Akhirnya nama Martis mulai menyebar di seluruh penjuru dunia. Bahkan, nama Martis juga terdengar oleh musuh selanjutnya yang saat ini, kini akan mulai menyerang. Musuh itu adalah seorang penguasa jahat bernama Lord Vardan. Dia adalah seorang pemimpin yang kejam dan ambisius. Ia yang telah mendengar tentang kekuatan 'Kristal Takdir' tentu saja ingin menggunakannya untuk menguasai dunia.Lord Vardan memiliki pasukan yang kuat dan setia, yang terdiri dari prajurit elit, penyihir, dan makhluk-makhluk mengerikan yang akan melakukan apa saja untuk membantu tuannya mencapai tujuannya. Dia juga memiliki kekuatan magis yang sangat kuat, yang membuatnya menjadi musuh yang sangat berbahaya.Ketika Lord Vardan mengetahui bahwa Martis telah mendapatkan kekuatan 'Kristal Takdir', dia mengirim pasukannya untuk menculiknya dan mengambil alih kekuatan tersebut. Martanto dan Mia harus bekerja sama untuk melindungi Martis dan 'Kristal Takdir', serta mengalahkan Lord Vardan dan pasukannya.Di balik gerban
Martis berdiri tegak, menatap Lord Vardan dengan tekad yang kuat. Dia merasa takut, tentu saja, tapi dia tahu dia tidak boleh menunjukkannya. Dia memegang 'Kristal Takdir' di tangannya, merasakan kekuatan yang mengalir melaluinya.Lord Vardan menatapnya dengan ekspresi yang sinis. "Anak muda yang berani," katanya dengan nada meremehkan. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan itu?"Martis, dengan suara yang penuh keberanian, menjawab, "Aku tidak hanya berpikir. Aku tahu aku bisa melakukannya."Dan dengan itu, duel mereka dimulai. Martis meluncurkan serangan pertama, menggunakan kekuatan 'Kristal Takdir' untuk memperlambat waktu dan menyerang Lord Vardan dengan kecepatan luar biasa. Namun, Lord Vardan adalah musuh yang kuat dan berpengalaman, dan dia berhasil menghindari serangan Martis dan melancarkan serangan balik."Kau memang berbakat, anak muda," ujar Lord Vardan saat mereka berdua mengambil napas. "Tapi bakat saja tidak cukup untuk mengalahkan kuasa sejati."Martis
Berita tentang kemenangan Martis dan teman-temannya menyebar seperti api. Tidak hanya di kerajaan dan kota-kota terdekat, tetapi juga di seluruh benua. Kisah mereka menjadi legenda, sebuah cerita tentang keberanian, persahabatan, dan perlindungan terhadap yang lemah.Penyair dan penulis mulai membuat karya tentang kisah mereka. Lagu-lagu ditulis dan dinyanyikan di tavern dan istana, puisi dan cerita dibaca di pasar dan perpustakaan. Lukisan dan patung mereka dibuat dan dipajang di tempat-tempat umum. Mereka menjadi simbol harapan dan keberanian.Martis dan teman-temannya, yang sebelumnya hanyalah sekelompok pemuda dari desa kecil, kini menjadi pahlawan yang dikenal oleh semua orang. Mereka menerima surat dari orang-orang yang mereka belum pernah temui, yang mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh kisah mereka.Anak-anak bermain peran sebagai Martis dan teman-temannya, berpura-pura berjuang melawan 'Lord Vardan'. Mereka bermimpi menjadi pahlawan seperti Martis dan teman-temannya suatu
