Share

Akhir Derita – 25

Angin sedahsyat topan prahara melabrak. Pemuda gagah berseru keras. Dia berjumpalitan di udara. Lalu turun dan berusaha jejakkan dua kaki di atas batu di tepian telaga. Dia tidak menduga batu yang satu itu demikian licinnya karena terselimut lumut. Walau dia berusaha imbangi diri namun tak urung tubuhnya limbung dan mencebur masuk ke dalam air telaga. Untungnya telaga itu hanya sedalam dada. Dengan cepat pemuda gagah bergerak menuju tepian. Pagandring tidak memberi kesempatan. Kepalanya digoyangkan. Selarik sinar merah menyembur keluar dari kaca merah yang melekat di keningnya.

Melihat datangnya sambaran sinar merah yang pasti sangat berbahaya pemuda gagah hantamkan kaki kanannya ke dasar telaga. Tubuhnya melesat miring, jatuh tiga tombak dari tempatnya semula. Walau dia bisa menyelamatkan diri, namun saat itu terjadilah satu hal yang luar biasa. Sinar merah yang gagal menghantam pemuda gagah, mendarat di permukaan telaga. Air telaga serta merta berubah menjadi merah dan berg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status