Mia dan Lancelot mendengarkan kata-kata Martis dengan cemas. Mereka tidak tahu apa artinya semua ini, namun mereka tahu bahwa situasinya sangat serius."Tapi mengapa ya mereka tidak membicarakan tentang artefak dan biji setan? Apa sebenarnya mereka merahasiakan sesuatu?" tanya Mia dengan wajah kebingungan.Martis menghela nafas, "Artefak itu sangat berbahaya. Aku memiliki firasat bahwa benda itu sebenarnya bisa mengancam kestabilan kelompok mereka. Begitu juga dengan biji setan. Kita harus hati-hati agar tidak memberi kesempatan pada mereka untuk mengambilnya."Lancelot mengangguk setuju, "Apalagi dengan orang yang mengintai kita ini. Kita harus berhati-hati agar tidak menjadi korban rencana jahat mereka."Sesaat kemudian, mereka mendengar suara tawa seseorang di luar. Suara tersebut semakin dekat dan Mia, Lancelot, dan Martis siap menghadapi siapa pun yang berani mengancam mereka.Tiba-tiba, sebuah ledakan terdengar dan sebuah benda melesat ke arah mereka dan langsung menghancurkan p
Dengan amarah yang membara dan tekad yang kuat, Lancelot berdiri tegap di hadapan orang bertopeng itu. "Kau tidak akan menyentuh mereka lagi!" teriak Lancelot, menunjuk pedangnya ke arah musuh.Orang bertopeng itu hanya tertawa. "Kau pikir kau bisa menghentikanku, bocah?" ejeknya. Namun, Lancelot tidak bergeming. Ia tahu, ia harus melindungi orang-orang yang ia cintai.Dengan gerakan cepat, Lancelot melompat ke udara, menebas pedangnya ke arah orang bertopeng itu. Namun, orang itu bergerak lebih cepat, menghindari serangan Lancelot dan melancarkan serangan baliknya.Namun, Lancelot tidak menyerah. Ia terus berusaha menyerang, menghindari serangan musuh sebisa mungkin. Ia bisa melihat kepanikan di mata orang bertopeng itu. Ia tahu, ia bisa menang.Dan akhirnya, dengan serangan Lancelot yang tekun ia sempat berhasil menyerang orang bertopeng itu. Orang itu jatuh terduduk, terkejut dengan kekuatan Lancelot."Sekarang, kau akan membayar perbuatanmu terhadap Ayah dan Ibuku!" ucap Lancelot,
Oh tidak! Ternyata pria bertopeng itu masih memiliki satu trik terakhir. Dalam sekejap, ia menarik keluar pisau tersembunyi dan menusuk Lancelot dari belakang."Rasakan itu, bocah tengik...! Hahaha...!" Pria bertopeng itu tertawa bangga karena berhasil dengan serangan liciknya.Lancelot terjatuh dengan luka yang cukup parah. Darah mengalir dari lukanya, namun tekadnya tidak goyah. Dengan sisa tenaganya, Lancelot berusaha bangkit kembali."Tidak..., aku tidak akan menyerah!" seru Lancelot dengan suara yang terengah-engah. Ia mengambil pedangnya yang terjatuh dan dengan kekuatan terakhir, ia melancarkan serangan terakhirnya pada pria bertopeng itu.Pedang Lancelot mengenai tubuh pria bertopeng itu, membuatnya terjatuh ke tanah. Kedua lawan itu saling menatap, luka mereka berdarah-darah. Namun, Lancelot tidak menyerah. Ia terus menyerang dengan tekad yang kuat.Dan akhirnya, dengan serangan terakhirnya, Lancelot berhasil mengalahkan pria bertopeng itu. Pria itu terkapar di tanah, tak ber
