Share

Part 23. Cari Pengacara

"Tapi aku takut Rei."

Walaupun Reisya menguatkan ku entah kenapa ada rasa takut terlintas dibenak ini. Dan aku tidak tahu apa arti dari rasa takut tersebut.

Reisya memegang kedua bahu lalu menatap tajam dan menyeka air mata ku yang jatuh dengan pelan, "Rinjani, kamu nggak perlu takut akan apa-apa. Lagian kalau kita pakai pengacara bakalan gampang. Jadi kamu tenang yah, harus kuat ini demi harga diri. Bentar, aku coba hubungi temenku dulu." ujar Reisya melepaskan pegangannya lalu mengambil gawai di dalam tas, lalu ...

"Hallo Al, lu dimana? Lagi sibuk nggak?"

"Hei Rei, apa kabar? Gue lagi di Bali nih ada urusan. Emang kenapa? Dari nada ngomong lu kayaknya penting banget nih kayaknya? Lu lagi ada masalah ya?

"Bukan gue, tapi temen deket gue digugat cerai sama lakinya. Rencana mau pakai jasa lu buat kasus dia nanti. Lu kapan balik ke Jakarta?

"Nanti malam gue juga balik Rei. Lu datang aja ke kantor bareng temen lu itu!"

"Oke, besok gue kabari lu yah."

Reisya mematikan sambungan teleponya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status