Loric adalah seorang pengelana yang berasal dari sebuah desa kecil di bagian barat benua. Sejak kecil, dia selalu tertarik dengan petualangan dan misteri dunia di luar desanya. Ketika dia tumbuh dewasa, Loric meninggalkan desanya dan memulai perjalanan, menjelajahi berbagai negeri dan mempelajari banyak kebudayaan.Dalam perjalanannya, Loric menjadi terampil dalam mengumpulkan informasi dan mendengarkan percakapan penting. Dia juga mengembangkan koneksi dengan berbagai kelompok dan individu, mulai dari pedagang hingga prajurit, yang sering kali berbagi informasi berharga dengannya.Suatu hari, saat Loric berada di sebuah tavern di utara, dia mendengar beberapa prajurit yang mabuk berbicara tentang rencana Raja Iblis dari Utara. Mereka membahas bagaimana Raja Iblis ingin mencuri 'Kristal Takdir' dan menggunakannya untuk menguasai dunia. Loric, menyadari betapa penting informasi ini, ia pun memutuskan untuk mencari Martis dan teman-temannya.Setelah beberapa waktu mencari, Loric akhirnya
Kemudian Martis mencari tahu tentang raja iblis menggunakan sistemnya. 'Sebenarnya siapa dia ini? Apakah di dunia ini memang benar ada makhluk lain yang seperti itu?' gumam Martis yang saat ini sedang melamun di altar yang ada pada markas Herupa.Dari atas sini, Martis memandangi desa di sekelilingnya, dan ia juga memandang jauh ke arah kota. Keadaannya ternyata masih belum stabil. Itu disebabkan seringnya terjadi pertempuran di sekitar sini pada akhir-akhir ini. Martis sebenarnya merasa sangat bersalah atas kerusakan dan kerugian yang dialami warga desa di sekitarnya. Akan tetapi, para warga tidak perduli akan hal itu. Justru mereka saat ini mendukung penuh apapun yang Martis lakukan demi menghadapi kejahatan. Padahal, kalau diingat kembali, desa ini adalah desa yang penuh kenangan pahit tentang Martis di masa lalu. Yah, namun Martis justru tersenyum ketika mengingat masa lalunya. Ia tersenyum bahagia saat membandingkan hidupnya yang saat ini dengan yang di masa lalu.'Hahaha...! Mart
Satu Minggu kemudian, tiba-tiba suasana menjadi sangat tegang. Tharos, Raja Iblis dari Utara, akhirnya tiba di markas Herupa, tempat Martis dan teman-temannya berada. Wajah Tharos yang menakutkan dan aura kegelapan yang dia pancarkan membuat semua orang di markas merasa tidak nyaman.Martis langsung berdiri di depan teman-temannya dan menatap Tharos dengan tatapan tajam. "Kami sudah menunggumu, Tharos," kata Martis dengan suara yang tenang namun penuh tekad.Tharos menatap Martis dan tersenyum sinis. "Aku telah mendengar banyak tentang kalian," kata Tharos dengan suara yang dalam dan menggema. "Dan sekarang, aku ingin melihat apakah kalian benar-benar sehebat yang orang katakan."Sementara itu, teman-teman Martis, meskipun merasa takut, mereka tetap berdiri teguh di belakangnya. Mereka tahu bahwa mereka harus melindungi satu sama lain, tidak peduli apa yang terjadi."Kami tidak akan membiarkanmu mendapatkan 'Kristal Takdir'," kata Martanto, menatap Tharos dengan tekad."Dan kami akan m
Dalam duel mereka, Martis dan Tharos menggunakan senjata dan kekuatan mereka masing-masing.Martis kali ini akan menggunakan pedang legendarisnya yang pernah ia dapatkan dari sistem saat menyelesaikan tugas yang diberikan sistemnya. Pedang ini ternyata adalah pedang yang dikenal sebagai 'Pembelah Takdir'. Pedang ini bukan hanya pedang biasa. Itu adalah senjata kuno yang diperkuat dengan sihir dan memiliki kemampuan untuk membelah sihir dan energi gelap. Pedang ini sangat tajam dan kuat, membuatnya menjadi senjata yang sangat efektif dalam melawan makhluk gelap seperti Tharos.Di sisi lain, Tharos menggunakan kekuatan elemen api dan elemen kegelapan yang dia kendalikan. Dia bisa menciptakan bola api, melemparkan semburan api, dan bahkan membentuk perisai api untuk melindungi dirinya. Selain itu, Tharos juga bisa menggunakan kegelapan untuk menyerang, membuat ilusi untuk mengecoh Martis, atau bahkan menyembunyikan dirinya dalam bayangan.Pertempuran antara Martis dan Tharos adalah pertem
