Share

203. Bagian 24

"Aku mendengar. Aib besar bagi bangsa Dewi! Lagi-lagi karena perbuatan pemuda bernama Bintang itu! Bunda Dewi sampai hamil! Jika tiba saatnya pemuda itu perlu dimintai pertanggungan jawabnya. Dengan darah bahkan kalau perlu dengan nyawanya! Aku mengerti cucuku. Pergilah. Selalu berlaku hati-hati dimana kau berada, dengan siapapun kau berhadapan..."

Dewi Awan Putih bersujud di hadapan Jin Tangan Seribu lalu tinggalkan bangunan berbentuk gapura itu. Sesaat setelah Dewi Awan Putih meninggalkan tempat kediamannya, Jin Tangan Seribu usap-usap janggut putihnya, menatap ke arah pedataran berumput di seberang sana. Rumput di pedataran itu tidak berwarna hijau seberapa lazimnya warna rumput melainkan berwarna biru.

"Cincin Berbatu Hijau milik maharaja jin terdahulu. " desis Jin Tangan Seribu. "Cincin keramat itu tidak berhasil aku dapatkan. Tidak ada yang tahu dimana beradanya. Cucuku datang membawa cerita tentang mimpi melihat cincin sakti itu. Apakah dia berkata benar...? Buk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status