Share

203. Bagian 19

Habis berkata begitu Jin Ma|a Obat gerakkan tangan kirinya. Dia turunkan belanga besar panas yang ada di atas sorbannya. Mulut belanga didekatkannya ke bibir Ruhmundinglaya yang agak terbuka. Lalu enak saja cairan panas yang ada dalam belanga itu diguyurkannya ke dalam mulut si nenek. Jin Patilandak dan Tringgiling Liang Batu melengak kaget. Mereka tahu cairan yang ada dalam belanga itu panasnya bukan main. Justru cairan itu diguyurkan ke dalam mulut nenek yang sedang sekarat!

"Glekk... glekkkk...! Cesss! Cesss! Cesss!"

Jin Obat Seribu tertawa gelak-gelak. Sementara Patilandak dan Tringgiling Liang Batu sama tercekat. Dari mulut Ruhmundinglaya tiba-tiba menggelegar satu jeritan dahsyat. Cairan aneh bercampur buku-buku darah menyembur. Bersamaan dengan itu sosok si nenek bangkit terduduk. Sepasang matanya membeliak kemerahan. Sesaat kemudian tubuh itu terbanting kembali ke atas tandu.

"Mati!" seru Jin Patilandak.

Jin Obat Seribu tertawa. "Jangan khawatir.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status