Namun tak ada jawaban yang membalas teriakan Martis. Mereka semakin panik setelah menemukan jejak-jejak darah di sekitar kemah dan api unggun yang masih menyala."Ayah, ada jejak-jejak darah di sini. Aku rasa Ibu dan Bibi Layla dibawa orang-orang jahat," kata Lancelot dengan suara gemetar.Martis merasa sedih dan marah saat mendengar perkiraan putranya. Ia tahu betapa berbahayanya lingkungan dalam hutan tempat tinggal mereka. Ia mencoba menahan amarahnya, tapi tetap merasa bertanggung jawab atas keamanan keluarganya."Kita harus mencari tahu di mana Ibumu dan Layla berada dan menyelamatkan mereka. Ingat, keluarga adalah segalanya." Martis kemudian melakukan persiapan untuk perjalanan pencariannya.Pada malam harinya, Lancelot dan Martis memulai perjalanan mereka dalam pencarian Mia dan Layla. Mereka melewati hutan yang semakin dalam dan lebat. Suara-suara binatang yang menyeramkan mengisi keheningan malam. Mereka harus terus melanjutkan perjalanan mereka dan menghadapi apa pun yang da
Martis dan Lancelot merasa terkejut dan terkecoh setelah mendengar penjelasan Shadow Master. Mereka merasa telah ditipu dan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Ayah, apa yang harus kita lakukan? Bagaimana jika Shadow Master itu benar-benar sedang menyiapkan jebakan lainnya?" tanya Lancelot khawatir.Martis memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Ia menyadari bahwa keamanan keluarganya sedang terancam, dan ia harus melakukan sesuatu untuk melindungi mereka."Kita harus lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi serangan Shadow Master. Kita harus mempersiapkan diri dengan baik dan meningkatkan kemampuan kita. Dan nanti, ketika kita bertemu dengannya lagi, kita harus benar-benar mengamati apakah serangannya nyata, atau hanya ilusi saja seperti yang sebelumnya," kata Martis dengan tegas.Lancelot mendengarkan dengan cermat saran ayahnya, dan ia siap untuk bekerja keras lebih keras lagi agar bisa membantu ayahnya dalam menghadapi serangan b
Martis berdiri tegak, menatap pria yang tergeletak di tanah dengan tatapan tajam. Dia merasa puas melihat ekspresi terkejut di wajah pria itu."Kami tahu kamu mengintai kami," kata Martis dengan suara yang tenang namun penuh ancaman. "Kamu pikir kami begitu bodoh untuk tidak menyadari kehadiranmu?"Pria itu berusaha untuk bangkit, tapi Martis dengan cepat menekannya kembali ke tanah dengan sepatunya. "Kamu tidak akan pergi ke mana-mana," katanya dengan suara yang tegas.Lancelot, yang berdiri di samping Martis, tersenyum sinis. "Kau pikir kami begitu mudah ditipu?" tanyanya dengan nada mengejek. "Kami bukan orang-orang yang bisa kau mainkan begitu saja."Mereka berdua berdiri di atas pria itu, menatapnya dengan tatapan yang penuh kebencian dan kemarahan. Mereka tahu bahwa pria ini adalah musuh mereka, dan mereka tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.Kemudian Martis mengikat pria itu lalu bersiap untuk menginterogasinya."Baiklah, apa tujuan Shadow Master mengirimmu mengintai kam
Pria itu menelan ludah, merasa takut dan gugup. Dia tahu bahwa Martis bukanlah orang yang bisa dia mainkan. Dia tahu bahwa dia harus menjawab pertanyaan Martis dengan jujur, atau dia akan merasakan sakit yang tak terbayangkan."Shadow Master... dia ingin kamu mati," jawab pria itu dengan suara gemetar. "Dia merasa terancam olehmu. Dia merasa bahwa kamu adalah ancaman terbesar bagi rencananya."Martis mendengus, tidak terkejut dengan jawaban itu. "Dan apa rencananya? Apa yang dia coba lakukan?"Pria itu menelan ludah lagi, merasa semakin gugup. "Dia... dia ingin menguasai dunia. Dia ingin memperluas kekuasaannya dan mengendalikan semua orang. Dan dia merasa bahwa kamu adalah satu-satunya yang bisa menghalangi rencananya."Martis merenung, memikirkan informasi yang baru saja dia dapatkan. Dia harus berhati-hati dan berpikir dengan jernih. Dia harus membuat rencana untuk menghadapi Shadow Master dan menghentikan rencananya.Lalu Martis bertanya lagi, "Apakah kau hanya seorang diri mengin
