Share

197. Bagian 10

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di udara, penunggang walet raksasa tertawa bergelak, Setelah berputar dua kali walet hitam itu menukik turun. Saat itulah Maithatarun hantamkan tangan kanannya. Lima jari tangan menjentik keras.

Lima larik sinar hitam membeset ke udara, menggempur walet raksasa dan penunggangnya dari lima jurusan. Seperti tahu bahaya walet raksasa menggebrakkan sayapnya. Binatang ini menukik tajam sementara penunggangnya melompat sebat, lalu laksana terbang dia melayang ke bawah dan turun di atas bukit batu, terpisah sejarak dua belas langkah dari hadapan Maithatarun.

 Sepasang alisnya menjungkat ke atas ketika mendengar suara walet hitam menguik di udara pertanda binatang itu mengalami kesakitan hebat Nyatanya, salah satu dari lima larikan sinar hitam berhasil menghantam sayapnya, merobek hangus bagian kulitnya dan menghancurkan jaringan tulang-tulangnya. Sebagian dari sayap itu kelihatan menciut pendek. Dalam keadaan oleng dan sayap mengepulkan asap walet hitam ini mendarat di a

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 11

    "Api lblis Penjaring Roh!" teriak Maithatarun menyebut ilmu yang dikeluarkan lawannya itu."Setahuku ilmu ini hanya dimiliki oleh Jin Santet Laknat! Celaka! Bagaimana jahanam Ini bisa memilikinya!""Dress!"Bola batu di kaki kiri Maithatarun terpental. Tubuhnya ikut terpelanting sampai tiga tobak. Lalu jatuh terbanting di tanah.“Wuss! Wusssss! Wusssss! wussssss!"Lima larik sinar hitam pukulan sakti Kutuk Api dari Langit yang tadi dihantamkan Maithatarun hancur bertaburan berubah menjadi asap begitu saling bentur dengan jaringan api biru. Dengan luka pucat dan sekujur tubuh sakit Maithatarun cepat bangkit berdiri. Namun“Wuuutttt!"Jaringan Api lblis cepat berkelebat menggulung dan membungkus tubuhnya."Cessss! Cessss! Cessss!"Tubuh Maithatarun terpanggang hangus di beberapa bagian. Lelaki ini menjerit kesakitan. Dia berusaha lepaskan diri dari jaring api biru tapi sia-sia saja. Semakin dicoba semakin banya

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 12

    MULUT Maithatarun bergetar ketika perlahan, antara terdengar dan tiada dia menyebut nama kedua orang itu. "Jin Terjungkir Langit.. Ruhsantini." Kakek yang tegak di atas dua tangannya itu memang Pasedayu alias Jin Terjungkir Langit adanya. Sedang perempuan cantik berpakaian serba merah adalah Ruhsantini, bekas istri Jin Bara Neraka.Melihat kemunculan istrinya, Jin Bara Neraka yang sedang marah karena menemukan walet terbang tunggangannya dalam keadaan mati pecah kepala jadi bertambah marah. Sekali lompat saja dia telah berada di hadapan Ruhsantini."Perempuan laknat! lstri celaka! Pasti kau yang telah membunuh walet tungganganku! Kepalanya hancur!""Makhluk keji tak mengenal tobat! Tangan kirimu sudah kuhancurkan! Apa itu tidak cukup menjadi pelajaran? Rupanya kau memang minta kuhancurkan kepalamu seperti aku menghancurkan kepala walet hitam itu!" Balas mendamprat Ruhsantini. Jin Bara Neraka keluarkan suara menggembor. Mulutnya berteriak."lstri celaka! D

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 13

    Jaring biru itu kini tidak bedanya seperti terbuat dari tali biasa. Maithatarun selamat dari kematian walau hampir sekujur tubuhnya hangus terkelupas dan saat itu dia masih tergeletak tak sadarkan diri. Dengan dua tangannya Jin Terjungkir Langit berusaha merobek putus jaring api biru. Tapi luar biasanya jaring yang sudah berubah dingin itu atos sekali. Bagaimanapun si kakek mengerahkan kesaktiannya tetap saja dia tidak mampu menjebol jaring guna mengeluarkan Maithatarun yang masih terjerat."Jaring jahanam! Setahuku Jin Santet Laknat tidak memiliki kepandaian menciptakan jaring seperti ini. Kalau tadi makhluk bertangan logam itu mengaku murid si nenek, niscaya dukun jahat itu dapatkan ilmu keparat ini dari seseorang. Aku harus mencari tahu siapa adanya. Tapi perduli setan! Yang penting saat ini anak itu sudah berhasil aku selamatkan. Kalau perlu aku akan membawanya dalam keadaan masih berada dalam jaring itu. Mungkin benar kabar yang pernah ku dengar. Hanya ada beberapa orang

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 14

    "Huh! Bicara sombongnya! Hai! Kalau tidak kebetulan lewat di sini, dan mengira kadal hangus itu pemuda penolongku, perlu apa aku berada di tempat hi!" Si nenek cibirkan bibirnya. Dia melirik pada si kakek, lalu perhatikan acuh tak acuh perkelahian yang terjadi antara Ruhsantini dengan Jin Bara Neraka. Si nenek kembali songgengkan pantatnya dan"buuttt... !" Lalu dia putar tubuh hendak pergi."Tunggu!" Jin Terjungkir Langit berseru."Pemuda asing yang kau katakan itu. Apakah namanya Bintang?""Apa perdulimu! Siapapun namanya apa urusanmu?!" tukas Ruhkentut."Buuumt!" saking geramnya Jin Terjungkir Langit keluarkan suara seperti orang kentut dari mulutnya."Aku memang harus perduli. Pemuda itu pernah menyelamat kan diriku! Dengar kau nenek buruk muka kuning! Jika kau berani mencelakai pemuda itu, akan kurajam tubuhmu! Akan kubuat kau jadi matang seperti ikan asap!"Si nenek songgengkan pantatnya. Kembali hendak keluarkan kentut. T

