Share

204. Bagian 17

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

KETIKA sang surya muncul di ufuk timur menerangi jagat, segala sesuatunya terlihat indah mulai dari lembah sampai ke puncak bukit di kejauhan. Namun semua keindahan itu seolah tidak tertangkap oleh sepasang mata biru bagus Dewi Awan Putih. Dia duduk di depan mulut goa kecil, merenung gundah. Hati dan pikirannya bergalau kacau. Sejak malam tadi boleh dikatakan dia tidak memicingkan mata sekejappun. Dia juga tidak berani masuk ke dalam goa dimana terbaring sosok Bintang, masih dalam keadaan kaku. Tak bisa bersuara tak dapat bergerak.

Berkali-kali Dewi Awan Putih menarik nafas dalam. Rasa bingung membuat dia tidak dapat mengambil keputusan. Matanya memandang ke arah puncak bukit di kejauhan. Di balik kerapatan pepohonan, samar-samar tampak satu bangunan putih kecil yang atapnya berbentuk rembulan setangan lingkaran. Itulah Puri Kebahagiaan, tempat dimana Bunda Dewi mengasingkan diri dan dikabarkan berada dalam keadaan hamil akibat hubungan gelapnya dengan Bintang.

Sampai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 18

    "Aku tak ingin terjadi sesuatu dengan dirimu," kata Dewi Awan Putih pula. Lalu dalam hati dia menambahkan. "Aku tak ingin kehilanganmu Bintang. Saat ini aku ingin sekali menyerahkan Cincin Berbatu Hijau padamu. Tapi aku takut. Itu hanya akan mempercepat kepergian dirimu dari sisiku.""Dewi Awan Putih, kulihat bibirmu bergerak. Tapi tak satu patahpun meluncur dari mulutmu," kata Bintang. Tangannya diulurkan memegang lengan Dewi Awan Putih. Sang Dewi pandangkan jari-jari yang memegang lengannya itu. Wajahnya yang cantik kelihatan memerah namun sepasang matanya bercahaya indah dan hatinya berbunga-bunga. Berjarak begitu dekat sekali dengan sosok jelita Dewi Awan Putih, membuat bintang dapat melihat betapa cantiknya Dewi Awan Putih. Wajahnya yang putih dan halus membuat Bintang tak kuat untuk tidak mengangkat tangannya untuk membelai wajah jelita itu. Dan saat kulit tangan Bintang terangkat dan membelai pipi indah Dewi Awan Putih.Cesss....!Dewi Awan Putih terhenya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 19

    BINTANG sampai di depan bangunan putih di puncak bukit. Pintu kayu kokoh yang tertutup terbuka sendirinya begitu dia sampai di depannya. Hawa aneh menebar bau wangi keluar dari dalam bangunan."Tamu yang sudah lama ditunggu silakan masuk!" Satu suara menggema di sebelah dalam. Karena merasa dirinya memang tidak bersalah, tanpa ragu Bintang ini melangkah masuk. Namun baru saja dia melewati pintu kayu tiba-tiba dua orang Dewi berpakaian merah muda menyambutnya. Bukan dengan keramahan tapi dengan todongan dua batang tombak. Tombak kedua siap menghunjam di dadanya, tepat di arah jantung.Dua orang Dewi lagi muncul di hadapan Bintang. Yang sebelah depan berkata. "Sebelum masuk kami harus menggeledehmu lebih dulu. Jika kau membawa senjata, harus diserahkan pada kami. Selain itu dua tanganmu harus kami amankan!"Begitu selesai berucap Dewi ini angkat tangan kanannya. Ternyata dia sudah menyiapkan segulung tali berwarna kuning. Tali ini kelihatannya buruk dan lapuk. Tap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 20

    Di tengah ruangan ada satu tempat tidur terbuat dari susunan empat kasur tebal. Di atas kasur ini, berselimutkan sehelai kain berwarna hijau muda terbaring sosok Bunda Dewi. Walau wajahnya agak pucat namun kelihatan lebih putih dan lebih cantik sebagaimana biasanya keadaan perempuan yang sedang hamil. Bagian perutnya yang tertutup selimut hijau kelihatan membuncit tinggi. Bunda Dewi terbaring dengan mata terpejam. Namun dari mulutnya tiada henti keluar suara seperti meratap yang membuat Ksatria Pengembara jadi mengkirik dingin tengkuknya."Bintang... Bintang. Kenapa kau tinggalkan diriku. Jika kau tidak mengasihi diriku aku rela. Tapi jangan sia- siakan anak kita. Kasihan bayi yang akan lahir nanti kalau sampai tidak mempunyai ayah. Bintang. Bintang dimana kau berada. Sampai hati kau meninggalkan diriku. Anak kita Bintang. Hasil hubungan kasih sayang kita”Semua orang yang ada di ruangan itu memandang pada Bintang. Bintang sendiri tegak tertegun, memandangi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 21

    "Cairan apa yang ada dalam belanga itu?""Ah! Kau keliwat curiga! Puluhan tahun aku mengelana kian kemari membawa cairan dalam belanga ini untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Isi belanga ini tentu saja obat! Bukannya racun! Jika kau tidak percaya kau boleh mencicipi lebih dulu. Kalau terjadi sesuatu denganmu, semua Dewi anak buahmu di tempat ini boleh menggorok batang leherku!""Dewi Awan Putih, harap kau mau memberi izin padanya. Jika dia mencelakai Bunda Dewi, aku yang pertama sekali akan membabat putus lehernya!" Habis berkata begitu Bintang keluarkan Pedang Pilar Bumi."Ha... ha... ha! Anak muda! Kau boleh putuskan leherku jika aku memang berniat jahat terhadap Dewi ini!""Bagaimana Dewi Awan Putih?" tanya Bintang.Setelah diam sejurus Dewi Awan Putih akhirnya mengangguk. "Lakukan apa yang tadi hendak kau lakukan! Tapi ingat Jika terjadi sesuatu dengan Bunda Dewi, kau akan menemui kematian pertama sekali di tempat ini Jin Obat Seribu!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 22