Martis membaca informasi yang berhasil diakses oleh Lancelot melalui sistem miliknya tentang pasukan Elit Bayangan yang telah dibentuk berupa buku. Mereka duduk bersama di lereng gunung yang indah, sambil membahas informasi yang baru saja ditemukan.Informasi yang ditemukan mengungkapkan bahwa pasukan Elit Bayangan merupakan pasukan khusus yang terlatih dengan sangat baik dan memiliki keahlian tempur yang tinggi. Mereka dipilih secara ketat dan dilatih untuk menjadi prajurit yang tak terkalahkan dalam pertempuran.Pasukan Elit Bayangan dikenal karena kecepatan, kekuatan, dan ketepatan dalam pertempuran. Mereka memiliki taktik yang canggih dan kemampuan untuk bergerak secara cepat dan efisien di medan pertempuran. Pasukan ini dipimpin oleh Shadow Master, seorang pemimpin yang kejam dan licik. Dan pasukan elit bayangan ini memiliki beberapa ketua yang menggunakan kekuatan biji setan.Martis dan Lancelot menyadari bahwa mereka akan menghadapi tantangan yang besar dalam menghadapi pasukan
Malam ini, Martis menyuruh Lancelot memeriksa keadaan Mia dan Layla."Ayah, ada apa dengan Ibu dan Bibi Layla? Kenapa Ibu masih belum sadarkan diri juga?" tanya Lancelot khawatir akan Ibunya."Kalau Ayah perhatikan, mereka kesehatan tubuh mereka berdua baik-baik saja. Tapi, mereka berdua masih belum juga sadarkan diri. Ini pasti ulah Shadow Master. Dia memang sangat ahli dalam menggunakan teknik ilusi.""Apa yang harus kita lakukan agar Ibu kembali sadar, Ayah? Apakah kita harus mencari Shadow Master sekarang?""Tidak, untuk saat ini kita biarkan saja mereka berdua seperti ini dulu. Ya sudah, setelah Ayah selesai memeriksa Ibumu, kau bawa mereka berdua kembali ke ruang pemulihan dalam sistemmu.""Baiklah, Ayah."Setelah beberapa jam kemudian, Martis duduk di bawah pohon dan membuka sistem miliknya.'Eh, apa ini? Aku baru tahu kalau dalam sistem baru ini ternyata memiliki fitur seperti ini. Fitur pesan global?'Martis menekan tombol fitur pesan global itu. Dia melihat ada banyak sekali
Karena monyet itu bersikeras untuk mengikutinya, akhirnya Lancelot kembali ke kamp dengan membawa monyet kecil itu."Ayah, lihatlah apa yang aku bawa. Kita mendapat tambahan satu teman lagi." Lancelot menunjukkan monyet kecil itu pada Martis."Hewan apakah ini? Kenapa ada banyak bekas luka pada tubuhnya? Hewan ini memang terlihat mirip monyet, tapi lihatlah ekornya. Bukankah itu ekor kuda?" jawab Martis."Yah, begitulah Ayah. Aku juga tidak tahu hewan apa namanya ini. Tunggu, aku lupa memberinya nama. Hey, monyet kecil, mulai sekarang, jika kau ingin ikut bersamaku kau akan aku beri nama. Namamu adalah Budy.""U Uk, a.. ak..., Uk ak Uk ak...!" Nampaknya monyet kecil ini senang diberi nama oleh Lancelot.Tapi ketika Lancelot dan Martis sedang asik bermain dengan Budy, mereka dikejutkan dengan munculnya sosok hewan besar yang tiba-tiba melompat dan langsung berada di hadapan mereka."Lancelot, awas...!" Martis mendorong anaknya agar tidak terkena serangan hewan besar itu."Ayah, itu sepe
Setelah perkenalan singkat, Martis melanjutkan topik pembicaraannya dengan monyet yang dapat berbicara itu."Jadi Alfik, kenapa kau bisa berubah menjadi gorila?" tanya Martis."Shadow Master!" jawabnya, dengan menyebut dua kata nama orang itu, tubuh Alfik bergetar."Jadi, ini juga ulah pria sialan itu ya? Orang itu memang benar-benar harus dilenyapkan dari dunia ini! Dia hanya membuat kerusakan dan kesengsaraan bagi orang lain saja! Cih!" Martis nampak sangat kesal saat mendengar nama Shadow Master."Apakah kalian memiliki masalah dengan manusia itu? Sebaiknya jauhi saja, manusia itu sangat berbahaya. Dia memaksa kami untuk dijadikan alat demi tujuannya. Contohnya saja aku dan dia," Alfik menunjuk ke Budy."Bisakah kau jelaskan pada kami lebih lanjut? Aku berjanji, kami akan membantu kalian untuk bebas dari Shadow Master," ungkap Martis."Baik, dengarkan ceritaku dengan baik."Alfik menceritakan kejadian yang dialaminya. Ternyata, Shadow Master memiliki satu kelompok yang khusus untuk