Situasi yang sulit terjadi ketika pasukan Kaisar Luo menyerang negara baru yang dipimpin oleh Martis. Martis merasa sangat prihatin dan sedih melihat kejadian tersebut, namun ia juga siap untuk memimpin pasukannya dalam melawan pasukan Kaisar Luo dan mempertahankan negaranya.Martis mempersiapkan pasukannya dengan baik dan memikirkan strategi serta taktik yang tepat untuk menghadapi serangan pasukan Kaisar Luo. Ia juga memperkuat pertahanan di sekitar negaranya dan menempatkan pasukannya di posisi strategis untuk menghadapi serangan.Di sisi lain, Jendral Liang yang setia kepada Kaisar Luo memimpin pasukan Kaisar Luo dalam menyerang negara baru yang dipimpin oleh Martis. Ia memikirkan strategi dan taktik yang tepat untuk mengalahkan pasukan Martis dan merebut ketiga artefak.Di tengah pertempuran, ternyata Reka saat ini tengah menghadapi seorang wakil Jendral dan bertarung melawannya dengan sengit. Situasi ini semakin rumit ketika Reka, yang membantu Martis, harus bertarung melawan seo
Setelah berhasil mengalahkan pejuang kuat tersebut, Roki merasa sangat senang dan bangga atas kemenangannya. Ia merasa bahwa teknologi cyborg yang dimilikinya memberikan keuntungan yang besar dalam pertempuran. Namun, Roki juga menyadari bahwa kekuatan dan kecepatan yang dimilikinya tidak boleh disalahgunakan. Ia berjanji untuk selalu menggunakan teknologi cyborgnya dengan bijak dan hanya untuk melindungi orang-orang yang dicintainya.Roki kemudian menjadi terkenal di peperangan ini sebagai pejuang yang tangguh dan berani. Banyak orang yang mengagumi keberanian dan kemampuannya dalam menggunakan teknologi cyborg. Akan tetapi, ada juga beberapa orang yang merasa takut dan tidak nyaman dengan keberadaan Roki. Mereka khawatir bahwa teknologi cyborg bisa digunakan untuk tujuan yang tidak baik dan menimbulkan bahaya bagi manusia. Roki memahami kekhawatiran mereka dan berusaha untuk membuktikan bahwa teknologi cyborg dapat digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Ia berkomitmen untuk te
Karena nasi sudah menjadi bubur, tak ada yang dapat diulangi lagi. Jendral Sobari meratapi kematian anaknya yang terjadi di depan mata kepalanya sendiri. Awalnya ia terus berteriak histeris, lalu beberapa saat kemudian tatapan yang terlihat di wajah Jendral Sobari berubah. Tatapan itu menandakan bahwa amarah Jendral Sobari tengah mendidih."Lihat saja, aku tidak akan membiarkan orang yang sudah berani membunuh anakku untuk hidup! Nyawa harus dibayar oleh nyawa!" Tubuh Jendral Sobari tiba-tiba menghilang dan langsung berpindah tempat berada tepat di belakang Reka.Karena tidak sempat menghindar, Reka akhirnya mendapat satu pukulan yang sangat kuat di bagian dada belakangnya. Hal itu membuat tubuh Reka langsung terpental sangat jauh. Namun sepertinya Jendral Sobari benar-benar dikuasai amarah. Ia segera menghilang dan kembali berada di hadapan Reka. Kali ini, tangan Jendral Sobari memancarkan cahaya berwarna hitam pekat. "Aku akan membalaskan kematian Anakku!"Namun pukulan itu berhasil
Boom!Boom!Boom!Sebuah ledakan dahsyat sedang terjadi.Martis segera menyadari bahwa awal mula suara ledakan adalah di mana tempat Reka pergi. Akhirnya Martis pun bergegas untuk mencari Reka. Entah kenapa, ia merasakan firasat buruk yang sedang terjadi pada adik sepupunya itu, Reka.Martis semakin khawatir karena tidak mendapatkan balasan dari pesan yang telah ia kirim melalui sistem. 'Aku harus cepat! Ayolah Martis! Kau pasti bisa! Yah! Aku pasti bisa!' Martis terus berlari dengan pikiran yang sedikit kacau.Dan ketika Martis tiba di tempat Reka berada, ia melihat banyak sekali orang yang tergeletak di lantai seiringan dengan reruntuhan bangunan hancur yang ada di sana. Martis mencoba menelusuri area untuk mencari keberadaan Reka. Untungnya, berkat sistem, Martis mengikuti arahan yang sistem berikan dan berhasil menemukan di mana lokasi Reka berada."Reka...!" Tidak...!" Martis berlari mendekati Reka yang terlihat lesu.Reka terlihat seperti orang yang tak memiliki semangat untuk hi
Demi kekuatan dari artefak kuno, Kaisar Luo rela mengerahkan seluruh prajuritnya untuk melawan Martis. Padahal, Martis baru saja diresmikan menjadi seorang Presiden di negara kecil. Kan tetapi, cobaan yang ia hadapi nampaknya selalu saja melewati jalan yang terjal.Pada saat ini, Martis berdiri dengan kokoh menatap Kaisar Luo. Mereka berdua saling berhadapan dengan sedikit jarak."Martis! Jika kau mau memberikan Artefak itu sekarang juga, aku akan menarik kembali semua prajuritku. Aku tidak akan repot-repot bertarung denganmu seperti ini." Dengan tubuh yang nampak gagah nan kokoh, Kaisar Luo mencoba untuk mengendalikan Martis dengan kata-katanya."Boleh saja. Iya, kau boleh memiliki niatan untuk memiliki Trinitas of Artefak. Akan tetapi, benda ini bukan benda sembarangan. Orang sepertimu, sepertinya tidak akan mampu mengendalikan kekuatan artefak itu." Martis mencoba berbicara sesantai mungkin. Padahal, hatinya saat ini tengah mendidih ketika mengingat kondisi Roki, selaku pamannya yan
