Share

Hati Yang Terlarang - 8

“Memutus ranting dengan daun kering bukan pekerjaan mudah! Hanya orang berkepandaian luar biasa mampu melakukannya! Kakek yang seperti sinting ini pasti bukan makhluk sembarangan!” Baru saja Bintang membatin seperti itu tiba-tiba si kakek sudah ada di depannya. Dia menyengir hingga seluruh giginya memberojol keluar.

“He, Buyung! Kau tentu menduga aku ini sinting! Iya, kan?!”

“Walah, jangan-jangan dia bisa mendengar suara hatiku!” kata Bintang. Lalu dia balas menyengir. “Tidak, Kek. Menurutku kau tidak sinting! Malah aku senang mendengar nyanyianmu!” kata Bintang pula.

“He, begitu? Terima kasih! Yang betul saja Buyung!”

“Betul, nyanyianmu sangat sedap didengar,” kata Bintang.

Si kakek menyengir. “Terima kasih!” katanya lagi. Lalu, “Sekarang tolong kau pegangkan tangkai payung ini!” Karena payung langsung disodorkan kepadanya terpaksa Bintang pegang payung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status