"Jadi, Ayah berencana untuk melakukan apa pada pria bertopeng itu?" tanya Lancelot dengan penasaran. "Apakah Ayah akan membiarkannya pergi begitu saja setelah semua yang dia lakukan kepada kita? Atau Ayah memiliki rencana lain?"Dengan wajah yang serius, Martis memandang Lancelot dan berkata, "Nak, Ayah tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Ayah berencana untuk memanfaatkan pria bertopeng itu untuk mengetahui lebih banyak tentang kelompok mereka. Mungkin ada informasi penting yang bisa kita dapatkan darinya."Lancelot tampak terkejut, namun ia mengangguk mengerti, "Aku percaya pada Ayah. Aku yakin Ayah akan melakukan yang terbaik."Martis kemudian berjalan mendekati pria bertopeng yang masih terbaring lemas. Dengan lembut, ia melepaskan topeng yang menutupi wajah pria itu. Di balik topeng, terlihat wajah yang tampak takut dan bingung."Siapa kamu? Dan siapa yang mengirim kamu?" tanya Martis dengan suara yang tegas.Pria itu tampak ragu sejenak, namun melihat tatapan Martis yang
Setelah sepakat untuk bekerja sama, Martis, Lancelot, Mia dan Sandi mulai merencanakan langkah pertama mereka untuk menghadapi 'The Silent Hand'. Mereka menyadari bahwa mereka perlu mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kelompok bayangan ini dan mempersiapkan diri mereka dengan baik sebelum melangkah lebih jauh.Langkah pertama yang mereka ambil adalah melakukan riset mendalam tentang 'The Silent Hand'. Mereka berharap dapat menemukan kelemahan atau titik lemah yang bisa mereka manfaatkan.Selain itu, mereka juga berusaha untuk membangun jaringan kontak dan mencari bantuan dari individu atau kelompok lain yang memiliki pengalaman dalam melawan kekuatan jahat. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa melawan 'The Silent Hand' sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak lain yang memiliki pengetahuan dan kekuatan yang dibutuhkan."Oh iya, Sandi. Tadi kau berkata tentang sebuah desa yang tak jauh dari sini yang pernah dijarah oleh kelompokmu itu. Menurut ucapanmu tadi, aku memiliki firas
Kepala Desa tersenyum ramah lalu duduk di samping mereka. "Aku ingin berbicara tentang rencana pertahanan kita. Dari informasi yang aku dapat, 'The Silent Hand' akan menyerang desa kita dalam dua hari ke depan. Kita harus segera mengumpulkan semua warga dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melawan musuh. Kita harus mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk perlengkapan militer dan senjata."Lancelot dan Martis mengangguk setuju, kemudian mereka segera berdiri dan mempersiapkan diri untuk memberikan pengarahan kepada warga desa. Dalam sejenak, seluruh warga desa sudah berkumpul di tengah-tengah desa, dan Martis memulai pembicaraan."Kita harus mempertahankan desa ini dari serangan 'The Silent Hand'. Untuk melakukannya, kita semua harus bekerja sama. Setiap warga harus belajar cara bertahan dan melawan musuh. Kita akan mengatur sistem peringatan dini dan memperkuat pertahanan di sekitar desa," ujar Martis.Mia dan Sandi membantu memberikan pelatihan bela dir
Martis dan Sandi kemudian bergegas untuk naik dan kemudian berdiri di puncak menara desa yang cukup tinggi dan mengamati desa dari kejauhan. Mereka berdua kini telah diberi julukan sebagai pemburu kejahatan yang terkenal di desa karena neraka berjanji untuk menjaga desa dari serangan kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Namun, kali ini hal itu menjadi tidak biasa.Sekarang mereka berdiri, bersiap untuk melakukan apa yang mereka tahu terbaik untuk melindungi desa. Namun, apa yang terjadi itu tidak seperti yang mereka pikirkan. Orang-orang yang tadi menyerang desa itu bukan pasukan elit 'The Silent Hand' seperti yang Sandi dan Martis kira. Mereka tadi hanya sebagai pion untuk mengamati kemampuan lawan, dan memberi laporan pada Senior mereka agar pasukan elit yang sesungguhnya dapat dengan leluasa menghadapi lawan.Martis dan Sandi bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka tidak bisa melawan pasukan itu karena sesuai etika yang mereka anut, mereka tidak akan meny
