Ternyata pedagang yang mereka selamatkan itu memiliki informasi penting tentang keberadaan artefak legendaris yang bisa memberi kekuatan luar biasa kepada pemiliknya. Namun, informasi ini juga sempat didengar oleh bandit yang mereka kalahkan dan lalu mereka biarkan melarikan diri. Martis tidak menyadari kalau mereka memiliki niatan untuk melaporkannya kepada pemimpin mereka. Martis juga tentu saja tidak tahu kalau Pemimpin bandit adalah orang yang juga merupakan pengendali sistem yang kuat. Martis juga tidak akan menyangka kalau nantinya pemimpin bandit itu akan memutuskan untuk mencari artefak juga. Dia pasti akan mengirim lebih banyak bandit untuk mengejar tim Martis dan pedagang itu untuk membalas dendam dan tentu saja ingin merebut artefak legendaris.***Setelah beberapa hari perjalanan, tim Martis dan pedagang yang mereka lindungi tiba di sebuah desa kecil untuk beristirahat. Namun, mereka tidak menyadari bahwa para bandit telah mengikuti mereka dan merencanakan serangan balasan
Keesokan harinya, saat matahari baru saja terbit dan udara masih segar, tim Martis dan pedagang melanjutkan perjalanan mereka. Namun, tidak lama kemudian, mereka melihat rombongan besar di kejauhan. Itu adalah organisasi Atsuko dari Kekaisaran Luo, dan tampaknya mereka sedang bersiap untuk pertarungan. Dan ternyata keberadaan tim Martis diketahui oleh Mereka."Lihatlah, itu adalah bendera Kekaisaran Luo. Sepertinya kita cukup sial bertemu dengan organisasi Atsuko dari Kekaisaran Luo ini. Bersiaplah, teman-teman, mungkin akan ada pertumpahan darah kali ini." Martanto langsung merentangkan otot-ototnya."Aku siap, Letnan Martanto. Kita semua siap! Iya, kan, teman-teman?" Rasanya Mia kali ini mulai beradaptasi dengan perjalanan mereka.Lalu mereka berhenti untuk mengatur formasi pertarungan mereka, dengan Martis dan Martanto di depan, Reka dan Odele di tengah, dan Mia di belakang untuk melindungi para pedagang.Tak lama kemudian rombongan Atsuko mendekat, dan pemimpin mereka, Akeno, mela
Meskipun Akeno tampaknya telah dikalahkan, ternyata dia masih punya rencana lain di lengan bajunya. Setelah pertarungan, Akeno tampaknya menyerah dan setuju untuk bekerja sama dengan tim Martis. Namun, di balik layar, dia merencanakan siasat licik."Kalian menang, aku menyerah. Kita harus bekerja sama." Dia menawarkan tangan untuk berjabat tangan dengan Martis dan Martanto, tampaknya sebagai tanda perdamaian.Saat Martis dan Martanto berjabat tangan dengannya, Akeno terlihat mengeluarkan sesuatu dari tas nya lalu memberikan mereka sebuah gulungan kertas."Ini adalah peta yang akan membawa kalian ke artefak. Saya berharap ini bisa membantu." Akeno menyembunyikan wajah liciknya.Martis dan Martanto menerima peta tersebut dengan rasa penasaran dan sedikit kecurigaan. Namun, mereka memutuskan untuk mempercayai Akeno untuk saat ini dan berterima kasih atas bantuannya. Martis ingin melihat apa yang sedang direncanakan oleh Akeno.Dan benar saja, ketika Martis membuka gulungan itu, tiba-tiba
Teknik langka dari sistem Akeno disebut "Luminisensi Naga". Ini adalah teknik yang sangat kuat dan jarang digunakan karena membutuhkan banyak energi dan fokus.Ketika menggunakan teknik ini, Akeno dapat memanggil energi dalam dirinya untuk menciptakan aura bercahaya yang tampak seperti naga. Aura ini memberinya kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, serta kemampuan untuk menyerang musuhnya dengan serangan energi yang kuat."Martis, persiapkan dirimu. Ini adalah 'Luminisensi Naga', teknik terkuat dalam sistemku." Akeno nampak sangat percaya diri.Dengan aura naga bercahaya di sekelilingnya, Akeno melancarkan serangan baru ke Martis. Dia bergerak dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilatan cahaya, dan menyerang Martis dengan serangan energi yang kuat.Martis, meskipun terkejut dengan kekuatan baru Akeno, ia tidak akan pernah mau menyerah begitu saja. Dia berusaha menghindari serangan Akeno dan mencari celah untuk melancarkan serangan balik.Untuk menghadapi Akeno yang menggunak