Kaisar Luo yang terus menyerang Martis akhirnya berhenti sejenak karena merasakan kelelahan. Padahal, ia sudah menggunakan kemampuan maksimalnya demi menghadapi Martis. Namun yang terjadi tidaklah sesuai ekspetasinya. Sejak tadi, Kaisar Luo melancarkan banyak serangan yang nampak sia-sia. Itu disebabkan karena Martis menggunakan teknik menghilangnya. Tapi kenapa Martis belum juga menyerang balik? Apa yang direncanakan Martis sebenarnya?Ternyata, saat Martis melihat Kaisar Luo yang saat ini sedang mengatur nafasnya, Martis memanfaatkan momen ini. Martis dengan sigap bergerak dan kemudian langsung muncul berada tepat di belakang Kaisar Luo. Kaisar Luo juga kembali terkejut saat merasakan adanya kehadiran Martis di belakangnya. Namun, mau secepat apapun Kaisar Luo bergerak, itu tidak akan memungkinkannya untuk menghindari serangan yang akan Martis lancarkan.Dengan tekad yang bulat, dan hati yang teguh, Martis memusatkan kekuatannya pada bagian tinjunya. Kali ini, Martis menggunakan tekn
Tring!"Apakah Martis ingin menggunakan item spesial?"Tentu saja Martis langsung menjawab menyetujuinya. Padahal Martis juga belum tahu apa yang dimaksud dengan item spesial itu sendiri.'Iya, aku ingin menggunakan item spesial itu,' jawab Martis.Setelah sistem mengkonfirmasi persetujuan dari Martis, ternyata ada sesuatu yang terjadi pada tubuh Martis. Martis melihat bahwa ada sisik naga yang dulu pernah ia temukan ternyata berubah menjadi armor baru dan langsung melindungi seluruh tubuhnya. Armor dari sisik naga itu terlihat sangat berat. Namun Martis tidak merasakan berat sedikitpun ketika ia telah mengenakan armor itu.Karena saat ini keadaannya masih dalam pertarungan, Martis memutuskan untuk menyimpan berbagai pertanyaan tentang sisik naga yang kini ia kenakan menjadi armor barunya.Di sisi lain, Kaisar Luo mengernyitkan alisnya saat melihat Martis menggunakan armor yang terbuat dari serpihan sisik naga. Menurut legenda, ada sebuah cerita yang mengatakan bahwa armor yang terbuat
Kaisar Luo yang berusaha mencoba membebaskan diri dari jeratan elemen es Martis kembali dikejutkan dengan adanya awan hitam yang sudah berkumpul tepat di atas kepalanya. Kaisar Luo tau apa yang akan dilakukan Martis.Jelegar!Satu sambaran petir menyambar tubuh Kaisar Luo.Tapi untungnya Kaisar Luo dapat menghindar. Saat detik terakhir petir akan menyentuh tubuhnya, ia berhasil membebaskan diri dan melompat ke arah kiri. Namun sayangnya, ia tidak menyadari trik yang Martis susun dengan matang.Ketika Kaisar Luo menyadari bahwa lantai yang ia pihak adalah hamparan es yang luas ia tidak lagi dapat menghindari serangan yang Martis lakukan selanjutnya. Es adalah elemen air, dan petir akan merambat pada air. Yah, tubuh Kaisar Luo akhirnya tetap tersengat oleh aliran listrik. Meskipun itu tidak membuatnya kalah, akan tetapi dampak dari sengatan listrik itu sangat mempengaruhi daya tahan tubuhnya. Sengatan listrik super dahsyat itu terasa sangat menyakitkan.Dan ketika Kaisar Luo tertunduk me
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te
Martis hari ini dipusingkan dengan tingkah laku kedua bayi besarnya, yaitu Emily dan Phyno. Dan tanpa diduga, saat Martis menatap wajah Emily, lagi-lagi ia teringat akan raut wajah istrinya. Sampai tanpa sadar dia berucap, "Mia...?" Martis kemudian tiba-tiba memeluk tubuh Emily. "Maafkan aku, Mia..., aku pasti akan kembali," ucap Martis yang mempererat pelukannya pada Emily. "Aku bersumpah! Akan menemukan cara untuk kembali pada mereka. Tapi kira-kira, apakah mereka masih mengingatku?" Emily yang tidak mengerti apa yang terjadi, menatap wajah Martis dengan heran. la merasa tidak nyaman dengan pelukan Martis yang terlalu erat. Sementara itu, Phyno yang ada di sebelahnya, menatap Martis dengan rasa penasaran. "Martis, apa yang terjadi?" tanya Phyno dengan suara yang pelan. Martis tersadar dari lamunannya dan melepaskan pelukannya pada Emily. la memandang wajah Emily dan tersenyum. "Maaf, Emily," ucap Martis dengan suara yang lembut. "Aku hanya..., teringat pada seseorang yang
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon