Share

203. Bagian 23

DERU lima air terjun seolah menjadi pengantar kekhusukan samadi yang tengah dilakukan kakek berambut putih riap-riapan itu. Orang tua ini memiliki kening, hidung dan dagu sama rata dengan pipinya. Dia duduk bersila mengapung satu jengkal di atas batu rata di dalam bangunan berbentuk gapura.

Orang tua ini bukan lain adalah Jin Tangan Seribu, salah seorang tokoh rimba persilatan yang disegani di Negeri Jin. Di langit matahari mulai condong ke barat. Dewi Awan Putih sampai saat itu masih saja tetap duduk bersila di hadapan si orang tua. Sikapnya yang sepanjang hari memperlihatkan kesabaran kini mulai goyah. Dewi ini mulai gelisah, apa lagi setelah melihat petang mulai merayap siap membawa sang surya ke titik tenggelamnya.

"Cucuku Dewi Awan Putih, sifat manusia luar rupanya mulai mempengaruhi dirimu. Dimana kau simpan rasa kesabaranmu selama ini?" Tiba-tiba kesunyian dan keresahan menunggu dipecahkan oleh suara aneh yang seolah datang dari empat jurusan hingga sulit menget

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status