Dan benar saja, Evelina langsung merasakan beberapa dampak yang terjadi akibat terus memaksa untuk menggunakan kekuatan artefak.Dampak awal yang terlihat adalah mulai kehilangan kendali. Evelina tentu saja tidak dapat mengendalikan kekuatan artefak yang begitu besar, sehingga langsung menyebabkan kehancuran di sekitarnya bahkan melukai dirinya sendiri dan orang-orang yang ada di sekitar sana, padahal jarak mereka dapat dikatakan sudah berada cukup jauh..Dan nampaknya Evelina mulai Ketergantungan. Karena sejak tadi Evelina terus menggunakan kekuatan artefak, ia menjadi tergantung pada kekuatan tersebut dan merasa tidak mampu hidup tanpanya. Hal ini membuatnya terlihat kehilangan rasa percaya diri dan kemandirian.Bukan hanya itu, Evelina juga nampak mengalami kerusakan fisik dan mental secara perlahan. Penggunaan kekuatan artefak yang berlebihan memang bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh dan pikiran. Ia sebenarnya sudah mengalami kelelahan, sakit, akibat tekanan yang ditimbulkan ole
Beberapa puluh menit kemudian, keadaan di sekitar Martis dan Evelina memang benar-benar parah. Pertarungan sengit antara kekuatan Orb Kehancuran dan Kristal Aurora telah menyebabkan kerusakan besar di sekitarnya. Terlihat dengan jelas pohon-pohon tumbang, dan tanah retak, ini menciptakan suasana yang mengerikan dan penuh kehancuran. Melihat keadaan ini, Martis mulai menyadari dampak negatif dari pertarungan mereka.Dan akhirnya, Martis kembali terkena satu serangan kuat dari Evelina yang membuatnya terluka parah dan tubuhnya langsung jatuh ke tanah. Melihat Martis dalam kondisi seperti itu, Evelina tidak mau berhenti dan terus menyerang Martis. Dengan kekuatan Kristal Aurora yang tak terkendali, Evelina terus menyerang Martis tanpa ampun. Martis, meski saat ini telah terluka dan merasa lelah, berjuang untuk bertahan dan mencoba berbicara dengan Evelina, berusaha meyakinkannya untuk berhenti. Namun, Evelina, yang telah kehilangan kendali, hanya melihat Martis sebagai musuh yang harus di
Karena Martis berhasil menggabungkan kekuatan dua artefak, Orb Kehancuran dan Batu Takdir, serta teknik menghilang yang ia kuasai, ia menjadi semakin kuat dan mampu mengendalikan kekuatan yang lebih besar.Martis memanfaatkan teknik menghilangnya untuk menghindari serangan terakhir Evelina dan langsung menyerangnya dari depan. Dengan kekuatan Orb Kehancuran, Martis mampu mengeluarkan energi gelap yang kuat untuk menyerang Evelina. Sementara dengan kekuatan Batu Takdir, Martis mampu memanipulasi energi dan mengendalikan kekuatan Kristal Aurora yang dimiliki oleh Evelina.Dengan kekuatan dua artefak yang digabungkan, Martis mampu menyerang Evelina dengan bertubi-tubi. Serangan-serangan Martis sangat cepat dan tak terduga, sehingga Evelina semakin kesulitan untuk menghindarinya. Setiap serangan Martis sangat mematikan, sehingga Evelina mulai merasa takut dan kehilangan kendali atas kekuatan Kristal Aurora.Melihat keadaan Evelina yang semakin lemah, Martis mencoba untuk berbicara denganny
Setelah menyimpan ketiga artefak di tempat yang aman, Martis memutuskan untuk kembali ke negara Zephyria untuk mendalami lebih jauh tentang Trinitas of Artefak. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang kekuatan dan dampak yang bisa ditimbulkan jika ketiga artefak tersebut digabungkan menjadi satu.Martis melakukan penelitian yang lebih intensif tentang Trinitas of Artefak. Ia mempelajari sejarah ketiga artefak tersebut dan bagaimana mereka bisa digunakan bersama-sama untuk membentuk Trinitas of Artefak. Ia juga mempelajari tentang kekuatan dan dampak yang bisa ditimbulkan jika Trinitas of Artefak digunakan dengan bijak atau disalah gunakan.***Esok harinya, Martis terkejut ketika ada tamu dari negara Asteria yang datang mengunjunginya di tengah-tengah kesibukannya meneliti kekuatan Trinitas of Artefak. Ia merasa penasaran dan ingin tahu apa tujuan tamu tersebut datang mengunjunginya.Martis menyambut tamu tersebut dengan ramah dan bertanya tentang maksud kedatangannya. Tamu tersebut m
Setelah merasa kebingungan untuk menolak keinginan rakyat Asteria, Martis memutuskan untuk meminta pendapat dari Bibi dan pamannya, yaitu Letnan Odele dan Letnan Martanto. Ia ingin mendapatkan masukan dari mereka sebagai orang yang lebih berpengalaman dan bijaksana.Martis juga mengumpulkan teman-temannya untuk berdiskusi lebih lanjut tentang keinginan rakyat Asteria dan bagaimana cara terbaik untuk menanggapi permintaan tersebut. Mereka kemudian mulai berdiskusi dan saling bertukar pendapat untuk mencari solusi yang terbaik.Setelah berdiskusi dengan Bibi dan pamannya, Letnan Odele dan Letnan Martanto, mereka memberikan saran yang menarik untuk mengatasi masalah antara negara Asteria dan negara Zephyria. Mereka menyarankan agar negara Asteria dan negara Zephyria dijadikan satu negara saja, mengingat letak kedua negara ini masih satu pulau.Martis dan teman-temannya mempertimbangkan saran tersebut dengan serius dan memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan penggabun
