Share

Part 26. Masa Lalu Memburu

last update Huling Na-update: 2023-06-01 22:47:03

"Kalau surat rumah udah dibalik nama sama dia, Rei, setahun yang lalu malah. Dan soal bukti perselingkuhan itu, ada. Aku ada rekaman CCTV nya." ucapnya dengan senyum tipis.

"Syukurlah Rin, aku mau lihat gimana ekspresi Reno ketika mempermalukan diri sendiri di depan orang banyak." ujar Reisya sambil tertawa, tentu saja dia bahagia melihat Mas Reno masuk perangkapnya sendiri.

Aku hanya membalas dengan senyuman. Andai saja kamu tidak mengkhianati ku sejauh ini Mas, mungkin saja aku bisa memberi maaf padamu. Andai juga kamu mau mendengarkan semua penjelasan ku pasti pernikahan kita masih bisa diselamatkan.

Triiing.. Truuung...

Aku dikejutkan dengan bunyi nada pesan ponselku, dan ku buka, hmm ...

[Hei Jal*ang, jangan pernah merasa menang. Kau akan hancur.]

Begitu isi pesan lagi dan lagi dari nomor yang tidak dikenal.

"Rin, kamu kenapa? Kok mukanya berubah gitu?"

"Iya nih, aku penasaran sama pengirim pesan teror ini Rei."

"Pesan teror gimana?" Reisya mengernyitkan dahi.

"Itu yang nggak tah
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 27. Amplop Coklat Persegi Panjang

    "Masuk." terdengar sahutan dari dalam tentu suara Pak Bos bertubuh gendut dengan suara menggelegar.Ku buka perlahan dan menutup pintu lalu membalikkan badan ternyata gundik kesayangan mantan suamiku sudah duduk manis di sofa dengan senyum tipis, bibir menyungging sebelah kanan atas. Ku putar bola mata ke arah Pak Harjoko, terlihat tampang sangar Pak Bos yang sedang duduk di meja kerjanya ditambah lagi matanya melotot tajam.Aku berjalan pelan sambil mengatur nafas dan emosi. Feeling ku berkata ada yang tidak beres, pasti ada sesuatu yang sudah dilakukan wanita gundik itu, tentu saja hal buruk yang dia perbuat."Ada perlu apa yah Pak? Kok nyuruh saya ke ruangan Bapak?" tanya ku dengan nada rendah, ku pasang wajah tenang."Tak usah banyak tanya. Ini apa? Hah?" dia mengambil sesuatu dari laci lalu menghempaskannya di atas meja.Ku ambil amplop berwarna coklat berbentuk persegi panjang lalu mengeluarkan isinya. Waw, apa yang ku lihat, beberapa cetakan foto, ada gambar ku dengan Deska. Te

    Huling Na-update : 2023-06-01
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 28. Kok Takut?

    "Nggak usah Pak, nggak usah, jauh juga ke kampung saya Pak. Lagian juga nggak orang lagi di rumah saya di kampung Pak, keluarga juga udah pada balik." dia menyerobot Pak Bos yang baru selesai berbicara tanpa gelagat ketakutan dari bahasa tubuhnya."Nggak apa-apa kali, Ta. Kami juga ingin melihat makam ibu mu."Rinata semakin terlihat gugup, ditambah Pak Bos juga tidak menggubris apa yang dikatakan Rinata."Oh iya Pak, kami boleh permisi." pamit ku."Iya silakan, tapi jangan lupa Rinjani. Saya tunggu janji kamu untuk masalah yang tadi."."Iya, Pak. Siap. Hmm, Pak, kata Pak Wawan kunci mobil saya ada di Bapak ya? Boleh saya minta pak."Dia hanya diam tanpa kata sembari memberikan kunci mobilku. Raut wajahnya masih memberikan aura kesal kepadaku. Tapi tak apa."Rinata, kamu ikut saya sekarang ke ruangan." perintahku.Dia hanya mengangguk pelan dan mengikuti ku dari belakang, ku lihat wajahnya semakin pucat pasi berbeda dengan kedatangan ku tadi. Hampir saja Pak Harjoko termakan jebakan