Pertarungan antara Akeno dan Martis mencapai puncaknya ketika keduanya terus berusaha mengatasi teknik satu sama lain. Mereka saling menyerang dengan kekuatan dan kecerdikan mereka, berusaha untuk mengalahkan yang lain.Namun, setelah pertarungan yang melelahkan, keduanya mulai kehilangan tenaga. Mereka berdua menyadari bahwa pertarungan ini tidak akan berakhir dengan jelas, dan mereka mungkin akan terus bertarung tanpa hasil yang pasti.Martis, dengan napas terengah-engah, berbicara kepada Akeno: "Akeno, kita berdua telah melawan dengan segala kemampuan kita, dan tampaknya kita sama kuatnya. Apakah kita harus terus bertarung, atau mencari cara lain untuk menyelesaikan perselisihan kita?"Akeno, juga terengah-engah, memikirkan kata-kata Martis. Dia akhirnya mengangguk: "Kau benar, Martis. Pertarungan ini mungkin tidak akan pernah berakhir. Mungkin kita harus mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah ini."Mereka berdua setuju untuk menghentikan pertarungan dan mencari solusi damai
Dan pada malam hari saat mereka memutuskan untuk berkemah di dekat lembah, Martis baru ingat tugas yang diberikan sistem. 'Waduh! Aku lupa. Aku gagal menjalankan tugas dari Ririn!' Martis menepuk jidatnya sendiri.Dan benar saja, tak lama kemudian Martis mendapat satu pemberitahuan bahwa ia mendapat hukuman dari sistem karena tidak menyelesaikan tugasnya. Hukuman itu berupa pelatihan fisik yang terbilang berat. Tapi jangan khawatir, bagi Martis ini bukanlah masalah besar. Ia sudah terbiasa dengan latihan fisik yang terbilang berat.Setelah selesai menyelesaikan hukumannya, Martis mencoba mencari informasi dari sistem tentang artefak lebih lanjut. Dan saat itulah Martis juga mendapatkan informasi bahwa ada juga kelompok gelap yang dikenal sebagai "Serikat Bayangan" yang sangat berambisi untuk menguasai "Kristal Takdir". Serikat Bayangan adalah organisasi rahasia yang terdiri dari berbagai individu dengan kekuatan dan kemampuan khusus. Mereka dikenal karena ambisi mereka untuk menguasai
Setelah mendapatkan informasi penting dari para pedagang, Martis dan timnya merasa lebih siap melanjutkan pencarian mereka untuk "Kristal Takdir". Mereka mempersiapkan peralatan dan persediaan mereka, memeriksa peta, dan merencanakan rute terbaik untuk mencapai "Gunung Takdir"."Teman-teman, kita memiliki misi yang berat di depan kita. Tapi aku yakin, kita pasti bisa menemukan 'Kristal Takdir' dan melindungi dunia ini." Martis memberikan semangat pada timnya.Dengan semangat yang tinggi dan tekad yang kuat, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Mereka sempat melewati hutan lebat, menyeberangi sungai berarus deras, dan mendaki bukit yang curam. Mereka juga dengan sigap selalu waspada terhadap ancaman yang mungkin mereka temui di jalan.Sementara itu, mereka juga terus belajar dan berlatih, memperkuat kemampuan mereka dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang mungkin mereka hadapi. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak akan mudah, tetapi mereka siap untuk melakukan apa pun yang di
Untuk menemukan lokasi spesifik "Kristal Takdir", Martis dan timnya mengandalkan informasi yang mereka dapatkan dari para pedagang, serta pengetahuan dan intuisi mereka sendiri.Menurut pedagang, "Kristal Takdir" mungkin tersembunyi di sebuah gua di "Gunung Takdir". Dengan informasi ini, mereka mulai mencari tanda-tanda atau petunjuk tentang lokasi gua tersebut. Mereka mencari jejak atau tanda-tanda yang tidak biasa, seperti batu yang diletakkan dengan cara tertentu, atau pola yang tidak biasa pada tanah atau pohon.Selain itu, Martis, yang memiliki kemampuan untuk merasakan energi alam, mencoba merasakan kehadiran "Kristal Takdir". Dia merasakan getaran atau perubahan dalam energi alam di sekitarnya, mencari tanda-tanda kehadiran artefak.Setelah beberapa saat mencari, mereka akhirnya menemukan sebuah gua tersembunyi di belakang air terjun besar. Mereka merasa ada sesuatu yang kuat dan misterius tentang gua ini, dan mereka yakin bahwa mereka telah menemukan lokasi "Kristal Takdir".T