Dengan Tharos yang sudah lemah dan Martis serta teman-temannya yang tetap teguh, pertempuran akhirnya mencapai titik kritis.Martis, dengan semua kekuatannya, melancarkan serangan terakhirnya. Dia berlari menuju Tharos dan dengan satu ayunan kuat dari 'Pembelah Takdir', dia berhasil memukul Tharos dengan kekuatan penuh.Tharos, yang sudah lemah, tidak bisa melawan. Dia terpental ke belakang oleh kekuatan serangan Martis dan jatuh. Dia mencoba untuk bangkit, tapi kekuatannya sudah habis. Dengan satu tatapan akhir penuh kemarahan dan frustrasi, Tharos akhirnya tak berdaya.Martis dan teman-temannya menatap Tharos dengan kelegaan. Mereka telah berhasil. Mereka telah melindungi 'Kristal Takdir' dan mengalahkan Tharos.Dengan Tharos yang sudah dikalahkan, Martis dan teman-temannya akhirnya bisa bernapas lebih lega. Mereka telah memenangkan pertempuran ini, dan 'Kristal Takdir' aman, setidaknya untuk saat ini.Namun mereka semua salah. Tharos masih bisa bangkit kembali dan tiba-tiba mengakti
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me
Setelah mendapatkan suplai tambahan kekuatan dari benih yang ia tanam dengan rahasia pada simbol Konsorsium Umbra, Raja Kegelapan kembali menghubungi Archon untuk menagih persyaratan yang telah mereka sepakati beberapa hari yang silam. "Archon! Apakah kenapa kau tidak langsung menghubungiku?!" Raja Kegelapan membentak Archon karena kesal. "Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tenang saja, syarat yang telah saya setujui kemarin sudah siap. Ke mana saya harus mengantarkan para Gadis perawan ini, Yang Mulia?" Archon berkata dengan sangat sopan, padahal dalam hatinya ia merasa jengah terhadap Raja Kegelapan. "Tinggalkan semua Gadis perawan itu di dalam ruangan ini setelah kau pergi. Ingat! Jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati ruangan itu selama aku melakukan proses ritual kegelapan nanti," ujar Raja Kegelapan menegaskan pada Archon. "Dan kau juga jangan berada terlalu jauh dari sini. Karena setelah ritual kegelapan itu selesai, aku harus segera memasukkan inti kekuatan ke dalam tubuhmu
Saat Martis sudah berada tepat di hadapan musuhnya, tiba-tiba Martis mendapatkan peringatan dari sistem bahwa ada tanda bahaya dari pria itu. Awalnya Martis mengira ia telah berhasil mengalahkannya. Namun ternyata pria itu masih memiliki satu trik tersembunyi. "Aku masih punya ini...!" Pria itu merobek bajunya, dan kemudian menggigit jari telunjuknya agar mengeluarkan tetesan darah. Setelah itu, ia menempelkan tetesan darah itu ke dadanya, yang di mana terdapat simbol yang diberikan oleh Konsorsium Umbra. Tubuh pria itu yang memang tadinya sudah berotot, kini otot-ototnya semakin membesar. Kedua matanya melotot, raut wajahnya sangat menyeramkan. Tubuhnya menggeliat kesakitan sambil meraung. Raungan itu membuahkan telinga Martis sakit. 'Apa yang terjadi padanya?' tanya Martis dalam batinnya. 'Kekuatan macam apa ini? Tapi tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan aura yang dipancarkan dari kekuatan itu.' Martis berpikir sejenak, dan akhirnya ia mengingatnya. 'Sudah kuduga, ternyata