Martis berdiri tegak, menatap Lord Vardan dengan tekad yang kuat. Dia merasa takut, tentu saja, tapi dia tahu dia tidak boleh menunjukkannya. Dia memegang 'Kristal Takdir' di tangannya, merasakan kekuatan yang mengalir melaluinya.Lord Vardan menatapnya dengan ekspresi yang sinis. "Anak muda yang berani," katanya dengan nada meremehkan. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan itu?"Martis, dengan suara yang penuh keberanian, menjawab, "Aku tidak hanya berpikir. Aku tahu aku bisa melakukannya."Dan dengan itu, duel mereka dimulai. Martis meluncurkan serangan pertama, menggunakan kekuatan 'Kristal Takdir' untuk memperlambat waktu dan menyerang Lord Vardan dengan kecepatan luar biasa. Namun, Lord Vardan adalah musuh yang kuat dan berpengalaman, dan dia berhasil menghindari serangan Martis dan melancarkan serangan balik."Kau memang berbakat, anak muda," ujar Lord Vardan saat mereka berdua mengambil napas. "Tapi bakat saja tidak cukup untuk mengalahkan kuasa sejati."Martis
Berita tentang kemenangan Martis dan teman-temannya menyebar seperti api. Tidak hanya di kerajaan dan kota-kota terdekat, tetapi juga di seluruh benua. Kisah mereka menjadi legenda, sebuah cerita tentang keberanian, persahabatan, dan perlindungan terhadap yang lemah.Penyair dan penulis mulai membuat karya tentang kisah mereka. Lagu-lagu ditulis dan dinyanyikan di tavern dan istana, puisi dan cerita dibaca di pasar dan perpustakaan. Lukisan dan patung mereka dibuat dan dipajang di tempat-tempat umum. Mereka menjadi simbol harapan dan keberanian.Martis dan teman-temannya, yang sebelumnya hanyalah sekelompok pemuda dari desa kecil, kini menjadi pahlawan yang dikenal oleh semua orang. Mereka menerima surat dari orang-orang yang mereka belum pernah temui, yang mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh kisah mereka.Anak-anak bermain peran sebagai Martis dan teman-temannya, berpura-pura berjuang melawan 'Lord Vardan'. Mereka bermimpi menjadi pahlawan seperti Martis dan teman-temannya suatu
Loric adalah seorang pengelana yang berasal dari sebuah desa kecil di bagian barat benua. Sejak kecil, dia selalu tertarik dengan petualangan dan misteri dunia di luar desanya. Ketika dia tumbuh dewasa, Loric meninggalkan desanya dan memulai perjalanan, menjelajahi berbagai negeri dan mempelajari banyak kebudayaan.Dalam perjalanannya, Loric menjadi terampil dalam mengumpulkan informasi dan mendengarkan percakapan penting. Dia juga mengembangkan koneksi dengan berbagai kelompok dan individu, mulai dari pedagang hingga prajurit, yang sering kali berbagi informasi berharga dengannya.Suatu hari, saat Loric berada di sebuah tavern di utara, dia mendengar beberapa prajurit yang mabuk berbicara tentang rencana Raja Iblis dari Utara. Mereka membahas bagaimana Raja Iblis ingin mencuri 'Kristal Takdir' dan menggunakannya untuk menguasai dunia. Loric, menyadari betapa penting informasi ini, ia pun memutuskan untuk mencari Martis dan teman-temannya.Setelah beberapa waktu mencari, Loric akhirnya
Kemudian Martis mencari tahu tentang raja iblis menggunakan sistemnya. 'Sebenarnya siapa dia ini? Apakah di dunia ini memang benar ada makhluk lain yang seperti itu?' gumam Martis yang saat ini sedang melamun di altar yang ada pada markas Herupa.Dari atas sini, Martis memandangi desa di sekelilingnya, dan ia juga memandang jauh ke arah kota. Keadaannya ternyata masih belum stabil. Itu disebabkan seringnya terjadi pertempuran di sekitar sini pada akhir-akhir ini. Martis sebenarnya merasa sangat bersalah atas kerusakan dan kerugian yang dialami warga desa di sekitarnya. Akan tetapi, para warga tidak perduli akan hal itu. Justru mereka saat ini mendukung penuh apapun yang Martis lakukan demi menghadapi kejahatan. Padahal, kalau diingat kembali, desa ini adalah desa yang penuh kenangan pahit tentang Martis di masa lalu. Yah, namun Martis justru tersenyum ketika mengingat masa lalunya. Ia tersenyum bahagia saat membandingkan hidupnya yang saat ini dengan yang di masa lalu.'Hahaha...! Mart