    Huling Na-update : 2023-06-01
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 29. Di Ruangan Pengacara

    Lalu mengetuk pintu ruangan kerja lelaki berkulit sao matang berambut ikal itu.Tok... Tok... Tok..."Silakan masuk." terdengar sahutan dari dalam."Sore Al, maaf ya baru bisa ke sini. Banyak yang mesti diurus tadi." ucapku."Iya, nggak apa-apa Rin, silakan duduk dulu.""Makasih."Selang setengah jam aku berpamitan dengan Aldy, setelah menyerahkan semua bukti-bukti yang ku temui, termasuk memberikan salah satu bukti screenshot. Ada beberapa yang di screenshot dari rekaman CCTV yang ku dapatkan, aku masih manusia yang punya logika, meski tak rela diperlakukan seperti ini. Tapi bagaimana pun tak mungkin aku perlihatkan ke Aldy adegan ranjang mereka yang memalukan dan menjijikan itu.Pesan Aldy, karena besok baru sidang mediasi jadi aku sendiri yang akan datang ke persidangan. Tak apa, yang jelas aku akan menang sampai tahap terakhir. Dan apa yang dia tuduhkan terhadap ku, akan membuat dirinya malu sendiri di persidangan nanti. Lagi lagi ini hanya soal waktu.Sembari berjalan menuju park

    Huling Na-update : 2023-06-01
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 30. Jangan Percaya!

    "Ngapain bengong hah? Baru sadar kalau ibu mu penghancur rumah tangga orang. Dan pantas saja, ibumu dibuang begitu saja oleh bapakmu sendiri." ujarnya terlihat senyum dengan bibir menyungging ke arahku."Anda kalau tidak tahu akar masalahnya jangan sekali-kali menuduh ibuku. Satu hal lagi, lebih baik anda tanyakan sendiri ke ibu anda seperti apa kejadiannya, jangan lempar batu sembunyi tangan. Seenaknya memfitnah orang lain tanpa bukti. Dan, anda waktu itu juga tidak ada di Indonesia bukan?" cerocos ku dengan mata melotot tajam ke arah Shinta, apa dia ingin ku tampar seperti Rinata tadi, bathinku geram."Udahlah Rinjani, benar kan kataku. Kau persis sama dengan ibumu tukang selingkuh, dasar wanita kampung, aku menyesal telah menikahi kau." bentak Mas Reno."Cukup Mas, cukup. Aku sudah muak dengan drama gundik dan kakak gundik mu itu. Asal kamu tahu, Deska itu pacar Rinata. Dan kamu adalah alat bagi Shinta dan Rinata. Kamu pikir Rinata itu baik? Tidak, dia sengaja memperalat mu agar be

    Huling Na-update : 2023-06-01
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 31. Ruang Sidang

    Ku pandangi seluruh penjuru ruangan, kursi-kursi tertata dengan rapi. D bagian depan tampak meja panjang, meja pada hakim sidang. Di depannya meja tersebut ada dua buah kursi terpisah jarak satu meter, sama halnya seperti kisah rumah tangga ku yang sebentar lagi berakhir punah, bersisakan sakit dan luka. Di belakang dua kursi itu berderet bebebapa kursi lainnya.Semencekam inikah ruangan ini? Rasanya aku tak ingin berlama-lama berada di sini. Begitu tuntas sidang pertama, ingin ku berlari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat ini.Ku lihat jam dinding masih menunjukkan pukul 09.00 pagi, aku memang sengaja cepat datang supaya tidak terjebak dalam kemacetan ibukota. Sembari menunggu, ku duduki kursi di dekat pintu masuk ruang sidang. Lebih baik menunggu di sini sampai sidang di mulai, menurut surat yang ku dapatkan, sidang di mulai pukul 10.00 pagi.***"Assalamualaikum, Bu. Ibu" aku mengetuk pintu tak sabar rasanya bertemu."Waalaikumsalam." terdengar sahutan salamku dari dalam ruma