Martis berlari dengan cepat, menuju orang yang ia lihat di kejauhan. Tak lama kemudian, dia menemukan pemimpin pasukan The Silent Hand tersebut. Pemimpin itu adalah seorang pria bernama Arman.Martis dengan tatapan tajam dan suara tegas berkata, "Arman, aku tahu siapa kamu dan apa tujuanmu. Kamu ingin menghancurkan desa dan membunuh semua orang di dalamnya. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terjadi!"Arman hanya tertawa. "Jangan menganggap dirimu terlalu penting, Martis. Kamu hanyalah seorang pengembara yang tak tahu apa-apa. Kamu tidak akan bisa menghadapi aku!"Martis tidak gentar dan terus maju. Ia menghindari serangan Arman dengan kecepatan luar biasa, mengelak dengan gesit dan memukul dengan tepat sasarannya. Pertarungan ini berlangsung lama, tetapi Martis akhirnya berhasil menyudutkan Arman."Wah, jadi kau adalah pengguna biji setan juga ya? Aku tidak menyangka, kalau pengembara yang tak jelas asal-usulnya mampu mendapatkan biji setan. Dan sepertinya..., kekuatan biji setan mil
Tubuh Martis yang tadinya terlihat lemah kini bangkit dan nampak sangat gagah. Kejadian ini membuat Black Rose marah. Hingga akhirnya ia langsung keluar menemui Martis. "Kurang ajar...!" teriak Black Rose seraya menyabetkan pecut yang ia pegang ke arah Martis. Martis yang merasakan adanya bahaya mendekat, tentu saja instingnya bekerja dengan cepat. "Aw...! Ampun! Aduh, atit...," ujar Martis mengejek Black Rose. "Sialan kau! Rupanya, kau pura-pura gila dan lemah selama ini hanya untuk mengungkap markas Hawa Vampire?!" Wajah Black Rose nampak sangat jelas bahwa saat ini ia sedang dalam emosi amarah tertinggi yang ia miliki. Padahal, Martis baru saja sadarkan diri. Akan tetapi, ia terus berlanjut mengerjakan tugas dan misi baru yang didapat dari sistem. "Apa kau bilang? Gila dan lemah?" Martis bingung dengan apa yang dikatakan oleh Black Rose. "Cih! Sudahlah, tak usah lagi berpura-pura. Selama ini dikatakan bahwa kau sempat depresi atas kehilangan dua temanmu yang berhas
Black Rose pergi ke suatu tempat. Nampaknya ia akan melakukan suatu ritual. "Bangkitlah...! Para pengikut ku...! Bangkit...!" Crash...! Sebilah pisau melukai tangan Black Rose, kemudian dengan adanya tetesan darah itu memancing sesuatu. Dan tak lama kemudian, datanglah puluhan wanita dengan paras cantik dan tubuh yang sexy. "Hahaha...! Bagus! Ini adalah saatnya kita untuk beraksi...!" Kemudian Black Rose mengawaikan tangannya tanda untuk ikut pergi mengikutinya. Dan tak lama kemudian, Black Rose tiba di sebuah bangunan yang ukurannya sangat besar. "Ini adalah Istana kita sekarang. Kemanapun kalian pergi, maka ke sinilah kalian akan kembali pulang. Apakah kalian semua mengerti...?!" ujar Black Rose dengan nada menggertak. "Siap! Mengerti...!" Tapi jawaban mereka benar-benar tetap kompak. "Bagus! Kalau begitu baiklah. Kita akan mengatur rencana dan strategi yang bertujuan untuk melawan manusia yang bernama Martis." Black Rose memberi penjelasan pada bawahannya. "Mart
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me