Tujuan utama Martis dalam membangun negara baru Zephyrasteria adalah menciptakan negara yang stabil, sejahtera, dan maju. Ia ingin membangun fondasi yang kuat untuk negara tersebut, termasuk infrastruktur, sistem pemerintahan yang efektif, dan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan.Selain itu, Martis juga ingin menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi masyarakat Zephyrasteria. Ia berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan di dalam negeri, serta membangun hubungan yang baik dengan negara-negara tetangga dan masyarakat internasional.Martis juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia di Zephyrasteria. Ia ingin menciptakan kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan, keterampilan, dan pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan potensi mereka.Martis memiliki beberapa program dan kebijakan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Zephyrasteria. Salah satu program yang diluncurkannya adalah program pendidikan gratis untuk seluruh warga ne
Akan tetapi, saat Jendral itu kembali ke Istana Kaisar Luo, ia dimarahi oleh Kaisar Luo. Ternyata Kaisar Luo tidak mau jika hanya dipinjamkan ketiga artefak itu tapi ia ingin memilikinya. Sebagai seorang Jendral utusan, tentunya ia harus berbicara jujur dan terus terang dengan Kaisar Luo. Meskipun tawaran Martis untuk meminjamkan artefak tersebut telah disetujui, namun jika Kaisar Luo tidak puas dengan tawaran tersebut, maka Jendral utusan harus mencari solusi lain yang dapat memenuhi keinginan Kaisar Luo. Mungkin Jendral utusan dapat mencoba untuk bernegosiasi lagi dengan Martis atau mencari cara lain untuk memperoleh artefak tersebut.Tiba-tiba ada seorang pendeta misterius yang muncul dan ikut bergabung dalam perbincangan Jendral dan Kaisar Luo. Setelah pendeta misterius muncul, ia lalu duduk di samping Kaisar Luo dan Jendral utusan itu. Kaisar Luo tampak terkejut dengan kehadiran pendeta tersebut, namun ia memberikan hormat kepada pendeta tersebut dan memintanya untuk memberikan pa
Situasi yang sulit terjadi ketika pasukan Kaisar Luo menyerang negara baru yang dipimpin oleh Martis. Martis merasa sangat prihatin dan sedih melihat kejadian tersebut, namun ia juga siap untuk memimpin pasukannya dalam melawan pasukan Kaisar Luo dan mempertahankan negaranya.Martis mempersiapkan pasukannya dengan baik dan memikirkan strategi serta taktik yang tepat untuk menghadapi serangan pasukan Kaisar Luo. Ia juga memperkuat pertahanan di sekitar negaranya dan menempatkan pasukannya di posisi strategis untuk menghadapi serangan.Di sisi lain, Jendral Liang yang setia kepada Kaisar Luo memimpin pasukan Kaisar Luo dalam menyerang negara baru yang dipimpin oleh Martis. Ia memikirkan strategi dan taktik yang tepat untuk mengalahkan pasukan Martis dan merebut ketiga artefak.Di tengah pertempuran, ternyata Reka saat ini tengah menghadapi seorang wakil Jendral dan bertarung melawannya dengan sengit. Situasi ini semakin rumit ketika Reka, yang membantu Martis, harus bertarung melawan seo
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me
Setelah mendapatkan suplai tambahan kekuatan dari benih yang ia tanam dengan rahasia pada simbol Konsorsium Umbra, Raja Kegelapan kembali menghubungi Archon untuk menagih persyaratan yang telah mereka sepakati beberapa hari yang silam. "Archon! Apakah kenapa kau tidak langsung menghubungiku?!" Raja Kegelapan membentak Archon karena kesal. "Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tenang saja, syarat yang telah saya setujui kemarin sudah siap. Ke mana saya harus mengantarkan para Gadis perawan ini, Yang Mulia?" Archon berkata dengan sangat sopan, padahal dalam hatinya ia merasa jengah terhadap Raja Kegelapan. "Tinggalkan semua Gadis perawan itu di dalam ruangan ini setelah kau pergi. Ingat! Jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati ruangan itu selama aku melakukan proses ritual kegelapan nanti," ujar Raja Kegelapan menegaskan pada Archon. "Dan kau juga jangan berada terlalu jauh dari sini. Karena setelah ritual kegelapan itu selesai, aku harus segera memasukkan inti kekuatan ke dalam tubuhmu
Saat Martis sudah berada tepat di hadapan musuhnya, tiba-tiba Martis mendapatkan peringatan dari sistem bahwa ada tanda bahaya dari pria itu. Awalnya Martis mengira ia telah berhasil mengalahkannya. Namun ternyata pria itu masih memiliki satu trik tersembunyi. "Aku masih punya ini...!" Pria itu merobek bajunya, dan kemudian menggigit jari telunjuknya agar mengeluarkan tetesan darah. Setelah itu, ia menempelkan tetesan darah itu ke dadanya, yang di mana terdapat simbol yang diberikan oleh Konsorsium Umbra. Tubuh pria itu yang memang tadinya sudah berotot, kini otot-ototnya semakin membesar. Kedua matanya melotot, raut wajahnya sangat menyeramkan. Tubuhnya menggeliat kesakitan sambil meraung. Raungan itu membuahkan telinga Martis sakit. 'Apa yang terjadi padanya?' tanya Martis dalam batinnya. 'Kekuatan macam apa ini? Tapi tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan aura yang dipancarkan dari kekuatan itu.' Martis berpikir sejenak, dan akhirnya ia mengingatnya. 'Sudah kuduga, ternyata