    Huling Na-update : 2023-06-02
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 32. Netra Senja

    "Nak, masalah ayahmu tak perlu dibahas lagi. Biarlah menjadi masa lalu ibu."Ku tatap penuh harap kedua netra senja perempuanku, "Bu, sekali ini jelasin ke aku boleh?"Ibu menarik nafas dalam lalu dilepaskannya perlahan."Nak, sebenarnya ibu hanya korban fitnah dari ulah ayah mu. Ibu bekerja dengan keluarga Bapak Haddy sudah dari semenjak nenek mu masih ada. Istri Pak Haddy adalah mantan pacar ayahmu. Cinta mereka terhalang oleh orang tuanya Bu Ratna, karena beda kasta. Ayahmu orang biasa dan tidak punya pekerjaan tetap, sedangkan Ibu Ratna berasal dari keluarga kaya raya.""Terus bu." desakku penuh rasa penasaran."Jadi suatu hari, Ibu Ratna memfitnah ibu, dia menuduh ibu selingkuh dengan suaminya. Supaya ibu diceraikan ayah, lalu mereka bisa menikah. Tak lama ibu bercerai dengan ayah, Ibu Ratna juga bercerai dengan Bapak Haddy.""Ibu tahu dari mana semuanya itu?""Ibu Mirna yang memberitahu semuanya ke ibu, Nak" air mata bening sekita jatuh membasahi pipi ibu.Aku menyeka airmata ib

    Huling Na-update : 2023-06-02
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 33. Setengah Jam Menunggu

    Lebih kurang setengah jam menunggu, tidak juga ada tanda-tanda kedatangan Mas Reno, dan salah satu hakim pun bersuara."Mengingat sudah lama menunggu tetapi tidak ada kabar dari sang penggugat maka sidang mediasi kali ini ditunda, dan akan ada sidang mediasi lanjutan. Kepada Ibu Rinjani, dipersilakan meninggalkan ruangan sidang." pungkasnya."Baik, Bu." jawabku singkat. Ketika mau beranjak dari tempat duduk, tiba-tiba terdengar ada yang membuka pintu utama ruang sidang dan ..."Assalamualaikum." ucap seseorang ketika memasuki ruang sidang, spontan aku memutar badan ke arah sumber suara."Waalaikumsalam." secara serentak kami yang berada di dalam pun menjawab.Lelaki tinggi semampai lengkap berpakaian rapi, jelas aku tak mengenalnya."Permisi Bapak hakim semuanya, bolehkah saya masuk." ucapnya dengan suara lantang."Silakan." jawab salah seorang hakim.Lalu dia berjalan dan berhenti di kursi yang seharusnya di duduki oleh Mas Reno."Mohon izin pak, saya pengacara dari Bapak Reno Sento

    Huling Na-update : 2023-06-02
  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Part 34. Jadi Bagaimana?

    "Jadi gimana Pak? Terbuktikan kalau saya benar?" tanyaku sedikit penekanan setelah aku berhasil membawa salah satu karyawan restoran yang ku telepon kemarin.Untung saja Reisya lagi di Bali, jadi aku bisa minta tolong sama dia tempo hari. Dan aku lebih bersyukurnya perempuan yang menolong ku waktu pingsan kala itu mau diterbangkan ke Jakarta untuk menjadi saksi menjelaskan kronologi semuanya."Iya, kamu benar. Maaf kemarin saya keliru sudah percaya dengan Rinata." jawabnya."Iya, Pak nggak apa-apa. Oh iya Pak, Rinata udah masuk? Kok daritadi saya tidak melihatnya?" tanyaku penasaran."Kemarin dia hubungi saya katanya nggak bisa masuk karena kecelakaan tempo hari."Wah info yang menyenangkan, mungkin saja mantan suamiku kecelakaan bersama gundiknya. Aku penasaran, seperti apa keadaan mereka, apa dalam keadaan buruk? Atau mungkin lebih parah dari yang ku bayangkan? Hmm, semoga saja iya."Oh kecelakaan ya Pak, kasian juga dia tapi untuk wanita perebut suami orang memang harus dapat balas

    Huling Na-update : 2023-06-02

Pinakabagong kabanata

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Mau Miskin ataupun Bahagia, Aku Pilih Jalan Sendiri!

    Bab 12"Kamu beneran sudah gila ya, Lita! Mama pikir kamu bisa berpikir jernih sedikit, mengalah sedikit, apa kamu beneran nggak takut jadi janda dan hidup melarat?" serang Ririn dengan penuh amarah.Dia memang takut miskin karena mengingat hidupnya yang begitu susah dulunya.Lita mengendikkan bahu dengan angkuhnya."Aku memang sudah gila!""Kan berulang kali aku bilang sama mama, kalau aku nggak peduli. Mau hidup miskin ataupun kaya, terserah kedepannya. Aku capek diatur terus-terusan, aku yang lebih tahu kebahagiaan ku sendiri.""Sebelum Mas Ammar yang ceraikan aku, aku yang lebih dulu ceraikan dia, karena aku akan menikah dengan lelaki pilihanku!" erang Lita hilang kendali."Jangan bertindak bodoh kamu! Pikirkan lagi ucapan kamu itu Lita! Laki-laki itu pasti baru kamu kenal, nggak akan ada laki-laki yang nerima perempuan apalagi janda dengan segampang itu. Kamu nggak mikir efeknya nanti gimana?""Sudahlah, Ma. Aku capek berdebat terus dengan mama. Lagian hutang-hutang mama juga ham

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Diberi Nama Argantara

    Bab 11[Mas ... dimana? Aku lagi bete nih! Bisa keluar nggak]Lita mengirim pesan pada seseorang beberapa saat setelah menenggak habis minumannya. Tak perlu sepertinya Lita menunggu, selang satu menit, pesannya pun terbalaskan.Seperti tak kenal waktu, padahal sudah menunjukkan pukul satu dini hari.[Kan tadi abis jalan. Kok masih bete sih?] Balas seseorang yang diberi nama Argantara.[Tau gini mending aku nggak pulang tadi.] Balas Lita cepat.[Terus gimana? Mau keluar lagi?][Iya.][Oke. Aku otewe]Sembari menunggu jemputan dari lelaki yang baru dikenalnya selama seminggu ini, Lita menunggu lantai dua untuk mengambil tasnya. Dia berjalan mengendap-endap supaya langkah kakinya tak terdengar oleh Ririn sang mama.Dengan pelan dia menekan handle pintu dan membukanya sedikit saja. Tampak Ririn sudah tidur dengan posisi terlentang. Tak ingin ketahuan, Lita buru-buru menyambar tas yang ada di nakas.[Dimana? Aku udah siapa]Pesan yang dikirim Lita cukup lama dibalas, hingga ... terdengar b

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Arumi Dibawa Pergi

    Bab 10"Nggak cuma tanya apa ada yang mau nitip makanan, gue jawab aja langsung enggak.""Ooh ...." Lita sama sekali tak curiga dengan gerak-gerik teman kerjanya itu. Dia kembali berkutat pada ponselnya.[Ta, mama telponin daritadi nggak diangkat-angkat][Mama mau ngasih tau, mertua sama Arumi dan baby sitter kamu keluar dari rumah][Mama sempat nanya, tapi mertua kamu diam aja. Coba deh kamu telpon mertua kamu?]"Mama lebay banget deh ah. Perkara mereka keluar rumah aja pake lapor. Nggak ada apa hal yang lebih penting," ngomel Lita seraya membuka aplikasi lainnya."Masalah lagi?" tanya Dea."Ya biasalah, nyokap gue orang paling lebay. Masa iya, mertua, anak, dan baby sitter keluar rumah pake ngelapor segala ke gue. Kan nggak penting banget ya," jelas Lita dengan suara sedikit tinggi."Yaelah. Gitu aja lu sensi amat. Wajar aja lah emak lu lapor, kan mertua lu bawa anak lu keluar rumah, emangnya lu nggak mikir gimana gitu, khawatir paling tidak," sahut Dea seraya menyunggingkan sedikit