Satu Minggu kemudian, tiba-tiba suasana menjadi sangat tegang. Tharos, Raja Iblis dari Utara, akhirnya tiba di markas Herupa, tempat Martis dan teman-temannya berada. Wajah Tharos yang menakutkan dan aura kegelapan yang dia pancarkan membuat semua orang di markas merasa tidak nyaman.Martis langsung berdiri di depan teman-temannya dan menatap Tharos dengan tatapan tajam. "Kami sudah menunggumu, Tharos," kata Martis dengan suara yang tenang namun penuh tekad.Tharos menatap Martis dan tersenyum sinis. "Aku telah mendengar banyak tentang kalian," kata Tharos dengan suara yang dalam dan menggema. "Dan sekarang, aku ingin melihat apakah kalian benar-benar sehebat yang orang katakan."Sementara itu, teman-teman Martis, meskipun merasa takut, mereka tetap berdiri teguh di belakangnya. Mereka tahu bahwa mereka harus melindungi satu sama lain, tidak peduli apa yang terjadi."Kami tidak akan membiarkanmu mendapatkan 'Kristal Takdir'," kata Martanto, menatap Tharos dengan tekad."Dan kami akan m
Dalam duel mereka, Martis dan Tharos menggunakan senjata dan kekuatan mereka masing-masing.Martis kali ini akan menggunakan pedang legendarisnya yang pernah ia dapatkan dari sistem saat menyelesaikan tugas yang diberikan sistemnya. Pedang ini ternyata adalah pedang yang dikenal sebagai 'Pembelah Takdir'. Pedang ini bukan hanya pedang biasa. Itu adalah senjata kuno yang diperkuat dengan sihir dan memiliki kemampuan untuk membelah sihir dan energi gelap. Pedang ini sangat tajam dan kuat, membuatnya menjadi senjata yang sangat efektif dalam melawan makhluk gelap seperti Tharos.Di sisi lain, Tharos menggunakan kekuatan elemen api dan elemen kegelapan yang dia kendalikan. Dia bisa menciptakan bola api, melemparkan semburan api, dan bahkan membentuk perisai api untuk melindungi dirinya. Selain itu, Tharos juga bisa menggunakan kegelapan untuk menyerang, membuat ilusi untuk mengecoh Martis, atau bahkan menyembunyikan dirinya dalam bayangan.Pertempuran antara Martis dan Tharos adalah pertem
Dengan Tharos yang sudah lemah dan Martis serta teman-temannya yang tetap teguh, pertempuran akhirnya mencapai titik kritis.Martis, dengan semua kekuatannya, melancarkan serangan terakhirnya. Dia berlari menuju Tharos dan dengan satu ayunan kuat dari 'Pembelah Takdir', dia berhasil memukul Tharos dengan kekuatan penuh.Tharos, yang sudah lemah, tidak bisa melawan. Dia terpental ke belakang oleh kekuatan serangan Martis dan jatuh. Dia mencoba untuk bangkit, tapi kekuatannya sudah habis. Dengan satu tatapan akhir penuh kemarahan dan frustrasi, Tharos akhirnya tak berdaya.Martis dan teman-temannya menatap Tharos dengan kelegaan. Mereka telah berhasil. Mereka telah melindungi 'Kristal Takdir' dan mengalahkan Tharos.Dengan Tharos yang sudah dikalahkan, Martis dan teman-temannya akhirnya bisa bernapas lebih lega. Mereka telah memenangkan pertempuran ini, dan 'Kristal Takdir' aman, setidaknya untuk saat ini.Namun mereka semua salah. Tharos masih bisa bangkit kembali dan tiba-tiba mengakti
Meski tanpa bantuan sistemnya, Martis tetap mampu untuk tetap bertahan hidup di dunia asing ini berkat keterampilan dan pengetahuannya. Dia adalah pejuang yang terlatih dan berpengalaman, dan dia tahu bagaimana cara bertahan hidup dalam situasi sulit.Untuk mencari makanan dan air, Martis mengandalkan pengetahuannya tentang alam. Dia mencari tanda-tanda kehidupan, seperti tanaman atau hewan, yang mungkin bisa dia gunakan sebagai sumber makanan. Dia juga mencari sumber air, seperti sungai atau danau, dan memastikan bahwa air itu aman untuk diminum.Untuk melindungi dirinya dari bahaya, Martis selalu waspada dan siap untuk bertarung. Dia menggunakan 'Pembelah Takdir' untuk melindungi dirinya dari makhluk asing yang mungkin berbahaya. Dia juga mencoba untuk memahami lingkungan sekitarnya dan mencari tempat yang aman untuk beristirahat dan berlindung.Selain itu, Martis juga mencoba untuk memahami dunia ini dan mencari cara untuk kembali ke dunia aslinya. Dia mencari tanda-tanda kehadiran