Beberapa puluh menit kemudian, keadaan di sekitar Martis dan Evelina memang benar-benar parah. Pertarungan sengit antara kekuatan Orb Kehancuran dan Kristal Aurora telah menyebabkan kerusakan besar di sekitarnya. Terlihat dengan jelas pohon-pohon tumbang, dan tanah retak, ini menciptakan suasana yang mengerikan dan penuh kehancuran. Melihat keadaan ini, Martis mulai menyadari dampak negatif dari pertarungan mereka.Dan akhirnya, Martis kembali terkena satu serangan kuat dari Evelina yang membuatnya terluka parah dan tubuhnya langsung jatuh ke tanah. Melihat Martis dalam kondisi seperti itu, Evelina tidak mau berhenti dan terus menyerang Martis. Dengan kekuatan Kristal Aurora yang tak terkendali, Evelina terus menyerang Martis tanpa ampun. Martis, meski saat ini telah terluka dan merasa lelah, berjuang untuk bertahan dan mencoba berbicara dengan Evelina, berusaha meyakinkannya untuk berhenti. Namun, Evelina, yang telah kehilangan kendali, hanya melihat Martis sebagai musuh yang harus di
Karena Martis berhasil menggabungkan kekuatan dua artefak, Orb Kehancuran dan Batu Takdir, serta teknik menghilang yang ia kuasai, ia menjadi semakin kuat dan mampu mengendalikan kekuatan yang lebih besar.Martis memanfaatkan teknik menghilangnya untuk menghindari serangan terakhir Evelina dan langsung menyerangnya dari depan. Dengan kekuatan Orb Kehancuran, Martis mampu mengeluarkan energi gelap yang kuat untuk menyerang Evelina. Sementara dengan kekuatan Batu Takdir, Martis mampu memanipulasi energi dan mengendalikan kekuatan Kristal Aurora yang dimiliki oleh Evelina.Dengan kekuatan dua artefak yang digabungkan, Martis mampu menyerang Evelina dengan bertubi-tubi. Serangan-serangan Martis sangat cepat dan tak terduga, sehingga Evelina semakin kesulitan untuk menghindarinya. Setiap serangan Martis sangat mematikan, sehingga Evelina mulai merasa takut dan kehilangan kendali atas kekuatan Kristal Aurora.Melihat keadaan Evelina yang semakin lemah, Martis mencoba untuk berbicara denganny
Setelah menyimpan ketiga artefak di tempat yang aman, Martis memutuskan untuk kembali ke negara Zephyria untuk mendalami lebih jauh tentang Trinitas of Artefak. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang kekuatan dan dampak yang bisa ditimbulkan jika ketiga artefak tersebut digabungkan menjadi satu.Martis melakukan penelitian yang lebih intensif tentang Trinitas of Artefak. Ia mempelajari sejarah ketiga artefak tersebut dan bagaimana mereka bisa digunakan bersama-sama untuk membentuk Trinitas of Artefak. Ia juga mempelajari tentang kekuatan dan dampak yang bisa ditimbulkan jika Trinitas of Artefak digunakan dengan bijak atau disalah gunakan.***Esok harinya, Martis terkejut ketika ada tamu dari negara Asteria yang datang mengunjunginya di tengah-tengah kesibukannya meneliti kekuatan Trinitas of Artefak. Ia merasa penasaran dan ingin tahu apa tujuan tamu tersebut datang mengunjunginya.Martis menyambut tamu tersebut dengan ramah dan bertanya tentang maksud kedatangannya. Tamu tersebut m
Setelah merasa kebingungan untuk menolak keinginan rakyat Asteria, Martis memutuskan untuk meminta pendapat dari Bibi dan pamannya, yaitu Letnan Odele dan Letnan Martanto. Ia ingin mendapatkan masukan dari mereka sebagai orang yang lebih berpengalaman dan bijaksana.Martis juga mengumpulkan teman-temannya untuk berdiskusi lebih lanjut tentang keinginan rakyat Asteria dan bagaimana cara terbaik untuk menanggapi permintaan tersebut. Mereka kemudian mulai berdiskusi dan saling bertukar pendapat untuk mencari solusi yang terbaik.Setelah berdiskusi dengan Bibi dan pamannya, Letnan Odele dan Letnan Martanto, mereka memberikan saran yang menarik untuk mengatasi masalah antara negara Asteria dan negara Zephyria. Mereka menyarankan agar negara Asteria dan negara Zephyria dijadikan satu negara saja, mengingat letak kedua negara ini masih satu pulau.Martis dan teman-temannya mempertimbangkan saran tersebut dengan serius dan memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan penggabun
Tujuan utama Martis dalam membangun negara baru Zephyrasteria adalah menciptakan negara yang stabil, sejahtera, dan maju. Ia ingin membangun fondasi yang kuat untuk negara tersebut, termasuk infrastruktur, sistem pemerintahan yang efektif, dan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan.Selain itu, Martis juga ingin menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi masyarakat Zephyrasteria. Ia berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dalam negeri, serta membangun hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan masyarakat internasional.Martis juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di Zephyrasteria. Ia ingin menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan, keterampilan, dan pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan potensi mereka.Martis memiliki beberapa program dan kebijakan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Zephyrasteria. Salah satu program yang diluncurkannya adalah program pendidikan gratis untuk seluruh warga ne
