Dustin membeku sesaat, matanya memicing tajam. Rasa panik mulai menyusup ke dalam dirinya, tapi ia berusaha tetap tenang. Situasinya serius, Elsa telah diculik, dan nyawanya terancam jika Dustin tidak menyerahkan dokumen tambang yang diincar para mafia."Mereka bertindak cepat sekali," ucap Dustin."Jadi sekarang bagaimana kondisi Elsa?" Katrina berusaha menenangkan diri, ia menatap Dustin dengan cemas. “Tapi, apa kau benar-benar mau menyerahkan dokumen itu? Kalau kita memberikannya, mereka akan menguasai tambang secara penuh.”Dustin menatap Katrina dengan mata yang penuh ketegasan. "Jaga putraku," dan tanpa banyak bicara, Dustin bergegas pergi bahkan sebelum menjawab pertanyaan Katrina.Tidak lupa pula Dustin segera memanggil para bodyguard dan memerintahkan mereka untuk mencari informasi tentang keberadaan Elsa dan memperketat penjagaan di rumah mereka.Katrina memahami kekhawatiran Dustin. Ia tahu betapa berharganya Elsa bagi pria itu. Tapi di balik kekacauan ini, dia juga tahu ba
Pencarian masih terus berlangsung, Dustin tidak akan menyerah sampai dia berhasil menemukan Elsa. Sehari semalam, dan Elsa juga masih belum ditemukan. Bagaimanapun Dustin harus memastikan keselamatan istrinya, Elsa harus segera ditemukan.Sementara itu, Elsa mulai lelah. Ia terikat sejak kemarin tanpa diberi makan dan minum, tenggorokannya kering, perutnya lapar. Selain itu, bagian dadanya juga terasa sakit sehingga ia harus menahan keringat dingin di sekujur tubuh menahan rasa sakit tersebut.Tetesan susu yang seharusnya diminum oleh putranya, kini menetes dengan sia-sia. Baju yang Elsa pakai sudah basah, lengket dan tidak nyaman. Tubuhnya seperti akan remuk begitu saja, namun ikatan yang melilitnya membuat Elsa hanya bisa pasrah mengharapkan bantuan.Saat mendengar pintu terbuka, Elsa sempat berharap bahwa itu adalah Dustin. Namun ternyata bukan, Dacx datang dengan wajah angkuh sambil membawa sebotol air mineral. Ingin rasanya Elsa meminta air minum itu, tapi ia takut kalau di dalam
Kemarahan Dustin mencapai puncaknya, amarahnya menggumpal dan tak terkontrol. Setiap pukulan yang dilayangkan ke Dacx terasa seperti ledakan di dalam dirinya. Dengan setiap dentuman tinju yang menghantam wajah dan tubuh lawannya, rasa sakit yang dirasakan Elsa, penderitaan yang dialaminya, semua itu menjelma menjadi kekuatan brutal yang Dustin salurkan tanpa henti. Ia tak peduli lagi pada apa pun kecuali menghancurkan pria di hadapannya. Dengan nafas yang masih tenang setelah menghajar Dacx hingga berdarah, Dustin menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Ketika ia sudah siap mengayunkan pukulan terakhir untuk mengakhiri semuanya, tiba-tiba terhenti oleh suara ledakan yang memekakkan telinga dari arah gedung. Suasana panik langsung menghantam keras. Elsa! Pikirannya langsung fokus pada istrinya. Tanpa berpikir dua kali, ia melepaskan Dacx yang tergeletak di lantai dan segera berlari kembali menuju tempat Elsa bersembunyi. "Aktifkan bom, hancurkan tempat ini kurang dari tiga menit, se
Kondisi Elsa setelah malam mengerikan itu tampak masih belum stabil. Meski luka fisik sudah mulai sembuh, trauma emosional tampaknya masih menghantui pikirannya. Namun, Dustin memilih untuk tidak mengungkapkan semua yang terjadi pada malam itu, terutama saat mata Elsa tertutup rapat, terlindung dari kenyataan yang brutal saat Dustin membunuh lawan.Sambil menggendong Jacob, Elsa mencoba memberikan ASI, tapi sesuatu terasa salah. "Katrina, asiku tidak lancar seperti biasanya," keluhnya sambil memandangi Jacob yang tampak gelisah, tidak puas dengan nutrisi yang ia terima.Katrina, yang sejak tadi mengamati, dengan lembut mengambil Jacob dari pelukan Elsa. "Trauma yang kamu alami setelah kejadian kemarin mungkin mempengaruhi produksi ASI-mu, Elsa. Cobalah untuk berpikir positif dan lupakan kejadian itu," sarannya penuh empati.Elsa mengangguk pelan, meski di dalam hatinya, kejadian malam itu masih membayang. Meninggalkan Jacob bersama Katrina, ia memutuskan untuk menemui Dustin di ruang
