Share

204. Bagian 20

Di tengah ruangan ada satu tempat tidur terbuat  dari susunan empat kasur tebal. Di atas kasur ini, berselimutkan sehelai kain berwarna hijau muda terbaring sosok Bunda Dewi. Walau wajahnya agak pucat namun kelihatan lebih putih dan lebih cantik sebagaimana biasanya keadaan perempuan yang sedang hamil. Bagian perutnya yang tertutup selimut hijau kelihatan membuncit tinggi. Bunda Dewi terbaring dengan mata terpejam. Namun dari mulutnya tiada henti keluar suara seperti meratap yang membuat Ksatria Pengembara jadi mengkirik dingin tengkuknya.

"Bintang... Bintang. Kenapa kau tinggalkan diriku. Jika kau tidak mengasihi diriku aku rela. Tapi jangan sia- siakan anak kita. Kasihan bayi yang akan lahir nanti kalau sampai tidak mempunyai ayah. Bintang. Bintang dimana kau berada. Sampai hati kau meninggalkan diriku. Anak kita Bintang. Hasil hubungan kasih sayang kita”

Semua orang yang ada di ruangan itu memandang pada Bintang. Bintang sendiri tegak tertegun, memandangi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status