Lancelot, dengan kekuatan sistem yang baru saja ia bangkitkan, terus berusaha menenangkan ayahnya. Meski Martis terus menyerang, Lancelot tidak menyerah. Dia tahu dia harus melawan ayahnya untuk menyelamatkan diri mereka."Hiyat...!" Lancelot menyerang lagi, kali ini dengan lebih banyak kekuatan. Dia bisa merasakan kekuatan yang diberikan oleh sistemnya semakin kuat, seolah-olah dia bisa merasakan setiap serangan yang datang dan menghindarinya sebelum terjadi."Ayah, kenapa kau begitu keras kepala...!" Lancelot berteriak, menahan rasa sakit dan kelelahan. Tapi dia tidak bisa berhenti. Dia harus melawan.Tiba-tiba, Martis berhenti. Dia menatap Lancelot dengan mata kosong, seolah-olah mencoba mengingat sesuatu. "Lancelot...?" Dia mengulangi nama itu, seolah-olah dia baru saja mendengarnya untuk pertama kalinya.Lancelot menarik nafas dalam-dalam, berharap bahwa ini adalah tanda bahwa ayahnya mulai sadar. "Ya, Ayah. Aku Lancelot. Anakmu."Tapi Martis hanya menggeleng. "Tidak... kau bukan
Martis dengan cepat berlari ke arah Mia yang tak sadarkan diri. Dia merasa bersalah dan khawatir melihat keadaan istrinya. Lancelot mengikutinya dengan hati yang berdebar.Martis dengan penuh cemas memeriksa Mia, mencoba membangunkannya. "Mia, bangunlah! Aku di sini. Tolong, bangunlah!"Lancelot berlutut di samping ibunya, menatapnya dengan khawatir. "Ibu, tolong bangun. Ayah sangat khawatir."Tiba-tiba, sebuah sinar terang muncul dari langit. Dengan suara lembut, peri suci berkata, "Jangan khawatir, Martis. Mia tidak terluka secara fisik. Dia hanya kehilangan kesadaran karena kekuatan biji setan yang terjadi di sekitarnya."Martis dan Lancelot merasa lega mendengar penjelasan peri suci. Mereka berdua berharap Mia akan segera sadar dan kembali kepada mereka.Peri suci mengayunkan tongkatnya dengan lembut, mengirimkan energi penyembuhan ke tubuh Mia. Cahaya berwarna-warni menyelimuti tubuhnya, memulihkan energi yang hilang.Beberapa saat kemudian, Mia perlahan membuka matanya. Dia meli
Peri suci memberikan amulet dan artefak tersebut kepada Martis, Mia, dan Lancelot dengan penuh kepercayaan. Mereka merasa terhormat dan bertanggung jawab atas amanah yang diberikan oleh peri suci.Martis menggenggam artefak dengan hati-hati, merasakan energi yang terpancar darinya. Dia merasa tanggung jawab yang besar untuk menjaga artefak ini dengan baik dan tidak menggunakan kekuatan sihirnya dengan sembarangan."Terima kasih, Peri Suci," ucap Martis dengan tulus. "Kami akan menjaga amulet dan artefak ini dengan baik, serta menggunakan kekuatannya dengan bijaksana."Peri suci tersenyum puas melihat sikap bertanggung jawab mereka. "Aku yakin kalian akan melakukannya. Ingatlah, kekuatan yang kalian miliki adalah anugerah, tetapi juga tanggung jawab besar. Gunakanlah kekuatan ini untuk kebaikan dan perlindungan, bukan untuk tujuan jahat."Mia dan Lancelot mengangguk setuju, sepakat dengan kata-kata peri suci. Mereka tahu bahwa kekuatan yang mereka miliki dapat digunakan untuk melawan k
Mata Martis terlihat penuh kekhawatiran saat dia mencoba memahami apa yang terjadi. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pulihnya sistem milik Lancelot dan keanehan yang dirasakannya sendiri."Dalam pertarungan tadi, aku merasakan kekuatan yang aneh mengalir melalui tubuhku," kata Martis dengan suara gemetar. "Sepertinya ada pengaruh dari biji setan yang tersisa pada musuh-musuh kita."Mia dan Lancelot saling bertatapan, merasa semakin khawatir dengan apa yang dikatakan oleh Martis. Mereka menyadari bahwa biji setan memiliki kekuatan yang mempengaruhi dirinya secara tidak terduga."Tapi, Ayah, apa pengaruh itu?" tanya Lancelot dengan wajah penuh kebingungan.Martis menggelengkan kepala, mencoba memahami situasi yang rumit ini. "Aku tidak yakin, Nak. Namun, kita harus berhati-hati. Pengaruh biji setan ini bisa membawa dampak yang tidak terduga pada kita."Mia menggenggam tangan Martis dengan erat. "Kita harus mencari tahu lebih lanjut tentang biji setan ini dan bagaimana cara