Dustin tidak langsung percaya apa yang Kellan katakan kalau Elsa ingin bercerai dengannya, ketika tiba di rumah, Elsa masih menyambutnya dengan baik sambil merawat putra mereka yang masih berusia dua bulan.Dengan langkah yakin, Dustin mendekat dan mencium sisi wajah Elsa dengan mesra. "Aku membawa makanan untukmu, ayo kita makan bersama." kata Dustin."Tunggu sebentar, Jacob hampir tidur.""Kalau begitu aku tunggu di bawah sambil menyiapkan makanan." Dustin keluar dari kamar, setelah beberapa saat Elsa turun menghampiri Dustin yang tengah menyiapkan makanan di meja.Bekas luka dari kejadian beberapa hari lalu masih belum menghilang dari wajah Dustin, goresan luka dan bekas jahitan di bagian kakinya sudah mulai sembuh. Elsa mendekat, lantas dengan hangat Dustin menyunggingkan senyumnya.Sekarang ini bisa saja Dustin membahas apa yang Kellan katakan tadi benar atau tidak, tapi Dustin tak ingin membuat Elsa banyak pikiran. Setelah hidangan yang sudah dihangatkan telah disiapkan di meja,
"Aku sudah mengumpulkan datanya, Direktur Ironclad tidak akan bisa membantah lagi. Lahan yang diakuinya ilegal, area tambang sudah di tutup oleh pihak kepolisian. Penjagaan sudah digantikan dari anak buah perusahaan Ironclad menjadi pihak berwajib," jelas Katrina saat dia bertemu dengan Dustin."Kalau begitu kita hanya perlu melakukan sidang keputusan kalau mereka sama sekali tidak punya hak satu jengkal pun pada lahan itu." tambah Dustin.Katrina yang tengah sibuk membuka tiap lembar dokumen mengangguk, "Pihak mereka lemah akhir-akhir ini, serangan Cyber yang kamu lakukan berhasil membuat mereka lengah. Kita harus cepat bertindak, pimpinan yang sedang kita lawan bisa saja mengambil jasa para gangster untuk menyerang balik." kata Katrina, sesekali menunjukkan informasi pada Dustin mengenai isi dokumen yang di bawanya.Satu hari penuh ini Dustin dan Katrina saling bekerja sama untuk melawan pihak perusahaan Ironclad, berita yang terus tersebar semakin panas setiap harinya karena tidak
Setelah melalui proses yang tidak sebentar, ruang pengadilan penuh ketegangan saat hakim mengetukkan palunya, menandakan bahwa keputusan telah diambil. Katrina dinyatakan sebagai pemilik sah lahan tambang, dan kemenangan yang diidam-idamkan akhirnya terwujud. Di sisi lain, pihak Ironclad menundukkan kepala mereka, kekecewaan tergambar jelas di wajah mereka yang suram. Kekalahan mereka terasa berat, sementara Katrina berdiri dengan kepala tegak, memamerkan kemenangannya di depan lawan-lawannya yang terpaksa menerima nasib.Dengan senyum kemenangan yang tak bisa disembunyikan, Katrina melangkah menghampiri Dustin. "Tanpa bantuanmu, aku pasti sudah kehilangan semuanya," katanya dengan nada penuh syukur. "Terima kasih sudah membantuku, Dustin."Dustin menoleh, "Aku hanya sedikit membantu," ucapnya merendah. "Kalau kau ingin berterima kasih, berikan pada Zico." jawab Dustin, sementara remaja yang Dustin maksud berjalan di belakangnya.Katrina menoleh ke arah remaja yang dimaksud, yang bera
Tanpa memberitahu Elsa, Dustin menghapus pesan dari Kellan dan menghampiri wanita cantik yang tengah menyiapkan sarapan pagi untuknya. Entah sudah berapa lama Elsa mendapat pesan kecaman dari Kellan, Dustin tak sempat membaca semua pesan karena satu kalimat terakhir yang Kellan kirim untuk Elsa sudah cukup membuat Dustin naik darah."Ayo kita jalan-jalan, sejauh ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai aku lupa kalau hiburan singkat juga kamu butuhkan." ucap Dustin.Elsa menoleh, mengangguk setuju. Ketika ia duduk dan siap menyantap sarapannya, Elsa menatap Dustin dengan ragu-ragu, bagaimana caranya mengatakan pada Dustin untuk menceraikannya?Dilihat dari apa yang sudah Dustin lakukan, pria itu tidak mungkin menyetujui perceraian. Elsa juga tidak ingin bercerai dengan Dustin, ia telah jatuh hati pada pria di depannya. Namun, Elsa tidak ingin berpisah dengan Jacob.Kepalanya menunduk saat menyuapkan makanan, tapi setelah itu menatap Dustin kembali. "Ada yang ingin aku bicarakan p