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Sepucuk Amplop Putih

    Bab 9"Lita ... Lita ..., bangun kamu! Heh!" Ririn mengguncang tubuh anaknya yang baru saja terlelap."Dasar kebo ya kamu, ditinggal sebentar ke bawah, langsung molor," sengit Ririn."Apa sih, Ma. Orang ngantuk juga." Lita menyentak tubuhnya. Tangan Ririn terlepas."Ammar mau menceraikan kamu!" ucap Ririn tanpa basa-basi."Hah?" Lita terduduk, dengan wajah masih berpoles make up dan rambut acak-acakan. "Jangan bercanda, Ma!" ucapnya tak percaya."Serius, tadi Ammar bilang, kalau kamu tidak berubah, bisa jadi kalian akan bercerai."Seolah seperti orang baru sadar, Lita mengibas angin tepat di depan wajah Ririn."Halah, paling juga ancaman belaka, Ma. Mana mungkin dia akan menceraikan aku. Lagian nih, pasti auto malu lah, dia kan tahu gimana rasanya punya orang tua nggak lengkap. Aku yakin, dia tidak akan melakukan hal itu, kalau dia sayang Arumi, aku yakin dia tidak akan memberikan Arumi orang tua yang tidak lengkap." Begitu percaya dirinya Lita berucap."Jika benar itu terjadi bagaima

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Apa Hanya Sekedar Ancaman?

    Bab 8"Buka mata kamu, Mmar. Apa iya pantas istrimu bicara seperti itu sama bunda?"Viola tak tinggal diam, terasa dipojokkan oleh Lita."Neng Viola harusnya juga buka mata, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga, jangan karena Lita ingin istirahat sebentar, Neng Viola jadikan itu Boomerang," balas Ririn tegas."Kenapa kamu diam, Mmar?""Lihat istrimu Lita, bersimpuh meminta pengertianmu, dia rela meminta maaf atas apa yang sebenarnya tidak dia lakukan secara sengaja. Andai bundamu bisa mengontrol diri, tak akan runyam seperti ini," tambah Ririn.Ammar menundukkan kepalanya, melihat sekejap istrinya yang masih bersimpuh dan tak hentinya menangis. Isakkan tangis Lita pun terdengar semakin keras."Bund, kita turun saja dulu!" ajak Ammar memecahkan keheningan yang tercipta beberapa detik."Yuk, mending kita istirahat," sahut Viola dia menyunggingkan ujung bibirnya pada Ririn."Mas ... Mas ... Please, jangan begitu. Aku sedikitpun tidak ada niat mengutarakan ucapan seperti tadi s

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Debat-debat Apaan Itu di Lantai 2

    Bab 7"Eh, Bunda. Duduk sini, Bund. Mau ngomong apaan? Serius nih keliatannya," ucap Ammar seraya menurunkan kedua kakinya yang tadinya berada di kursi kosong."Kamu nggak tidur?" tanya Viola memulai pembicaraan, seraya menduduki kursi yang ada di sebelah kanan."Nanti lah, Bund. Bunda kenapa nggak tidur? Udah malam lho, Bund. Apalagi tadi sibuk ngurusin acara Arumi.""Iyaa, bentar lagi bunda tidurnya." Viola menyisir pandangannya, termasuk ke pintu utama yang terbuka dengan lebar."Bunda lagi liatin apa? Katanya tadi mau bicara, bicara apa, Bund?" tanya Ammar mulai penasaran apalagi melihat gelagat bahasa tubuh ibunya yang agak lain."Tadi bunda liat Lita naik ke lantai dua bawa beberapa baju. Emangnya dia mau tidur di atas lagi, Mmar?""Oh itu, iya, Bund. Malam ini dia mau istirahat di kamar lantai atas.""Istirahat gimana? Kalian kan punya kamar? Kenapa pisah kamar lagi kayak kemarin?""Hmm ... cuma malam ini aja kok, Bund. Lita kecapekan kalau tidur di kamar aku, bakalan keganggu

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Suami Sabar tapi Punya Istri Bar-Bar Galau