Mendadak, kelima biji setan itu mengeluarkan cahaya yang terang dan saling terhubung satu sama lain. Mereka berputar-putar di udara, menciptakan pola yang rumit dan indah.Mia, Lancelot, dan Martis terpesona melihat pertunjukan cahaya ini. Mereka merasa ada sesuatu yang luar biasa sedang terjadi.Tiba-tiba, kelima biji setan itu menyatu menjadi satu, membentuk sebuah biji setan yang lebih besar dan berkilauan. Cahaya yang dipancarkannya menerangi seluruh sekitar mereka."Apa yang terjadi?" tanya Mia dengan heran.Martis merasakan kekuatan yang kuat dan misterius dari biji setan yang baru terbentuk itu. Dia mendekat dan menggenggam biji setan dengan hati-hati."Ini adalah biji setan yang terbentuk dari kekuatan gabungan kelima biji setan sebelumnya," kata Martis dengan suara penuh kekaguman. "Sepertinya biji setan ini memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada sebelumnya."Lancelot dan Mia memandang biji setan itu dengan campuran rasa takjub dan kekhawatiran. Mereka menyadari bah
Ketika kelompok orang itu melihat tenda dan menyadari keberadaan Martis, Mia, dan Lancelot, mereka menjadi bingung dan curiga. Mereka tidak pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya."Kita harus berhati-hati," kata seorang senior dalam kelompok itu dengan suara berbisik. "Kita tidak tahu siapa mereka dan apa tujuan mereka di sini. Kita harus mencari tahu lebih lanjut sebelum mengambil tindakan apa pun."Kelompok itu bergerak perlahan mendekati tenda dengan hati-hati, berusaha untuk tidak membuat kebisingan yang dapat membangunkan Martis, Mia, dan Lancelot. Mereka ingin mencari tahu lebih banyak tentang orang-orang yang berada di tenda tersebut sebelum mengambil keputusan.Saat mereka mendekati tenda, mereka melihat tiga sosok yang tertidur pulas di dalamnya. Mereka saling berbisik dan bertukar pandangan, mencoba memahami situasi ini."Sepertinya mereka hanya sekeluarga yang sedang beristirahat," kata seorang anggota kelompok itu dengan suara rendah. "Kita tidak perlu mengambil t
"Kerja sama yang dimaksud di sini adalah kolaborasi antara kita semua untuk menjelajahi tempat-tempat berikutnya dengan saling membantu dan mendukung satu sama lain. Kita bisa saling berbagi informasi, keterampilan, dan sumber daya untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bekerja sama, kita dapat memaksimalkan potensi dan mengatasi tantangan yang mungkin kita hadapi di perjalanan ini. Jadi, mari kita bergandengan tangan dan menjelajah bersama-sama," jawab orang yang dipanggil senior oleh kelompoknya itu."Hmm..., jadi begitu ya. Kalau begitu, ayo kita bekerja sama." Martis tersenyum."Tapi untuk sementara, kami harus pergi dulu ke suatu tempat. Ambilah ini, itu adalah benda penting guna menandai bahwa kalian bukanlah bagian dari musuh kami." Senior itu memberikan sebuah benda kecil. Itu adalah sebuah lencana yang memiliki lambang dari kelompok mereka."Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu terima kasih. Kami juga akan melanjutkan perjalanan kami ke arah barat," jawab Martis."Tentu, saya s
Mia dan Lancelot mendengarkan kata-kata Martis dengan cemas. Mereka tidak tahu apa artinya semua ini, namun mereka tahu bahwa situasinya sangat serius."Tapi mengapa ya mereka tidak membicarakan tentang artefak dan biji setan? Apa sebenarnya mereka merahasiakan sesuatu?" tanya Mia dengan wajah kebingungan.Martis menghela nafas, "Artefak itu sangat berbahaya. Aku memiliki firasat bahwa benda itu sebenarnya bisa mengancam kestabilan kelompok mereka. Begitu juga dengan biji setan. Kita harus hati-hati agar tidak memberi kesempatan pada mereka untuk mengambilnya."Lancelot mengangguk setuju, "Apalagi dengan orang yang mengintai kita ini. Kita harus berhati-hati agar tidak menjadi korban rencana jahat mereka."Sesaat kemudian, mereka mendengar suara tawa seseorang di luar. Suara tersebut semakin dekat dan Mia, Lancelot, dan Martis siap menghadapi siapa pun yang berani mengancam mereka.Tiba-tiba, sebuah ledakan terdengar dan sebuah benda melesat ke arah mereka dan langsung menghancurkan p