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 15

    "Gendakmu sudah kujebloskan dalam jaring api biru! Sekarang giliranmu!" Jin Bara Neraka kertakkan rahang. Tangan kirinya digerakkan. Dari pentolan pentolan runcing di sepanjang lengan palsu yang terbuat dari logam itu, melesat keluar larikan-larikan sinar biru, bergulung membentuk jaring. Lalu menyambar ke arah Ruhsantini! Perempuan itu cepat menghindar, melompat dan berlindung ke balik sebatang pohon.“Wuuusss!"Jaring api yang disebut Api lblis Penjaring Roh menyambar. Laksana senjata tajam membelah air begitulah kelihatan jaring api itu melewati batang pohon. Begitu lewat batang pohon serta merta berubah hangus hitam kebiru-biruan lalu tumbang dengan suara bergemuruh. Ruhsantini cepat menyingkir namun dia terkesiap kaget ketika tiba-tiba saja, cepat sekali. Di atasnya jaring api biru telah menyambar ke bawah, siap menjerat tubuhnya! Perempuan ini keluarkan pekik ngeri seraya coba menghantam dengan pukulan tangan kosong mengandung tenaga dalam tinggi. Namun sia

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 16

    "Tua bangka gatal! Mengapa kau cuma menamparku satu kali?! Ayo tampar lagi! Lakukan sepuasmu!" Tiba-tiba Ruhsantini berteriak. Si nenek pelototkan matanya. Dia hendak bergerak maju dan benar-benar hendak menampar Ruhsantini. Tapi tiba-tiba dia hentikan gerakannya dan menyeringai. Setelah kentut dua kali dia berkata."Jangan kira aku tidak tahu akal busukmu! Kau minta aku menampar agar bisa memutus tali-tali jaring!""Buutt!" Si nenek kentut."Perlu apa menolongmu. Lebih baik aku mencari kibul ayam jantan. Tinggal enam belas ekor lagi! Aku akan segera sembuh! Hik... hik!" Si nenek songgengkan pantatnya ke arah Ruhsantini lalu kentut lagi dua kali berturut-turut. Setelah itu sekali berkelebat perempuan tua itupun lenyap. Ruhsantini memaki habis-habisan."Nenek otak miring! Mencari kibul ayam jantan katanya! Apa artinya kibul? Tua bangka tidak berbudi!" Ruhsantini kemudian periksa bagian jaring yang putus. Dia coba menarik-narik dan memasukkan kepalanya.

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 17

    KSATRIA PENGEMBARA berlari cepat melewati deretan pepohonan dan semak belukar tinggi. Ruhcinta berada di sebelah depannya. Walau saat itu cahaya sang surya yang hendak tenggelam mulai redup namun karena Ruhcinta tak berapa jauh di depannya dengan mudah Bintang bisa mengikuti lari si gadis.Sebentar saja kedua orang itu telah masuk jauh ke dalam rimba belantara. Di satu tempat sosok Ruhcinta lenyap. Bintang hentikan larinya, memandang berkeliling."Ruhcinta! Dimana kau?!" Bintang memanggil. Suaranya bergema dalam rimba belantara yang mulai gelap itu. Tak ada jawaban. Bintang menunggu. Sesekali terdengar suara desir dedaunan yang saling gesek oleh tiupan angin."Ruhcinta?!" Bintang memanggil kembali. Setelah ditunggu tetap tak ada jawaban Bintang bersiap untuk mengerahkan Ilmu Mata Dewa yang didapatnya dari Dewa Kera. Ilmu yang sebelumnya hanya bisa digunakan untuk melihat segala sesuatunya dengan lebih jelas dan mampu melihat kelemahan jurus lawan, kini Bintang t

  • Penguasa Negeri Jin   197. Bagian 18

    Dalam gelapnya malam, di atas pohon di pinggir kawasan rimba Alas Diam Salawasan, Jin Santet Laknat mendekam tak bergerak. Sepasang matanya yang tanpa alis terpejam. Paruh burungnya bergerak-gerak. Saat itu pikirannya sedang kacau. Hatinya terus menerus membatin."Betul apa yang diucapkan Junjungan. Ternyata pemuda itu memiliki wajah cakap serta perawakan gagah sempurna. Hai... Bersyukur aku masih bisa menahan diri hingga pukulanku tadi tidak sampai merenggut nyawanya. Hai, apakah hatiku telah tergoda? Junjungan, apakah aku benar harus mengikuti ucapanmu? Mengawini pemuda itu, menjadikannya sebagai suamiku? tapi bagaimana mungkin? Keadaan rupaku yang seperti ini tidak memberi jalan baginya untuk menyukai diriku. Apalagi dia sudah mengetahui kejahatan yang aku lakukan terhadapnya. Aku memang memiliki ilmu kesaktian bernama llmu Bersalin Wajah. Dengan ilmu itu aku bisa merubah diri setiap saat aku suka. Merubah wajah dengan wajah siapa saja yang aku suka. Tetapi hal itu tak bis

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status