Akan tetapi, saat Jendral itu kembali ke Istana Kaisar Luo, ia dimarahi oleh Kaisar Luo. Ternyata Kaisar Luo tidak mau jika hanya dipinjamkan ketiga artefak itu tapi ia ingin memilikinya. Sebagai seorang Jendral utusan, tentunya ia harus berbicara jujur dan terus terang dengan Kaisar Luo. Meskipun tawaran Martis untuk meminjamkan artefak tersebut telah disetujui, namun jika Kaisar Luo tidak puas dengan tawaran tersebut, maka Jendral utusan harus mencari solusi lain yang dapat memenuhi keinginan Kaisar Luo. Mungkin Jendral utusan dapat mencoba untuk bernegosiasi lagi dengan Martis atau mencari cara lain untuk memperoleh artefak tersebut.Tiba-tiba ada seorang pendeta misterius yang muncul dan ikut bergabung dalam perbincangan Jendral dan Kaisar Luo. Setelah pendeta misterius muncul, ia lalu duduk di samping Kaisar Luo dan Jendral utusan itu. Kaisar Luo tampak terkejut dengan kehadiran pendeta tersebut, namun ia memberikan hormat kepada pendeta tersebut dan memintanya untuk memberikan pa
Situasi yang sulit terjadi ketika pasukan Kaisar Luo menyerang negara baru yang dipimpin oleh Martis. Martis merasa sangat prihatin dan sedih melihat kejadian tersebut, namun ia juga siap untuk memimpin pasukannya dalam melawan pasukan Kaisar Luo dan mempertahankan negaranya.Martis mempersiapkan pasukannya dengan baik dan memikirkan strategi serta taktik yang tepat untuk menghadapi serangan pasukan Kaisar Luo. Ia juga memperkuat pertahanan di sekitar negaranya dan menempatkan pasukannya di posisi strategis untuk menghadapi serangan.Di sisi lain, Jendral Liang yang setia kepada Kaisar Luo memimpin pasukan Kaisar Luo dalam menyerang negara baru yang dipimpin oleh Martis. Ia memikirkan strategi dan taktik yang tepat untuk mengalahkan pasukan Martis dan merebut ketiga artefak.Di tengah pertempuran, ternyata Reka saat ini tengah menghadapi seorang wakil Jendral dan bertarung melawannya dengan sengit. Situasi ini semakin rumit ketika Reka, yang membantu Martis, harus bertarung melawan seo
Setelah berhasil mengalahkan pejuang kuat tersebut, Roki merasa sangat senang dan bangga atas kemenangannya. Ia merasa bahwa teknologi cyborg yang dimilikinya memberikan keuntungan yang besar dalam pertempuran. Namun, Roki juga menyadari bahwa kekuatan dan kecepatan yang dimilikinya tidak boleh disalahgunakan. Ia berjanji untuk selalu menggunakan teknologi cyborgnya dengan bijak dan hanya untuk melindungi orang-orang yang dicintainya.Roki kemudian menjadi terkenal di peperangan ini sebagai pejuang yang tangguh dan berani. Banyak orang yang mengagumi keberanian dan kemampuannya dalam menggunakan teknologi cyborg. Akan tetapi, ada juga beberapa orang yang merasa takut dan tidak nyaman dengan keberadaan Roki. Mereka khawatir bahwa teknologi cyborg bisa digunakan untuk tujuan yang tidak baik dan menimbulkan bahaya bagi manusia. Roki memahami kekhawatiran mereka dan berusaha untuk membuktikan bahwa teknologi cyborg dapat digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Ia berkomitmen untuk te
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te
Martis hari ini dipusingkan dengan tingkah laku kedua bayi besarnya, yaitu Emily dan Phyno. Dan tanpa diduga, saat Martis menatap wajah Emily, lagi-lagi ia teringat akan raut wajah istrinya. Sampai tanpa sadar dia berucap, "Mia...?" Martis kemudian tiba-tiba memeluk tubuh Emily. "Maafkan aku, Mia..., aku pasti akan kembali," ucap Martis yang mempererat pelukannya pada Emily. "Aku bersumpah! Akan menemukan cara untuk kembali pada mereka. Tapi kira-kira, apakah mereka masih mengingatku?" Emily yang tidak mengerti apa yang terjadi, menatap wajah Martis dengan heran. la merasa tidak nyaman dengan pelukan Martis yang terlalu erat. Sementara itu, Phyno yang ada di sebelahnya, menatap Martis dengan rasa penasaran. "Martis, apa yang terjadi?" tanya Phyno dengan suara yang pelan. Martis tersadar dari lamunannya dan melepaskan pelukannya pada Emily. la memandang wajah Emily dan tersenyum. "Maaf, Emily," ucap Martis dengan suara yang lembut. "Aku hanya..., teringat pada seseorang yang
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon