Share

199. Bagian 19

PAEKAKIENAM, kuda hitam berkaki enam milik Maithatarun bergulingan bergemuruh kian kemari sambil melejang-lejangkan kaki. Debu dan pasir semakin banyak beterbangan ke udara. Dua pohon patah dan sebuah batu besar terbelah berkeping-keping dihantam tendangan binatang raksasa itu. Bau sangit daging terbakar memenuhi udara. Kuda bertanduk dua itu meringkik sekali lagi lalu.

"brakk!"

Tubuhnya menghantam sebatang pohon besar. Pohon ini berderak keras lalu tumbang dengan suara menggemuruh. Di bawah pohon Paekakienam terkapar melejang-lejang. Sekujur tubuhnya yang penuh guratan luka sangat dalam, berselemak darah, mengepulkan asap, berada dalam jiratan jaring api biru.

"Pae! Pae! Kudaku... Kudaku!" teriak Maithatarun melihat apa yang terjadi dengan binatang tunggangannya itu. Lalu seperti orang kalap dia hendak mengamuk. Kakinya diangkat untuk bisa menginjak putus jaring di bagian bawah tapi tidak berhasil. Tangannya lalu digerakkan untuk melepas pukulan Kutuk Api Dari

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status