    "Tugasku sudah selesai. Dewi Awan Putih, aku mohon diri sekarang”"Jin Obat Seribu, kami berterima kasih padamu. Jika aku boleh bertanya, apakah kau tahu siapa gerangan yang telah berbuat begitu keji terhadap Bunda Dewi?"Jin Obat Seribu tersenyum. "Aku tahu paling tidak dapat menduga. Tapi aku tidak mau mengatakan...""Apakah Jin Santet Laknat?" tanya Dewi Awan Putih, membuat Bintang menjadi sesak dadanya karena ingat akan Ruhrembulan. Dia menjadi lega ketika melihat Jin Obat Seribu gelengkan kepala."Bukan nenek satu itu. Tapi orang lain!"Ketika Jin Obat Seribu melangkah ke pintu ruangan, Bintang segera mengikuti. Dewi Awan Putih ikut pula beranjak. Sambil berjalan Bintang berkata. "Raja Obat, aku berterima kasih padamu. Kau telah membebaskan diriku dari segala tuduh dan fitnah! Aku tidak melupakan budi baikmu ini!"Makhluk gemuk itu tertawa lebar. "Anak muda, kau berhati-hatilah. Di negeri ini masih ada orang yang tidak menye

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 23

    MAHLUK yang tubuhnya dikobari api itu berlari ke arah timur. Gerakannya tidak secepat se perti biasanya. Sesekali dia berhenti sambil memegangi dadanya yang remuk. Keadaannya luar biasa menggidikkan.Tubuhnya sebelah kanan hanya berupa satu lobang besar hingga isi dada dan isi perutnya terlihat dengan jelas. Bahkan usus besarnya nyaris memberojol keluar kalau tidak terkait pada satu dari dua tulang iganya yang patah. Pada kening sebelah kiri ada satu lobang besar. Lelehan darah hitam mengering menutupi sebagian wajahnya yang angker.Lalu kaki kanannya yang sebelumnya dikobari api kini kelihatan bengkok hitam kebiruan. Mahluk ini adalah yang pernah menjadi Utusan atau Wakil Para Dewa di Negeri Jin dan dikenal dengan sebutan Pamanyala.Sebagaimana diceritakan dalam Episode sebelumnya. Mahluk ini bertempur habis-habisan menghadapi musuh bebuyutannya yang pernah dimakan kutukannya yakni Jin Terjungkir Langit alias Pasedayu. Kemudian ketika Jin Selaksa Angin al

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   204. Bagian 24

    Jin Muka Seribu, yang dijuluki Jin Segala Keji Segala Tipu Segala Nafsu tegak bertolak pinggang. Kepalanya yang memiliki empat muka saat itu telah berubah menjadi muka-muka raksasa pertanda dia sedang marah besar."Hai Junjungan, Raja Diraja semua Jin di Negeri Jin ini. Mohon maafmu. Aku mengaku salah karena gagal menjalankan tugas.""Kau tidak usah bicara banyak! Dari keadaan dirimu saja aku sudah tahu kalau kau tidak becus menjalankan tugas rahasia! Kau telah memperhambakan diri pada Jin Tangan Seribu. Tapi kau tidak mampu mendapatkan rahasia ilmu bagaimana caranya menembus waktu, masuk ke negeri manusia!""Maafkan aku Jin Muka Seribu. Puluhan hari aku tak tidur-tidur mengintai kelengahan Jin Tangan Seribu. Tapi setiap aku berusaha hendak melumpuhkannya dia seperti sudah tahu dan berjaga-jaga.""Kau juga tidak berhasil mencuri ilmu berubah ujud membentuk empat tangan!" Bentak Jin Muka Seribu."Aku mengaku salah dan siap menerima hukuman!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Penguasa Negeri Jin   205. Istana Surga Dunia

    KITA kembali pada Jin Terjungkir Langit alias Pasedayu dan Jin Selaksa Angin alias Ruhpingitan. Seperti dikisahkan dalam Episode sebelumnya ("Cincin Maharaja Jin") sepasang suami istri yang saling terpisah selama puluhan tahun itu akhirnya bertemu. Keduanya berpeluk bertangisan penuh gembira tapi juga penuh haru di dalam sebuah danau kecil."Peluk tubuhku erat-erat Ruhpingitan. Kalau tidak aku akan meluncur terbalik, kepala masuk ke dalam air, kaki mencuat di atas danau. Kau akan bingung memegangi tubuhku! Ha... ha... ha. ""Pasedayu suamiku, derita sengsaramu akan berakhir hari ini!" kata Ruhpingitan sambil memeluk erat Pasedayu dan membelai rambut putihnya yang basah kuyup. "Kau tahu, sendok sakti terbuat dari emas itu ada padaku.""Astaga! Apa katamu?!" Pasedayu terkejut seolah tak percaya akan pendengarannya."Sendok Pemasung Nasib ada padaku." Bisik Ruhpingitan."Keterangan pemuda asing bernama Bintang itu ternyata benar. Dia pernah mengatakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status