidak lagi diselimuti kegelapan. Bunda Dewi gerak-gerakkan jari-jari tangannya yang halus di atas lengan Bintang ”Kau belum menjawab pertanyaanku tadi Bintang. Malu menjawab atau memang tidak mau menjawab?! Apakah kau mencintai Dewi Awan Putih?"Bintang coba sunggingkan senyum. Diusapnya tangan Bunda Dewi lalu per-lahan-lahan dilepaskannya pegangan Dewi itu dari lengannya."Saya tidak tahu apa maksudmu dengan semua pertanyaan itu. Mungkin sekali kau tengah mempelajari seluk beluk ilmu bercinta?" Bintang tertawa lebar.Bunda Dewi juga tertawa tapi kembali mendesak ”Hai, kau pandai mengalihkan pembicaraan. Tapi benar dugaanku kau tak mau menjawab pertanyaanku.""Aku menunggu jawabanmu, Bintang," kata Bunda Dewi”Bunda Dewi, kerabatmu Dew

  • Penguasa Negeri Jin   Fitnah Keji – 23

    Kalau Ruhcinta hanya kerenyitkan kening mendengar ucapan Bunda Dewi itu, lain halnya dengan Dewi Awan Putih. Dia sangat terkejut karena tidak menyangka Bunda Dewi akan berkata seperti itu ”Bunda Dewi sepertinya ikut mempercayai bahwa memang aku atau Ruhjelita yang hendak membunuh Bintang dengan mawar beracun. Padahal aku menemukan bukti nyata, bunga-bunga itu berada dalam kamarnya. Untuk apa dia menyimpan bunga mawar itu kalau bukan ada maksud jahat? Hai Bunda Dewi, sejak aku menemukan dua kuntum mawar beracun dalam kamarmu aku sudah menaruh curiga. Kau berada di belakang semua bencana itu! Kau yang jadi biang racunnya. Sekarang kau hendak lempar batu sembunyi tangan. Bunda Dewi, walau kau junjunganku tapi untuk urusan satu ini aku melawanmu habis-habisan!" Selesai berkata begitu Dewi Awan Putih segera bergerak keluar dari balik persembunyiannya. Tapi langkahnya tertahan ketika telinganya kembali mendengar Bunda Dewi berucap."Bintang, ada satu tempat yang aman bagimu.

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status