    Bab 6Malam ini, untuk pertama kali mereka tidur bertiga. Ammar sangat senang, hal kecil yang diimpikannya terwujud, satu kamar dengan istri dan anak."Mas, makasih ya. Atas sikapku kemarin." Lita kembali mengulangi permintaan maafnya pada Ammar saat mereka sama-sama tengah berbaring di atas ranjang sembari memainkan jambang Ammar yang tampak mulai lebat."Tidak apa, Sayang. Mas paham. Tapi, jangan lagi berkata seperti itu. Kasian Arumi," balas Ammar lembut dan mendaratkan sebuah kecupan di kening Lita."Mas, juga minta maaf sama kamu. Mas yang salah atas semuanya yang terjadi," tambah Ammar kemudian.Cahaya remang, dinginnya suhu AC, dan lelapnya Arumi di ranjangnya sendiri, serta tak bisa dibendung rasa rindu Ammar pada istrinya. Tangan Ammar mulai nakal menjamahi tubuh Lita."Mas, kita tidur yuk! Aku capek," bisik Lita seraya menggeser tangan suaminya dari bagian tubuh yang tersentuh."Yaudah, yuk!"Posisi tidur langsung berubah, Lita membelakangi suaminya. Namun, Ammar sepertinya

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Minta Maaf karena Shock

    Bab 5Ammar seketika berdiri, telinganya terasa semakin panas oleh ucapan Lita yang sama sekali tidak ada rasa peduli padanya."Kamu bisa ngertiin posisi aku nggak?""Kamu juga nggak ngertiin aku, Mas. Kamu nggak ngerti gimana perasaan aku!" Lita tak mau kalah, mau adu nasib dengan suaminya yang siang malam berkejar-kejaran dengan waktu. "Aku kurang ngertiin apalagi coba? Aku akan tetap test DNA, tapi sabar dulu.""Terserah lah, Mas. Kamu egois!" Lita meninggalkan Ammar tanpa belas kasihan sedikitpun, seolah cinta dan kasih sayang yang dia berikan dari awal pernikahan sirna begitu saja."Lita ... Lita ... kamu nggak capek apa kita begini terus!" seru Ammar. Namun, Lita sama sekali tidak memperdulikan ucapan suaminya. Dia terus saja menaiki anak tangga Hari-hari yang dijalani Ammar sekarang selalu banyak masalah. Rumah terasa panas, dia pun sulit berkonsentrasi. Bahkan kerjaan yang sedang dia selesaikan sekarang itu, karena klien protes, dan itu karena Ammar tidak fokus.Viola yang m

  • Pengkhianatanmu Awal Kebahagiaanku   Ada Tujuan Lain

    Bab 4"Masa Neng Viola tidak tahu alasan saya berkata demikian? Bukannya Neng Viola sudah melihat bayi yang ada di kamar Ammar dan Lita.""Ya, saya sudah melihatnya. Lantas apa hubungannya dengan ucapan Neng Ririn tadi. Itu kan bayi mereka.""Saya tidak yakin, pasti Ammar sudah menjebak Lita. Bisa jadi itu anak orang lain. Saya rasa ad maksud lain dibalik hadirnya bayi itu.""Astaghfirullah, Neng. Jauh sekali pikiranmu. Sampai menuduh Ammar seperti itu. Saya tahu Ammar seperti apa, dia tidak akan berbuat sekonyol itu.""Udahlah, Neng Viola. Nanti saja kita buktikan. Saya akan tinggal di sini, biar tidak terjadi hal-hal buruk.""Sama lah kalau begitu, saya juga tinggal di sini. Kita buktikan saja siapa yang memfitnah."Lita tersentak, dia menatap ibunya, seolah mengode sesuatu."Lho, nggak bisa gitu dong, Neng. Anakmu laki-laki tidak perlu ditemani, beda dengan anakku, perlu penjagaan ketat.""Dia tidak terancam kok di sini, Neng Ririn. Malah, Lita bisa me time sepanjang waktu. Kan yan

DMCA.com Protection Status