Share

818. Buronan Martis

Setelah dihajar sampai babak belur oleh Martis, akhirnya tubuh besar Garos yang perkasa itu tergeletak di sudut arena. Karena tidak bergerak dalam beberapa waktu, sang Wasit mendekatinya dan memeriksa keadaan Garos. Kemudian Wasit itu memberikan isyarat dengan menyilangkan kedua tangannya. Melihat hal itu, para penonton berteriak dan menjadi gaduh. Mereka semua tercengang dengan hasil pertarungan yang dimenangkan oleh Martis.

Setelah dinyatakan menang, Martis pun duduk di dalam arena sambil menghela nafas lega. "Huft..., akhirnya berhasil juga aku mengalahkannya. Energi dan staminaku sudah kritis."

Sedangkan Aoi yang tadi menemani Lancelot di ruang perawatan keluar setelah mendengar pengumuman dari juri bahwa Martis menang.

"Martis...!" teriak Aoi, ia berlari mendekati Martis yang ada di arena. "Apakah kau baik-baik saja?"

Martis mendongaklan kepalanya. "Yah..., tidak terlalu baik." Martia tersenyum. "Aku hanya kelelehan. Jujur saja, kedua kakiku terasa lemas."

"Mari aku bant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status